Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Pupuk N dan Kompos Jerami terhadap Serapan Hara N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 13 Yuke Pratiwi; Oktap Ramlan Madkar; - Wijaya
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v1i2.793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh interaksi antara dosis pupuk N dan kompos jerami terhadap serapan N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi, dan (2) dosis N dan jerami berapa yang bisa memberikan pertumbuhan dan hasil padi kultivar inpari 13 yang paling tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sendang Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, dari bulan Juni sampai Oktober 2012Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), pola faktorial. Penelitian terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu pupuk N dan kompos jerami yang diulang 3 kali. Faktor pertama yaitu pupuk N (N) terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu : n1 (60 kg N/ha), n2 (90 kg N/ha), dan n3 (120 kg N/ha). Faktor kedua yaitu kompos jerai (J) terdiri dari tiga taraf yaitu : j1 (4 ton kompos jerami/ha), j2 (5 ton kompos jerami/ha) dan j3 (6 ton kompos jerami/ha).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh interaksi antara pupuk N dan kompos jerami terhadap tinggi tanaman umur 56 hari setelah tanam, bobot gabah kering panen per petak, bobot gabah kering giling per petak dan serapan hara N tanaman. Pupuk N dan kompos jerami secara mandiri berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 dan 42 hari setelah tanam, jumlah anakan per rumpun dan bobot gabah kering panen per rumpun, dan (2) takaran pupuk N 90 kg N/ha dikombinasikan dengan kompos jerami 5 ton/ha, memberikan pengaruh baik terhadap bobot gabah kering panen per petak (8,46 kg per petak atau setara 10,83 ton per hektar), bobot gabah kering giling per petak (6,36 kg per petak atau setara 8,13 ton per hektar), dan serapan hara N tanaman (1,79% N).
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM KOMPOS JERAMI DAN KAPAS TERHADAP KOMPONEN HASIL DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) Sanaji Sanaji; Wijaya Wijaya; I Ketut Sukanata
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v5i2.1916

Abstract

The objectives of this study were: (1) To determine the effect of the combination treatment of the composition of the planting media of straw and cotton compost on the yield and yield components of the mushroom (Volvariella volvaceae), and (2) Knowing the combination treatment of the composition of the straw and cotton compost best for the yield components and results of the mushroom (Volvariella volvaceae).The experiments have been carried out at the Agricultural, Fisheries, Plantation and Forestry Counseling Center (BP3K) in Panguragan District, Kalianyar Village. The trial location is at an altitude of 8 m above sea level. The average daily temperature is 30 0C and the average humidity is 85%. The location selection was based because the Karanganyar village had developed mushroom cultivation. The research period has been carried out for four months starting from September to December 2012.The results showed that: (1) The combination of the treatment composition of the planting medium of straw compost and cotton compost had a significant effect on the number of fruit bodies per plot and fruit body weight per batch, but did not significantly affect fruit body length, fruit body diameter and weight per fruiting bodies, and (2) In combination with the treatment of planting media straw compost and cotton compost with a ratio of 1: 1, 2: 1, 3: 1, 4: 1 and 5: 1 obtained the number of fruit bodies per plot and fruit body weight per plot tall one.
PENGARUH PERENDAMAN PADA BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN GIBERELIN (GA3) TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PALEM MERAH (Cyrtostachys renda) Rani Fujianti; Wijaya Wijaya; Siti Wahyuni
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v6i2.1975

