Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENERAPAN KONSERVASI ENERGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN CAIRAN ANAK POST OPERASI DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUPN Dr CIPTO MANGUNKUSUMO Naviati, Elsa; Rustina, Yeni; Waluyanti, Fajar Tri
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): JURNAL KEPERAWATAN ANAK
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Konservasi Energi meliputi proses adaptasi yang menghasilkan konservasi sehingga mencapai proses kesembuhan yang utuh. Cairan dibutuhkan oleh tubuh untuk konservasi energi. Cairan dan elektrolit diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan homeostasis tubuh. Ketidakseimbangan cairan akan menyebabkan gangguan proses fisiologis. Proses tersebut adalah pengaturan suhu tubuh, media transportasi, membantu proses memperbaiki sel di dalam tubuh dan metabolisme. Karya ilmiah ini membahas mengenai penerapan Konservasi Energi untuk memenuhi kebutuhan cairan anak post operasi.Terdapat lima kasus yang dibahas. Intervensi diberikan berdasarkan pinsip-prinsip konservasi mencakup semua trophicognosis yang ditemukan pada klien. Hasil evaluasi pada akhir perawatan daritrophicognosis pada kelima kasus terpilih, menunjukkan ada yang teratasi, belum teratasi tetapi sudah menunjukkan perbaikan, dan ada juga yang belum teratasi. Untuk selanjutya, pengelolaan klien postoperasi untuk memenuhi kebutuhan cairan dapat dilakukan berdasarkan teori ini. Pemantauan asupan dan haluran cairan memegang peranan penting penyelesaian masalah.
PENERAPAN KONSERVASI ENERGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN CAIRAN ANAK POST OPERASI DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUPN Dr CIPTO MANGUNKUSUMO Naviati, Elsa; Rustina, Yeni; Waluyanti, Fajar Tri
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Konservasi Energi meliputi proses adaptasi yang menghasilkan konservasi sehingga mencapai proses kesembuhan yang utuh. Cairan dibutuhkan oleh tubuh untuk konservasi energi. Cairan dan elektrolit diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan homeostasis tubuh. Ketidakseimbangan cairan akan menyebabkan gangguan proses fisiologis. Proses tersebut adalah pengaturan suhu tubuh, media transportasi, membantu proses memperbaiki sel di dalam tubuh dan metabolisme. Karya ilmiah ini membahas mengenai penerapan Konservasi Energi untuk memenuhi kebutuhan cairan anak post operasi.Terdapat lima kasus yang dibahas. Intervensi diberikan berdasarkan pinsip-prinsip konservasi mencakup semua trophicognosis yang ditemukan pada klien. Hasil evaluasi pada akhir perawatan daritrophicognosis pada kelima kasus terpilih, menunjukkan ada yang teratasi, belum teratasi tetapi sudah menunjukkan perbaikan, dan ada juga yang belum teratasi. Untuk selanjutya, pengelolaan klien postoperasi untuk memenuhi kebutuhan cairan dapat dilakukan berdasarkan teori ini. Pemantauan asupan dan haluran cairan memegang peranan penting penyelesaian masalah.
Pengalaman Keluarga Dalam Pemberian Nutrisi Bagi Bayi Pada Tahun Pertama Di Daerah Pedesaan Erawati, Meira; Naviati, Elsa
Jurnal Keperawatan Anak Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian makanan tambahan bagi bayi pada 1 tahun pertama usianya mendasari pertumbuhan dan perkembangan bayi pada waktu-waktu selanjutnya. Pemberian makanan ini menjadi penting untuk diperhatikan oleh orang tua terutama ibu agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Perilaku pemberian makanan tambahan bagi bayi dilatarbelakangi oleh banyak faktor diantaranya pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, keadaan sosial ekonomi dan keadaan geografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam pemberian nutrisi bagi bayi pada tahun pertama di daerah pedesaan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif. Data kualitatif didapatkan dengan menggunakan pendekatan fenomenologis yang menekankan pada interpretatif secara individu, ditunjukkan dalam perilaku tertentu di masyarakat. Penelitian ini menghasilkan 5 tema antara lain faktor-faktor pendorong keluarga dalam pemberian ASI bagi bayi pada umur 6 bulan pertama, faktor-faktor penghambat keluarga dalam pemberian ASI bagi bayi sampai umur 6 bulan pertama, faktor pendorong pemberian makanan tambahan pendamping ASI sebelum anak mencapai usia 6 bulan, faktor pendukung keluarga memilih jenis makanan pertama bagi bayi, serta tingkat pertumbuhan anak pada tahun pertama di daerah pedesaan.
Critical Care Nurses’ Experiences of End-of-Life Care: A Qualitative Study Utami, Reni Sulung; Pujianto, Ahmat; Setyawan, Dody; Naviati, Elsa; Rochana, Nana
Nurse Media Journal of Nursing Vol 10, No 3 (2020): (December 2020)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nmjn.v10i3.31302

