Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Beban Subjektif dengan Kualitas Hidup Pendamping (Caregiver) Skizofrenia Anisa Fitriani; Agustin Handayani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.1.13-24

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang bersifat kronis. Orang yang terkena gangguan skizofrenia atau yang sering disebut dengan Orang Dengan Skizofrenia (ODS) akan mengalami gangguan dalam berbagai aspek kehidupan. Kondisi tersebut membuat ODS membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari selama proses pemulihan. Menjadi pendamping, atau yang sering disebut dengan caregiver, bagi anggota keluarga yang mengalami skizofrenia bukanlah hal yang mudah dijalankan bagi semua orang. Peran tersebut seringkali menimbulkan berbagai macam beban yang dipersepsikan berbeda oleh masing-masing orang. Beban tersebut dapat berdampak secara menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan yang berkaitan dengan kualitas hidup.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban subjektif dengan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Subjek terdiri dari 50 caregiver skizofrenia di desa X kota Yogyakarta. Data kualitas hidup caregiver diperoleh dengan skala World Health Organization of Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF) dan data beban subjektif caregiver diperoleh dengan Zarit Caregiver Burden Scale (ZCBS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kualitas hidup dengan beban subjektif. Semakin tinggi kualitas hidup caregiver maka semakin rendah beban yang dirasakan. Semakin berat beban yang dirasakan oleh caregiver maka akan semakin rendah tingkat kualitas hidup.
PSIKOTERAPI SUPORTIF PADA PENDERITA SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Anisa Fitriani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.123-133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas psikoterapi suportif pada penderita skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia hebefrenik memiliki onset awal. Gejala-gejala dapat muncul dari usia remaja atau dewasa awal yang merupakan usia produktif untuk memulai mempersiapkan berbagai peran bagi masa depan. Prognosis seringkali lebih buruk dibandingkan dengan tipe lain jika tidak mendapatkan penanganan secara tepat.. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen kasus tunggal dengan seorang subjek laki-laki yang didiagnosis mengalami skizofrenia hebefrenik dan telah mengalami kekambuhan sebanyak tiga kali. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara mendalam, tes psikologi, dan pengukuran kondisi subjek antara sebelum dan sesudah menjalani psikoterapi suportif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psikoterapi suportif dapat membantu penderita skizofrenia hebefrenik mempersiapkan diri untuk kembali menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat perubahan dalam aspek pikiran, perasaan, dan perilaku yang lebih adaptif sehingga dapat menurunkan kemungkinan kekambuhan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa psikoterapi suportif akan lebih efektif jika melibatkan peran keluarga secara aktif. 
STUDI KASUS KECENDERUNGAN PSIKOSOMATIS DAN KAITANNYA DENGAN SISTEM BUDAYA Anisa Fitriani; Rois; Ahmad Mutho Rois
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2014): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 9 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.9.2.38-48

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan psikosomatis dan kaitannya dengan latar belakang budaya seseorang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian berjumlah dua orang yang tinggal dalam lingkungan yang masih kental dengan takhayul. Data diperoleh dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan psikosomatis pada subjek karena kepercayaannya pada hal-hal yang berkaitan dengan takhayul. Ada kecenderungan untuk mengaitkan penyakit fisik yang sedang diderita dengan takhayul. Hal tersebut berdampak pada pemilihan penanganan yang salah karena anggapan bahwa penyakit fisik tersebut tidak wajar dan tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan medis. Faktor yang memperkuat pemikiran tersebut antara lain karena kurangnya wawasan, kesulitan finansial, dan pengaruh dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Desensitisasi Sistematis dengan Relaksasi Zikir untuk Mengurangi Gejala Kecemasan pada Kasus Gangguan Fobia Anisa Fitriani; Ratna Supradewi
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v3i2.1689

