Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persepsi dan Urgensi Pembelajaran Daring Mahasiswa di Masa Covid-19 Nurwinda Rahmawati; Annisa Dian Ramadhania; Yovitan Maulidyarsih; Siti Faridah; Wienike Dinar Pratiwi
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 10 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1680.43 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i10.234

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah program yang harus diikuti oleh semua orang, yang termasuk kedalam pendidikan tidak hanya kegiatan belajar dengan cara membuka buku, diskusi dan kemudian sudah selesai. Dinamakan dengan pendidikan merupakan pengubahan moral atau sikap seseorang atas apa yang telah dimiliki maka inilah yang dinamakan dengan pendidikan sebenarnya mengubah tingkah laku menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dengan ini maka diperlukan kedewasaan untuk bersikap seperti kebijakan yang telah disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Sosial Budaya yang mengesahkan bahwa pembelajaran akan tetap dilaksanakan secara online atau vitual. Hal ini terjadi karena mewabahnya virus covid-19 atau bisa disebut dengan Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS). Virus ini sangat berbahaya karena menyerang sistem pernapasan manusia, dengan ini Kemendikbud menyatakan bahwa pembelajaran dilakukan cukup di rumah saja, dimulai dari melaksanakan kegiatan ibadah sampai kegiatan sehari-hari cukup dirumah saja hal tersebut dilakukan guna untuk mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus covid-19. Sebagai generasi yang patuh maka semua orang harus mematuhi apa yang telah menjadi peraturan saat ini, seiring dengan berjalannya waktu kini daring telah berhasil dilaksanakan hanya saja adapun beberepa kendala yang memang dapat menghambat pekerjaan mahasiswa seperti memahami sebuah materi karena faktor jeleknya jaringan di tempat yang mahasiswa tempati saat ini. Tujuan penelitian ini mendeksripsikan persepsi dan urgensi pembelajaran daring mahasiswa di masa covid-19. Metode yang digunakan adalah kualitiatif deskriptif karena data yang tekumpul berdasarkan responden mahasiswa Unsika.
Makna Kesedihan dalam Tujuh Puisi Karya Lucia Priandarini Siti Faridah; Ferina Meliasanti; Imam Muhtarom
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v12i1.4586

Abstract

Kesedihan merupakan hal yang alamiah terjadi pada setiap manusia. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tentu menyebabkan kesedihan pada setiap manusia, kepergian seseorang yang berarti dalam hidup pun menyebabkan kesedihan yang mendalam. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna kesedihan yang terkandung dalam tujuh puisi karya Lucia Priandarini dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan adanya makna tersembunyi mengenai, kegundahan, kegetiran, kenelangsaan, kepedihan, dan duka cita yang dirasakan oleh aku lirik dalam setiap puisinya. 
Makna Kesedihan dalam Tujuh Puisi Karya Lucia Priandarini Siti Faridah; Ferina Meliasanti; Imam Muhtarom
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v12i1.4586

Abstract

Kesedihan merupakan hal yang alamiah terjadi pada setiap manusia. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tentu menyebabkan kesedihan pada setiap manusia, kepergian seseorang yang berarti dalam hidup pun menyebabkan kesedihan yang mendalam. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna kesedihan yang terkandung dalam tujuh puisi karya Lucia Priandarini dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan adanya makna tersembunyi mengenai, kegundahan, kegetiran, kenelangsaan, kepedihan, dan duka cita yang dirasakan oleh aku lirik dalam setiap puisinya.Â