Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI DEDAK BEKATUL DAN KONSENTRASI AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Minhatul Maula; Wijaya Wijaya; Subandi Nur
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v6i1.1946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Percobaan dilaksanakan di Desa Karangwangi Kecamatan Depok Cirebon – Jawa Barat dari bulan Mei sampai Juli 2013.Metode percobaan yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari kombinasi perlakuan komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa yang diulang tiga kali. Kombinasi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : A (5% dedak bekatul dan 0% air kelapa), B (5% dedak bekatul dan 10% air kelapa), C (5% dedak bekatul dan 20% air kelapa), D (5% dedak bekatul dan 30% air kelapa), E (10% dedak bekatul dan 0% air kelapa), F (10% dedak bekatul dan 10% air kelapa), G (10% dedak bekatul dan 20% air kelapa), H (10% dedak bekatul dan 30% air kelapa), I (15% dedak bekatul dan 0% air kelapa), J (15% dedak bekatul dan 10% air kelapa), K (15% dedak bekatul dan 20% air kelapa), dan L (15% dedak bekatul dan 30% air kelapa).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa terhadap kedalaman miselium umur 7 dan 21 HSI, diameter tudung, jumlah badan buah per baglog dan bobot jamur tiram putih per baglog. Namun tidak berpengaruh nyata pada pengamatan kedalaman miselium 14 HSI dan waktu muncul pin head. Hasil terbaik ditunjukkan dari perlakuan L yaitu takaran 15% dedak bekatul dan konsentrasi 30% air kelapa.
Dynamics of Soil Moisture under Different Water Levels and Various Dosages of Organic Fertilizer Subandi Nur; Suwarto Suwarto; Saparso Saparso; Heru Adi Djatmiko
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 25, No 3: September 2020
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2020.v25i3.157-164

Abstract

The study aimed to determine the dynamics of soil moisture in various standing water levels and dosages of organic fertilizer. The experiment was arranged in a Completely Randomized Block Design (CRBD) with a 3 × 3 factorial treatment in 3 replicates. The first factor was 3 different water levels, namely 10 cm (T1), 20 cm (T2), and 30 cm (T3). The second factor was 3 levels of dosages of organic fertilizer, namely 0 g pot-1(P1), 35 g pot-1 (P2), and 70 g pot-1 (P3). The highest of soil moisture was obtained in the 10 cm water levels and 70 g organic fertilizer (T1P3) and the lowest in the 30 cm water levels and without organic fertilizer (T3P1). The highest infiltration rate was obtained in the 30 cm water levels and 70 g pot-1 organic fertilizer (T3P3), the 30 cm water levels and 35 g pot-1 organic fertilizer (T3P2), the 20 cm water levels and 70 g pot-1 organic fertilizer (T2P3), and the lowest in the combination of the 10 cm water levels and without organic fertilizer (T1P1). The highest capillary rate was obtained in the combination of the 30 cm water levels and 70 g organic fertilizer (T3P3) and the lowest in the combination of the 30 cm water levels and without organic fertilizer (T3P1).
Analisis Prediksi Erosi Untuk Perencanaan Konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Ciledug Zakiyah Amini; Ida Setya Wahyu Atmaja; Subandi Nur
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 1 (2019): Agro Sintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.797 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i1.2911

Abstract

Februari tahun 2018 banjir terjadi di Cirebon Timur, tepatnya di kecamatan Ciledug. Terdapat dua sungai besar yang melintasi kawasan ini, yakni Sungai Cijangkelok dan Cisanggarung. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai cepat sekali meluap, selain intensitas hujan yang tinggi alih fungsi lahan yang ada di daerah hulu menyebabkan erosi. Erosi yang terjadi memicu terjadinya pendangkalan di sungai Cijangkelok dan Cisanggarung akibatnya air meluap ke pemukiman warga. Selain banjir erosi yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan bencana tanah longsor. Selain adanya sedimentasi di sungai-sungai, daerah catchment area juga harus diperhatikan. Kawasan tangkapan hujan berada di Kabupaten Kuningan, tataguna lahan pada kawasan ini seharusnya adalah hutan, yaitu sebagai daerah tangkapan hujan. Konservasi tanah dan air dengan perbaikan pola penggunaan lahan merupakan upaya yang dilakukan untuk pencegahan banjir, longsor dan sedimentasi. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode USLE oleh faktor erosivitas hujan (R) selama 10 tahun, erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), pengelolaan tanaman (CP) kawasan Ciledug Kidul, Leuweung Gajah, Ciledug Lor, Bojonegara dan Ciledug Wetan memiliki tingkatan bahaya erosi yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan usaha konservasi tanah dan air.Kata Kunci : Erosi, evaluasi lahan, konservasi tanah dan air
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Tanaman Obat Keluarga Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Subandi Nur
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.259 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4554

Abstract

Ibu-ibu anggota TP – PKK Desa Gesik telah mengetahui tentang manfaat dari tanaman obat namun belum banyak yang membudidayakannya di lahan pekarangan mereka. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan para ibu dalam budidaya tanaman obat di lahan pekarangan. Metode yang digunakan adalah pelatihan, yang terdiri dari penyuluhan, demonstrasi, dan pendampingan. Penyuluhan diikuti oleh 23 orang peserta sementara praktek diikuti oleh sepuluh orang peserta. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan minat peserta dalam budidaya tanaman obat.  
PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) Muchamad Iqbal; Endang Tadjudin; Subandi Nur
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/.v10i2.8584

Abstract

This study aims to determine: (1) The interaction effect of various doses of liquid organic fertilizer and plant spacing on three varieties of shallots on the growth and yield of shallots, (2) Treatment of plant spacing, doses of liquid organic fertilizer on three varieties of shallots. for growth and yield of shallots, (3) Correlation of components of growth and yield of shallots. The research was carried out from June to September 2021. This research was carried out in Pabedilanwetan Village, Pebedilan District, Cirebon Regency, West Java Province. The location is between -6.86134 south latitude and 108.76435 east longitude. At an altitude of 18.7 m above sea level. The soil type at the experimental site was alluvial soil, acidity (pH) 6.5, sandy clay texture. The experiment was conducted using the split split plot design experimental method with the basic pattern of randomized block design. The treatment consisted of three factors, the first factor was the shallot variety as the main plot, there were 3 (three) levels, namely the Bima Brebes, Sumenep and Maja Cipanas varieties, the second factor as a subplot was the plant spacing between the two plots, namely 10 cm x 20 cm and 15 cm x 20 cm and the third factor as sub-sub plots was the dose of liquid organic fertilizer there were 3 (three) levels, namely 5 ml, 7.5 ml and 10 ml. This experiment consisted of 18 treatment interactions, each of which was repeated three times, so that there were 54 experimental plots. The results showed that: (1) There was a significant effect of the interaction of variety treatment, plant spacing and dosage of liquid organic fertilizer on growth and yield components, (2) Treatment of plant spacing, dose of liquid organic fertilizer on three varieties of shallots that were optimal for growth and yield of shallots is the Sumenep variety, with a plant spacing of 15 cm x 20 cm with a dose of 7.5 ml of liquid organic fertilizer, which is 7.56 kg or equivalent to 22.68 tons/ha. (3) There is no significant correlation between the components of growth and yield of shallots.