Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Review: Formulasi dan Evaluasi Sediaan Oral Effervescent Maratul Mahdiyyah; Irma Melyani Puspitasari; Norisca Aliza Putriana; Mas Rizky A.A Syamsunarno
Majalah Farmasetika Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i4.27278

Abstract

Rute pemberian oral menjadi rute pemberian yang paling popular dan paling sering digunakan dalam pengobatan pasien. Namun, salah satu masalah yang sering ditemui pada pasien dalam melakukan terapi dengan rute pemberian oral adalah adanya tidak kepatuhan dalam mengkonsumsi obat. Rasa yang tidak enak serta kemampuan beberapa pasien terutama lansia dan anak kecil yang tidak dapat menelan tablet menjadi alasannya. Effervescent menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah tersebut. Review ini akan menggambarkan beberapa formulasi dan evaluasi sediaan effervescent serta penerapannya dalam beberapa sistem pemberian obat terbaru. Pencarian literatur dilakukan menggunakan bantuan situs pencarian jurnal online Pubmed, dan ditemukan 21 artikel dari 265 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dari 21 artikel ini, 16 diantaranya adalah formulasi tablet effervescent. Metode granulasi basah diketahui merupakan metode terbaik dalam formulasi effervescent karena dapat meningkatkan daya alir serta indeks kompresibilitasnya. Asam sitrat dan natrium karbonat menjadi kombinasi agen effervescent yang paling sering digunakan.
Analisis Kimia untuk Mendeteksi Kandungan Non-Halal pada Kosmetik Mar'atul Mahdiyyah; Norisca Aliza Putriana
Majalah Farmasetika Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.611 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v4i5.23067

Abstract

Peningkatan populasi muslim di dunia mengakibatkan adanya peningkatan terhadap konsumsi dan permintaan terhadap produk halal salah satunya adalah kosmetik. Kosmetik halal sudah bukan kata asing lagi bagi beberapa negara muslim, namun sayangnya masih banyak yang belum mengetahui definisi sebenarnya dari kosmetik halal. Masih banyak yang beranggapan produk kosmetik halal hanya yang mengandung babi dan alkohol saja. Review ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kosmetik halal dan apa saja yang boleh terkandung di dalamnya serta analisis kimia yang digunakan untuk mendeteksi kandungan non halal dalam produk kosmetik.Kata kunci: Kosmetik halal, Kandungan non halal, Analisis kimia
Kosmetik Herbal yang Berpotensi Sebagai Pemutih Kulit Alami Danaparamita Bashirah; Norisca Aliza Putriana
Majalah Farmasetika Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.853 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v4i4.23069

Abstract

Kosmetik herbal semakin berkembang dan disukai oleh masyarakat. Hidrokuinon sebelumnya seringkali digunakan sebagai bahan utama kosmetik pemutih, namun penggunaannya kini telah dilarang dengan alasan masalah keamanan. Kosmetik herbal mengandung bahan alami yang relatif aman dan memiliki beragam manfaat, salah satunya sebagai pemutih kulit. Produk ini bekerja dengan cara mereduksi pigmen melanin yang terdapat dalam kulit. Review ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai tanaman yang mengandung zat aktif dengan efek pemutih kulit. Review ini mengambil dari beberapa jurnal nasional maupun internasional yang dirilis dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir yaitu mulai tahun 2009 hingga 2019. Terdapat berbagai tanaman yang memiliki aktivitas untuk memutihkan kulit  dengan cara menginhibisi aktivitas tirosinase. Tanaman yang memiliki potensi sebagai pemutih kulit diantaranya yaitu temulawak, akar manis, bengkuang, raspberry, ceri acerola, sophora japonica, delima, hijiki, marbei putih, nangka, dan alamanda.Kata Kunci : Kosmetik, Herbal, Pemutih
REVIEW ARTIKEL : TUMBUHAN DENGAN AKTIFITAS ANTI KANKER PAYUDARA Luthfi Utami Setyawati; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4466.582 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17615

Abstract

Kanker payudara menjadi prevalensi penyakit kanker terbesar di Indonesia setelah kanker seviks.Kanker payudara juga merupakan salah satu penyebab kematian akibat kanker yang paling banyak. Penanganan kanker melalui tindakan operasi, radioterapi, dan kemoterapi seringkali menimbulkan efek samping yang serius serta residual morbiditas. Tumbuhan herbal dapat dijadikan sebagai alternatif karena dianggap lebih aman daripada penggunaan bahan kimia. Penulisan review artikel ini menggunakan metode studi pustaka. Dalam review ini dibahas mengenai beberapa tumbuhan dengan aktifitas anti kanker payudara. Dari hasil kupasan artikel didapatkan beberapa tumbuhan dengan aktifitas anti kanker payudara ini yaitu P. persica var. Rich Lady, Z. jujube, M. indica Linn., P. granatum, V. macrocarpon, Mentha spp., C. sinensis, C. roseus, W. somnifera, T. robiniophila Murr., A. membranaceus, U. dioica, A. muricata Linn., dan G. mangostana Linn. Yang memiliki berbagai macam aktifitas seperti anti-proliferatif dan/atau apoptosis sel kanker payudara MCF 7, MDA-MB-231, MDA-MB-435, SK-BR-3, 4T1 dan T47D.Kata kunci : kanker payudara, tumbuhan herbal, aktifitas anti kanker payudara
REVIEW: DETEKSI BAKTERI Salmonella MENGGUNAKAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DAN LOOP-MEDIATED ISOTHERMAL AMPLIFICATION (LAMP) Nadya Nur Puspa Permatasari; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.622 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17595

