Dwi Susilawati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF Misgiyanto .; Dwi Susilawati
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.587 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1855

Abstract

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF (The Correlation between Family Support with The Level of Anxiety of Patients with Palliative Cervical Cancer )Misgiyanto1 & Dwi Susilawati21Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro e-mail: 1)misgi_y@yahoo.co.id)2Staf Pengajar Departemen Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro e-mail: 2)suziebima@gmail.com)ABSTRAKKanker serviks adalah kanker yang menyerang uterus yaitu bagian serviks uterus atau leher rahim, merupakan penyakit keganasan yang paling banyak ditemukan pada perempuan. Di Indonesia prevalensi kanker serviks 4,3 per 1000 penduduk. Prevalensi tertinggi di Yogyakarta 9,6 per 1000 penduduk. Angka harapan kesembuhan penderita kanker serviks stadium paliatif adalah kecil, penderita sering mengalami penderitaan fisik dan psikososial sehingga menimbulkan kecemasan. Penderita kanker serviks memerlukan dukungan keluarga. Bentuk dukungan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan materi dan dukungan informasi. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks. Desain: penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan crossectional. Data diperoleh dengan cara responden mengisi kuesioner. Sampel penelitian yaitu penderita kanker serviks paliatif di Poliklinik Penyakit Kandungan dan IRNA (Anggrek I) RSUP Dr Sardjito dan memenuhi kriteria inklusi. Data hubungan dianalisis dengan menggunakan Gamma Corelation. Hasil: terdapat hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks paliatif (r) -1,000. Saran: perawat senantiasa meningkatkan pelayanan kepada penderita kanker serviks dengan memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual melalui pendidikan kesehatan dan konseling kepada penderita maupun keluarga.Kata kunci: dukungan keluarga, tingkat kecemasan, kanker serviks.ABSTRACTCervical cancer attacks the part of uterus or cervix which is the most common cancer in women. In Indonesia, cervical carcinoma prevalence is 4.3 per citizen. Moreover, the highest prevalence in Yogyakarta is approximately 9.6 per citizen. Life expectation rate of cervical cancer in palliative stadium is low since patient usually suffers from physical and psychosocial disruption so it would be an anxiety for patien. Family support is needed for patient. Family support such as emotional, appraisal, material and information support is required for cervical cancer patient. Objective: To conduct correlation between family support and level of anxiety in cervical cancer patient. Design: This was correlation descriptive research with cross sectional design. Data were obtained by respondent which occupy questionnaire. Sample were cervical carcinoma patient in palliative stadium in Polyclinic of Obstetric & Gynecology and Patient Room I of CDS Ward (Anggrek I) which fulfill inclusion criteria. Data were analyzed by Gamma Correlation. Result : The result showed that there was significant correlation between family support and anxiety level of cervical cancer patient in palliative stadium (r) -1,000. Suggest : Nurse should increase their caring and occupy attention in order to fulfill cervical cancer patient’s bio-psycho-sosio and spiritual needs through health education and patient/family counseling.Keyword : Family support, anxiety level, cervical cancers
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF DI RSUP Dr SARDJITO YOGYAKARTA Dwi Susilawati
Jurnal Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2013): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.569 KB) | DOI: 10.22219/jk.v4i2.2358

