Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

NILAI EKONOMI PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU Christian Dolli; M Mustopa Romdhon; Reswita Reswita
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 2 No 2 (2018): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An increase in plantation area will increase the capacity of fresh fruit bunches and increase the quantity of palm oil and palm kernel as processed FFB products. On the other hand, it will also increase the quantity of solid waste, gas waste and liquid waste. At present the various benefits generated are still underestimated so they are not optimized. For this reason, waste from oil palm plantations needs to be assessed economically. Data analysis methods in this study used the technique of productivity change and cost replacement techniques. The results showed that the direct and indirect use value of palm oil waste in North Bengkulu Regency was Rp. 54,024,937,600.12 per month. The results of this assessment can be one of the considerations by the government and related oil palm plantation companies in setting FFB pricing policies.
Hubungan Kematangan Emosional terhadap Kemampuan Bersosialisasi Mahasiswa PG-PAUD FKIP UNILAK Sri Wahyuni; Reswita Reswita
Lectura : Jurnal Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2017): Lectura: Jurnal Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/lectura.v8i2.351

Abstract

Sebagai calon guru PAUD, mahasiswa PG-PAUD harus memiliki kematangan emosi. Halhalyang berhubungan langsung dengan tingkat kematangan emosi mahasiswa adalahlingkungannya, baik itu di rumah, masyarakat atau lingkungan akademik/kampus.Bagaimana ia mampu menyesuaikan diri, bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan. Dikampus, yang akan ditemui oleh Mahasiswa adalah teman sebaya selain Dosen dan personilKampus lainnya, sehingga Mahasiswa akan berusaha agar bisa diterima dengan baik olehteman-temannya. Oleh karena itu jika Mahasiswa bisa diterima baik oleh temannya maka iacenderung memiliki kestabilan emosi. Karena dengan diterimanya mahasiswa dalamkehidupan teman sebayanya, maka bisa membantu Mahasiswa dalam mengembangkanpotensi dirinya dan bisa saling membantu antar sesama. Di duga kematangan emosimemiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan mahasiswa bersosialisasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa cukup baik kematangan emosinya yaitu 64% dari keseluruhan responden, selanjutnya 31% mahasiswa berada padakategori baik. Namun masih ada 5% mahasiswa yang kurang baik kematangan emosinya.Tingkat sosialisasi mahasiswa di kampus berada pada kategori cukup baik yaitu sebanyak66% , pada kategori baik yaitu 25% dan masih ada 9% mahasiswa yang memilikikemampuan bersosialisasi yang kurng baik. Indeks korelasi r hitung antara kematanganemosi dengan sosialisasi mahasiswa diketahui sebesar 0.607 yang berarti lebih besar dari0,05 sehingga H1 yang menyatakan terdapat hubungan antara kematangan emosi dengansosialisasi mahasiswa PG-PAUD FKIP UNILAK diterima. Dengan korelasi yang kuat.hubungan cukup kuat.
Efektivitas Media Pasir dalam Meningkatkan Kemampuan Konsep Bilangan pada Anak Usia 5-6 Tahun di Tk Aisyiyah Bengkalis Reswita Reswita; Sri Wahyuni
Lectura : Jurnal Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2018): Lectura: Jurnal Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/lectura.v9i1.927

Abstract

Kemampuan mengenal konsep bilangan merupakan salah satu pengembangan aspekkognitif pada anak usia 5–6 tahun. Beberapa TK telah menerapkan berbagai mediadalam meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak, salah satunya dengan mediapasir. Beberapa fenomena yang menjadi acuan penggunaan media ini di antaranya: 1)Anak belum sempurna dalam membilang/mengenal urutan bilangan 1-10, 2) sebagiananak belum mampu dalam membilang/mengenal konsep bilangan dengan bendabenda,3) masih ada anak yang tidak bisa mengurutkan urutan bilangan 1-10, dan 4)masih ada sebagian anak ada yang belum dapat mencocokkan bilangan denganlambang bilangan. Supaya pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan, makaditerapkan pembelajaran yang inovatif yakni bermain pasir. Kemampuan konsepbilangan anak usia 5-6 di TK Aisyiyah Bengkalis dengan menggunakan media pasirmengalami peningkatan setiap tahapnya. Pada data awal diperoleh nilai 39,5%dengan kriteria belum berkembang. Setelah dilakukan perbaikan pada tahap Idiperoleh nilai sebesar 54,1% dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) danpada tahap II diperoleh nilai sebesar 77,7% dengan kriteria BSB (Berkembang SangatBaik). Peningkatan yang terjadi dari data awal ke tahap I sebesar 14,6%, nilaipeningkatan dari tahap I ke tahap II sebesar 23,7%, dan peningkatan secara keseluruhandari data awal ke tahap II sebesar 38,3%.
SUBJECTIF WELL-BEING ANAK YANG BERASAL DARI KELUARGA BERSTATUS EKONOMI SOSIAL RENDAH Sri Wahyuni; Reswita Reswita; Heleni Filtri
Lectura : Jurnal Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2018): Lectura: Jurnal Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/lectura.v9i2.1605

Abstract

Faktor yang dapat mempengaruhi anak adalah tingkat kebahagiaan anak dengan kondisi keluarganya. Seperti perhatian orangtua, fasilitas, dan sebagainya yang anak miliki. Kecenderungan yang terjadi adalah anak yang berasal dari keluarga miskin memiliki penilaian yang rendah terhadap kebahagiaan hidupnya. Tingkatan atau kadar kebahagiaan yang dirasakan individu satu akan berbeda dengan individu lain. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal yang menjadikan individu tersebut bahagia seperti keluarga yang harmonis, teman-teman atau lingkungan yang hangat, status sosial ekonomi, dan sebagainya. Namun seringkali kebahagiaan seseorang hanya diukur berdasarkan keterpenuhan kebutuhan dasar saja seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang tingkat Subjective well Being Anak Usia dini yang Berasal dari Keluarga Berstatus ekonomi Sosial yang Rendah di Kota Pekanbaru.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis statistik. Berdasarkan temuan penelitian diperoleh hasil bahwa tingkat kesejahteraan subjectif well-being anak usia dini tinggi meskipun berasal dari keluarga berstatus ekonomi rendah.