p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pertambangan
S. Hardianti
Politeknik Akamigas Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERENCANAAN DESAIN DISPOSAL AREA SERTA SEQUENCE TIMBUNAN OVERBURDEN GUNA MENGAKOMODASI PRODUKSI BULAN JULI TAHUN 2020 DI PT X, KABUPATEN KUTAI BARAT S. Hardianti; M. S. Halim
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i2.185

Abstract

Disposal area merupakan daerah pada lokasi tambang terbuka yang dijadikan tempat untuk menimbun material yang tidak berharga. Oleh karenanya dalam perencanaan sequence penambangan harus diikuti dengan pembuatan disposal. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain disposal bulan Juli 2020 di PT X, Kabupaten Kutai Barat berdasarkan parameter geoteknikal yang ditetapkan perusahaan dan menghitung volume overburden yang akan ditimbun pada desain disposal tersebut serta membuat perencanaan sequence timbunan overburden. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dimana penulis membuat desain disposal area untuk bulan Juli tahun 2020 di PT X, Kabupaten Kutai Barat berdasarkan parameter geoteknikal yang ditetapkan perusahaan. Dari hasil analisis diketahui rencana produksi bulan Juli tahun 2020 adalah sebesar 2.592.375 BCM. Dari rencana produksi tersebut, dibuatlah desain disposal area dan didapatkan penambahan volume sebesar 2.789.464,33 BCM, dimana terdapat deviasi sebesar 197.089,33 BCM atau volume desain disposal lebih besar 8% dari pada volume rencana produksi bulan Juli 2020 dengan mempertimbangankan swell factor material sekaligus memberikan opsi area alternatif dengan luasan yang cukup, jika terjadi isu geotek dan lainnya. Dari hasil desain disposal tersebut, dibuatlah sequence timbunan overburden untuk tiap elevasinya yang dimulai dari RL 70 sampai RL 120, dimana terbagi menjadi 6 sequence yaitu, RL 70 meter memiliki volume sebesar 282.966,21 BCM, sequence pada RL 80 meter memiliki volume sebesar 338.605,62 BCM, RL 90 meter yang memiliki volume sebesar 573.214,56 BCM, RL 100 meter memiliki volume sebesar 729.400,95 BCM, RL 110 meter memiliki volume 504.002,71 BCM dan sequence pada RL 120 meter memiliki volume sebesar 361.274,28 BCM.
PERENCANAAN DESIGN DISPOSAL MENGGUNAKAN SOFTWARE MINESCAPE 5.7 PADA PT BAU, SUMATERA SELATAN E. Harsiga; R. Pebrianto; A. A. Darmawan; S. Hardianti
Jurnal Pertambangan Vol 6 No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v6i4.1259

Abstract

Pada kegiatan pengupasan overburden, overburden yang telah dikupas kemudian diangkut ke tempat penimbunan yang disebut disposal, oleh karena itu diperlukan perencanaan design disposal. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan design disposal dari tahun 2022 sampai tahun 2027 serta menganalisis faktor keamanan timbunannya. Proses rancangan menggunakan software minescape 5.7 berdasarkan data produksi yang telah dihitung sebelumnya dan nantinya data produksi akan menjadi acuan dalam pembuatan design disposal dengan kapasitas sebesar 13.600.000 BCM. Perencanaan design disposal dibagi menjadi 6 periode, dari tahun 2022 hingga 2027. Dari hasil perhitungan, diperoleh total volume design tahun 2022 sebesar 2.323.214,61 BCM dengan plan area 18,51 Ha, design tahun 2023 untuk kapasitasnya didapatkan sebesar 2.505.745,45 BCM, design tahun 2024 untuk volume yang didapatkan sebesar 2.187.450,03 BCM, design tahun 2025 sebesar 2.569.466,96 BCM dengan plan area 38,53 Ha, design tahun 2026 untuk kapasitas yang didapatkan sebesar 2.376.580,5 BCM dan di tahun 2027 untuk kapasitasnya sebesar 1.644.568,44 BCM. Untuk mengetahui faktor keamanannya menggunakan software rocscience slide v.6.0. guna menganalisis hasil design disposal yang sudah dibuat. Faktor keamanan yang didapatkan dari hasil analisis untuk design tahun 2022 yaitu 3,218, di tahun 2023 didapatkan faktor keamanan sebesar 3,712, tahun 2024 faktor keamanan yang didapatkan 1,965, lalu tahun 2025 didapatkan nilainya 1,822, kemudian tahun 2026 nilai faktor keamanannya 1,917 dan di tahun 2027 faktor keamanan yang didapatkan 1,834. Dari keseluruhan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa hasil design dari tahun 2022 hingga 2027 aman untuk diaplikasikan.
PERBANDINGAN VOLUME PRODUKSI OVERBURDEN PADA SURVEY PROGRESS DENGAN METODE RITASE ALAT ANGKUT PADA PT ABC, KABUPATEN MUSI BANYUASIN S. Hardianti; M. Rohimin; Maryana .
Jurnal Pertambangan Vol 7 No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v7i3.1583

Abstract

PT ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor penambangan di Kabupaten Musi Banyasin. Perhitungan produksi yang diterapkan oleh PT ABC yaitu perhitungan menggunakan Software Surpac Vision 6.5.1 dan metode truck count. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah volume cut and fill hasil survey progress dan volume overburden dengan menggunakan metode ritase alat angkut (truck count) pada area penambangan PT ABC serta mencari faktor penyebab terjadinya selisih dari perhitungan volume overburden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Metode Terrestrial (Terestris) yaitu kegiatan pengukuran menggunakan alat ukur sudut, jarak, dan beda tinggi di atas permukaan bumi sehingga diperoleh hubungan posisi suatu tempat terhadap tempat lainnya. Peralatan survey yang digunakan untuk perekaman data yaitu Sokkia IM 103 Series. Hasil pengolahan data survey kemudian dibuat peta progress bulanan dan peta situasi, kemudian dilakukan perhitungan volume produksi overburden. Hasil perhitungan volume produksi menggunakan software Surpac Vision 6.5.1 untuk area penggalian overburden pada Bulan Maret 2022 sebesar 374.025,00 BCM, sedangkan dengan metode truck count sebesar 373.324,00 BCM didapatkan selisih 701 BCM atau sekitar 0,187%. Untuk Bulan April 2022, perhitungan menggunakan software surpac vision 6.5.1 sebesar 365.924 BCM, sedangkan dengan metode truck count sebesar 351. 952 BCM. Didapatkan selisih 13.972 BCM atau sekitar 3,818%. Penyebab terjadinya volume survey lebih besar daripada truck count antara lain yaitu adanya material yang sudah terkupas tetapi tidak diangkut ke disposal, pengisian material melebihi kapasitas vessel, bergesernya nivo pada backsight, dan data belum terkendali seluruhnya oleh dispatch.