Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh area pemasangan perangkat medik terhadap kejadian Medical Device Related Pressure Injuries (MDRPI) Deliaty Bagenda; Saldy Yusuf; Rosyidah Arafat; Muhammad Darwis; Sintawati Majid
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.6.1.1-8

Abstract

Pendahuluan: Cedera tekanan akibat penggunaan perangkat medis merupakan masalah akhir-akhir ini di mana jenis perangkat medis banyak digunakan di fasilitas kesehatan yang berguna sebagai intervensi dan diagnostik dan banyak terjadi pada perawatan intensif. Sebagian besar lokasi di daerah telinga karena penggunaan oksigen tetapi sampai sekarang upaya pencegahan MDRPI masih sangat kurang, sehingga berdampak pada kualitas layanan dan biaya. Tujuan: Untuk mengetahui kejadian MDRPI di ruang intensive care. Metode:Desain penelitian prospektif dan observasional menggunakan analisis deskriptif dan bivariat pada 39 pasien yang memiliki peralatan medis. Hasil:Responden sejumlah 39 lebih banyak jenis kelamin laki-laki dengan usia rata-rata lebih dari 46 tahun. Sebanyak 8 responden mengalami MDRPI dengan jumlah hari pengobatan lebih dari 3 hari pada jenis perangkat intervensi p> 0,05, uji Chi-Squere pada jenis perangkat memengaruhi area ekstremitas atas, bawah dan leher (p <0,05). Simpulan: Penggunaan perangkat medis di fasilitas layanan berisiko mengalami cedera tekanan, secara signifikan mempengaruhi leher dan area ekstremitas. Oleh karena itu penilaian awal harus lebih 
IDENTIFIKASI DAN PERAN BIOFILM DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES sintawati majid; saldy yusuf; Yuliana Syam
coba Vol 8 No 1 (2019): Nopember 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.477 KB) | DOI: 10.32831/jik.v8i1.238

Abstract

Pendahuluan : Salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) yang paling banyak dilaporkan adalah luka kaki diabetes (LKD). LKD sangat rentan terpajan mikroorganisme dan berkembang menjadi diabetic foot infection (DFI). DFI dikaitkan dengan kehadiran biofilm pada luka. Berbagai jenis mikroorganisme bertanggung jawab sebagai pembentuk biofilm sehingga menghambat penyembuhan luka. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk mengetahui metode identifikasi dan peran biofilm dalam menghambat proses penyembuhan luka Metode : The method used is an electronic database of journals published through PubMed, Science Direct, Wiley and secondary search. Hasil : Review dari sembilan artikel yang telah direkrut melaporkan mayoritas mikroorganisme yang ditemukan pada LKD adalah produsen biofilm. Biofilm dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis, metode lempeng mikro, metotoksik konvensional dan wound blotting non invasif. Adanya eksudate, kontrol glikemik yang buruk( HbA1c >8%), derajat luka, ukuran luka(≤4 cm), durasi luka(>3 bulan) dan lama menderita diabetes (10-19 tahun)berkaitan dengan keberdaan biofilm. Selain itu faktor risiko signifikan yang terkait dengan biofilm : paparan antibiotik, rekuren, riwayat amputasi, Multidrug-resistant (MDR) dan Extensive Drug resistant (XDR). Biofilm berperan dalam terhambatnya proses penyembuhan luka dan dapat menyebabkan inflamasi kronik. Diskusi : Golden standar metode identifikasi biofilm melalui pemeriksaan mikroskopis dengan biopsi jaringan luka. Biofilm berperan dalam peradangan kronik.
STRATEGI UNTUK MENGATASI KEPADATAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD): TINJAUAN PUSTAKA: Strategies for Coping with Overcrowded Emergency Department (ED): Literature Review Rosmini Rasimin; Yuliana Syam; Rosyidah Arafat; Sintawati Majid
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 1 (2021): JIKep | Maret 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.646 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i1.683

Abstract

Latar Belakang: Unit gawat darurat (ED) sebagai pintu gerbang penanganan awal pasien dengan kegawatdarutatan berisiko mengalami Kepadatan. Tujuan literature review ini adalah untuk mencari strategi yang tepat untuk mengatasi kepadatan di ED. Metode yang digunakan yaitu pencarian pada electronic database seperti Pubmed, DOAJ, dan google scholar, menggunakan kata kunci Crowding AND Emergency Department, awal ditemukan 1160 artikel,15 artikel dimasukkan setelah melalui proses screening. Hasil review menyajikan penyebab kepadatan di ED, alat ukur, efek yang ditimbulkan, dan srategi penaganan kepadatan di ED. Kesimpulan, lama tinggal dan keterlambatan pemeriksaan penunjang mempengaruhi kepadatan, system informasi serta pengelompokan pasien dapat menurunkan kepadatan, National Emergency Department Overcrowding Scale (NEDOCS) direkomendasikan untuk mengukur skala kepadatan di ED.
Perfusion, Extent, Depth, Infection and Sensation (PEDIS) classification system to assess the severity of Diabetic Foot Wounds in the Homecare setting Sintawati Majid; Juhelnita Bubun; Sri Wahyuni; Eva Arna Abrar; Syaiful, Syaiful
Comprehensive Health Care Vol. 7 No. 3 (2023): Comprehensive Health Care
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The prevalence of diabetic foot ulcers in Indonesia is twice the global prevalence. An initial assessment of the severity of the wound is necessary to recognize early signs of skin damage and provide the right decision to begin wound treatment. The purpose of this research was to use the PEDIS classification system to assess the severity of diabetic foot Ulcers in the homecare setting. Methods: This was a quantitative descriptive study on diabetic foot ulcers patients in independent practice and homecare in Makassar City in July–October 2023. Data were collected using the PEDIS classification observation sheet which consists of perfusion measured using vascular doppler to assess peripheral artery disease in the form of a combination of waves and ABI values, extended uses the length x width, depth of skin layers involved, infection assess signs and symptoms of infection and sensation using monofilament test 10g at three points of plantar neuropathy of the foot. Results: 36 samples were found during the research period. The general severity of the injury was grade 2. Almost all patients were non- peripheral artery disease. The wound extenth was >3 cm2, and the depth of skin involved includes superficial, tendon and bone, the level of infection was limited to local infection. Almost all patients were found to experience loss of sensation in the feet. Conclusions: The PEDIS classification system can be used to assess the severity of diabetic foot ulcers in a homecare setting. However, it must be carried out by trained personnel