Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Watampone Musni, Musni
Nursing Inside Community Vol 1 No 1 (2018): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.475 KB) | DOI: 10.35892/nic.v1i1.3

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas yang tinggi terjadi pada wanita hamil. Hal ini kebetulan menjadi potensi hilang dalam mengembangkan bayi cukup sehat di trimester pertama. Beberapa faktor risiko terkait pada ibu seperti usia, paritas, status gizi dan kunjungan perawatan antenatal berkontribusi untuk menurunkan insiden kasus ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keempat faktor yang berkontribusi paling berhubungan dengan prevalensi anemia. Penelitian dilakukan di Klinik Perawatan Kesehatan Primer setempat di Kecamatan Watampone selama bulan April - Agustus 2017. Melibatkan 203 ibu hamil yang dipilih secara purposif selama kunjungan pemeriksaan kehamilan pada periode yang sama. Menggunakan uji chi square untuk menganalisis semua variabel terkait (CI 95%, nilai p <0,05). Di antara keempat variabel hasilnya menunjukkan bahwa Umur (p value 0,001) dan status gizi selama kehamilan (p value: 0,001) adalah dua yang paling signifikan dibandingkan dengan dua variabel lainnya termasuk paritas (nilai p: 0,011) dan kunjungan perawatan antenatal (nilai p: 0,013). Menurut hasil analisis, perlu untuk memantau status gizi khusus pada ibu hamil yang membentang usia pada risiko tinggi, untuk menjalani periode konsepsi yang aman. sebagai rekomendasi pada layanan pencegahan klinis wanita usia subur, perlu meningkatkan promosi penggunaan kontrasepsi untuk wanita pada usia tersebut belum dikategorikan aman untuk hamil dan melahirkan.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Watampone Musni Musni
Nursing Inside Community Vol. 1 No. 1 (2018): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas yang tinggi terjadi pada wanita hamil. Hal ini kebetulan menjadi potensi hilang dalam mengembangkan bayi cukup sehat di trimester pertama. Beberapa faktor risiko terkait pada ibu seperti usia, paritas, status gizi dan kunjungan perawatan antenatal berkontribusi untuk menurunkan insiden kasus ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keempat faktor yang berkontribusi paling berhubungan dengan prevalensi anemia. Penelitian dilakukan di Klinik Perawatan Kesehatan Primer setempat di Kecamatan Watampone selama bulan April - Agustus 2017. Melibatkan 203 ibu hamil yang dipilih secara purposif selama kunjungan pemeriksaan kehamilan pada periode yang sama. Menggunakan uji chi square untuk menganalisis semua variabel terkait (CI 95%, nilai p <0,05). Di antara keempat variabel hasilnya menunjukkan bahwa Umur (p value 0,001) dan status gizi selama kehamilan (p value: 0,001) adalah dua yang paling signifikan dibandingkan dengan dua variabel lainnya termasuk paritas (nilai p: 0,011) dan kunjungan perawatan antenatal (nilai p: 0,013). Menurut hasil analisis, perlu untuk memantau status gizi khusus pada ibu hamil yang membentang usia pada risiko tinggi, untuk menjalani periode konsepsi yang aman. sebagai rekomendasi pada layanan pencegahan klinis wanita usia subur, perlu meningkatkan promosi penggunaan kontrasepsi untuk wanita pada usia tersebut belum dikategorikan aman untuk hamil dan melahirkan.
Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Gestasional St. Malka; Mutmainnah; Musni; Muliani
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 4 (2022): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i4.679