Abstract

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS PALIATIF DI RSUP Dr SARDJITO YOGYAKARTARelationship between family support and anxiety level on palliative cervix cancer patients in RSUP Dr Sardjito YogyakartaDwi Susilawati Departemen Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas DiponegoroJl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275, Indonesiaemail: suziebima@gmail.comABSTRAKKanker serviks adalah kanker yang menyerang uterus yaitu bagian serviks uterus atau leher rahim, merupakan penyakit keganasan yang paling banyak ditemukan pada perempuan. Di Indonesia prevalensi kanker serviks 4, 3 per 1000 penduduk. Prevalensi tertinggi di Yogyakarta 9, 6 per 1000 penduduk. Angka harapan kesembuhan penderita kanker serviks stadium paliatif adalah kecil, penderita sering mengalami penderitaan fisik dan psikososial sehingga menimbulkan kecemasan. Penderita kanker serviks memerlukan dukungan keluarga. Bentuk dukungan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan materi dan dukungan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks. Penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan crossectional. Data diperoleh dengan cara responden mengisi kuesioner. Sampel penelitian yaitu penderita kanker serviks paliatif di Poliklinik Penyakit Kandungan dan IRNA (Anggrek I) RSUP Dr Sardjito dan memenuhi kriteria inklusi. Data hubungan dianalisis dengan menggunakan Gamma Corelation. Terdapat hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks paliatif (r) -1,000. Perawat senantiasa meningkatkan pelayanan kepada penderita kanker serviks dengan memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual melalui pendidikan kesehatan dan konseling kepada penderita maupun keluarga.Kata kunci: dukungan keluarga, tingkat kecemasan, kanker serviks.ABSTRACTCervical cancer attacks the part of uterus or cervix which is the most common cancer in women. In Indonesia, cervical carcinoma prevalence is 4.3 per citizen. Moreover, the highest prevalence in Yogyakarta is approximately 9.6 per citizen. Life expectation rate of cervical cancer in palliative stadium is low since patient usually suffers from physical and psychosocial disruption. Family support such as emotional, appraisal, material and information support is required for cervical cancer patient. To conduct correlation between family support and level of anxiety in cervical cancer patient. This was correlation descriptive research with cross sectional design. Data were obtained by respondent which occupy questionnaire. Sample was cervical carcinoma patient in palliative stadium in Polyclinic of Obstetric & Gynecology and Patient Room I of CDS Ward (Anggrek I) which fulfill inclusion criteria. Data were analyzed by Gamma Correlation. The result showed that there was significant correlation between family support and anxiety level of cervical cancer patient in palliative stadium (r) -1,000. Nurse should increase their caring and occupy attention in order to fulfill cervical cancer patient’s bio-psycho-sosio and spiritual needs through health education and patient/family counseling.Keywords: Family support, anxiety level, cervical cancers
EFEKTIVITAS SENAM KEGEL PADA IBU TERHADAP TINGKAT NYERI SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL Dwi Susilawati; Elsa Naviati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause adalah saat ketika kesuburan sistem reproduksi berhenti. Menopause akan menyebabkan perubahan dalam hubungan seksual. Hubungan seksual adalah masuknya penis ke vagina yang memberikan rangsangan sehingga mencapai orgasme. Adanya menopause akanmenyebabkan perubahan struktur dan elastisitas dinding vagina. Kondisi ini juga menyebabkan vagina kering sehingga keluhan nyeri saat coitus dapat terjadi yang menyebabkan hubungan seksual tidak optimal. Senam kegel terbukti efektif untuk meningkatkan pasokan darah. Latihan inijuga dapat menambah libido, kepekaan dan meningkatkan kekuatan orgasme pada menopause. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas senam kegel terhadap tingkat nyeri saat melakukan hubungan seksual di Kelurahan Bandarjo. Senam kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul sehingga dapat memperkuat otot-otot vagina untuk memuaskan suaminya saat berhubungan seks. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimenmenggunakan rancangan “pre-test-post-test with control group”. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menopause sejumlah 60 orang, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang untuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel. Analisis efektifitas senam kegel terhadap tingkat nyeri saat melakukan hubungan seksual dengan menggunakan chisquare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah senam kegel dalam kelompok intervensi (p value 0,000) dan tidak ada perbedaan nyeri sebelum dan sesudah senam kegel dalam kelompok kontrol. Disarankan ibu menopause hendaknya lebih rajin melakukan senam kegel sehingga bermanfaat untuk dirinya dan pasangannya.Kata Kunci : Menopause, senam kegel, tingkat nyeri
PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2006 JALUR REGULER YANG BERISIKO TERKENA KANKER PAYUDARA TERHADAP PERILAKU “SADARI” Prima Daniyati Kusuma; Dwi Susilawati
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.398 KB)

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit yang mematikan di dunia, dimana jumlah penderitanya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Serangkaian faktor genetik, hormonal dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker. Metode pencegahan kanker payudara bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Metode ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kanker payudara. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa ada 7 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro memiliki faktor risiko terkena kanker payudara.Belum diketahui secara pasti apakah ketujuh mahasiswa tersebut melakukan SADARI secara rutin setiap bulan atau tidak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa PSIK Undip yang berisiko terkena kanker payudara terhadap perilaku SADARI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan menggunakan sampel sebanyak 7 orang.Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan persepsi terhadap penting atau tidaknya SADARI bagi mahasiswa PSIK yang memiliki faktor risiko kanker payudara. Hal ini mempengaruhi perilaku untuk melakukan SADARI sebagai upaya mencegah terjadinya kanker payudara. Hambatan dalam melakukan SADARI adalah tidak ada waktu luang, malas, tidak ada fasilitas, lupa, dukungan keluarga kurang dan sulit membiasakannya. Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan menumbuhkan niat, mempelajari teori SADARI, berkunjung ke rumah sakit dan adanya dukungan dari orang lain. Mahasiswa PSIK diharapkan memiliki pengetahuan dan persepsi yang benar tentang praktik SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
PENGALAMAN PERTAMA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) SAAT BERHUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PELANGGAN DI LOKALISASI ROWOSARI ATAS MANGKANG KOTA SEMARANG Murti Ayu Rosyono; Dwi Susilawati
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.276 KB)

