Claim Missing Document
Check
Articles

Efektifitas Pelatihan Koping Religius untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yuliasari, Hesty; Wahyuningsih, Hepi; Sulityarini, Rr. Indahria
Journal of Psychological Science and Profession Vol 2, No 1 (2018): Psychological Science and Profession
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.686 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v2i1.15024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelatihan koping religius dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain non-randomized pretest-posttest control group design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 18 penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Berjenis kelamin perempuan dan laki-laki beragama islam yang dikelompokkan dalam dua kelompok. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, satu kelompok (n=8) sebagai kelompok eksperimen yang menerima perlakuan berupa pelatihan koping religius. Satu kelompok lainnya (n=10) sebagai kelompok kontrol (waiting list). Skala kesejahteraan psikologis yang digunakan, dibuat berdasarkan teori dari Ryff (1989). Uji hipotesis menggunakan analisis non-parametrik berupa Mann Whitney U Test untuk menguji perbedaan nilai berdasarkan kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol (Z = -3,558 dan p = 0,000 dimana p < 0,05). 
Psikoterapi Kelompok Positif Untuk Meningkatkan Judul Kesejahteraan Psikologis Pada Family Caregiver Pasien Skizofrenia Fitriana, Raras Indah; Rusdi, Ahmad; Sulistyarini, Rr Indahria
ESOTERIK Vol 5, No 2 (2019): Available in December 2019
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v5i2.6421

Abstract

Schizophrenic patients are not able to carry out their normal developmental tasks, both in terms of cognitive, emotional, behavioural, or life impulses so they need others especially from family. Family caregiver is not easy to do the work because the presence of schizophrenia patients is a source of prolonged stressors for family caregiver so that it can have a psychological impact on family caregiver members. This study aimed at understanding the effect of Group Positive Psychotherapy to increase the psychological well-being of family caregiver of schizophrenia patients. The Group Positive Psychotherapy was developed based upon the existing components in the positive psychotherapy including positive emotion, involvement, and the meaning of individual life. The respondents of this study were 14 family caregiver of schizophrenia patients. The respondents were divided into experimental group and control group. This study employed a quasi-experimental with pre-test and post-test control group design. The instrument was used in this study included psychological well-being scale. Quantitative and qualitative data analysis were used. The result of the Sphericity Assumed showed the score of p=0,00 (p<0,05) and F=15,218. The research proved that the family caregiver of schizophrenia patients obtained the Group Positive Psychotherapy had the significantly higher score of psychological well-being compared to the group of family caregiver that did not have any Group Positive Psychotherapy
Dukungan Keluarga dan Depresi pada Penderita Hiv/Aids di Yogyakarta Panji Andhika Pratama; Rr. Indahria Sulistyarini
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 17 No. 2 (2012)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol17.iss2.art4

Abstract

The aim of this study is to find out the relationship between family effect on the intention of depression on HIV/AIDS victim. The hypothesis of this research is there is a negative relationship between family support and of depression on HIV/AIDS victim. The subject of this research is 50 ODHA in Yogyakarta, 2 men and 48 woman. The scale for this research conducted by the reseacher based on the House aspect of family support (Smet, 1994), and adaptation of Beck scale is used to measure the depression aspect (1987), which is BDI II (Beck Depression Inventory II). Data analysist method on this research is using Spearman's non parametic corelation. The analysist shows r = -0.434 and p= 0.001 (p<0.05). The data shows the higher the family support, the lower of depression on the HIV/AIDS victim. And in reverse, the lower the family support, the higher of depression on the HIV/AIDS victim. Based on this research, we can see that family support contribute 18.9% in reducing the intention of depression on HIV/AIDS victim.Key Words : Family Intention, Depression
Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif untuk Meningkatkan Optimisme pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Leli Nailul Muna; Fuad Nashori; Indahria Sulistyarini
Jurnal Online Psikogenesis Vol 8, No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v8i2.1399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan berpikir positif dalam meningkatkan optimisme pada anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Jawa Tengah. Optimisme adalah keyakinan bahwa keyakinan bahwa hal-hal baik akan lebih sering terjadi daripada hal-hal buruk, sehingga individu percaya bahwa sesuatu akan berjalan sesuai dengan harapan. Pelatihan berpikir positif mengacu pada teori ABCDE dari Seligman (2006). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest dan postest yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest postest with control group design). Pemilihan subjek penelitian ditetapkan dengan menggunakan metode matching. Subjek penelitian berjumlah 18 anak laki-laki yang berusia 14-17 tahun, dengan sembilan subjek berada di kelompok eksperimen dan sembilan subjek berada di kelompok kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan skala optimisme LOT-R dari Scheier, Carver, dan Bridge (1994). Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisa data statistik yang menunjukkan bahwa pelatihan berpikir positif secara signifikan meningkatkan optimisme pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan tidak mengalami perubahan skor optimisme.
Terapi Kelompok Pendukung untuk Meningkatkan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Talasemia Yudi Kurniawan; Fuad Nashori; Indahria Sulistyarini
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 6, No 1 (2019): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v6i1.4207

Abstract

This study aims to increase resilience in mothers who have thalassemia children with support group therapy. Respondents in this study were eight mothers of thalassemia patients who were divided into control groups and experimental groups. The scale used in this study is the Modified Connor-Davidson Resilience Scale. This study used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design with follow-up. Data obtained in the study were analyzed using the Mann-Whitney nonparametric test to compare scores between groups given Therapy Support Groups and groups not given intervention. The results showed that there were differences in resilience scores between the control group and the experimental group after being given Support Group Therapy, with p = 0.024 (p <0.05). This study concluded that support group therapy was effective for increasing resilience in mothers who had children with thalassemia. 
Terapi Kelompok untuk Mengurangi Kesepian dan Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi Ardian Adi Putra; Fuad Nashori; Indahria Sulistyarini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok dalam mengurangi kesepian dan menurunkan tekanan darah lansia yang menderita hipertensi. Terapi kelompok dalam penelitian ini menggunakan adaptasi interaktif dan tema yang digunakan dalam setiap sesi terapi didasarkan pada penemuan penting dalam teori logoterapi. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 orang lansia yang menderita hipertensi. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala kesepian dengan desain penelitian non-setara kelompok kuasi-eksperimen. Analisis data menggunakan K-smirnov untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi kelompok untuk kesepian menurun dan orang lansia yang menderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000 yang berarti nilai p <0,05. Nilai p menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rasa kesepian antara kelompok eksperimen kelompok kontrol dan sesudah terapi kelompok. Hasil penelitian menunjukkan darah diasystolic tekanan nilai t = 0,000 dan p = 1,000. Menurut hasil penelitian, tidak ada perbedaan yang signifikan tekanan darah antara kelompok eksperimen dan kontrol setelah intervensi terapi kelompok.
Meningkatkan Optimisme Remaja Panti Sosial dengan Pelatihan Berpikir Positif Mutya Nurindah; Tina Afiatin; Indahria Sulistyarini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh pelatihan berpikir positif terhadap optimisme pada remaja yang tinggal di panti sosial. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan optimisme antara remaja yang mendapat pelatihan berpikir positif dan yang tidak mendapatkan pelatihan berpikir positif. Subjek dalam penelitian ini adalah 20 remaja putra dan putri yang minimal 1 tahun tinggal di panti, berusia 13 sampai 18 tahun, dan tingkat pendidikan minimal SLTP. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat tes optimisme yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori McGinnis (1995), wawancara dan observasi. Pelaksanaan pelatihan berpikir positif mengacu pada manual pelatihan berpikir positif yang telah disusun oleh peneliti dengan mengacu pada teknik pendekatan kognitif. Hasil evaluasi perbandingan skor optimisme saat prates, pascates dan tindak lanjut serta data hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan optimisme antara subjek yang mendapat pelatihan berpikir positif dan yang tidak mendapat pelatihan berpikir positif. Subjek yang mengikuti pelatihan berpikir positif mengalami peningkatan skor optimisme.
Pengaruh Pelatihan Regulasi Emosi terhadap Peningkatan Subjective Well Being pada Penderita Diabetes Mellitus Anita Rakhmawaty; Tina Afiatin; Rr. Indahria Sulistya Rini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol3.iss2.art3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well being yang dialami oleh penderita diabetes mellitus. Subjek dalam penelitian ini adalah para penderita diabetes mellitus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala subjective well being, wawancara dan observasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Analisis penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dengan uji hipotesis menggunakan analisis uji t dengan gained score untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap subjective well being pada kelompok penelitian sebelum dan setelah diberikan pelatihan. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja. Hasil penelitian yaitu pada prates dan pascates subjective well being menunjukkan bahwa ada perbedaan subjective well being setelah diberikan pelatihan dengan nilai t= 3,980, p=0,003 (p<0,05). Pada pascates dan follow up kelompok penelitian tidak terdapat perbedaan subjective well being dengan nilai t= 1,240, p=0,243 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan subjective well being antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pelatihan regulasi emosi dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan regulasi emosi.
Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Rinova Cahyandari; Fuad Nashori; Rr Indahria Sulistyarini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol7.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan kebersyukuran dalam meningkatkan kualitas hidup (kualitas hidup terkait kesehatan) pada pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di UPKPM Unit Kalasan. Responden dalam penelitian ini terdiri atas 12 pasien PPOK. Data diperoleh melalui kuesioner The St George Respiratory Questionnaire (SGRQ). Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen ipretest-posttest control group design). Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan kualitas hidup antara kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) setelah dilakukan pelatihan kebersyukuran. Pelatihan kebersyukuran dapat meningkatkan skor kualitas hidup kelompok ekperimen. Pengujian hipotesis menggunakan uji Mann Whitney dan ditemukan hasil bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut berarti bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup di antara kedua kelompok tersebut baik pada pra- pascates maupun pra-tindak lanjut Pelatihan kebersyukuran dapat meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK setelah dilakukan pelatihan hingga pada tahap tindak lanjut (dua minggu setelah pelatihan berakhir). Kata Kunci: pelatihan kebersyukuran, kualitas hidup, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Efektivitas Terapi Dukungan Kelompok dalam Meningkatkan Resiliensi pada Remaja Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Rizky Harier Muiz; Rr. Indahria Sulistyarini
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol7.iss2.art4

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of support group therapy on improving resilience among adolescents in prisons. The hypothesis tested was based on the asumption that support group therapy influenced to improving resilience of adolescents in prison. The sample include 12 convicts adolescents, consist of male, they were between 16 and 18 years old, and classified into two groups, the two groups are experiment and control group. Data were collected by resilience scale (38-aitem) which refers to resilient aspects from Connor and Davidson (2003). The effectiveness of intervention was evaluated by using a quasi-experimental design with pretest-posttes and follow-up analysis. Analysis of this study consisted of quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis using parametric analysis of Anova Repeated Measures to determine differences in resilience to experimental group and control group after the subjects are given therapy. The qualitative analysis was done based on observations and interviews. The result of research showed there were differences in resilience between experimental group and control group after the therapy given, with value of p = 0.019 (p<0.05) when pretest-posttest and p = 0.013 (p<0.05) when pretest-follow up. The conclusion of this study was support group therapy can enhance resilience of adolescents in prisons.Key words: Support group therapy, Resilience, Adolescents.