Abstract

Gangguan hipertensi gestasioanl merupakan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg tanpa adanya protein uria salah satu penyebab utama morbididtas dan Mortalitas ibu dan janinnya. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan hipertensi gestasional. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional, populasi penelitian yaitu semua ibu hamil timester 2 & 3, jumlah sampel 66 ibu hamil dan 15 diantaranya mengalami hipertensi gestasional, teknik pengambilan sampel Purpossive sampling. Analisis data bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan analisis data multivariate menggunakan Regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22,7% ibu yang mengalami hipertensi gestasional. Variabel paritas tidak berpengaruh secara signifikan dengan nilai p > 0,05. Variabel yang memiliki pengaruh secara signifikan dengan nilai p < 0,05 adalah usia, riwayat hipertensi, dukungan keluarga, obesitas dan kunjungan ANC dan Nilai OR tertinggi adalah riwayat hipertensi sebesar 9,0. Kesimpulan yaitu faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kejadian hipertensi gestasional adalah riwayat hipertensi setelah di kontrol dengan variabel usia
Lingkar Lengan Atas dan Penambahan Berat Badan Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir pada masa Pandemik Covid-19 Sitti Fatimah; Musni; Ita Novianti
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v7i1.774

Abstract

Salah satu penyumbang terbesar AKB adalah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Prevelanci BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia. Salah satu fator penyebab BBLR adalah status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat dinilai dari penambahan berat badan ibu selama kehamilan dan lingkar lengan atas ibu hamil (LILA). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan LILA dan penambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analyticdengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 33 orang ibu yang bersalin di puskesmas sibulue. Pengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Teknik analisis menggunakan Univariat dan bivariat. Dari ukuran lingkar lengan atas yang berisiko KEK (<23,5 cm) degas berat badan bayi lahir rendah sebanyak 2 bayi (28,57%), dan ibu yang melahirkan berat badan bayi normal tidak ada dan nilai p-value (0,005)<sig α=0,05. Sedangkan ibu dengan ukuran lingkar lengan atas normal dengan berat badan bayi lahir rendah sebanyak 5 bayi (71,43%), sedangkan ibu yang melahirkan dengan berat badan normal sebanyak 26 bayi (100%). Sedangkan responden yang memiliki pertambahan berat badan tidak normal sebanyak 9 responden dimana melahirkan 3 bayi yang berat badan normal dan melahiran 6 bayi yang berat lahir rendah. Sedangkan ibu yang kenaikan berat badanya normal sebanyak 24 responden, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendak sebanyak 5 bayi dan 19 bayi lahir dengan berat badan normal dan nilai p-value sebesar 0,013< 0,05. Secara statistik terdapat hubungan antara lingkar lengan atas dan penembahan berat badan selama hamil dengan berat badan bayi lahir dalam masa pandemik covid-19. Lingkar lengan atas (LILA) dan penambahan bera badan ibu selama hamil memiliki nilai yang signifikat dengan berat badan bayi lahir.Bidan diharapkan untuk melakukan pengukuran Lingkar lengan atas (LILA) dan penambahan berat badan ibu selama hamil secara rutin untuk mencegah ibu mengalami gizi buruk. Kata kunci : LILA, berat badan ibu, BBLR
Potential Loss among Infant Feeding Options Azniah Syam; Musni Musni; Andi Nurzakiah Amin; Imelda Iskandar
Jurnal Ners Vol. 16 No. 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v16i1.23285

Abstract

Introduction: The conceptual relationship between economics and breastfeeding is still mathematically invaluable, while the family's economic burden increases along with babies born. Indicating potential loss when a family chooses other than breastmilk is a progressive way to manage campaign messages about exclusive breastmilk and prolonged breastfeeding. Descriptive studies are needed to magnify all of these indicators and transform them into measuring instruments generalized to assess family expenditures related to infant feeding.Methods: This study uses a quantitative descriptive design, questionnaire draft upon qualitative open questions containing all micro indicators impacted financially during the baby’s first year. Data collection was carried out in Makassar based on telephone surveys with 330 preliminary samples. After structural analysis and data reduction, the expenditure indicators were divided into medical and non-medical expenses.Results: The study show there is a difference in the average amount of family expenses of those who provide formula milk compared to breastmilk. This outcome is 21.1 times higher in non-medical components and 2.5 times higher in the medical component. One of the highest contributions in medical expenses is the cost of a recurrent visit to a pediatrician due to a history of illness such as allergies, respiratory infections, and diarrhea.Conclusion: This empirical fact stated the strong affirmation of how families should consider wisely to choose the best feeding pattern for babies aged 0-12 months.
Relationship of Mother's Knowledge and Family Support with Early Initiation of Breastfeeding Implementation in Post Partum Mothers Musni Musni; Sitti Fatimah; St. Malka
Journal La Medihealtico Vol. 3 No. 1 (2022): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v3i1.538

