Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Uji Aktivitas Antioksidan Body Butter Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah dengan Metode DPPH Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v6i2.2096

Abstract

Red dragon fruit peels (Hylocereus polyrhizus) are considered important by the community. While the red dragon fruit peel contains flavonoids, betacyanin, anthocyanin, and vitamin C which have antioxidant activity so that it can ward off free radiation and prevent cell damage. Antioxidants are molecules that can prevent the oxidation of other molecules. Antioxidants can protect the skin from various free radical cell damage. The body butter is a pharmaceutical preparation in the cosmetic field that can be used for skin health care. This study aims to determine the percentage of antioxidant activity and IC50 values in the body butter ethanol extract of red dragon fruit peels. Red dragon fruit peels were extracted first using the maceration method with 96% ethanol solvent. The antioxidant activity test was measured using UV-Vis spectrophotometry. The results showed that the antioxidant activity value of formula I obtained IC50 values (56.17 μg / mL), formula II IC50 values (88.26 μg / mL), and formula III IC50 values (146.05 μg / mL). From the results obtained, the body butter formula which has the greatest activity is the formula I (AAI = 0.7). Antioxidant activity in body butter preparations is included in the group of moderate antioxidants.
Identifikasi Kandungan Metabolit Sekunder dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-Heksana Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.). Elisabeth Oriana Jawa La; Repining Tiyas Sawiji; Ni Made Rai Yuliani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v6i2.2136

Abstract

Degenerative diseases triggered by antioxidants in the body are unable to neutralize the increased concentration of free radicals that can cause cell damage, so to destroy free radicals it is necessary to have antioxidants from outside the body. Grapefruit peel (Citrus Maxima Merr) is one plant that is known to have a lot of secondary metabolite content however it is not fully utilized. To analyze the content of chemical compounds and the antioxidant effect of n-hexane extract of Grapefruit peel (Citrus Maxima Merr.). Identification of chemical compounds was carried out by phytochemical screening and confirmed by the analysis of the extract thin layer chromatography profile, whereas the antioxidant activity test was carried out using the radical capture method of 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) with Trolox as a comparison. The results of the identification of Grapefruit peel (Citrus Maxima Merr) extracts is containing secondary metabolites in the form of flavonoids, saponins, alkaloids, triterpenoids/steroids, and tannins. The results of antioxidant activity test extracts of grapefruit peel(Citrus Maxima Merr) and Trolox each showed values that: IC50 111.69 ppm and 12.143 ppm. From the results of this test, the extract of grapefruit peel (Citrus Maxima Merr) has moderate antioxidant activity when compared to Trolox.
Pengaruh Variasi CMC-Na Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Gel Aroma Terapi Kulit Buah Jeruk Limau (Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse) Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La; Ni Ketut Sukarmini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 2 No 2 (2020): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aroma menthol dan camphora dalam minyak aromaterapi yang cenderung kurang menyenangkan dan tidak bertahan lamanya minyak di kulit, membuat menthol dan camphora pada penelitian ini diformulasikan menjadi sediaan gel aromaterapi dengan memanfaatkan minyak kulit jeruk limau untuk memperbaiki aromanya. Besarnya konsentrasi gelling agent pada suatu sediaan gel sangat mempengaruhi karakteristik fisik dan stabilitas gel. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan proses optimasi konsentrasi CMC-Na (gelling agent) pada sediaan gel aromaterapi, sehingga bisa dihasilkan sediaan gel aromaterapi dengan karakteristik fisik dan stabilitas yang baik. Gel aromaterapi dibuat dalam tiga formula dengan tiga konsentrasi CMC-Na yaitu, FI 0,6%, FII 0,9%, dan FIII 1,2%. Sediaan yang sudah terbentuk kemudian diuji kualitasnya (organoleptis, homogenitas, pH, uji daya sebar, dan daya lekat) serta stabilitasnya. Data hasil pengujian ketiga formula dibandingkan dengan persyaratan pada pustaka serta dianalisis dengan ANAVA satu jalan. Pengujian stabilitas dilakukan pada suhu ruang selama 4 minggu, yang kemudian datanya dianalisis lebih lanjut dengan ANOVA satu jalan untuk memastikan tidak adanya perbedaan mutu produk sebelum dan setelah pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula menghasilkan sediaan gel yang bening, homogen, agak kekuningan, dengan aroma khas jeruk limau. FIII merupakan formula dengan daya lekat yang paling tinggi, sedangkan FI merupakan formula dengan daya sebar yang paling tinggi. Hasil pengujian stabilitas menunjukkan bahwa sediaan gel aromaterapi mengalami perubahan karakteristik selama masa penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula I merupakan formula yang terbaik (0,6 % CMC-Na) dengan diameter sebar sebesar 4,6 cm, daya lekat sebesar 2,13 detik, dan pH sebesar 5.
Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun puring (Codiaeum variegatum) Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.544 KB) | DOI: 10.32504/hspj.v6i1.465

