Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Government Policy on Zakat and Tax in Indonesia Sudirman Sudirman
AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajis.v15i1.2841

Abstract

New Order Government tends to consider as zakat and tax liabilities are different. There is an exciting development in the era of reform with the passage of Act No. 38 of 1999 on the Management of Zakat and converted into Act 23 of 2011. It seems that the government has to have the desire to accommodate the charity as potential aspects to reduce taxes. Moreover, the idea of integrating the zakat and taxes in one more incentive system sounded. If this is true, the government may implement two points of maqâshid al-syarî’ah, namely hifzh al-dîn and hifzh al-mâl. DOI: 10.15408/ajis.v15i1.2841    
Dysfunction of Muslim’s Public Resource: A Study of Waqf Land Disorganization in Indonesia Sudirman Sudirman; Irwan Abdullah; Saifuddin Zuhri Qudsy; Fakhruddin Fakhruddin; Syabbul Bachri
De Jure: Jurnal Hukum dan Syari'ah Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/j-fsh.v14i1.16240

Abstract

Abstract:Waqf land (donated land) is a property for people’s welfare that has not been remarkably managed in Indonesia. Poor administration and regulation of the waqf system cause dysfunction of this Muslim's most extensive resource. The waqf studies usually focus on issues around the misuse of waqf land, the swapping of waqf land, or the strategy for managing productive waqf land. Research on the disorganization of the waqf land remains unnoticed by researchers. This study complements previous writings' shortcomings by examining the patterns of waqf land disorganization and its consequences for the Muslims, including the waqf's low productivity, the waqf land position as a disputed source, and the waqf land as a lost-risk Muslim property. This study is empirical waqf research with interviews as the primary data and documents from online news website sources as the secondary data. This study indicates that the disorganization of waqf land is not only due to the absence of an administrative system and a lack of institutional commitment to waqf management. It is also rooted in Muslims' cosmological structure, who believe that waqf is the doer's afterlife savings. This belief resulted in the neglect of the waqf administration process, which led to the dysfunction of the community's resources. This study suggests further research on the contemporary waqf with its variants and waqf's practice from the doers’ and the managers' perspective to more comprehensively portray the problem of waqf land disorganization.Keywords: resource dysfunction; disorganization; waqf land; nazhir.Abstrak:Wakaf merupakan properti sumber kesejahteraan umat yang belum dikelola secara serius. Sistem administrasi dan regulasi wakaf yang buruk menyebabkan disfungsi sumber daya terbesar umat. Sejauh ini kajian wakaf terfokus pada isu sekitar penyalahgunaan tanah wakaf,  tukar-guling tanah wakaf, atau strategi pengelolaan tanah wakaf produktif. Kajian seputar disorganisasi tanah wakaf masih luput dari perhatian para peneliti. Studi ini melengkapi kekurangan pelbagai tulisan terdahulu dengan mengkaji secara rinci pola disorganisasi tanah wakaf dan akibatnya bagi umat meliputi produktifitas wakaf yang masih dinilai rendah, posisi tanah wakaf sebagai sumber sengketa, dan tanah wakaf sebagai muslim property yang berisiko hilang. Kajian ini termasuk studi  wakaf empiris dengan data primer dalam bentuk wawancara dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumen dari sumber website berita online. Hasil studi ini menunjukkan bahwa disorganisasi tanah wakaf bukan hanya tidak tersedianya sistem administrasi dan rendahnya komitmen kelembagaan dalam pengelolaan wakaf, namun ternyata mengakar dalam sistem kosmologi kaum muslim yang meyakini wakaf sebagai  tabungan akherat bagi wakif. Hal ini mengakibatkan pengabaian proses administrasi wakaf yang pada akhirnya menyebabkan disfungsi sumberdaya umat. Studi ini menyarankan penelitian lanjutan tentang wakaf kontemporer dengan berbagai variannya dan praktik wakaf perspektif wakif-nazhir untuk memotret problem disorganisasi tanah wakaf secara lebih komprehensif.Kata Kunci: Disfungsi sumber daya; disorganisasi; wakaf tanah; nazhir.
Tradisi Upacara Perkawinan Adat Masyarakat Suku Ende Perspektif 'Urf Arini Anggriany A.S; Sudirman Sudirman
Sakina: Journal of Family Studies Vol 6 No 3 (2022): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v6i3.1996

Abstract

Upacara perkawinan adat suku Ende memiliki prosesi adat yang panjang seperti temba zaza, ngambe,nai ono dan buku pelulu, bhaze duza,wa’u ngao, wa’u sodho, minu ae petu, mendhi belanja, tandi kelambu,pa’i laka, tu ata nika/jeju. Karenanya tulisan ini mengkaji dua aspek, yaitu: Pertama, pandangan masyarakat terhadap prosesi upacara perkawinan adat suku Ende di Kabupaten Ende. Kedua, bagaimana prosesi upacara perkawinan adat suku Ende perspektif ‘Urf. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, masyarakat di Kabupaten Ende masih mempertahankan tradisi upacara adat dalam proses pernikahan. Pandangan tokoh adat dan tokoh masyarakat mengenai tradisi perkawinan adat di Kabupaten Ende merupakan sebuah syarat yang harus dipenuhi, karena tidak akan terjadi pernikahan apabila tidak dilakukan prosesi adat. Kedua, dari bentuknya, tradisi perkawinan adat yang dilakukan masyarakat Kabupaten Ende merupakan ‘urf berupa perbuatan atau ‘urf al-amali. Sedangkan dari macamnya tradisi upacara adat Ende dapat digolongkan dalam 'Urf Sahih. Mengenai jenisnya, tradisi perkawinan adat Ende masuk dalam 'Urf al-Khas atau khusus.
Pengembangan Media Busy Book untuk Pengenalan Keterampilan Hidup Sehari-hari (Daily Life Skills) Anak Usia 2-4 Tahun di Taman Sosialisasi Anak (TSA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang rikza azharona susanti; Sudirman sudirman; Ruma Mubarak
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v8i2.10019

Abstract

Tidak adanya media busy book yang awet serta dapat digunakan dalam jangka lama di Taman Sosialisasi Anak membuat pengasuh menggunakan lembaran media sekali pakai serta tidak ada tema khusus yang berkaitan dengan pengenalan keterampilan sehari-hari bagi anak. Selain itu pengenalan terhadap keterampilan sehari-hari anak dirasa sangat kurang karena kurangnya pemahaman pengasuh dan keterbatasan media untuk mengenalkan keterampilan sehari-hari kepada anak usia 2-4 tahun di TSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media busy book dan untuk mengetahui penerapan media busy book untuk pengenalan keterampilan hidup sehari-hari anak usia 2-4 tahun di TSA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan metode peneltian dan pengembangan yang dilakukan melalui prosedur: 1. Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan Media Busy book, 2. 21 Perencanaan Desain Modul, 3. Pengembangan Produk (evaluasi ahli), 4. Uji Produk dan Revisi, dan 5. Penyempurnaan Produk Akhir. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif berupa persentase dan masukan ahli yang ditujukan kepada tiga ahli diantaranya ahli desain diperoleh hasil 93,33% ,ahli pembelajaran anak usia dini diperoleh hasil 92,31% dan ahli perkembangan anak usia dini diperoleh hasil 96%. Dari uji kelompok diperoleh hasil 100% anak tertarik, senang dan aman melakukan aktivitas dengan media busy book.Kata Kunci:  pengembangan, media busy book, keterampilan hidup sehari-hari.
Wakaf Dengan Wasiat Melebihi 1/3 (Satu Pertiga) Perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Aizem Aizem; Sudirman Sudirman
Sakina: Journal of Family Studies Vol 7 No 2 (2023): Sakina: Journal of Family Studies
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jfs.v7i2.3489

Abstract

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf mengatur batas maksimal harta wakaf dengan wasiat yaitu 1/3 (satu pertiga) dari harta wakaf. Di KUA Singosari terjadi kasus harta wakaf dengan wasiat melebihi 1/3 (satu pertiga) dari harta. Pada kasus tersebut, kepala KUA Singosari mengesahkan pelaksanaan wakaf tersebut yang tentunya tidak sesuai dengan aturan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pelaksanaan wakaf dengan wasiat melebihi 1/3 (satu pertiga) di KUA Singosari menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Dalam memperoleh data-data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, sedangkan dalam proses pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik editing, klasifikasi, verifikasi, analisis dan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan: pertama, pelaksanaan wakaf dengan wasiat melebihi 1/3 (satu pertiga) di KUA Singosari mengikuti Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Kedua, menurut tinjauan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf terhadap pelaksanaan wakaf dengan wasiat di KUA Singosari sudah sesuai, namun masih ada satu pasal yang belum sesuai yaitu dalam pasal 25 tentang batas maksimal harta wakaf dengan wasiat yaitu 1/3 (satu pertiga), sedangkan harta yang diwakafkan oleh si wakif adalah semua harta dari si wakif.
HUKUM HAJATAN SAMPAI MENUTUP JALAN UMUM Lailatul Mubarokah; Sudirman Sudirman
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 8 عدد 2 (2023): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah- Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v8i2.484

Abstract

Islam is here to provide peace and tranquility for mankind. This was brought and taught by the Messenger of Allah in Islam. Islam teaches humans to obey the laws in it which are sourced from the Al-Qur'an and Sunnah. Included in the legal study of closing roads due to walimah, Islam provides guidance by weighing and looking at the disadvantages and advantages. This study uses a qualitative approach using a type of literature study. The data collection technique used in this research is documentation with several sources such as books, web articles, and journals. The results of this study are in Islamic law regarding road closures because walimah should not be carried out because it remembers the basic law which refers to the verses of the Koran which state that it includes acts of tyranny and hurting others. However, there are scholars who allow road closures because of walimah with several conditions including guaranteeing the safety of others, obtaining permission from the government, and providing alternative roads