Abstract

In the first hour following delivery, the infant should be breastfed immediately, which is known as Early Initiation of Breastfeeding (IMD). Breastfeeding within the first hour of life may help to minimize infant deaths from pneumonia, diarrhea, and hypothermia, among other causes. At the Watampone Health Center, the goal of this research was to discover if there was a link between maternal knowledge and family support and the implementation of early beginning of breastfeeding for postpartum moms. Research methods employed in this study include quantitative research using a cross-sectional design and a questionnaire. The sampling strategy used was purposive sampling, and a total of 45 postpartum moms were included in the study. The investigation was carried out at the Watampone Health Center. Using a paired t test, the researchers discovered that there was no relationship between maternal knowledge and the implementation of early initiation of breastfeeding in postpartum mothers (P value = 0.527), but that there was a relationship between family support and the implementation of early initiation of breastfeeding in postpartum mothers (P =0.047). The let-down reaction is controlled by the emotional state or sentiments of the mother, and the smoothness of the let-down reflex is determined by the smoothness of the family. Improve services by giving counseling, particularly to parents and spouses, in order to provide guidance, as well as inspiration to women about the necessity of starting breastfeeding as soon as possible.
FAKTORKEHAMILAN DINI, ANTENATAL CARE, ASI EKSKLUSIF DAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP STUNTING PADA BALITA RESIKO STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN BONE St. Malka; Musni Musni; Sitti Fatimah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3364

Abstract

ABSTRACT EARLY PREGNANCY, ANTENATAL CARE, ESCLUSIVE BREASTFEEDING AND NUTRITIONAL KNOWLEDGE TO STUNTING IN CHIDREN UNDER FIVE Background: stuntingis a major nutritional problem that will have an impact on social and economic life in society. Stunting is a problem because it is associated with an increased risk of illness and death, suboptimal brain development, resulting in delayed motor development and stunted mental growth. Bone is one of the district in south Sulawesi high prevalence of stunting compared with province and national.Purpose  To determine risk factors early pregnancy, antenatal care, esclusive breastfeeding and nutritional knowledge on stunting among children 12-59 months old.Mathods:The study used is quantitative witch a designed  case-control study. It was conducted in Kading health centre, Bajoe health centre, and Usa health centre.  with the research time May-Juli 2020. The subjects were children between 12-59 month. The sample in this study were 120 consisting of 40 stunted and 80 normal with gender matching. Subject were chosen by purposive sampling methode. The risk factor were early pregnancy, antenatal care, esclusive breastfeeding, and nutritional knowledge. Data were analyzed by univariate, bivariate with chis-quare test and odds ratio with 95% confidence interval   Results: The results showed that factors associated with stunting were early pregnancy (P = 0.003) and antenatal care with (P = 0.033), while exclusive breastfeeding (P = 0.892) and maternal nutritional knowledge (P = 0.404) were not associated with stunting in under-five. . Early pregnancy variable is the dominant variable in the occurrence of stunting in children under five. Early childhood pregnancy has a 5.00 times higher risk of stunting in children under five compared to mothers who are pregnant at adulthood, and mothers not antenatal care during pregnancy have 2.68 times the risk of stunting compared to mothers antenatal care visit during pregnancy.Conclusion: The risk factors for stunting  were early pregnancy and antenatal careSuggestion It is hoped that the government will be even more stringent on the implementation of early marriage, so that there will be no more early marriages and can prevent stunting in toddlers. Keywords: stunting, early pregnancy,  antenatal care ABSTRAK Latar belakang :Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.  Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan menungkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motoric terlambat  dan terhambatnya pertumbuhan Kabupaten Bone meruapakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan dengan angka stunting yang cukup signifikan melebihi prevalensi stunting provinsi dan nasional.Tujuan: untuk menganalisis factor risiko kehamilan usia dini, antenatal care, ASI eksklusif dan pengetahuan gizi ibu terhadap stunting pada balita usia 12 – 59 bulanMetode : Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case Control Study. Penelitian dilakukan di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Kading, Puskesmas Bajoe dan Puskesmas Usa. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2020. dengan subjek adalah anak umur 12 – 59 bulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 balita yang terdiri dari 40 kasus (balita stunting) dan 80 kontrol (balita normal/tidak stunting) dengan Matching jenis kelamin. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Factor risiko yang diukur adalah kehamilan usia dini, antenatal care (ANC), ASI eksklusif dan pengetahuan gizi ibu. Data dianalisis dengan chi square dan Odds Ratio (OR) 95% CI.Hasil :  Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan stunting adalah kehamilan usia dini (P=0,003) dan antenatal care dengan (P=0.033), sedangkan ASI eksklusif  (P=0,892) dan pengetahuan gizi ibu (P=0,404) tidak berhubungan dengan stunting pada balita. Variabel kehamilan usia dini merupakan variable dominan terjadinya stunting pada balita. Kehamilan usia dini memiliki risiko 5,00 kali lebih tiinggi untuk mengalami stunting pada balita dibandingkan ibu yang hamil pada usia dewasa, ibu yang tidak melakukan antenatal care memiliki risiko 2,68 kali mengalami stunting dibanding ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal care. Kesimpulan: kehamilan usia dini dan antenatal care merupakan factor risiko terjadinya stunting pada balitaSaran Diharapkan pemeritah lebih ketat lagi terhadap pelaksanaan pernikahan usia dini, agar tidak ada lagi pernikahan usia dini dan bisa mencegah terjadinya stunting pada balita Kata kunci : stunting, kehamilan Dini, antenatal care  
EFIKASI DIRI IBU TERHADAP EFEKTIFITAS MENYUSUI IBU POST PARTUM Asrianti Safitri Muchtar; A Ulfa Fatmasanti; Musni Musni; Ita Novianti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3579

