Ahmad Afiif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN SCRAMBLE PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD INPRES TANAH KARAENG Mustadi Mustadi; Ahmad Afiif; Andi Dian Angriani
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 5 No 1 (2017): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.811 KB) | DOI: 10.24252/mapan.v5n1a2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match pada peserta didik kelas IV SD Inpres Tanah Karaeng, hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Scramble pada peserta didik Kelas IV SD Inpres Tanah Karaeng, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan metode pembelajaran Make A Match dengan yang diajar menggunakan metode pembelajaran Scramble dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada peserta didik Kelas IV SD Inpres Tanah Karaeng. Penelitian menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen 1, nilai rata-rata pretest adalah 48,12 dan nilai rata-rata posttest adalah 81,25, sedangkan kelas eksperimen 2 nilai rata-rata pretest adalah 54,06 dan nilai rata-rata posttest adalah 80,31. Berdasarkan hasil analisis inferensial diperoleh nilai t hitung sebesar 0,785 yang lebih besar dari pada t tabel sebesar 0,05 (t hitung < t tabel). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak karena t hitung > t table atau 0,785 > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match dengan metode pembelajaran scramble pada siswa kelas SD Inpres Tanah Karaeng karena rata-rata hasil belajar matematika antara yang diajar dengan metode pembelajaran Make A Match maupun metode pembelajaran scramble tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN ICE BREAKING DAN BRAIN GYM TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 MAKASSAR Fatwal Harsyad; Ahmad Afiif; Andi Ika Prasasti Abrar
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 4 No 2 (2016): December
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.532 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2016v4n2a3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan minat belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri 21 Makassar yang diajar menggunakan Ice Breaking dan Brain Gym dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental design dengan desain penelitian comparison group post-test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 21 Makassar yang berjumlah 356 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata skor minat belajar dari kelas Eksperimen I yang diajar menggunakan Ice Breaking adalah 77,13 dan rata-rata skor minat belajar dari kelas Eksperimen II yang diajar menggunakan Brain Gym adalah 77,43. Sedangkan berdasarkan hasil analisis inferensial diperoleh nilai sig. sebesar 0,904 yang lebih besar dari pada  sebesar 0,05 (0,904 > 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa yang diajar menggunakan Ice Breaking dengan yang diajar menggunakan Brain Gym pada siswa kelas VII SMP Negeri 21 Makassar. Implikasi pada penelitian ini adalah pembelajaran matematika menggunakan Ice Breaking maupun Brain Gym sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika karena sama-sama dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Suasana belajar menyenangkan tersebut dapat membuat minat belajar peserta didik meningkat.