Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengoptimalan pemeliharaan basan baran yang ada dengan lokus di Rupbasan Kelas 1 Palembang. Peneliti mencoba mengetahui pemeliharaan basan baran yang berada di negara Amerika Serikat, sehingga dapat dijadikan perbandingan untuk mengoptimalkan pemeliharaan basan baran di Rupbasan khususnya di Indonesia. Di negara Amerika Serikat lembaga yang menangani pemeliharaan barang sitaan ialah United States Marshals Service. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif yang dituliskan secara deskriptif, ada 2 sumber data yang diperoleh meliputi sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui observasi dilapangan dan wawancara dengan petugas di Rupbasan Kelas 1 Palembang, sumber data sekunder didapati dari Undang-Undang terkait Rupbasan, artikel serta jurnal yang terkait dengan pemeliharaan basan baran. Didapati kesimpulan bahwa United States Marshals Service diberikan kebebasan untuk melakukan pemeliharaan dan pelepasan barang sitaan yang kemudian biaya dari pelepasan barang tersebut dijadikan anggaran untuk pemeliharaan barang sitaan. Rupbasan di Indonesia seharusnya bisa melakukan hal serupa yang dilakukan oleh United States Marshals Service apabila mendapat dukungan dari lembaga-lembaga lain, dan permasalahan akan anggaran untuk pemeliharaan dapat teratasi sehingga pengoptimalan dapat tercapai. Kemudian di Rupbasan Kelas 1 Palembang diperlukan perluasan gedung terbuka agar mencakup lapangan tempat truk-truk berada, sehingga truk-truk tersebut dapat terhindar dari sinar matahari dan hujan yang dapat membuat truk tersebut berkarat.