Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penyusunan Model Pembelajaran PJOK Melalui Pendekatan TPSR (Teaching Personality and Sosial Responbility) di SD Se-Kecamatan Topos Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu Helvi Darsi; Erick Salman; Ira Miyarni Sustianingsih
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v1i2.2828

Abstract

Education is one of the main factors in realizing and advancing development, which is very important in terms of formal and non-formal, therefore it must be prepared teaching staff who have good skills, are professional, pedagogic, and have good characteristics, according to what they must have. competence. Judging from the conditions in the field at the time of observation and interviews with physical education, sports and health (PJOK) teachers, there were several obstacles and lack of training on how to improve learning outcomes, to get good learning outcomes, of course there are several indicators that can be used to improve learning outcomes. It must be noted, so that students are always enthusiastic about participating in the physical education learning process, the teacher must play a very important role as a facility, facilitator, motivator, meaning to be the spearhead to achieve success. But it must have support from the relevant government in creating competent teachers, so judging by the results in the field, the proposing team is very interested in conducting training in the preparation of the PJOK learning model through the TPSR (Teaching Personality and Socioal Responsibility) approach to the working group of elementary school sports teachers throughout the district. Topos Lebong Regency.
Perkembangan Islam Di Kesultanan Palembang Darussalam Tahun 1659-1821 Abu Soli; Ira Miyarni Sustianingsih; Sarkowi Sarkowi
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 2 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.303 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i2.4312

Abstract

This study aims to describe the development of Islam in the Sultanate of Palembang Darussalam in 1659-1821. This study uses the historical method with four steps, namely heuristics, verification, interpretation and historiography. The results of the study explain the beginning of development. In the 17th century Islam then began to experience development as evidenced by the establishment of mosques as places of worship and religious studies and various religious activities began to appear. The peak of the development of Islam occurred in the 18th century until the 19th century, at that time the Sultanate of Palembang Darussalam experienced a tradition of intellectual awakening in the field of Islam and Malay literature. The conclusion of this study is that the development of Islam began with the formation of an Islamic-style government, then Islam began to spread widely to the uluan area, which is around the Ogan River and the Komering River. This development is inseparable from the contribution of local scholars, one of which is Abdus Shomad al-Palimbani. Keywords: Development, Islam, Palembang Darussalam Sultanate.
WORKSHOP PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAGI GURU DI SMAN NOMAN MUSI RAWAS UTARA Ira Miyarni Sustianingsih; Helvi Darsi; Isbandiyah
Bakti Nusantara Linggau: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Bakti Nusantara Linggau
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/bnl.v2i3.407

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdaian ini adalah menciptakan kreatifitas para guru dalam mengembangkan media pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu media yang akan dikembangkan berupa video pembelajaran interaktif. Video pembelajaran interaktif dipilih karena berdasarkan pengalaman penyampaian informasi melalui sebuah film atau video dalam proses pembelajaran akan membuat siswa menjadi lebih aktif. Selain itu melalui kegiatan pendampingan ini penggunaan IPTEK dalam proses pembelajaran dapat diaplikasikan. Permasalahan yang muncul pada mitra adalah belum mampunya guru-guru di SMAN Noman untuk membuat video pembelajaran interaktif yang sesuai dan baik untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di kelas, baik secara daring maupun luring. Berdasarkan hal tersebut tim PKM UNPARI memberikan solusi berupa kegiatan pendampingan dalam pembuatan video pembelajaran interaktif bagi para guru dalam lingkup wilayah tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari 1) Analisis situasi 2) Perancangan program, 3) Pelaksanaan program, 4) Evaluasi. Hasil kegitan pengabdian kepada masyarakat ini adalah tercapainya target program berupa transfer ilmu secara teoritik dan praktek dalam pembuatan video pembelajaran interaktif bagi seluruh guru di SMAN Noman Kabupaten Musi Rawas Utara.
Pengaruh Pendudukan Jepang terhadap Perkembangan Militer Sumatera Selatan Tahun 1942-1947 Lailatul Munawaroh; Ira Miyarni Sustianingsih; Sarkowi Sarkowi
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 2 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.019 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i2.4319

Abstract

This study aims to describe the influence of the Japanese occupation on military developments in South Sumatra in 1942-1947. The method used in this research is historical research (historical). The steps used include: Heuristics, Source Criticism, Interpretation, and Historiography. The results showed that during the Japanese occupation of Indonesia, South Sumatra was used as a core area by the Japanese in the economic field. In addition, the youths were made as volunteer soldiers (Gyugun) by the Japanese who aimed to assist the Japanese army in defending the occupied area from Allied counterattacks. After the Japanese occupation ended and left South Sumatra, the former volunteer soldiers (Gyugun) who had been formed by the Japanese occupied important positions during the struggle for independence, which later became the pioneers of the establishment of BKR/TKR in South Sumatra. The conclusion of this study is that Japan formed a Gyugun training center, by providing doctrine and training with a Japanese military model that was both physically and mentally tough in order to become a Bushido soldier to help fight Japan against its allies. Keywords: Influence, Japanese Occupation, Military.
Peran Guru dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab pada Mata Pelajaran Ips Siswa di SMP Negeri 2 Saling Ica Dewi Sari; Ira Miyarni Sustianingsih; Agus Susilo*
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.26319

