Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dampak Kenakalan Remaja Untuk Meningkatkan Kesadaran Dari Bahaya Kenakalan Remaja Bagi Masa Depan Sulastri Lastri; Eti Hayati; Aulia Nursyifa
Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences Jurnal Loyalitas Sosial Vol.2 No.1 Maret 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JLS.v2i1.p15-24

Abstract

Para remaja kerap kali melakukan kenakalan yang dapat melanggar aturan, dalam melakukan perbuatan yang nakal para remaja belum memiliki kesadaran akan dampak kenakalan yang dilakukan yang dapat mengancam masa depannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya penyuluhan tentang dampak kenakalan remaja dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap bahaya kenakalan remaja. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kepada remaja di Pulau Untung Jawa. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kesadaran remaja tentang bahaya kenakalan remaja yang dapat merusak masa depannya, selama kegiatan ini para remaja cukup antusias dalam melakukan konsultasi terhadap masalah yang ada dalam dirinya sehingga dengan adanya keterbukaan membuat remaja dapat melewati permasalahan dalam dirinya tanpa melakukan perilaku nakal yang dapat merusak dirinya. Maka dari itu perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mencegah masalah kenakalan remaja meliputi orangtua, sekolah, dan masyarakat.
Upaya Pencegahan Perceraian Akibat Media Sosial dalam Perspektif Sosiologis Aulia Nursyifa; Eti Hayati
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v5i2p144-158

Abstract

Technological advances not only have a positive impact on people's lives, but misuse of technology can cause social problems. One of the consequences of technology misuse is the phenomenon of divorce due to an affair between husband and wife that can be recorded through social media. The purpose of this study seeks to know the efforts made in preventing divorce due to social media abuse in a Sociological perspective. This research uses qualitative research methods with phenomenological approach, data processing using Nvivo 12. The results showed that divorce due to social media abuse was triggered by an affair between the husband and wife through social media resulting in an ongoing altercation. Efforts to prevent divorce due to social media abuse are carried out by various parties such as efforts from couples not to divorce, families who seek to reconcile, courts that seek mediation, even the city government that actively provides socialization about family resilience rules, premarital education programs, mother's father's school program, and efforts to strengthen the functioning of the family. Efforts to prevent divorce due to social media abuse can be effectively supported by cooperation between institutions and all elements of society to strengthen family resilience Kemajuan teknologi bukan hanya berdampak positif bagi kehidupan manusia, tetapi penyalahgunaan teknologi dapat menimbulkan masalah sosial. Salah satu akibat penyalahgunaan teknologi menimbulkan fenomena maraknya perceraian akibat adanya perselingkuhan antara suami dan isteri yang dapat terekam lewat media sosial. Tujuan dari penelitian ini berupaya untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mencegah perceraian akibat penyalahgunaan media sosial dalam perspektif Sosiologis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, pengolahan data menggunakan Nvivo 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian akibat penyalahgunaan media sosial dipicu karena adanya perselingkuhan antara suami isteri lewat media sosial sehingga membuat pertengkaran yang terjadi terus menerus. Upaya pencegahan perceraian akibat penyalahgunaan media sosial dilakukan oleh berbagai pihak diantaranya upaya dari pasangan agar tidak bercerai, pihak keluarga yang berupaya mendamaikan, pihak pengadilan yang berupaya melakukan mediasi, bahkan pemerintah kota yang giat memberikan sosialisasi tentang aturan ketahanan keluarga, program pendidikan pra nikah, program sekolah ayah bunda, dan berupaya memperkuat fungsi keluarga. Upaya pencegahan perceraian akibat penyalahgunaan media sosial dapat berjalan efektif didukung dengan adanya kerjasama antar institusi beserta semua elemen masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga. 
Literasi Digital, Massive Open Online Courses, dan Kecakapan Belajar Abad 21 Mahasiswa Generasi Milenial Imam Fitri Rahmadi; Eti Hayati
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2020.2486