Abstract

Phobia is anxiety disorders in the form of excessive and irrational fear to certain objects or situations. Phobia symptoms can interfere with daily activities, such as muscle tension, trembling, cold sweat, dizziness, nausea, panic, and various other discomforts. This study aimed to look at the effect of systematic desensitization therapy combined with dhikr relaxation to reduce anxiety levels in people with phobias. The method used in this research was an experiment with pretest and posttest one group design. Data obtained by phobia anxiety scale Severity Measure for Specific Phobia-Adult, observation during therapy process, interviews, and measurement of Subjective Units of Discomfort Scale (SUDS). Subjects consisted of two people, soursop phobia and needle phobia. The results showed that systematic desensitization therapy with dhikr relaxation can reduce physical and psychological anxiety symptoms, so that the subject's phobia level is reduced, from severe phobia to moderate phobia and mild phobia. Keywords: systematic desensitization, dhikr, phobia, anxiety, relaxationDaftar PustakaAmerican Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition. England: American Psychiatric Publishing.Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Atrup, A., & Fatmawati, D. (2018). Hipnoterapi Teknik Regression Therapy Untuk Menangani Penderita Glossophobia Siswa Sekolah Menengah Pertama. Pinus, 3(2), 138 149.Azmarina, R. (2015). Desensitisasi Sistematik Dengan Zikir Tasbih Untuk Menurunkan Simtom Kecemasan Pada Gangguan Fobia Spesifik. Humanitas, 12(2), 90 104. https://doi.org/10.26555/humanitas.v12i2.3836Bukhori, B. (2008). Zikir Al-Asma al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja. Semarang: Rasail Media.Craske, M., Wittchen, U., Bogels, S., Stein, M., Andrews, G., & Lebeu, R. (2013). Severity Measure for Specific Phobia-Adult. Retrieved from American Psychiatric Association website: https://www.psychiatry.org/psychiatrists/practice/dsm/educational-resources/assessment-measuresCreswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.Firosad, A. M., Nirwana, H., & Syahniar, S. (2016). Teknik Desensitisasi Sistematik untuk Mengurangi Fobia Mahasiswa. Konselor, 5(2), 100 107. https://doi.org/10.24036/02016526546-0-00Hawari, D. (2010). Al-Qur an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Hendriyani, R., & Ahadiyah, A. (2012). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pediophobia (Studi Kasus pada Penderita Pediophobia). 4(2), 1 6.Herdiansyah, M., & Sumampouw, N. J. (2018). Systematic Desensitization for Treating Specific Phobia of Earthworms: An In Vivo Exposure Study. 135(Iciap 2017), 340 349. https://doi.org/10.2991/iciap-17.2018.33Karfe, B., & Atim, A. (2018). Effects of Systematic Desensitization and Study Skills Counselling Therapies on Test-Anxiety in Physics among Senior Secondary School Students in Jalingo, Taraba State. 18(5).Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.Martin, G., & Pear, J. J. (2015). Behavior Modification: What It Is And How To Do It. Canada: Psychology Press.Maslim, R. (2013). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.Nanik, & Gunawinata, V. A. R. (2011). Terapi Perilaku Untuk Fobia Lift. Jurnal Psikologi, 5(2), 215 224.Nelson, J. R. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Palmer, S. (2010). Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.PaloÈ™, R., & V ®È™cu, L. (2014). Anxiety, Automatic Negative Thoughts, and Unconditional Self-Acceptance in Rheumatoid Arthritis: A Preliminary Study. ISRN Rheumatology, 2014, 1 5. https://doi.org/10.1155/2014/317259Patimah, I., Suryani, & Nuraeni, A. (2015). Pengaruh Relaksasi Zikir terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(1). https://doi.org/10.24198/jkp.v3i1.95Saidah, K. (2016). Perkembangan Fisik dan Sosio-Emosi pada Siswa dengan Gejala Fobia Spesifik: Studi Kasus pada Siswa dengan Gejala Fobia Nasi. Ar-Risalah, 18(2), 66 72. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004Suryani. (2013). Salat and Dhikr to Dispel Voices: The Experience of Indonesian Muslim with Chronic Mental Illness. Malaysian Journal of Psychiatry. Retrieved from http://www.mjpsychiatry.org/index.php/mjp/article/view/225Willis, S. (2004). Konseling Individual: Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Pelatihan Regulasi Emosi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Caregiver Skizofrenia Anisa Fitriani; Fuad Nashori; Indahria Sulistyarini
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 5 No 1 (2021): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v5i1.1665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek terdiri atas dua puluh caregiver laki-laki dan perempuan berusia 47-63 tahun yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pengukuran kualtias hidup dengan skala World Health Organization of Quality of Life-BREF. Data dianalisis menggunakan anava campuran untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup kelompok eksperimen dan kontrol saat prates, paskates, dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan pada skor kualitas hidup kelompok eksperimen setelah diberi pelatihan regulasi emosi. Skor kualitas hidup mengalami peningkatan kembali saat pengukuran tindak lanjut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia.