Lagut Lagut
Universitas Jambi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERTEMPURAN KASIRO-SUNGAI PINANG BATANG ASAI MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II DI KEWEDANAAN SAROLANGUN 1948-1949 Supian Supian; Lagut Lagut
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/.v2i2.1161

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melihat pola perjuangan kemerdekaan di Keresidenan Jambi Hulu tepatnya di daerah Batang Asai Kewedaaan Sarolangun dalam menghadapi agresi militer Belanda. Perang kemerdekaan di Keresidenan Jambi tidak hanya dirasakan oleh penduduk ibu kota Keresidenan atau Kewedanaan namun di berbagai daerah Pedalaman seperti di pedalaman Kewedanaan Sarolangun tepatnya di daerah Batang Asai. Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode historis yang terdiri dari empat tahap yaitu Heuristik, Kritik, Interprestasi, dan Historiografi. Perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat dan para pejuang di Batang Asai merupakan perjuangan yang dilakukan semata-mata demi mempertahankan martabat bangsa.Kata Kunci: Revolusi Kemerdekaan, Batang Asai, Kasiro-Sungai Pinang
Dinamika Kehidupan Masyarakat di Sepanjang Sungai Rawas Masa Hindia Belanda 1864-1942 Sarkowi Sarkowi; Lagut Lagut; Ira Miyarni Sustianingsih
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 6 No. 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.3826

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kehidupan masyarakat di sepanjang Sungai Rawas pada masa Hindia Belanda tahun 1864-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari beberapa tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Permukiman di Sungai Rawas sepanjang menggunakan pola permukiman yang mengikuti daerah aliran sungai atau bersifat linear. (2) Masyarakat daerah Rawas tumbuh menjadi masyarakat majemuk dan multikultural. (3) Pada masa politik pemerintahan Hindia Belanda menunjukkan adanya dualistik pemerintahan. (4) Kehidupan sosial keagamaan mayarakat Rawas tumbuh sebagai masyarakat yang beradab dan berkultur islami. (5) Bidang perekonomian masyarakat Rawas bercorak agraris dan sebagian kecil lainnya bermata pencaharian menangkap ikan dan berdagang (toke). (6) Adanya perekonomian seperti pabrik gambir sebagai sistem produksi lebih modern dalam pengolahan hasil perkebunan. Simpulan bahwa Sungai Rawas adalah nama sungai seperti Rawas, yang memberikan dinamika sosial dalam kehidupan masyarakat pada masa Hindia Belanda. Daerah Rawas awalnya merupakan setingkat Kabupaten kemudian berganti status menjadi Onder Afdeeling. Rumah Rawas berupa rumah panggung untuk antisipasi banjir dan binatang buas. Perekonomian masyarakat Rawas bersifat agraris dan mengenal sistem produksi lebih modern. Kata Kunci: Dinamika, Hindia Belanda, Masyarakat Rawas.