Abstract

Millennial generation students need to be equipped with adequate digital literacy in order to face the industrial revolution 4.0. Unfortunately, students' digital literacy particularly related to the 21st century learning abilities is relatively low. This article critically discusses digital literacy massive open online courses (DL-MOOCs) need developments in higher education, including; 1) the need of digital literacy for academic purposes; 2) the development of MOOCs around the world and in Indonesia; 3) 21st century learning abilities of millennial generation students. Study in this article is the result of preliminary research using literature review and survey methods involving 245 first-year millennial generation students. The results revealed that; 1) digital literacy for academic purposes is needed since ample digital information has been utilised as learning resources and the learning process in higher education have commonly conducted in a digital environment; 2) the development of MOOCs opens extensive opportunities to be used as a massive, open, and online learning platform to improve digital literacy of millennial generation students; and 3) 21st century learning abilities of millennial generation students are very low in the components of creative collaborator and innovative designer. These results indicate the urgency of MOOCs developments that focus on digital literacy for academic purposes. Mahasiswa generasi milenial perlu dibekali dengan literasi digital yang memadai dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0. Sayangnya, literasi digital mahasiswa terutama yang berkaitan dengan kecakapan belajar secara digital pada abad 21 masih tergolong rendah. Artikel ini mendiskusikan secara kritis kebutuhan pengembangan digital literacy massive open online courses (DL-MOOCs) di perguruan tinggi, meliputi; 1) kebutuhan literasi digital untuk keperluan akademik; 2) perkembangan MOOCs di dunia dan Indonesia; dan 3) kecakapan belajar abad 21 mahasiswa generasi milenial. Kajian dalam artikel merupakan hasil penelitian pendahuluan menggunakan metode kajian pustaka dan survei melibatkan 245 mahasiswa generasi milenial yang sedang menempuh perkuliahan pada tahun pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) literasi digital untuk keperluan akademik sangat dibutuhkan karena hampir semua informasi yang dijadikan sumber belajar dan proses pembelajaran di perguruan tinggi sudah banyak dilakukan dalam lingkungan digital; 2) perkembangan MOOCs membuka kesempatan luas untuk dapat digunakan sebagai platform pembelajaran terbuka dan masif untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial; dan 3) kecakapan belajar abad 21 mahasiswa generasi milenial masih sangat rendah pada komponen creative collaborator dan innovative designer. Hasil tersebut menunjukkan urgensi pengembangan MOOCs yang berfokus pada literasi digital untuk keperluan akademik.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN MODEL LOGIKA PROPOSISIONAL DAN LOGIKA PREDIKAT Eti Hayati
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 2 September 2017
Publisher : Prodi PPKn FKIP Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jpkn.v4i2.y2017.p77-84

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena mahasiswa dalam setiap aktivitas perkuliahan selalu melakukan kegiatan menulis untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahannya. Namun, berdasarkan observasi diketahui bahwa mahasiswa secara umum belum memperhatikan secara detail mengenai kohesi, koherensi dan pemanfaatkan jenis-jenis logika atau penalaran sebagai sarana berfikir ilmiah secara tepat dalam setiap kegiatan menulis. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf melalui model logika proposisional dan logika predikat. Penelitian ini merupakan penelitian campuran dengan metode penelitian tindakan di Universitas Negeri Jakarta. Data penelitian ini diambil pada mahasiswa jurusan Biologi yang berjumlah 35 mahasiswa dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan hasil tes mahasiswa. Hasil analisis dan interprestasi data, ditemukan adanya peningkatan terhadap kemampuan menulis paragraf mahasiswa. Secara kuantitatif, ditemukan bahwa kemampuan mahasiswa paragraf meningkat dari kegiatan siklus I hingga siklus III. Maka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragraf mahasiswa dapat ditingkatkan menggunakan model logika proposisional dan logika predikat. Bagi dosen sangat disarankan menggunakan model logika proposisional dan logika predikat sebagai salah satu model dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf. Selain itu, juga direkomendasikan kepada peneliti lain agar menggunakan penelitian ini sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya.