Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh formulasi karagenan dan EVSpectra(R) terhadap sifat organoleptik dan penerimaan pasar produk jelly oximata Abdullah Ibrahim; Anton Rahmadi; Sulistyo Prabowo
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.4181.53-58

Abstract

Jelly oximata merupakan makanan setengah padat yang terbuat dari produk emulsi oximata®, dengan formulasi karagenan dan EVSpectra (minyak sawit merah). Oximata® adalah pangan fungsional berupa minuman emulsi yang kaya kandungan nutrisi terbuat dari sari labu kuning, fraksi olein minyak sawit merah, dan sari buah naga merah. Produk jelly oximata diharapkan dapat menjadi alternatif penganekaragaman pangan sehingga masyarakat bisa menikmati manfaat hasil pangan lokal yang kaya kandungan gizi secara praktis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat organoleptik dan penerimaan panelis terhadap produk jelly oximata yang dihasilkan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah formulasi karagenan (g) dan EVSpectra (g) dengan 9 perlakuan (2,00:0,15; 3,00:0,15; 4,00:0,15; 2,00:0,30; 3,00:0,30; 4,00:0,30; 2,00:0,45; 3,00:0,45; 4,00:0,45). Data dianalisis menggunakan (ANOVA on rank) dan dilanjutkan dengan uji Dunn pada taraf alfa 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi karagenan dan EVSpectra berpengaruh nyata terhadap sifat sensoris jelly. Pada penelitian ini didapatkan perlakuan terbaik, yaitu: 2 g karagenan dan 0,30 g EVSpectra, 2 g karagenan dan 0,45 g EVSpectra. Uji penerimaan konsumen menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada dua perlakuan tersebut. Pengujian penerimaan menggunakan uji hedonik (kesukaan) dengan perbandingan agar-agar swallow globe dan menunjukan bahwa jelly oximata tidak mempunyai perbedaan nyata dengan jelly komersil.
Analisis Korelasi Kelembaban Udara terhadap Epidemi Demam Berdarah yang Terjadi di Kota Bengkulu Masjuwita, Masjuwita; Endang Sartati; Abdullah Ibrahim; Reflis, Reflis; Satria Putra Utama
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v3i2.3384

Abstract

Dengue (Dengue Fever) is a vector bone disease caused by the Aedes Aegepty Mosquito. The aim of this research is to determine the relationship between air humidity levels and the Dengue Fever epidemic that occurred in Bengkulu Municipality. This research is a type of descriptive research with quantitative methods which aims to determine and show the relationship between air humidity levels and cases of Dengue Fever (DHF). This research was conducted in the Municipality of Bengkulu, using quantitative data on air humidity obtained from the Climatology Station (Meteorology, Climatology and Geophysics Agency) Baai Island, Bengkulu City, namely air humidity data from 2009 to 2014 and data on Dengue Fever cases in the Municipality obtained from the Department Bengkulu Province Health from 2009 to 2014 data. Judging from the results, the level of increase in air humidity in Bengkulu Municipality in 2009-2014 ranged from 82% - 86%. It can be seen that the number of dengue fever cases in Bengkulu Municipality in 2009-2014 was around 173 - 472 people. Data processing was carried out by computer using SPSS and Microsoft Excel programs. The results of the analysis using the bivariate test show that air humidity has a relationship between the incidence of Dengue Fever that occurs in the Municipality of Bengkulu, with a value of r=0.408 and p-value=0.007.