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan karena permasalahan yang terjadi dari perkembangan Pendidikan karakter yang diajarkan Guru IPS di SMP Negeri 2 Saling. Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengangkat peran Guru IPS dalam penanamkan karakter tanggung jawab melalui proses pembelajaran yang melibatkan Guru IPS Saling dengan didukung oleh karakter-karakter yang ditunjukkan oleh Guru agar penanaman nilai-nilai kebaikan tersebut dapat tercapai. Untuk metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan studi kualitatif. Melalui studi kualitatif ini, peneliti berusaha membahas masalah yang sedang dikaji dengan sumber referensi dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara. Untuk menguji keabsahan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber agar data yang didapatkan dapat diolah menjadi lebih baik dan bermakna. Hasil dan pembahasan dalam  penelitian ini dapat diketahui bahwa Guru IPS SMP Negeri 2 Saling dalam memberikan pemahaman terkait Pendidikan karakter tanggung jawab dapat melalui berbagai cara. Pendidikan karakter yang diberikan melalui motivasi kepada peserta didik saat mengajar, melalui sumber belajar dan model pembelajaran, diskusi bersama dan juga memberikan contoh yang baik terhadap karakter tanggung jawab yang harus dijaga oleh peserta didik di SMP Negeri 2Saling. Maka melalui kegiatan-kegiatan yang positif tersebut nantinya dapat membuat peserta didik dapat menjadi contoh yang terpuji dilingkungan masyarakat. Simpulannya adalah Pendidikan karakter tanggung jawab harus dikembangkan dengan baik dengan dukungan semua elemen baik Sekolah, orang tua dan lingkungan masyarakat. Hal ini agar menciptakan masyarakat yang terpuji dan berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAIN PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA NEGERI TUGUMULYO Nurul Pratiwi; Ira Miyarni Sustianingsih; Yeni Asmara
Jurnal Binagogik Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL BINAGOGIK
Publisher : LPPM STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61290/pgsd.v11i1.619

Abstract

This research aims to implement the Student Facilitator And Explain learning model significantly and thoroughly so that it can improve learning outcomes in student history learning in class X at Tugumulyo State High School. Researchers use research with quantitative methods and use quasi-experiments. The research population used the entire class Sampling uses Simple Random Sampling. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that the history learning outcomes of class This is in accordance with the post-test t-test value at the significance level ᵅ = 5% obtained t = 3.66 t table = 1.697. The average student history learning result after implementing the Student Facilitator And Explain learning model was 69.50 and the percentage of students who had achieved learning completion reached 100%.
Dinamika Kehidupan Masyarakat di Sepanjang Sungai Rawas Masa Hindia Belanda 1864-1942 Sarkowi Sarkowi; Lagut Lagut; Ira Miyarni Sustianingsih
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 6 No. 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.3826

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kehidupan masyarakat di sepanjang Sungai Rawas pada masa Hindia Belanda tahun 1864-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari beberapa tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Permukiman di Sungai Rawas sepanjang menggunakan pola permukiman yang mengikuti daerah aliran sungai atau bersifat linear. (2) Masyarakat daerah Rawas tumbuh menjadi masyarakat majemuk dan multikultural. (3) Pada masa politik pemerintahan Hindia Belanda menunjukkan adanya dualistik pemerintahan. (4) Kehidupan sosial keagamaan mayarakat Rawas tumbuh sebagai masyarakat yang beradab dan berkultur islami. (5) Bidang perekonomian masyarakat Rawas bercorak agraris dan sebagian kecil lainnya bermata pencaharian menangkap ikan dan berdagang (toke). (6) Adanya perekonomian seperti pabrik gambir sebagai sistem produksi lebih modern dalam pengolahan hasil perkebunan. Simpulan bahwa Sungai Rawas adalah nama sungai seperti Rawas, yang memberikan dinamika sosial dalam kehidupan masyarakat pada masa Hindia Belanda. Daerah Rawas awalnya merupakan setingkat Kabupaten kemudian berganti status menjadi Onder Afdeeling. Rumah Rawas berupa rumah panggung untuk antisipasi banjir dan binatang buas. Perekonomian masyarakat Rawas bersifat agraris dan mengenal sistem produksi lebih modern. Kata Kunci: Dinamika, Hindia Belanda, Masyarakat Rawas.