Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGKINIAN ANALISIS PERHITUNGAN BALIK PEDOMAN DESAIN PELAPISAN ULANG Bagus Hario Setiadji; Eko Yuli Priyono; Supriyono .; Galih Widyarini
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.897 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i2.2359.%p

Abstract

Abstract In Directorate General of Highways’ overlay design guide Pd T-1-2002-B, one kind of evaluation conducted on existing pavement structure is an evaluation on subgrade condition using back calculation procedure to determine the resilient modulus of the subgrade. To date, the design guide recommends to use adjustment factor C of no more than 0.33 on the modulus obtained from back calculation procedure to produce design modulus. However, a proper description on why the factor is required is not available. In this research, an evaluation of the factor was proposed. As a comparison to the back calculation procedure in the guide, another back calculation method based on best fit trial and error was considered. The results showed that the guide could not perform well in predicting the design elasctic modulus, as indicated by factor, i.e. the ratio between design/measured and calculated moduli), was two times higher than the value expected. Therefore, this research suggested to replace back calculation procedure in the guide with the new ones which has proved capable of producing accurate results, such as best fit trial and error or closed-form back calculation methods. By using this new back calculation procedure, the adjustment factor C in the guide is not necessary anymore. Keywords: pavement, overlay, backcalculation, elasctic modulus, adjustment factor  Abstrak Salah satu bentuk evaluasi terhadap struktur perkerasan eksisting menurut Pedoman Desain Pelapisan Ulang Pd T-1-2002-B, Ditjen Bina Marga, adalah evaluasi kondisi tanah dasar menggunakan analisis perhitungan balik, yang hasilnya dinyatakan dalam parameter modulus resilien. Selama ini Pedoman Desain Pd T-1-2002-B selalu menganjurkan untuk memberikan faktor koreksi C sebesar maksimum 0,33 terhadap nilai modulus yang dihasilkan dari hasil perhitungan balik bila nilai modulus ini akan digunakan untuk keperluan desain tanpa ada penjelasan untuk apa faktor koreksi ini digunakan. Pada penelitian ini evaluasi terhadap nilai faktor koreksi dilakukan. Suatu program perhitungan balik yang didasarkan pada konsep best fit trial and error diusulkan untuk digunakan sebagai pembanding terhadap metode perhitungan balik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas hasil perhitungan balik ternyata tidak mampu memprediksi secara akurat nilai elastisitas untuk kebutuhan desain. Rasio kedua nilai modulus itu ternyata dua kali lebih besar dibandingkan dengan koefisien yang disyaratkan sebagai faktor koreksi. Oleh karena itu, direkomen-dasikan untuk tidak menggunakan metode perhitungan balik dalam desain dan mengganti dengan metode perhitungan balik best fit trial and error. Penggunaan metode perhitungan balik best fit trial and error juga memberikan arti bahwa faktor koreksi C di dalam Pedoman Desain tidak diperlukan lagi. Kata-kata kunci: perkerasan, pelapisan ulang, perhitungan balik, modulus elastisitas, faktor koreksi
Analisis Kinerja Simpang Jalan Pecangaan Damaran - Jalan KHR. Asnawi, Menara Kudus Yesina Pratiwi; Galih Widyarini; Wardana Galih Pamungkas
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 7 No. 2 (2023): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v7i1.8861

Abstract

Kabupaten Kudus merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kota kabupaten ini adalah Kota Kudus yang terletak di pesisir Timur Laut Jawa Tengah di antara kota Semarang dan Surabaya. Keluhan masyarakat terhadap kondisi jalan saat ini akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Banyak kendaraan pribadi seperti mobil, sepeda motor, becak, dan ojek yang membawa jemaah haji melewati jalan ini dan parkir di pinggir jalan sehingga menyebabkan arus lalu lintas melambat. Aktivitas ekonomi masyarakat Kudus dan kepadatan penduduk juga meningkat. Selain itu ada juga wisata religi yaitu Sunan Kudus di Desa Kauman, Sunan Muria di Desa Colo, dan Sunan Kedu di Desa Gribig. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pergerakan lalu lintas terhadap kinerja simpang Jalan Pecangaan Damaran – Jalan KHR. Asnawi, Menara Suci. Metode yang digunakan adalah survei dalam pengumpulan data primer. Metode analisis menggunakan MKJI, 1997, dengan hasil diperoleh nilai DS sebesar DS > 0,75. Hal itu menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian di masa pandemi Covid-19 tidak berdampak pada permasalahan di persimpangan jalan.
Pelatihan Pengujian Daya Dukung Tanah Menggunakan Alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) bagi Siswa SMK N 3 Semarang Muhammad Latif; Lilla Angraini; Diah Rahmawati; Galih Widyarini
Mitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin (MJPMM) Vol. 2 No. 1 (2026): Maret
Publisher : Marasofi International Media and Publishing (MIMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64123/mjpmm.v2.i1.1

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK N 3 Semarang dalam melakukan pengujian daya dukung tanah menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengujian DCP merupakan metode sederhana dan efisien untuk menentukan nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah dasar yang penting dalam perencanaan konstruksi jalan dan bangunan. Mitra kegiatan, yaitu jurusan Konstruksi Gedung dan Properti SMK N 3 Semarang, menghadapi keterbatasan pemahaman serta pengalaman praktis dalam penggunaan alat uji DCP. Kegiatan dilaksanakan melalui metode pelatihan yang meliputi pemberian materi teori, demonstrasi penggunaan alat, serta praktik langsung di lapangan. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest guna mengukur peningkatan pemahaman peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan siswa, dengan rata-rata peningkatan pemahaman sebesar 87,88%. Pelatihan ini memberikan dampak positif terhadap kesiapan siswa menghadapi dunia kerja di bidang konstruksi serta memperkuat kompetensi praktis dalam pengujian tanah.