Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Lentera Acitya

HUBUNGAN RIWAYAT PERDARAHAN ANTEPARTUM DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEJADIAN BBLR PADA IBU NIFAS DI RSUD LASINRANG PINRANG TAHUN 2020 Arifa Usman; Arini Purnamasari; Farida Farida; Rosdiana Rosdiana
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan Mahasiswi AKBID Andi Makkasau Tentang Penundaan Pemotongan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare Tahun 2016 Arifa Usman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 4, No 4 (2017): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO pada manajemen fisiologis ini, waktu yang optimal untuk pengkleman dan pemotongan tali pusat semua bayi tanpa memandang usia kehamilan atau berat badan janin adalah ketika sirkulasi atau denyutan di tali pusat telah berhenti dan tali pusat terlihat mendatar sekitar 3 menit atau lebih. (Depkes RI)Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang penundaan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir di akademi kebidanan andi makkasau kota parepare tahun 2016    Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif dengan populasi semua mahasiswi tingkat II yang ditemui di Akbid andi makkasau parepare sebanyak 195 orang dan terdapat 30 orang sampel yaitu 15 orang mahasiswi dari tingkat II dan 15 orang mahasiswi dari tingkat III    Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi Akbid andi makkasau tentang penundaan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir di akademi kebidanan andi makkasau kota parepare tahun 2016 sebanyak 4 orang (13,33%) yang mempunyai pengetahuan baik, yang terdiri dari 1 orang dan 10 orang (33,33%) tingkat II dan 3 orang (10%) tingkat III dan mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (36,66) yang terdiri dari 9 orang (30%) tingkat 2 dan 3 orang (6,66) tingkat 3.    Diharapkan dapat sebagai bahan kajian terhadap teori  yang  telah  diperoleh  mahasiswi  selama  mengikuti pembelajaran serta diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang penundaan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN KEPATUHAN ANC DENGAN TINGKAT KECEMASA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS LOMPOE Ayu Irawati; Arifa Usman; Susianti Susianti
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA EKSTERNA PADA SISWI DI PONDOK PESANTREN AL-WASILAH Rosdiana Rosdiana; Arifa Usman; Andi Misnawati; Arini Purnamasari
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM POLEWALI TAHUN 2021 Arifa Usman; Rosdiana Rosdiana; Andi Misnawati
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan prematur merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada masa neonatal yaitu 60-80% di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko kejadian persalinan prematur di RSUD Polewali, umur ibu dan jarak kehamilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan case control study. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di RSUD Polewali pada bulan Januari-November 2021. Cara pengambilan sampel yaitu pada kelompok kasus dan kontrol menggunakan simple rondom sampling. Seluruh sampel berjumlah 135 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS, sedangkan analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan umur < 20 tahun atau > 35 tahun memiliki risiko 2,473 kali terhadap persalinan prematur dibandingkan ibu yang hamil dengan umur 20-35 tahun, ibu yang memiliki jarak kehamilan < 2 tahun memiliki risiko 5,666 kali terhadap persalinan prematur dibandingkan ibu yang memiliki jarak kehamilan ≥ 2 tahun. Petugas kesehatan khususnya bidan sebaiknya memberikan sosialisasi bagi ibu dan juga pada  keluarga tentang penyebab persalinan prematur dan tanda bahaya kehamilan melalui penyuluhan ataupun konseling.Kata kunci : Persalinan Prematur, Faktor RisikoABSTRACTPremature delivery is one of the main causes of mortality and morbidity in the neonatal period, which is 60-80% worldwide. This study aims to determine the risk of preterm labor in Polewali Hospital, maternal age and gestational spacing. The type of research used is  observational with a case control study design. The population of this study were all mothers who gave birth at Polewali Hospital in January-November 2021. The sampling method was in the case and control groups using simple random sampling. The entire sample amounted to 135 people. Data processing was carried out using the SPSS program, while data analysis was carried out univariate and bivariate using the Odds Ratio (OR) test. The results showed that pregnant women aged < 20 years or > 35 years had a 2.473 times risk of preterm delivery compared to pregnant women aged 20-35 years, mothers who had a pregnancy interval of < 2 years had a 5,666 times risk of preterm delivery compared to women who had a pregnancy interval of < 2 years. who have a gestation interval of 2 years. Health workers, especially midwives, should provide socialization for mothers and families about the causes of premature labor and the danger signs of pregnancy through counseling or  counseling.Keywords: Premature Delivery, Risk Factors
FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA KOTA PALOPO Ayu Irawati; Susianti Susianti; Arifa Usman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar belakang; Stunting merupakan kondisi kronis terganggunya pertumbuhan dengan pemeriksaan ANC yang tidak lengkap, ASI yang tidak diberikan secara eksklusif dan balita yang tidak diberikan MP-ASI. Tujuan: untuk mengetahui faktor risisko kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini yaitu 96 balita di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2022, yang terdiri dari 48 kasus dan 48 kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu purporsive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji odds ratio (OR) serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Analisis bivariat didapatkan faktor risiko penelitian menunjukkan bahwa riwayat ANC dengan kejadian stunting (OR = 9,471), riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting (OR = 3,975), dan riwayat MP-ASI dengan kejadian stunting (OR = 5,160). Kesimpulan: Riwayat ANC, riwayat ASI eksklusif dan riwayat MP-ASI merupakan faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Wara Kota Palopo tahun 2022.Kata Kungci: Stunting, ANC, ASI Eksklusif, MP-ASIABSTRACTBackground; Stunting is a chronic condition of growth disruption with incomplete ANC examinations, breastfeeding that is not exclusively given and toddlers who are not given complementary foods. Purpose: to determine the risk factors for stunting incidence in toddlers aged 12-36 months in the work area of the Puskesmas Wara Kota Palopo in 2022. Methods: This study used an observational research method with a case control approach. The population in this study was 96 children under five in the work area of the Puskesmas Wara Kota Palopo in 2022, consisting of 48 cases and 48 controls. The sampling technique was purporsive sampling. Data collection through questionnaires. The data that has been collected is then processed and analyzed using the SPSS version 20 program and analyzed using the odds ratio (OR) test and presented in the form of a frequency distribution table. Results: The bivariate analysis showed that the risk factors of the study showed that history of ANC with the incidence of stunting (OR = 9.471), history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting (OR = 3.975), and history of complementary breastfeeding with incidence of stunting (OR = 5.160). Conclusion: History of ANC, history of exclusive breastfeeding and history of complementary breastfeeding are risk factors for stunting in the working area of Puskesmas Wara Kota Palopo in 2020. Kungci words: Stunting, ANC, Exclusive Breastfeeding, MP-ASI
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK BIDAN DAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN DI RSU GMIM BETHESDA TOMOHON Irawati, Ayu; Susianti, Susianti; Usman, Arifa; Jamir, Fatimah
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA DAN KURANG ENERGI KRONIS DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KULO Susianti, Susianti; Irawati, Ayu; Usman, Arifa
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kurangnya gizi secara kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun sehingga anak terlalu pendek untuk usianya Prevalensi Stanting umur 24 -59 Bulan terdapat 113 anak yang mana sudah tergabung anak yang pendek dengan anak yang sangat pendek.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Riwayat anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) ibu hamil dengan kejadian stunting pada balita 24 – 59 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Kulo Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode Penelitian ini menguunakan metode pendekatan retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah 35 Balita umur 24-59bulan. Sampel sebanyak 35 anak. analisis yang digunakan kendall Tau-b,Hasil Penelitian ini ada hubungan antara riwayat KEK Ibu hamil dengan Kejadian Stunting dengan koefisiensi korelasi 0,549 dan sig sebesar 0,001. Ada hubungan riwayat anemia ibu hamilterhadap kejadian stunting,koefisiensi kolerasi 0,478dan sig o,oo3 p value < 0,05. Dapat dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Riwayat KEK dan Anemia terhadap kejadian stunting pada bayi umur 24-59 bulan.Kata Kunci: Kurang energi kronis, Anemia, StuntingABSTRACTBackground Stunting is a condition of failure to thrive in children caused by chronic lack of nutrition which occurs from the time the baby is in the womb until the age of 2 years so that the child is too short for his age. very short child. The aim of this research is to determine the relationship between the history of anemia and Chronic Energy Deficiency (CED) of pregnant women with the incidence of stunting in toddlers aged 24 - 59 months in the working area of the Kulo Health Center, Sidenreng Rappang Regency. Method This research uses a retrospective approach method. The sample in this study was 35 toddlers aged 24-59 months. The sample was 35 children. The analysis used by Kendall Tau-b, the results of this research, is that there is a relationship between the history of CED of pregnant women and the incidence of stunting with a correlation coefficient of 0.549 and a sig of 0.001. There is a relationship between a history of anemia in pregnant women and the incidence of stunting, the correlation coefficient is 0.478 and the sig o.oo3 p value is <0.05. It can be concluded that there is a relationship between a history of CED and anemia on the incidence of stunting in babies aged 24-59 months.Keywords: Chronic lack of energy, Anemia, Stunting
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP PENINGKATAN SUHU BADAN RENDAH BAYI BARU LAHIR DI RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO TAHUN 2023 Usman, Arifa; Irawati, Ayu; Susianti, Susianti; Djamir, A. Fatimah
