Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak

Peran Guru RA sebagai Pembimbing Tiyas Syarifatul Hilmy; Dwi Bhakti Indri M
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 1 No 2 (2019): PIAUD
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/aulada.v1i2.553

Abstract

Anak adalah pilar bangsa, masa depan negara ini sangat ditentukan oleh masa depan anak-anak kita, yang pada 10-20 tahun lagi akan menjadi pemimpin di negri ini. Jika anak-anak tersebut berkembang dengan baik, maka mereka akan tumbuh dengan tingkah laku dan karakter yang baik. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena proses belajar-mengajar mengandung serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif.Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.Tugas dan fungsi guru diatur dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun 2005 bahwa peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik. Metode mengajar dengan pembelajaran sama dengan kemampuan dalam menggunakan metode pembelajaran, memberi pengertian tidak hanya dengan kata-kata saja sama dengan berkata dengan berbuat, tidak terikat dengan satu teks book sama dengan seorang guru harus intelek, dan lain-lain. Peranan guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, peren-cana pembelajaran, supervisor, motivator, dan sebagai evaluator.Guru yang baik adalah guru yang memiliki karakteristik kepribadian. Dalam arti sederhana, kepribadian ini bersifat hakiki individu yang mencerminkan pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dengan yang lain. Mc Leod (1989) mengartikan kepribadian sebagai sifat khas yang dimiliki seseorang. Dalam hal ini, kata lain yang sangat dekat artinya dengan kepribadian adalah karakter dan identitas.
Telaah Perilaku Salah Suai dalam Pendidikan Islam Anak Usia Dini Annisa Rahmilah Bakri; Nining Syarifah; Dwi Bhakti Indri M
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 1 No 2 (2019): PIAUD
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/aulada.v1i2.554

Abstract

Pada saat sekarang ini masyarakat dibuat kaget kan merosotnya nilai – nilai kemanusiaan yang saat ini telah hilang. Seyogyanya anak – anak yang merupakan generasi penerus bangsa masa depannya telah direnggut oleh perilaku orang – orang yang tidak bertanggung jawab. Media yang seharusnya digunakan untuk komunikasi justru di salah gunakanleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Terjadinya penyimpangan perikaku pada ada karena kurangnya komunikasi yang baik dengan orang tua, kurangnya pengawasan yang diberikan kepada anak, sehingga anak menjadi mudah terpengaruh dengan dunia luar tanpa pengawasan orang tua. Untuk menghindari semua hal tersebut diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak,sehingga orang tua dapat mengetahui apa saja yang dilakukan oleh anak dan apa saja yang di rasakan oleh anak, terlebih lagi di era digital sekarang ini. Kondisi lingkungan dan juga orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Setelah semua hal itu menjadi satu bisa di pastikan bahwa akan mengurangiperilaku menyimpang pada anak. Apa lagi dengan anak – anak usia dini yang masih mudah untuk dipengaruhi, maka dari itu sangat diperlukan pengawasan – pengawasan dari pendidik maupun orang tua dalam mendidik anak, karena anak usia dini adalah imitasi terbaik, anak – anak akan sangat mudah meniru apa saja yang dilakukan oleh orang yang berada di sekitarnya apalagi hal tersebut adalah orang tuanya sendiri maka juga anak akan lebih mudah meniru. Maka dari itu orang tua perlu untuk menjaga sikap di dihadapan anak agar tidak terjadi perilaku menyimpang pada anak dan perkembangannya.
PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN ‎KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK HABIBURROHMAN HABIBURROHMAN; DWI BHAKTI INDRI
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 2 No 2 (2020): Teknologi dan Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.123 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v2i2.665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan pembelajaran CTL pada mata pelajaran aqidah akhlak serta seberapa besar peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa kelas V di MI Miftahul Ulum Cepokolimo Pacet tahun ajaran 2018/20192. Jumlah sampel terdiri dari 24 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, tes, observasi dan dokumentasi serta teknis analisi data yang digunakan adalah statistic deskripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dari siklus satu dan siklus dua, pada pra siklus persentase ketuntasan beajar mencapai 29% dengan kategori kurang dan pada siklus satu hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar mencapai 58% dengan kategori “cukup” dan keaktifan belajar siswa dalam ketuntasan klasikal mencapai 46% dengan kategori “rendah”, sedangkan pada siklus dua hasil belajar siswa dalam ketuntasan belajar mencapai 88% termasuk dalam kategori “tinggi” dan keaktifan belajar siswa dalam ketuntasan klasikal mencapai 83% sehingga mencapai kategori tinggi. Sehingga peneliti menyipulkan bahwa pendektan pembelajaran CTL dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Mitahul Ulum kelas V cempokolimo Pacet tahun ajaran 2018/2019.
PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI KELOMPOK A-1 DI RA PERWANIDA BENDUNGAN JATI PACET MOJOKERTO Betik Maharintan; Salis Khoiriyati; Dwi Bhakti Indri M
Aulada : Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak Vol 3 No 2 (2021): Sistem Pembelajaran & Pendidikan Anak
Publisher : Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.924 KB) | DOI: 10.31538/aulada.v3i2.976

Abstract

Pada anak usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam rentang kehidupan manusia baik pada aspek pertumbuhan maupun perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada saat ini akan menjadi penentu untuk pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu sangat penting sekali perkembangan dan pertumbuhannya. Masa kanak-kanak adalah masa keemasan. Dimana pada masa ini sangat penting memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Pemilihan permainan yang benar dan tepat dapat menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah dapat meningkatkan kreativitas anak.Pada penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gerak dan lagu terhadap peningkatan kreativitas anak usia dini kelompok A1 di RA Perwanida Bendungan Jati Pacet Mojokerto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one group desain pretest-posttest dengan menggunakan teknik purposif sampling dimana teknik pengambilan data yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwasanya terdapat pengaruh antara gerak dan lagu terhadap peningkatan kreativitas anak, hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata atau mean yang diperoleh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan gerak dan lagu yaitu 18 meningkat menjadi 28. Hal ini juga diperkuat dengan uji-t untuk mengetahui apakah H_a diterima atau ditolak, berdasarkan hasil yang didapatkan bahwasanya nilai sig < 0, 05 yang berarti H_a diterima.