This Author published in this journals
All Journal JURNAL WALENNAE
nfn Muhaeminah
Balai Arkeologi Sulawesi Selatan

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KERAJAAN TANETE ABAD XVI-XIX: ASPEK SEJARAH DAN ARKEOLOGI nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 3 No 1 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2604.249 KB) | DOI: 10.24832/wln.v3i1.84

Abstract

Tulisan ini mencoba mengungkapkan sebuah seajarah tradisi besar kerajaan Tanete yang sangat kurang di kenal dalam historiografi Sulawesi Selatan. Pembahasan di dalamnya bersifat deskriptif yang menjelaskan tentang kisah-kisah sejarah dan temuan Arkeologi yang terkait dengan kerajaan Tanete. Berdasarkan hasil dari kajian pustaka, disimpulkan bahwa menurut sumber sejarah dari beberapa buku dan naskah Lontara memuat cerita atau sejarah tentang kerajaan-kerajaan Tanete, yang relefan dengan hasil penelitian mengenai makam kuna raja-raja yang ada di sekitarnya.
VARIASI TIPE NISAN WAJO SULAWESI SELATAN nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3016.633 KB) | DOI: 10.24832/wln.v3i2.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang tipe nisan yang ada pada kompleks makam islam di Kabupaten Wajo. Berdasarkan hasil observasi dan klasifikasi yang dilakukan, diketahui bahwa tipe nisan pada beberapa kompleks makam di kabupaten Wajo memiliki persamaan dengan tipe nisan pada kompleks makam islam yang ditemukan umumnya di Sulawesi selatan, yaitu di dominasi oleh nisan tipe silindrik dan nisan tipe pipih, namun terdapat beberapa tipe nisan khas Wajo seperti tipe cerobong asap, meriam kuna dan tipe bundar (berbentuk seperti buah labu).
SITUS MAKAM KUNA ISLAM JERA’ LOMPOE DAN STRATIFIKASI SOSIAL DI SOPPENG nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 4 No 1 (2001)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2136.995 KB) | DOI: 10.24832/wln.v4i1.119

Abstract

Soppeng is one of the kingdoms that related with Suppaq, Luwu, Bone, Tanete, and Wajo kingdoms. The relationship was proved by the existence of Soppeng outsiders tombs, on ancient Islamic tombs of Jera' Lompoe. It was acknowledge from tombs size, types or its gravestone that they came from "the upper" class, or anakarung, Topanrita, Tosugi. There were four size and types which discovered around Islamic cemetery Jera' Lompoe: stone tombs with monolith gravestone; tomb with dome and pile orders technique and menhir type gravestone; pile orders tombs with rectangular gravestone; and large, wide tombs with cylindrical grave­stone. Tombs shape and its gravestone types described the strong pre-Istam influence in Islamic periods in Soppeng.
ARKEOLOGI DAN INDIKASI RITUAL DI GANTARANG LALANG BATA SELAYAR PROPINSI SULAWESI SELATAN nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 5 No 2 (2002)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3191.434 KB) | DOI: 10.24832/wln.v5i2.158

Abstract

Kitab Negarakertagama menyebutkan nama-nama toponim kerajaan di Sulawesi Selatan sudah ada sebelum tahun 1365 Masehi, termasuk Selayar. Selayar merupakan daerah yang kaya akan tinggalan arkeologisnya, khususnya di daerah Gantarang Lalang Bata. Melihat tinggalan budaya tersebut maka perlu dilakukan penelitian arkeologi yang sistematis dengan tujuan untuk mengungkapkan kronologi dari situs dan eksistensi tinggalan arkeologisnya. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data pustaka dan lapangan kemudian dianalisis untuk memberikan interpretasi data. Hasil yang diperoleh bahwa Gantarang Lalang Bata membuktikan sebagai situs kota tua. Daerah ini juga bermukim para pendatang yang menyebarkan agama Islam tetapi beberapa tradisi pra-Islam masih dilakukan masyarakat setempat.
TRANSFORMASI SENI PRA ISLAM PADA MAKAM KUNA DI SULAWESI SELATAN nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 6 No 2 (2003)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2537.947 KB) | DOI: 10.24832/wln.v6i2.172