Abstract

Salmonella merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan foodborne disease.  Penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh Salmonella dikenal dengan salmonellosis. Salmonela sebagian besar ditemukan pada unggas, telur, produk susu, air, buah segar, dan sayuran. Deteksi Salmonella dapat dilakukan dengan beberapa cara, baik secara konvensional maupun instrumental. Review ini dilakukan dengan studi pustaka pencarian jurnal internasional berbasis online. Selain metode konvensional standar, metode yang dapat digunakan untuk deteksi Salmonella adalah polymerase chain reaction (PCR) dan  Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP). Metode LAMP merupakan metode yang lebih efektif jika dibandingkan dengan metode PCR. Kata Kunci: Salmonella, salmonellosis, deteksi, LAMP, PCR.
Review: Indonesian Herbal Ingredients as Immune Booster Yasmiwar Susilawati; Norisca Aliza Putriana; Silmi Auliya Zakariya
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v7i1.253

Abstract

The COVID-19 pandemic caused by SARS-CoV-2 virus lead to massive death counts in parts of the world, including in Indonesia. Indonesian people often use herbal medicine as a way to increase their immune system, to prevent infection, and to accelerate the healing process of COVID-19. They are used to compose herbs with several medicinal plants as ingredients.  This review was aimed to provide information about immune booster herbs in Indonesia along with how to make it, its composition, its chemical contents, and how to use it in order to obtain scientific basis in understanding the efficacy and the herbal formulation. The method was carried out by browsing the literature from 2011-2021 through Google Scholar database from September 2021 to October 2021. The keywords used were "immune booster",  “immune boosting herbs”, “jamu”, “herbal ingredient”, “formulation” using the Boolean Operators 'AND' 'OR' and ‘NOT’. The literature that met the inclusion criteria were 30 journals. From the literature review, it was known that there are 22 species of medicinal plants that are used for 37 immune booster jamus with Zingiberaceae as the majority of the family (31%). The top ten plants commonly found in the ingredients are turmeric, ginger, lemongrass, temulawak, cinnamon, red ginger, lime, lesser galangal, meniran, and centella asiatica. Based on the plant’s chemical constituents, it was found that the secondary metabolites components which could potentially boost immunity are essential oils, flavonoids, saponins, tannins, and phenols. Meanwhile, the active compounds for immune booster were curcumin, gingerol, xanthorrhizol, citral, p-methoxycinnamate, and philanthine.
Kandungan Total Fenolik dan Nilai Sun Protection Factor Ekstrak Sargassum sp. Dimas Dharmawan; Norisca Aliza Putriana; Santi R. Anggraeni
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 1 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i1.15934

Abstract

 Seaweed or macroalgae is one of the natural products with biological activities such as antioxidant, antibacterial, and immunostimulant. One of them is the brown alga Sargassum sp. This brown alga produces secondary metabolites such as flavonoids and their derivatives as well as polyphenols. These compounds have many roles in counteracting ultraviolet radiation and have the potential to be developed as active ingredients of sunscreen. This study aimed to determine the total phenolic content and the Sun Protection Factor (SPF) value of Sargassum sp. originating from Pameungpeuk beach, Garut Regency. The SPF value is used to categorize how efficiently a material prevents exposure to ultraviolet radiation. Total phenolic content was measured using Follin Ciocalteu reagent with gallic acid standard. The Sargassum sp extract sample contained total phenolic of 149,04±5,14 mg GAE/g. The SPF value of Sargassum sp extract was calculated using the Mansur equation at a wavelength of 290-320 nm. The obtained SPF value of extract was 33,2±3,11 which equals to oxybenzone. The value indicated an ultra-protection capability and the potency of extract for further development as UV filter.   Rumput laut atau makroalga merupakan salah satu bahan alam dengan aktivitas biologis seperti antioksidan, aktivitas antibakteri dan imunostimulan. Salah satunya adalah alga cokelat  jenis Sargassum sp. Alga cokelat ini menghasilkan metabolit sekunder seperti  flavanoid  dan turunannya serta polifenol dan turunannya. Senyawa-senyawa tersebut banyak berperan dalam menangkal radiasi ultraviolet dan berpotensi dikembangkan sebagai bahan aktif tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenolik dan nilai Sun Protection Factor (SPF) dari Sargassum sp yang berasal dari pantai Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Kandungan total fenolik diukur dengan menggunakan reagen Follin Ciocalteu dan menggunakan standar baku asam galat. Sampel ekstrak Sargassum sp mengandung total fenolik sebesar 149,04±5,14 mg GAE/g. Nilai SPF digunakan untuk mengkategorikan seberapa efisien sebuah bahan dalam menangkal paparan radiasi sinar ultraviolet. Nilai SPF ekstrak Sargassum sp dihitung menggunakan menggunakan persamaan Mansur pada panjang gelombang 290-320 nm. Nilai SPF yang didapatkan yaitu 33,2±3,11 yang tergolong ke dalam kategori ultra.