Abstract

The high incidence of infection occurs due to a lack of public awareness in getting used to a clean and healthy life. Hands are one of the media for the spread of bacteria, so an antibacterial preparation is needed. Puring leaf (Codiaeum variegatum) is a plant that contains many components of secondary metabolites, one of which is tannin compounds. Based on previous research, it has been proven that the tannin group has antibacterial activity. The use of puring leaves directly on the hands is considered less practical so it needs to be formulated in the form of hand antiseptic gel preparations. This study aims to design a hand antiseptic gel formula with variations in the concentration of puring leaf extract and to determine the antibacterial activity of hand antiseptic gel preparations from puring leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria. This type of research was experimental laboratory. Puring leaves were first extracted using 96% ethanol as solvent and three hand antiseptic gel formulations were made with varying concentrations of extract, namely FI (1.5%), FII (4.5%), and FIII (6%) with a base gel using carbopol 940. The physical tests included organoleptic and homogeneity tests, pH tests, dispersion tests, and viscosity tests. The data obtained were analyzed using ANOVA and Kruskal Wallis. The antibacterial activity test was measured using the paper disk diffusion method. The results showed that the three formulations of hand antiseptic gel preparations puring leaf extract met the physical characteristics of good gel preparations and FIII had the highest antibacterial activity against Staphylococcus aureus with an inhibitory diameter of 3.16±0.28. Antibacterial activity in hand antiseptic gel preparation of puring leaf extract is in the weak category. Keywords: Antibacterial; puring leaf; paper disk difusi; antiseptic gel
Pemberdayaan ibu-ibu PKK Br. Sayan Agung Desa Bongkasa dalam menerapkan cerdas menggunakan obat melalui Tanya Lima O Pande Made Desy Ratnasari; Agustina Nila Yuliawati; Kadek Duwi Cahyadi; Repining Tiyas Sawiji; I Gusti Ayu Dwi Gangga Pratiwi
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Mei
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i2.1589

Abstract

Kurangnya informasi terkait penggunaan obat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengobatan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengobatan sendiri atau swamedikasi. Salah satu desa yang masyarakatnya menerapkan swamedikasi adalah Desa Bongkasa. Namun, swamedikasi di sana tidak sepenuhnya benar. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai “Tanya 5 O”. Sasaran program ini adalah kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan metode ceramah, dan pemberian leaflet dan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kepuasan responden. Analisis data menggunakan secara statistik dan perhitungan menggunakan Microsoft excel. Hasil menunjukkan pengetahuan responden mengalami peningkatan signifikan dari 54,28% menjadi 81,87% (p=0,000). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman responden mengenai kegiatan ini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran perilaku dalam melakukan swamedikasi dengan benar guna mewujudkan penggunaan obat yang tepat, bermutu dan aman.
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum L.) Dengan Basis Hidrokarbon Dan Larut Air Repining Tiyas Sawiji; Ni Wayan Ari Sukmadiani
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.997 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v4i2.1187