Abstract

ABSTRACT MOM'S SELF EFFICIENCY TOWARDS THE EFFECTIVENESS OF POST PARTUM BREASTFEEDING  Background: Breastfeeding self-efficacy is the mother's confidence in perceiving breastfeeding ability. Breastfeeding self-efficacy will determine individual responses in the form of choices for breastfeeding behavior, efforts and abilities to face breastfeeding challenges, patterns of thought and actions, mother's emotional reactions. These consequences determine the performance of breastfeeding initiation, and the duration of breastfeeding.Purpose: to determine the effect of mother's self-efficacy on the effectiveness of breastfeeding in the Bajoe Community Health Center, Bone Regency in 2020.Method: This study used a cross sectional study approach. The data obtained from the results of this study are quantitative data. The sample in this study were all postpartum mothers from June to September in the Bajoe Community Health Center with a total sample size of 46 people. The sampling technique used total sampling. The data analysis used was univariate and bivariate analysis presented in the frequency distribution table. For statistical tests, the level of significance used was p <0.05. The analysis used to determine the effect of self-efficacy of breastfeeding mothers on the effectiveness of breastfeeding was by using the chi square test and presented in the form of a frequency distribution table.Results: Based on the results of statistical tests using chi square, it was found that there was an effect of mother's self-efficacy on the effectiveness of breastfeeding with a value of p = 0.000, namely p value <0.005 so that there was an effect of mother's self-efficacy on the effectiveness of breastfeeding in the Bajoe Community Health Center, Bone Regency.Conclusion: There is a significant influence between mother's self-efficacy on breastfeeding effectiveness in the Bajoe Community Health Center, Bone Regency.Suggestion: It is hoped that mothers will increasa their breastfeeding self-efficacy by always increasing their knowledge about breast milk and breastfeeding so that they are able to breastfeed their babies effectively. For research sites, it is hoped that health education about breast milk and breastfeeding since the prenatal period can be routinely increased so as to increase the self-efficacy of mothers in the process of breastfeeding their babies. Keywords: Breastfeeding, Efficacy, Effective ABSTRAK Latar Belakang: Breastfeeding self-eficacy adalah kepercayaan diri ibu dalam mempersepsikan kemampuan menyusui. Breastfeeding self efficacy akan menentukan respon individu berupa pilihan atas perilaku menyusui, upaya dan kesanggupan menghadapi tantangan menyusui, pola pemikiran dan tindakan, reaksi emosional ibu. Konsekuensi ini menentukan performa inisiasi menyusui, dan durasi menyusui.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh efikasi diri ibu terhadap efektifitas menyusui di wilayah kerja Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone tahun 2020.Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu postpartum pada bulan Juni – September di wilayah kerja puskesmas Bajoe dengan jumlah sampel sebesar 46 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk uji statistik, tingkat kemaknaan yang digunakan p < 0,05. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri ibu menyusui terhadap efektifitas menyusui adalahdengan uji chi squareserta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil: Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan chi square didapatkan ada pengaruh efikasi diri ibu terhadapa efektifitas menyususi dengan nilai p= 0,000 yaitu p value < 0,005 sehingga ada pengaruh efikasi diri ibu terhadap efektifitas menyusui di wilayah kerja Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone.Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri ibu terhadap efektifitas menyusui di wilayah kerja Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone.Saran: Diharapkan ibu lebih meningkatkan kepercayaan diri dalam proses pemberian ASI dengan selalu meningkatkan pengetahuan tentang ASI dan menyusui sehingga ibu mampu menyusui bayinya secara efektif. Bagi tempat penelitian diharapkan memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI dan menyusui sejak masa prenatal secara rutin sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam proses menyusui bayinya. Kata Kunci: Menyusui, Efikasi, Efektifitas
The Effectiveness of the Stunting Prevention and Early Detection Module on Increasing Knowledge of Pregnant Women at the Mare Health Center Mutmainnah Mutmainnah; Musni Musni; St. Malka
Journal La Medihealtico Vol. 3 No. 5 (2022): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v3i5.712

