Abstrak Penurunan stunting merupakan program prioritas pemerintah yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024. Stunting pada anak prasekolah dapat menyebabkan gangguan kecerdasan sosial dan emosional yaitu penurunan aktivitas bermain dan kurang antusias untuk eksplorasi lingkungan, lebih cenderung cemas dan rentan depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan menampakkan perilaku-perilaku hiperaktif yang bertentangan dengan kondisi normal, apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada perilaku kriminalitas anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan stunting dengan kecerdasan sosial dan emosional pada anak prasekolah diwilayah kerja Puskesmas Ngablak. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah anak prasekolah stunting usia 4-6 tahun di wilayah Puskesmas Ngablak. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 54 orang. Penelitian mendapatkan ada hubungan antara stunting dengan kecerdasan sosial dan emosional pada anak prasekolah. Hasil anak prasekolah stunting yang kecerdasan sosialnya abnormal tinggi badannya sangat pendek yaitu 25 anak prasekolah (92,6%), dan 22 anak prasekolah (81,5%) dengan tinggi badan pendek. Sedangkan kecerdasan emosional abnormal tinggi badannya sangat pendek yaitu 25 anak prasekolah (92,6%), dan 2 anak prasekolah (7,4%) dengan tinggi badan pendek. Saran pada petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan dan pelayanan kesehatan khususnya dibidang perkembangan anak dan penurunan stunting untuk mengurangi terjadinya gangguan kecerdasan sosial dan emosional anak. Abstract The reduction of stunting is a government priority program proclaimed in the 2020-2024 RPJMN. Stunting in preschool children can cause social and emotional intelligence disorders, namely decreased play activity and less enthusiasm for environmental exploration, more likely to be anxious and prone to depression, low self-esteem, and display hyperactive behaviors that are contrary to normal conditions, if this is allowed will have an impact on children's criminal behavior. The purpose of this study was to analyze the relationship between stunting and social and emotional intelligence in preschool children in the working area of the Ngablak Health Center. This research is a correlation analytic study with a cross-sectional approach. The population of this study were stunted preschool children aged 4-6 years in the Ngablak Health Center area. The sampling technique was purposive sampling with a total sample of 54 people. Research has found that there is a relationship between stunting and social and emotional intelligence in preschoolers. The results of stunting preschoolers whose social intelligence was abnormal were very short height, namely 25 preschoolers (92.6%), and 22 preschoolers (81.5%) with short stature. Meanwhile, abnormal emotional intelligence had very short height, namely 25 preschool children (92.6%), and 2 preschool children (7.4%) with short height. Suggestions for health workers to improve counseling and health services, especially in the field of child development and reducing stunting to reduce the occurrence of disorders of children's social and emotional intelligence.