Abstract

Daun puring (Codiaeum variegatum L.) merupakan tanaman hias yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional. Daun puring mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya terpenoida, flavonoida, saponin, alkaloida, dan tannin. Senyawa metabolit flavonoida diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan dari penelitian adalah untuk memformulasikan sediaan salep ekstrak daun puring dan mengetahui pengaruh basis formula terhadap stabilitas fisiknya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan dengan pengujian stabilitas fisik metode freeze thaw dan sifat fisik salep yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, dan viskositas. Data dianalisis secara statistika dengan metode uji ANOVA dan Kruskal walis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun puring dapat diformulasikan menjadi sediaan salep dengan basis hidrokarbon dan basis larut air. Formulasi ekstrak daun puring terhadap basis hidrokarbon dan larut air berpengaruh terhadap stabilitas fisik seperti uji organoleptis, pH, homogenitas, dan daya sebar namun tidak stabil pada uji viskositas dan daya lekat.
Formulasi Sabun Mandi Transparan Ekstrak Etanol Umbi Bit (Beta vulgaris L.) Dengan Surfaktan Sodium Lauril Sulfat Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 2 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i2.55

Abstract

Sabun transparan merupakan salah satu produk farmasi berinovasi yang menjadikan sabun lebih menarik. Sabun mandi transparan juga merupakan sediaan emulsi yang dapat difungsikan sebagai pengantar obat yang baik. Umbi bit (Beta vulgaris L.) mengandung betasianin dan vitamin C yang mampu berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan mampu menangkal radikal bebas penyebab kerusakan kulit. Sodium Lauril Sulfat (SLS) merupakan salah satu ssurfaktan yang dapat berfungsi untuk meningkatkan stabilitas busa pada sediaan sabun transparan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi sabun mandi transparan ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) yang memenuhi syarat karakteristik sabun mandi serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi SLS sebagai surfaktan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Ekstrak umbi bit (Beta vulgaris L.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 95%. Hasil rendemen ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris L.) yang didapatkan sebesar 9,5%. Sabun mandi padat dibuat menjadi 4 formula dengan konsentrasi ekstrak umbi bit dan SLS, yaitu Formula I (0% dan 0%), Formula II (1,5% dan 1%), Formula III (1,5% dan 1,5%), dan Formula IV (1,5% dan 2%). Pengujian sifat fisik sabun yang dilakukan meliputi uji organoleptis, nilai pH, uji stabilitas busa, uji kadar air dan uji asam lemak bebas. Hasil uji menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi SLS berpengaruh terhadap sabun transparan ekstrak etanol umbi bit dalam hal kadar air, stabilitas busa dan lemak bebas. Formula IV merupakan formula terbaik dlihat dari stabilita busa dan kadar air yang dihasilkan.
OPTIMASI KOMPOSISI SETIL ALKOHOL DAN PROPILENGLIKOL PADA SEDIAAN LOTION TABIR SURYA EKSTRAK ANGGUR HITAM (Vitis vinifera L.) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Repining Tiyas Sawiji; Elisabeth Oriana Jawa La; Fitriyani
Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v10i2.790

Abstract

Black grapes have natural antioxidants which contain flavonoid compounds, namely resveratrol which acts as a UV absorbent so that it can be used as a sunscreen. To facilitate its use, cosmetic preparations are made in the form of lotions. The physical properties and stability of lotion preparations are influenced by emulsifiers and humectants which can maintain the water content when used. The aim of this study was to determine the composition of cetyl alcohol and propylene glycol to produce a formula with optimum physical properties and SPF value. This study used a laboratory experimental research design using the active ingredient of black grape extract (Vitis vinifera L.) at a concentration of 3%. The sunscreen lotion was made in 8 runs with a concentration range of 2-5% cetyl alcohol and 7-10% propylene glycol. The composition of cetyl alcohol and propylene glycol was optimized using Design Expert software version 13 with test parameters of spreadability, adhesion, and viscosity, as well as in-vitro SPF values ​​using a Uv-Vis spectrophotometer. The optimal formula is determined using a numerical method, then intelligence and re-tested its physical properties with predicted values ​​that have been set by the software. The results showed that the optimum formula for black grape extract lotion was 2.1% cetyl alcohol and 9.8% propylene glycol. Black grape extract lotion is in the form of a semi-solid dosage form, with a homogeneous light brown color, and a pH according to the skin. The optimum black grape extract lotion produced a spreading power value of 53.7 g.cm/minute, an adhesion of 1.4 seconds, a viscosity of 142 dPa.S, and an SPF value of 4.6. Based on the research, it can be concluded that the emulsifier and humectant components have an effect on the physical quality of the preparation, including viscosity, adhesion, spreadability.