Abstract

Bangunan makam biasanya mendapat perlakuan khusus dari masyarakatnya, terlihat dari pahatan-pahatan atau relief yang mempunyai arti mendalam secara filosofis. Pahatan tersebut sangat indah sehingga dikeramatkan oleh masyarakat sekitarnya. Perilaku masyarakat dengan mengkeramatkan sebuah makam kuna perlu dikaji secara mendalam, makna apa yang terkandung didalamya sehingga sampai kini fenomena tersebut masih banyak dijumpai dibeberapa situs makam kuna Islam yang ada di Sulawesi Selatan. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan keyakinan terhadap seni pra-Islam selama memiliki pendukung. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data diantaranya studi pustaka dan pengolahan data. Hasil yang diperoleh bahwa seni hias makam mengungkapkan tingkah keseharian manusia pada masa hidupnya serta beberapa bentuk binatang pada makam merupakan unsur budaya yang masih dilatarbelakangi oleh kepercayaan pendukungnya, yang masih menganut pemujaan kepada leluhur meskipun masyarakat pada waktu itu telah memeluk agama Islam. Bangunan makam yang masih memperlihatkan arsitektur tertentu (pra-Islam), umumnya makam bangsawan yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
KUBUR ISLAM KUNO DI PESISIR SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI BARAT nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 10 No 2 (2008)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2463.908 KB) | DOI: 10.24832/wln.v10i2.192

Abstract

Nisan termasuk tinggalan arkeologi Islam yang banyak terdapat di Sulawesi Selatan. Tinggalan arkeologi Islam tidak terlepas dari sejarah kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan sekitar abad XIV, dimana tinggalan berupa nisan yang amat bervariasi. Penelitian ini akan bertumpu pada bentuk-bentuk nisan yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Tujuan penelitian ini, untuk mengungkapkan bentuk-bentuk nisan yang tersebar di beberapa kompleks makam yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data dan pengelompokan data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bangunan makam di beberapa  daerah tampaknya tidak mempunyai bentuk yang sama. Analisis bentuk memperlihatkan tipe nisan tertentu  di pesisir barat laut Sulawesi Selatan (Majene dan Polewali Mamasa) dan kelompok lainnya berada di pesisir selatan (Gowa dan Bantaeng). Perbedaan karakter pada bentuk nisan dipengaruhi oleh budaya dan sejarah masuknya Islam di dua wilayah tersebut.
SEJARAH DAN ARKEOLOGI TANETE BARRU PROPINSI SULAWESI SELATAN nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 10 No 2 (2008)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4541.586 KB) | DOI: 10.24832/wln.v10i2.193

Abstract

Sejarah Sulawesi Selatan di awali dengan mitos La Galigo, meskipun naskah tersebut mereupakan sebuah karya sastra yang dijadikan penuntun hidup. Naskah tersebut merupakan visualisasi tentang aspek kehidupan pada masyarakat Tanete masa lalu. Tanete adalah sebuah nama kerajaan kecil di kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Tulisan kecil ini mencoba mengungkapkan sejarah Tanete yang kurang dikenal. keterbatasan data mendorong untuk mengeksplorasi pada tingkat semi makro. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan sejarah pemukiman wilayah Tanete Barru nerdasarkan tinggalan arkeologi. Metode yang dilakukan berupa pengumpulan data dan pengelompokkan data yang dihasilkan melalui survei dan deskripsi. Hasil yang diperoleh bahwa sumber sejarah dari beberapa buku dan naskah banyak yang relevan dengan hasil penelitian mengenai makam-makam raja-raja disekitar wilayah kabupaten Barru. Sejarah di dalam naskah kuna menunjukkan pemerintahan tradisional Tanete abad XVII-XVIII telah banyak memiliki peranan, seperti upaya mengembangkan wilayah Tanete sampai ke desa-desa sebagai daerah kekuasaan.
BENTENG KOLONIAL BELANDA DI BALANGNIPA KABUPATEN SINJAI nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 11 No 1 (2009)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4371.331 KB) | DOI: 10.24832/wln.v11i1.203