Abstract

Background: Patients admitted to the intensive care unit (ICU) may face terminal illness situations, which may lead to death. In this case, the role of critical care nurses shifts from life-sustaining to end-of-life care (EOLC). Nurses’ involvement in EOLC varies between countries, even in one country due to differences in religion, culture, organization, laws, cases and patient quality. In Indonesia, research on EOLC in ICU has not been carried out.Purpose: This study aimed to explore the experiences of critical care nurses in providing EOLC.Methods: A qualitative study with a phenomenological approach was conducted. Ten critical care nurses having the experiences of caring for dying patients were recruited through a purposive sampling technique for in-depth interviews. Manual content analysis was used to identify themes.Results: The results of the study found five themes, including the challenge of communication with the family, support for the family, support for the patient, discussion and decision making, and nurses’ emotions. Conclusion: Most of EOLC provided by critical care nurses was focused on the family. They had some challenges in communication and decision making. Nurses need to get training and education about how to care for patients towards the end of life.
HUBUNGAN POLA ASUH OTORITATIF DENGAN PERKEMBANGAN MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK MELATI PUTIH BANYUMANIK Luthfia Nur Farida; Elsa Naviati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.449 KB)

Abstract

Masa prasekolah merupakan pondasi tumbuh kembang bagi masa depan anak. Perkembangan mental emosional anak tidak selamanya stabil. Prevalensi gangguan mental emosional pada anak cukup tinggi. Masalah mental emosional diketahui melalui deteksi dini, apabila tidak diselesaikan dengan baik akan memberikan dampak negatif terhadap perkembangan anak. Gaya pengasuhan orangtua mempengaruhi perkembangan mental emosional. Pola asuh otoritatif menerapkankeseimbangan antara pengawasan dan kebebasan perilaku anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh otoritatif dengan perkembangan mental emosional pada anak usia prasekolah di TK Melati Putih Banyumanik. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi. Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan total sampling dengan teknik purposive sampling yaitu 42 rsesponden, responden dalam penelitian ini menerapkan pola asuh otoritatif, dengan hasil perkembangan mental emosional baik sebesar 83,3%. Hasil uji statistika dengan Spearman rank didapatkan nilai p 0.003 sehingga terdapat hubungan antara pola asuh otoritatif dengan perkembangan mental anak usia prasekolah. Orangtua diharapkan dapat menerapkan polaasuh otoritatif karena dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan mental emosional anak.Kata Kunci: pola asuh otoritatif, perkembangan mental emosional, prasekolah
EFEKTIVITAS SENAM KEGEL PADA IBU TERHADAP TINGKAT NYERI SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL Dwi Susilawati; Elsa Naviati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause adalah saat ketika kesuburan sistem reproduksi berhenti. Menopause akan menyebabkan perubahan dalam hubungan seksual. Hubungan seksual adalah masuknya penis ke vagina yang memberikan rangsangan sehingga mencapai orgasme. Adanya menopause akanmenyebabkan perubahan struktur dan elastisitas dinding vagina. Kondisi ini juga menyebabkan vagina kering sehingga keluhan nyeri saat coitus dapat terjadi yang menyebabkan hubungan seksual tidak optimal. Senam kegel terbukti efektif untuk meningkatkan pasokan darah. Latihan inijuga dapat menambah libido, kepekaan dan meningkatkan kekuatan orgasme pada menopause. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas senam kegel terhadap tingkat nyeri saat melakukan hubungan seksual di Kelurahan Bandarjo. Senam kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul sehingga dapat memperkuat otot-otot vagina untuk memuaskan suaminya saat berhubungan seks. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimenmenggunakan rancangan “pre-test-post-test with control group”. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menopause sejumlah 60 orang, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang untuk kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel. Analisis efektifitas senam kegel terhadap tingkat nyeri saat melakukan hubungan seksual dengan menggunakan chisquare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyeri sebelum dan sesudah senam kegel dalam kelompok intervensi (p value 0,000) dan tidak ada perbedaan nyeri sebelum dan sesudah senam kegel dalam kelompok kontrol. Disarankan ibu menopause hendaknya lebih rajin melakukan senam kegel sehingga bermanfaat untuk dirinya dan pasangannya.Kata Kunci : Menopause, senam kegel, tingkat nyeri
PENERAPAN KONSERVASI ENERGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN CAIRAN ANAK POST OPERASI DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUPN Dr CIPTO MANGUNKUSUMO Elsa Naviati; Yeni Rustina; Fajar Tri Waluyanti
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.926 KB)