Abstract

Percobaan dilaksanakan di Desa Klayan, Kabupaten Cirebon  pada  Bulan Juli sampai dengan Agustus 2014. Metode percobaan yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan terdiri dari 9 taraf perlakuan konsentrasi giberelin (GA3), yakni: 0 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm, 150 ppm, 175 ppm, dan 200 ppm. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil percobaan menunjukan, bahwa pemberian giberelin (GA3) memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase perkecambahan, keserempakan benih berkecambah, panjang plumula, panjang akar, dan bobot akar. Pemberian giberelin (GA3) dengan konsentrasi 150 ppm menghasilkan persentase perkecambahan hingga 21,33 % dan panjang plumula sebesar 0,97 cm. GA3 konsentrasi 125 ppm, menghasilkan keserempakan berkecambah sebesar 17,33 % pada umur 30 HSS. Panjang akar tertinggi dihasilkan oleh perlakuan tanpa GA3, yakni sepanjang 0,81 cm dengan bobot akar sebesar 0,13 gram.
Pengaruh Lama Penundaan dan Cara Pengolahan terhadap Mutu Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L) Yuli Sumaryati; Tadjudin Surawinata; - Wijaya
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v1i1.789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh lama penundaan dan cara pengolahan memberikan pengaruh nyata terhadap mutu tepung ubi jalar dan (2) lama penundaan dan cara pengolahan yang memberikan mutu tepung ubi jalar paling baik. Penelitian  dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Cigugur, Kuningan, dari bulan September sampai dengan Oktober 2011.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Terdiri dari 9 kombinasi lama penundaan dan cara pengolahan tepung dan 3 diulang kali. Perlakuan yaitu : A (1 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 1), B (3 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 1), C (5 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 1), D (1 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 2), E (3 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 2), F (5 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 2), G (1 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 3), H (3 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 3), dan I (5 hari setelah panen, cara pengolahan tepung 3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh nyata antara lama penundaan dan cara pengolahan tepung terhadap rendemen tepung, kadar karbohidrat dan warna tepung, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air tepung, dan (2) lama penundaan 5 hari setelah panen pada pengolahan tepung cara 3 memberikan rendemen tepung tertinggi. Lama simpan 3 hari setelah panen pada pengolahan tepung cara 1 dan lama penundaan 1, 3 dan 5 pada pengolahan tepung cara 3 memberikan kadar karbohidrat tertinggi. Lama penundaan 1, 2, dan 3 hari setelah panen pada pengolahan tepung cara 2 dan lama penundaan 3 hari setelah panen pada pengolahan tepung cara 3, memberikan warna tepung ubi jalar terbaik.
PENGARUH BEBERAPA CARA PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera exigua hubn) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalocicum l.) KULTIVAR BIMA Wijaya Wijaya; Siti Wahyuni; Dendi Dendi
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v2i2.1823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh cara pengendalian hama hama ulat grayak (Spodopetra exigua), terhadap intensitas serangan serta pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, dan (2) cara pengendalian hama mana yang dapat menekan intensitass serangan hama Cara pengendalian hama ulat grayak (Spodopetra exigua) yang dapat menekan intensitas serngan, serta pertumbuhan dan hasil bawang merah yang paling baik. Percobaan dilaksanakan di Desa Pabedilan Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, dari Mei sampai dengan bulan Juli 2013.           Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan, masing-masing diulang 5 kali. Perlakuan terdiri dari : A (Tanpa shading net dan pestisida), B (shading net putih), C (shading net biru), D (SE-NPV), dan E (pestisida).            Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Shading net dan SE-NPV memberikan pengaruh yang nyata terhadap penekanan hama ulat grayak (Spodopetra exigua), serta pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, dan (2) Shading net putih dan biru memberikan pengaruh paling baik terhadap penekanan ulat grayak, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi kering per rumpun dan per petak. Shading net putih dn biru memberikan bobot umbi kering tertinggi yaitu 15,50 kg dan 14,45 kg per petak atau setara dengan 12,40 ton dan 11,56 ton per hektar 
PENGARUH KOMPOSISI DEDAK BEKATUL DAN KONSENTRASI AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Minhatul Maula; Wijaya Wijaya; Subandi Nur
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v6i1.1946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Percobaan dilaksanakan di Desa Karangwangi Kecamatan Depok Cirebon – Jawa Barat dari bulan Mei sampai Juli 2013.Metode percobaan yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari kombinasi perlakuan komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa yang diulang tiga kali. Kombinasi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : A (5% dedak bekatul dan 0% air kelapa), B (5% dedak bekatul dan 10% air kelapa), C (5% dedak bekatul dan 20% air kelapa), D (5% dedak bekatul dan 30% air kelapa), E (10% dedak bekatul dan 0% air kelapa), F (10% dedak bekatul dan 10% air kelapa), G (10% dedak bekatul dan 20% air kelapa), H (10% dedak bekatul dan 30% air kelapa), I (15% dedak bekatul dan 0% air kelapa), J (15% dedak bekatul dan 10% air kelapa), K (15% dedak bekatul dan 20% air kelapa), dan L (15% dedak bekatul dan 30% air kelapa).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara komposisi dedak bekatul dan konsentrasi air kelapa terhadap kedalaman miselium umur 7 dan 21 HSI, diameter tudung, jumlah badan buah per baglog dan bobot jamur tiram putih per baglog. Namun tidak berpengaruh nyata pada pengamatan kedalaman miselium 14 HSI dan waktu muncul pin head. Hasil terbaik ditunjukkan dari perlakuan L yaitu takaran 15% dedak bekatul dan konsentrasi 30% air kelapa.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RISIKO INDUSTRI RUMAH TANGGA TAPE KETAN BAKUNG LOR KECAMATAN JAMBLANG, KABUPATEN CIREBON Wijaya Wijaya; Juleha Juleha; Ameliya Setia Anggraeni
Paradigma Agribisnis Vol 4, No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6787

