Fitria Safiratun Nabilah
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimalisasi Instagram @Siapdarling Sebagai Media Komunikasi Sosial Pembangunan Untuk Mengkampanyekan Generasi Muda Sadar Lingkungan Fitria Safiratun Nabilah; Jessica Wiguna; Novreza Malafitri; Saifuddin Zuhri
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v10i1.18511

Abstract

Di era globalisasi ini Kepedulian terhadap isu lingkungan saat ini masih sering diabaikan oleh generasi muda. Bahkan  survei yang dilakukan oleh Change.org hasilnya menunjukkan bahwa generasi muda masih sedikit yang peduli terhadap isu lingkungan yakni hanya sebesar 10 %. Oleh sebab itu diperlukan adanya aksi nyata untuk menyadarkan generasi millenials agar peduli terhadap lingkungan. Siap Darling merupakan sebuah gerakan peduli lingkungan yang diprakarsai oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui sosial media. Gerakan ini mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara menyebarkan konten-konten positif di social media mengenai isu lingkungan dan tentang kegiatan mencintai lingkungan dan bumi. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ingin menganalisis bagaimana pemanfaatan isntagram yang dilakukan oleh @siapdarling dalam upaya mengkampanyekan generasi muda sadar lingkungan. Penelitian ini berfokus pada optimalisasi pemanfaatan instagram sebagai media  Komunikasi Sosial Pembangunan Untuk Mengkampanyekan Generasi Muda Sadar Lingkungan #Siapdarling. Adapun metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Pendekatan analisis isi  digunakan untuk menganalisis konten pesan secara mendalam pada akun instagram @siapdarling mengenai edukasi kepedulian terhadap lingkungan. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah postingan instagram yang telah diunggah dalam media sosial @siapdarling mengenai topik - topik edukasi lingkungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Instagram sebagai media sosial mampu menjadi media komunikasi pembangunan untuk mengoptimalisasikan gerakan kampanye generasi muda sadar lingkungan.
MENGGUGAT UU PENYIARAN DI INDONESIA (ANALISA FRAMING PEMBERITAAN GUGATAN RCTI DAN iNEWS TV TENTANG UU 32 Tahun 2002 pada SINDONEWS & DETIK.COM PERIODE 27 AGUSTUS – 20 SEPTEMBER 2020) Fitria Safiratun Nabilah; Jessica Wiguna; Noerazrie Imania Putri; Roziana Febrianita
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 9, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v9i2.15860

Abstract

Pada Juni 2020 RCTI dan iNEWS TV menggugat UU penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 ke MK. Perihal yang digugat adalah menuntut pengajuan uji ulang materi soal UU Penyiaran dan menilai Pasal 1 angka 2 UU Penyiaran. Gugatan diajukan sebab pasal tersebut dinilai menyebabkan ketidakadilan atau perlakuan berbeda antara penyelenggara penyiaran konvensional yang menggunakan frekuensi radio dengan penyelenggara penyiaran Over The Top (OTT) yang menggunakan internet, seperti Instagram, Youtube, Netflix dan aplikasi streaming sejenisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pembingkaian oleh sindonews.com dan detik.com terkait pemberitaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan analisis framing model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki. Fokus penelitian ini adalah sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Data penelitian merupakan kumpulan berita dari Sindonews.com dan Detik.com periode 27 Agustus – 14 September 2020, sebab kedua media dinilai aktif mengunggah berita dengan topik tersebut. Kesimpulan penelitian menyebutkan bahwa terdapat framing yang berbeda antara kedua media. Sindonews.com memberikan dukungan pada gugatan RCTI dan iNews TV dan mendorong untuk segera dilakukannya revisi UU Penyiaran. Sementara detik.com memberikan framing melemahkan dukungan pada gugatan RCTI dan iNews TV serta tidak menstimulasi adanya urgensi revisi UU Penyiaran.