Abstract

One indicator of the welfare of a nation can be seen from the human resources in the country, if human growth and development in a country is good, it will increase the productivity of human performance it self and will affect the welfare of the nation. Stunting is one of the nutritional problems that is currently in the spotlight because in additional to its impact on health, it also has an impact on socio-economic conditions. This research method is quantitative using Quasi Experiment (Pretest and posttest design). The sampling method in this study was purpossive sampling. The total sample in this study was 40 pregnant woman who were in the working area of the Mare Health Center. Data analysis using Wilcoxon test. Form the results of the Wilcoxon test analysis, it was found that the p value= 0.101 (p>0.05), which means that the stunting prevention and early detection module is not effective in increasing the knowledge of pregnant women in the working area of the Mare conditions.
Constructing Instrument of Fathers Support during Pregnancy Syam, Azniah; Musni, Musni
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v18i2.35764

Abstract

During pregnancy and breastfeeding, first-time mothers experience significant physical and psychological transitions. In these maternal terms, a mother demands a supportive environment to achieve a healthy pregnancy outcome. The perspective of the support recipient, in this case, the mother cannot be quantified quantitatively. It is open to multiple interpretations and is even highly subjective. So there is no appropriate level of consistency as a universal measuring tool. This study is to develop and validate an instrument for assessing Father Support During Pregnancy (FSDP) as seen by the mother by descriptive exploratory design to explore what mothers need from their husbands during pregnancy and breastfeeding. The subjective answer of 616 pregnant mothers in the second and third trimesters in June – December 2020 of four primary health care in Makassar, South Sulawesi, Indonesia. The four factors dimension include; emotional support; instrumental support; informational support; and appraisal support are considered as the model to achieve in this test and then validated using Confirmatory Factor Analysis (CFA). Data were obtained via an online survey several times. This study succeeded in constructing an instrument to measure the function of a husband’s social support for his wife during pregnancy. This instrument is considered valid after going through the description and verification stages. However, because this is the first time, it requires a further maturation process, especially for participants with different sociodemographic characteristics, such as the upper-middle class. Several indicators with a loading factor value below 50% need to be considered again to be tested simultaneously on different target participants.