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya : (1) biaya, penerimaan dan pendapatan, (2) niai tambah, dan (3) besarnya risiko yang dihadapi oleh industri rumah tangga tape ketan di Desa Bakung Lor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon dalam satu kali proses produksi. Penelitian menggunakan metode survai.. Data yang dipergunakan yaitu data primer dan data sekunder. Ukuran sampel sebanyak 5 industri rumah tangga tape ketan yang ditentukan secara purposive. Analisis yang digunakan adalah biaya, penerimaan, pendapatan, nilai tambah dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) dalam satu proses produksi untuk setiap kilogram bahan baku beras ketan, diperlukan biaya sebesar Rp 26.956,- ; penerimaan sebear Rp. 40.200,- dan pendapatan sebesar Rp. 13.244,-. (2) besarnya nilai tambah dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 14.377,33,-. dan (3) industri tape ketan Bakung yang berada di Desa Bakung Lor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon tidak memiliki risiko kerugian. Kata kunci : Nilai Tambah, Risiko, Industri Tape Ketan
Kajian Literatur Hubungan Karakteristik Petani dengan Adopsi Inovasi Budidaya Padi Sawah wijaya wijaya; Lusia Cipto Astuti
Paradigma Agribisnis Vol 5, No 2 (2023): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i2.7833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani dengan adopsi inovasi budidaya padi sawah. Metode yang digunakan yaitu kajian literatur terhadap jurnal ilmiah tentang hubungan karakteristik petani dengan adopsi inovasi budidaya padi sawah., sedangkan data yang digunakan merupakan data sekunder berupa jurnal hasil penelitian pada Google Scholar yang dipublikasikan dari tahun 2013 sampai 2022, sebanyak 23 jurnal. Berdasarkan kajian publikasi jurnal tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan posistif yang signifikan antara karakteristik petani (umur, pendidikan formal, luas lahan garapan dan lama berusahatani) dengan adopsi inovasi budidaya padi sawah.Kata Kunci : Karakteristik Petani, Adopsi, Padi Sawah
EFISIENSI DAN RISIKO USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN GEBANG, KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT Wijaya Wijaya; Dina Dwirayani; Mutia Intan Savitri; Siti Wahana; Lusia Cipto Astuti
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 11 No. 2 (2023): Desember 2023 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2023.11.2.408-421

Abstract

This study aims to determine the efficiency and risk in shallot farming in Gebang District, Cirebon Regency, West Java. The research method used was a survey method of 44 shallot farmers selected purposively. Data analysis used includes: (1) Descriptive Analysis, (2) Cobb-Douglas Production Function with the SFA approach using Frontier 4.1, (3) Coefficient of Diversity, and (4) Coefficient of Risk Aversion. The results show that factors influencing shallot production were land area, seeds, SP-36 fertilizer, KCl fertilizer and labor. Farmers in their farming activities have achieved a good level of technical, allocative and economic efficiency. The aspect of technical efficiency, farmers have been able to achieve maximum output from a given set of input and from the aspect of allocative efficiency farmers have been able to use optimum inputs to produce a certain amount of output. Technical inefficiency is influenced by age, length of formal education, length of business and the number of farmer family members. Shallot farmers in the Gebang subdistrict, Cirebon, in running their farming business do not think about production risk and income risk.
Efektivitas Agen Hayati (Rhodopseudomonas palustris) untuk Mengendalikan Penyakit Bercak Daun (Alternaria porri) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Deden, Deden; Wijaya, Wijaya
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2023): December (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i2.1212

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas unggulan pertanian Indonesia. Penurunan produksi bawang merah salah satunya karena penyakit bercak daun. Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Upaya pengendalian penyakit bercak daun ini masih ditekankan pada penggunaan fungisida, padahal penggunaan fungisida secara terus menerus berdampak negatif bagi lingkungan. Salah satu upaya alternatif ramah lingkungan untuk mengatasi penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah adalah dengan menggunakan agen hayati R. palustris. R. palustris merupakan mikroorganisme ramah lingkungan yang mengendalikan serangan cendawan. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendapatkan informasi hasil percobaan pengendalian penyakit bercak daun dengan menggunakan R. palustris. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yaitu, A = R. palustris 0,5 mL/L, B = R. palustris 1,0 mL/L, C = R. palustris 1,5 mL/L, D = R. palustris 2,0 mL/L dan E = Kontrol (tanpa perlakuan fungisida). Hasil penelitian menunjukan bahwa agen hayati R. palustris tidak menimbulkan fitotoksisitas bagi pertumbuhan tanaman bawang merah, sehingga bawang merah dapat tumbuh dengan baik. Semua taraf konsentrasi agen hayati R. palustris yang diuji mampu menekan instesitas serangan penyakit bercak daun (Alternaria porri) dan penyakit lainnya pada tanaman bawang merah. Semakin besar konsentrasi R. palustris yang diaplikasikan, menunjukan intesitas serangan penyakit bercak daun semakin rendah. Hasil tertinggi bobot umbi bawang merah didapatkan dari perlakuan R. palustris pada konsentrasi 2 mL/L yaitu 29,30 kg per petak atau setara dengan 11,72 ton per hektar (lahan efektif 80%).