Abstract

Before the arriving of the colonial. The fort of Balangnipa is built from the shell, Brick, in the ford it wasn't found the artefact. Such as the fort that was used by the kingdom of Tellung Limpoe by the colonial then the design of ford was changed with Europe design. The artefact, such as. Cur­rency, ceramics, that can be known from Sinjai it has been communicated with the bussinesman from China and Europe. And even both ever colonize the Sinjai area. It indicated that eventrough Sinjai is rather small but it has many potency.Sebelum kedatangan kolonial, Benteng Balangnipa dibangun dari kerang, dan bata. Di sekitar benteng tidak ditemukan sama sekali artefak, seperti benteng yang digunakan oleh kerajaan Tellung Limpoe oleh kolonial maka desain benteng diubah dengan desain Eropa. Artefak seperti mata uang, keramik, yang bisa diketahui dari Sinjai itu telah dikomunikasikan dengan pedagang dari Cina dan Eropa. Dan bahkan keduanya pernah menjajah wilayah Sinjai. Ini menunjukkan bahwa peristiwa melalui Sinjai agak kecil tetapi memiliki banyak potensi.
PUSAT PERDABAN ABAD XV-XVIII KERAJAAN BUKI SELAYAR SULAWESI SELATAN nfn Muhaeminah; M. Irfan Mahmud
WalennaE Vol 11 No 2 (2009)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6575.599 KB) | DOI: 10.24832/wln.v11i2.214

Abstract

The center of Kingdom of Buki was known as a teritory of a powerfull dinasty and reaches their golden age in XV to XVI century based on the foreign ceramics population found. In the next centuries, Buki was still became a powerful dinasty when the Islamic influence spread stronger in XVIII century. At the top of Islamic influence's glory, there was a control to the Silolo site's area that located in the east side of the Kingdom of Buki. But the site of Buki was a still a center for the elite of the kingdom. Buki, Selayar is quite interesting for a research to get a more accurate data. There is several finds like, Maros point (serration arrow point) that found in Batang Mata Sappo area, human skull from Batu Tumpa cave at Bonto Sikuyu, and many other finds. These kinds of finds commonly found in South Sulawesi but Selayar is placing an important position based on the quantity and the quality of its finds.Pusat Kerajaan Buki dikenal sebagai wilayah dinasti yang kuat dan mencapai zaman keemasan mereka di abad XV - XVI berdasarkan populasi keramik asing yang ditemukan. Pada abad-abad berikutnya, Buki masih menjadi kerajaan yang kuat ketika pengaruh Islam menyebar lebih luas di abad XVIII. Pada puncak kejayaan pengaruh Islam, ada kontrol terhadap area situs Silolo yang terletak di sisi timur Kerajaan Buki. Tapi situs Buki masih menjadi pusat elit kerajaan. Buki, Selayar cukup menarik untuk sebuah penelitian untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Ada beberapa temuan seperti, maros poin (mata panah bergerig) yang ditemukan di daerah Batang Mata Sappo, tengkorak manusia dari gua Batu Tumpa di Bonto Sikuyu, dan banyak temuan lainnya. Temuan semacam ini umumnya ditemukan di Sulawesi Selatan tetapi Selayar menempatkan posisi penting berdasarkan kuantitas dan kualitas temuannya.
NASKAH KUNA KERATON BUTON SULAWESI TENGGARA nfn Muhaeminah
WalennaE Vol 12 No 1 (2010)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2856.976 KB) | DOI: 10.24832/wln.v12i1.227

Abstract

Archaeological site of Buton has a very important thing besides many ancient archaeology, that contains many Islamic material, Prays, Moslem poem, as a basic ideology. The archaeological site of Buton reconstruct the history of Buton and the role of Islam, in improvement of social politic and the econome of society of Buton.Situs arkeologi Buton memiliki hal yang sangat penting selain banyak naskah kuno, yang berisi baajaran Islam, Doa, puisi Muslim, sebagai ideologi dasar. Situs arkeologi Buton merekonstruksi sejarah Buton dan peran Islam, dalam perbaikan politik sosial dan ekonom masyarakat Buton.