Abstract

Teori Konservasi Energi meliputi proses adaptasi yang menghasilkan konservasi sehingga mencapai proses kesembuhan yang utuh. Cairan dibutuhkan oleh tubuh untuk konservasi energi. Cairan dan elektrolit diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan homeostasis tubuh. Ketidakseimbangan cairan akan menyebabkan gangguan proses fisiologis. Proses tersebut adalah pengaturan suhu tubuh, media transportasi, membantu proses memperbaiki sel di dalam tubuh dan metabolisme. Karya ilmiah ini membahas mengenai penerapan Konservasi Energi untuk memenuhi kebutuhan cairan anak post operasi.Terdapat lima kasus yang dibahas. Intervensi diberikan berdasarkan pinsip-prinsip konservasi mencakup semua trophicognosis yang ditemukan pada klien. Hasil evaluasi pada akhir perawatan daritrophicognosis pada kelima kasus terpilih, menunjukkan ada yang teratasi, belum teratasi tetapi sudah menunjukkan perbaikan, dan ada juga yang belum teratasi. Untuk selanjutya, pengelolaan klien postoperasi untuk memenuhi kebutuhan cairan dapat dilakukan berdasarkan teori ini. Pemantauan asupan dan haluran cairan memegang peranan penting penyelesaian masalah.
Hubungan Intensitas Bermain Video game Dengan Perkembangan Emosional Anak Usia Sekolah Dasar Sholihah, Banatus; Naviati, Elsa
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2022): May 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.489 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v6i1.1037

Abstract

Di masa pandemi virus corona, karantina diterapkan sebagai pedoman penting untuk pencegahan penyakit di berbagai negara. Terlepas dari manfaatnya, karantina juga menimbulkan komplikasi dan permasalahan. Dengan adanya pandemi COVID-19, terdapat kebijakan berupa penutupan sekolah dan penghentian sementara interaksi belajar tatap muka atau pembelajaran luring. Hal ini menyebabkan anak-anak dan remaja memiliki waktu senggang dalam jadwal pembelajaran dan kehidupan sosial mereka. Anak-anak dan remaja mengisi waktu senggang mereka dengan bermain video game. Situasi ini membuat intensitas dan waktu yang dihabiskan anak-anak di media sosial dan video game semakin meningkat. Namun, sedikit yang diketahui tentang hubungan antara perkembangan emosional dan waktu yang cenderung dihabiskan anak-anak untuk bermain video game. Oleh sebab itu, makalah ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas bermain video game dengan perkembangan emosional pada anak usia sekolah dasar. Adapaun metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan studi korelasi serta menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4-6 yang bermain video game baik secara online maupun offline. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan 163 responden. Berdasarkan analisis data yang menggunakan uji Spearmen-rho didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara intensitas bermain video game dengan perkembangan emosional anak usia sekolah dasar. Di sisi lain, mayoritas anak yang bermain video game adalah anak laki-laki di kelas 5 yang umumnya berusia 11 tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan orang tua dapat meningkatkan pengawasan dan kesadarannya terhadap anak-anak yang bermain video game terutama terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari video game.
Nursing Challenges in Pediatric Cancer Care: Scoping Review Naviati, Elsa; Allenidekania, Allenidekania; Afiyanti, Yati
Media Keperawatan Indonesia Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.7.2.2024.142-153

Abstract

The successful treatment of children with cancer is a long cycle that requires cooperation between health workers, families and children. Various problems can arise as a result of the illness and treatment the child receives. The aim of this study was to identify the challenges faced by nurses in caring for children with cancer. The research method used was a scoping review because the researcher wanted to cover all the challenges faced by nurses in all aspects of care and treatment in cancer children. Results: challenges come not only from the nurse but also the child and their parents. Challenges from nurses: cancer knowledge and resource development and the various issues that arise in families and children with cancer. Challenges from the child, parents and family: accessing health services and getting support due to life changes after the child is diagnosed with cancer. Conclusion: challenges come from many aspects and good collaboration is needed to turn challenges into successes in the care and treatment of children with cancer.
Oral Health Problems of Children with Cancer After Chemotherapy: A Literature Review Naviati, Elsa; Afiyanti, Yati; Allenidekania, Allenidekania; Nugroho, Agus
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 12, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v12i1.12309

Abstract

Pediatric cancer patients are particularly vulnerable to oral health complications, primarily due to the adverse effects of chemotherapy. This treatment significantly influences both oral health and nutritional status, especially in children diagnosed with acute lymphoblastic leukemia (ALL). Chemotherapy can trigger a range of oral issues, including mucositis, dry mouth (xerostomia), and oral infections, which in turn can hinder proper nutritional intake and compromise overall health. This paper aims to investigate the impact of chemotherapy on oral health and nutrition in pediatric cancer patients, focusing on those with ALL. Through a literature review, the study examines the prevalence and types of oral complications and their effects on well-being. Relevant literature published between 2014 and 2024 was sourced from databases such as EBSCO, ScienceDirect, SpringerLink, ProQuest, and Scopus. Using the PICO (Population, Intervention, Comparison, and Outcomes) framework, articles were selected and critically appraised by two independent reviewers. A descriptive method was employed to analyze the data. Out of 2,465 initially identified articles, eight were selected for in-depth analysis. The findings show that pediatric cancer patients face both immediate and long-term oral health issues, including dental abnormalities and jaw development problems. These complications can cause pain, eating difficulties, and social stigma, negatively affecting the child's quality of life. The study emphasizes the need for early oral health intervention, better training for healthcare providers, and the development of standardized oral care protocols. Future research should aim to assess the effectiveness of targeted oral health interventions in improving nutrition and overall quality of life in pediatric oncology patients.