Abstract

WPS adalah wanita yang melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya secara berulangulang dan bergantian pasangan diluar perkawinan yang syah dengan mendapat imbalan uang, materi atau jasa. Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh WPS kepada pelanggan yaitu hubungan seksual dengan pelanggan. Hubungan seksual adalah salah satu keadaan fisiologis yang menimbulkan kepuasan fisik dan merupakan respon dari bentuk perilaku seksual yang berupaciuman, pelukan dan percumbuan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengalaman pertama WPS saat melakukan hubungan seksual dengan pelanggan di Lokalisasi Rowosari Atas Mangkang Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan sampel secara berantai atau snowball sampling dan sampel yang digunakan adalah lima orang WPS. Pengumpulan data menggunakan in-deph interview dengan jenis wawancara semi structure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasanmenjadi WPS meliputi penghasilan tidak mencukupi kebutuhan, pengangguran, riwayat kegagalan pernikahan, ajakan teman dan perkosaan . Perasaan WPS saat berhubungan seksual dengan pelanggan yaitu perasaan ketidaknyamanan secara fisik, takut, bersalah, berdosa dan merasa puas. Hal yang dipikirkan WPS saat melakukan hubungan seksual dengan pelanggan yaitu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelanggan kepada dirinya dan takut terkena penyakit. Solusi mengatasi sumber stress yang dipikirkan saat berhubungan seksual denganpelanggan yaitu mempersiapkan diri mereka secara mental, sharing dengan teman, screening, mengecek kondisi kelamin pelanggan saat akan melakukan hubungan seks, pemakaian kondom saat berhubungan seksual dengan pelanggan, melakukan relaksasi tubuh dengan pijit, mengkonsumsi obat guna menghilangkan rasa sakit dan tidak melakukan apa- apa (pasrah). Peneliti mengharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan First Coital Affective Reaction Scale(FCARS), Sexual History Form (SHF), Sexual Self-Efficacy Scale–Female Functioning (SSESF), The Sexual Aversion Scale (SAS) sehingga informasi yang didapatkan akan lebih lengkap.Kata kunci : Hubungan seksual, Wanita Pekerja Seks (WPS), Pengalaman, Stress
EFEKTIVITAS PAKET ” CARING ” PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN Dwi Susilawati; Anggorowati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.365 KB)

Abstract

Latar Belakang : Menopause adalah berhentinya kesuburan dari sistemreproduksi  yang menyebabkan hilangnya aktivitas ovarium beberapa waktu sebelum akhir dari kehidupan. Seorang perempuan akan mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Perempuan yang berada pada masa menjelang menopause akan mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian paket caring untuk menurunkan kecemasan ibu menjelang menopause  di Kelurahan Sengon. Paket caring adalah sebuah paket yang berisi konsep dasar menopause untuk meningkatkan kualitas hidup pada saat menjelang menopause. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan metodetriangulation yang menggunakan rancangan “Pretest-Posttest with controlGroup” yang berguna untuk mengukur tingkat kecemasan ibu menjelangmenopause pada sebelum (pre-test) dan sesudah (post –test) diberi intervensi.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menjelang menopause sejumlah sampel 48 orang,  26 orang untuk kelompok intervensi dan 22 orang untuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel, kemudian diambil dengan tehnik simple random sampling untuk mendapatkan data kualitatif yaitu sebanyak 10 orang. Analisis efektivitas paket caring terhadap kecemasan ibu menjelang menopause menggunakan chi-square.Hasil Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (0,0001). Pada kelompok  yang diberi intervensi paket caring memiliki tingkat kecemasan dengan kategori kecemasan berat.Kesimpulan bahwa paket caring pada ibu menjelang menopause efektif dalam menurunkan kecemasan menjelang menopause. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara mendalam yang menunjukkan  adanya kualitas hidup perempuan premenopause meningkat dengan adanya supoort sistem yang ditunjukkan dengan koping positif.