Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK ES KRIM RUMPUT LAUT (E. spinosum) DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK LEMON (Citrus limon) SEBAGAI SUMBER VITAMIN C Nina Luki Aryani; Titik Dwi Sulistiyati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 1 (2022): JFMR VOL 6 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.13

Abstract

Es krim merupakan makanan tambahan yang membutuhkan bahan penstabil. E. spinosum mengandung karaginan yang berfungsi sebagai bahan penstabil. Dilakukannya penambahan sari jeruk lemon untuk menambah nilai gizi es krim rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh sari jeruk lemon yang ditambahkan terhadap sifat kimia dan organoleptik. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Untuk uji kimia menggunakan olah data ANOVA dengan uji lanjut DMRT dan uji organoleptik dengan Kruskal Wallis. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu kadar vitamin C pada es krim rumput laut dengan penambahan sari jeruk lemon pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan 15% secara berturut-turut adalah 0,02 mg/100gr ; 1,025 mg/100gr; 1,784 mg/100gr; 2,486 mg/100gr. Penambahan sari jeruk lemon dapat mempengaruhi organoleptik (aroma, rasa, warna dan tekstur) pada es krim rumput laut.
Antidiare Mangrove Crackers From Rhizophora Mucronata Fruit Titik Dwi Sulistiyati
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.57 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.2015.001.01.12

Abstract

ABSTRACT The purpose of this activity wasto disseminate the processing of crackers technology of R. mucronata mangrove fruit in order to increase the revenue of mangrove food producer in Penunggul Village - Pasuruan.The method of this activity consisted of survey the target audience,dissemination processing of crackers technology of R. mucronata mangrove fruit, monitoring and evaluation of the program.R. mucronata mangrove fruit contains bioactive compounds tanninsthat reduce intestinal hypermotility during diarrhea.R. mucronata mangrove fruit is processed into fruit flour intended to substitute wheat flour. Flour machine submitted to the community have helped people to processmangrove fruit into flour and crackers.The process of soaking and boiling R. mucronata fruit reducedapproximately 34% tannins of young fruit.R. mucronata fruits crackers contained 231 ppm tannins and it is safe to consume. Based on the evaluation, 90 % of participants expressed very interested and would like to apply this technology. Keywords: crackers, diarrhea,Rhizophora mucronata, tannin
Karakteristik Organleptik Ekado Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Fortifikasi Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii Sebagai Sumber Yodium Titik Dwi Sulistiyati; Nehemia Siahaan
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 1 (2022): JFMR VOL 6 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.9

Abstract

AbstrakEkado merupakan salah satu hasil dari produk boga, yang berasal dari negara Jepang. Salah satu usaha untuk meningkatkan gizi ekado adalah dengan fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar yodium ekado udang vaname fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii sebagai sumber yodium. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat konsentrasi fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii memberikan pengaruh terhadap kadar yodium ekado udang vaname. Seiring dengan bertambahnya tepung rumput laut Eucheuma cottonii  yang digunakan, maka kadar yodium pada ekado udang vaname semakin meningkat dan pada tingkatan konsentrasi menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hasil yodium pada ekado udang vaname fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15% secara berturut-turut adalah 0,022 mcg/100gr; 0,835 mcg/100gr; 1,294 mcg/100gr; 1,785 mcg/100gr. AbstractEkado is one of the results of boga products, which come from Japan. One of the efforts to improve nutrition is by fortification of eucheuma cottonii seaweed flour. The purpose of this study was to establish iodine levels of shrimp ekado vaname fortification seaweed flour Eucheuma cottonii as a source of iodine. The method used is Rancangan Acak Lengkap (RAL). The results showed that the difference in the concentration of fortification of Eucheuma cottonii seaweed flour influenced the iodine levels of shrimp vaname. As eucheuma cottonii seaweed flour is used, iodine levels in the shrimp vaname ekado increase and at concentration levels show noticeable different results. The result of iodine in shrimp ekado vaname fortification seaweed flour Eucheuma cottonii concentration 0%, 5%, 10%, 15% in a row is 0.022 mcg /100gr; 0.835 mcg/100gr; 1,294 mcg/100gr; 1,785 mcg/100gr.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) TERHADAP KADAR β-KAROTEN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius pangasius) oktavia cahyaningati; Titik Dwi Sulistiyati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 3 (2020): JFMR VOL 4 NO 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.03.5