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipotermi merupakan bayi dengan suhu dibawah normal 36,5-37 ◦ C, hipotermi merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Perawatan dengan Metode Kangguru (PMK) ini sebagai alternatif bagi perawatan Suhu Badan Rendah (Hipotermi) yang telah melewati masa krisis tetapi masih memerlukan perawatan khusus untuk pemberian kehangatan beserta makanan bagi pertumbuhannya. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kangguru terhadap peningkatan suhu badan rendah (Hipotermi) pada Bayi Baru Lahir (BBL) di RSUD Sawerigading Kota PalopoTahun 2019. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan pre eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu Suhu Badan Rendah (Hipotermi) Bayi Baru Lahir (BBL) sebanyak 38 bayi dengan menggunakan total sampling.Pengumpulan data pretest dan posttest menggunakan lembar observasi, kemudian analisis data menggunakan wilcoxon test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan ada peningkatan suhu badan rendah (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan Perawatan Metode Kangguru (PMK) (posttest) yang menunjukkan bahwa nilai (p = ,000 < α = ,005). Kesimpulan: Ada pengaruhPerawatan Metode Kangguru (PMK) terhadap peningkatan suhu badan rendah (Hipotermi) pada Bayi Baru Lahir di RSUD Sawerigading Kota Palopo tahun 2023 bahwa H0 ditolak dan Ha diterimah.Kata Kunci: Peningkatan Suhu Badan Rendah (Hipotermi), Perawatan Metode Kangguru (PMK)ABSTRACTBackground: Hypothermia is a baby with a temperature below normal 36.5-37 ◦ C, hypothermia is the beginning of a disease that ends in death. Treatment using the Kangaroo Method (PMK) is an alternative for treating Low Body Temperature (Hypothermia) which has gone through a crisis period but still requires special care to provide warmth and food for growth. Objective: To determine the effect of kangaroo method treatment on increasing low body temperature (Hypothermia) in Newborn Babies (BBL) at Sawerigading Regional Hospital, Palopo City in 2019. Method: The research design used in this research is an analytical observational method, using a pre-experimental approach with a One GroupPretest Posttest Design. The population in this study was Low Body Temperature (Hypothermia) of Newborn Babies (BBL) as many as 38 babies using total sampling. Pretest and posttest data were collected using observation sheets, then data analysis used the Wilcoxon test. Results: This study showed that there was an increase in low body temperature (pretest) and after being given Kangaroo Method Treatment (PMK) (posttest) which showed that the value was (p = .000 < α = .005). Conclusion: There is an influence of Kangaroo Method Treatment (PMK) on increasing low body temperature (Hypothermia)in Newborn Babies at Sawerigading Hospital, Palopo City in 2023, that H0 is rejected and Ha is accepted.Keywords: Increased Low Body Temperature (Hypothermia), Kangaroo Method Treatment (PMK)
PENGARUH EDUKASI PERNIKAHAN DINI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG RESIKO PERNIKAHAN DINI DI PUSKESMAS BULAWA Irawati, Ayu; Susianti, Susianti; Usman, Arifa; Rosdiana, Rosdiana
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pernikahan usia anak merupakan pernikahan yang terjadi secara formal dan tidak formal yang dilakukan dibawa usia 18 tahun. Pernikahan dini sebaiknya dicegah, salah satu Langkah yang dapat diambil oleh tenaga Kesehatan untuk mengurangi insiden pernikahan dini dan mengurangi efek negative dari pernikahan di usia remaja adalah dengan meningkatkan pengetahuan remaja mengenai dampak negative pernikahn dini. Tujuan : untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Tentang Pernikahan Dini Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Tentang Resiko Pernikahan Dini Di Puskesmas Bulawa Kab. Bone Bolango Tahun 2024. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan One Group Pre-Test dan Post-test Design.Populasi adalah seluruh Remaja usia 10-18 tahun yang berada diwilayah kerja puskesmas Bulawa sebanyak 188 remaja dan sampel sebanyak 22 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil : berdasarkan uji Wilcoxon Pengetahuan sebelum diberikan edukasi dengan nilai rata-rata 57,73 dan setelah diberikan edukasi dengan nilai rata-rata 79,32, ada pengaruh edukasi tentang pernikahan dini terhadap pengetahuan pada remaja tentang resiko pernikahan dini di Puskesmas Bulawa Kab. Bone Bolango tahun 2024 dengan pvalue 0,000. Kesimpulan : ada pengaruh edukasi tentang pernikahan dini terhadap pengetahuan pada remaja tentang resiko pernikahan dini di Puskesmas Bulawa Kab. Bone Bolango tahun 2024.Kata kunci : Edukasi, Pengetahuan, Risiko Pernikahan DiniABSTRACTBackground: Child marriage is a marriage that occurs formally and informally before the age of 18. Early marriage should be prevented, one of the steps that can be taken by health workers to reduce the incidence of early marriage and reduce the negative effects of marriage in adolescence is by increasing the knowledge of adolescents about the negative impacts of early marriage. Objective: To determine the Influence of Education on Early Marriage on Knowledge of Adolescents about the Risks of Early Marriage at Bulawa Public Health Center, Bone Bolango Regency in 2024. Method: This research is an experimental study with a One Group Pre-Test and Post-test Design. The population is all adolescents aged 10-18 years in the Bulawa Public Health Center work area, totaling 188 adolescents, and a sample of 22 people using purposive sampling. Results: Based on the Wilcoxon test, knowledge before being given education with an average value of 57.73 and after being given education with an average value of 79.32, there is an influence of education on early marriage on knowledge of adolescents about the risks of early marriage at Bulawa Public Health Center, Bone Bolango Regency in 2024 with a p-value of 0.000. Conclusion: There is an influence of education on early marriage on knowledge of adolescents about the risks of early marriage at Bulawa Public Health Center, Bone Bolango Regency in 2024.Keywords: Education, knowledge, risk of early marriage