Abstract

Bakso merupakan produk olah yang umumnya terbuat dari daging sapi, ayam atau ikan yang dilumat dan kemudian dicampur oleh beberapa bumbu untuk meningkatkan cita rasa. Salah satu daging ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan bakso adalah daging ikan patin. Pada pembuatan bakso ikan dilakukan dengan cara menggiling daging ikan dan menambah pati beserta bumbu untuk menambah cita rasa serta penambahan bahan lain yang diijinkan. Adanya penambahan dari bahan tambahan tersebut dapat menambah kandungan gizi atau memperbaiki karakteristi bakso. Salah satunya adalah dengan penambahan tepung daun kelor pada bakso ikan patin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari penambahan tepung daun kelor terhadap kadar β-karoten dan organoleptik pada bakso ikan. Serta mengetahui jumlah penambahan tepung daun kelor terbaik pada bakso ikan patin. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) sederhana dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut Tukey. Parameter organoleptik daianalisis menggunakan metode Kruskal-Wallis. Kemudian penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode de Garmo. Hasil dari penelitian menunjukkan penambahan tepung daun kelor pada bakso ikan patin berpengaruh nyata (p<0.05) pada kadar β-karoten dan organoleptik (kenampakan, tekstur, aroma dan rasa). Penambahan tepung daun kelor terbaik pada bakso ikan patin diperoleh pada perlakuan B (2.5%). Dimana nilai dari β-karoten sebesar 2941.44 mcg/100 g. Serta kandungan karbohidrat 23.66%, protein 7.71%, lemak 0.85%, abu 1.79% dan nilai kadar air sebesar 61.124%. Nilai organoleptik uji hedonik diperoleh kenampakan 3.225, tekstur 3.35, aroma 3.2, rasa 3.3.
FORTIFIKASI BUBUR RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SEBAGAI SUMBER SERAT PANGAN PUTU MAYANG Almira Putri Octavia; Titik Dwi Sulistiyati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.4

Abstract

Putu mayang merupakan salah satu pangan tradisional khas Jakarta. Salah satu usaha untuk meningkatkan gizi putu mayang adalah dengan fortifikasi bubur rumput laut Eucheuma cottonii. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar serat pangan putu mayang fortifikasi bubur rumput laut Eucheuma cottonii sebagai sumber serat pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan level konsentrasi fortifikasi bubur rumput laut Eucheuma cottonii memberikan pengaruh terhadap kadar serat pangan putu mayang. Seiring dengan bertambahnya bubur rumput laut Eucheuma cottonii kadar serat pangan bubur rumput laut Eucheuma cottonii, kadar serat pangan putu mayang semakin meningkat dan setiap level konsentrasi menunjukkan berbeda nyata. Hasil total serat pangan pada putu mayang fortifikasi bubur rumput laut Eucheuma cottonii konsentrasi 0%,10%,20%,30%,40% secara berturut-turut adalah 3,50%; 4,37%; 5,47%; 6,06%; 7,66%.
Karakteristik Organoleptik Otak-Otak Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Dengan Fortifikasi Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Titik Dwi Sulistiyati; Yudhi Lau Lam
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 21, No 2 (2022): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i2.2078

Abstract

Otak-otak merupakan salah satu produk diversifikasi berbahan dasar ikan segar. Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan otak-otak biasanya adalah ikan berdaging putih. Otak-otak merupakan produk modifikasi antara dua produk yaitu bakso dan kamaboko. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap karakteristik organoleptik pada otak-otak ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi tepung kacang merah yang berbeda pada produk otak-otak ikan lele dumbo berpengaruh nyata teradap karakteristik organoleptik kenampakan, aroma, rasa dan tekstur otak-otak. Hasil penelitian terbaik didapatkan oleh perlakuan C (fortifikasi tepung kacang merah 10%) dengan nilai hedonik kenampakan 3,48, hedonik aroma 3,29, hedonik rasa 3,37, dan hedonik tekstur 3,19. Semakin banyak tepung kacang merah yang difortifikasi dalam otak-otak ikan lele dumbo maka dapat menyebabkan penurunan tingkat kesukaan konsumen, kecuali pada organoleptik hedonik rasa. Terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan fortifikasi tepung kacang merah pada otak-otak ikan lele dumbo. Fortifikasi dirasa sangat efektif sebagai salah satu bentuk rekayasa pengolahan hasil perikanan yang bermutu. Kesimpulan yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah tingkat fortifikasi terbaik didapatkan oleh perlakuan C dengan tingkat hedonik yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, dimana nanti tingkat hedonik ini akan berpengaruh pada senyawa organoleptik otak-otak ikan lele dumbo.