Daisy Engka
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR PASAR, PERILAKU, DAN KINERJA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (Studi Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012) Belangkaehe, Rebeka; Engka, Daisy; Mandeij, Dennij
JURNAL BERKALA ILMIAH EFISIENSI Vol 14, No 3 (2014): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 14 no. 3 - Oktober 2014
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Struktur pasar, perilaku dan kinerja merupakan tiga elemen yang dapat menggambarkan keadaan industri perbankan Indonesia. Atau dikenal dengan paradigma Structure, Conduct, Perfomance (SCP). SCP digunakan untuk mengukur hubungan antara struktur pasar, perilaku, dan kinerja. Dan untuk mengukur hubungan ketiganya, digunakan tiga pemikiran. Pertama hipotesis tradisional yang menggambarkan adanya perilaku kolusi, kedua hipotesis diferensiasi yang menujukan adanya difensiasi produk. Dan yang ketiga hipotesis efisiensi yang didasarkan pada perilaku efisiensi. Hasil dari analisis data panel, yang menggunakan sampel 28 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada periode 2008 sampai dengan 2012. Diperoleh hasil bahwa industri perbankan Indonesia mendukung hipotesis diferensiasi dan hipotesis efisiensi. Artinya bahwa peningkatan pangsa pasar merupakan hasil diferensiasi produk. Dan profit yang dihasilkan adalah hasil dari efisiensi perbankan. Kata kunci : Struktur pasar, perilaku, kinerja, hipotesis diferensiasi, hipotesis efisiensi.  ABSTRACT Market structure, conduct and performance are the three elements that can describe the state of the banking industry in Indonesia. Paradigm known as Structure, Conduct, Perfomance (SCP). SCP is used to measure the relationship between market structure, behavior, and performance. And to measure the relationships between, used three thoughts. First  the traditional hypothesis that describes the behavior of collusion, both hypotheses addressing the presence of differentiation difensiasi product.  And the third hypothesis is based on the efficiency of the efficiency behavior. The results of the panel data analysis, which used a sample of 28 banks listed on the Indonesia Stock Exchange. In the period 2008 to 2012. Obtained results that the Indonesian banking industry supports the differentiation hypothesis and the efficiency hypothesis. This means that the increase in market share is the result of product differentiation. And the profit generated is the result of banking        efficiency. Keywords: Market Structure, Conduct, Performance, The Hypothesis Of Differentiation, Efficiency Hypothesis.
ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Gorahe, Irdha; Masinambow, Vecky; Engka, Daisy
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 14, No 3 (2014): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Belanja daerah merupakan semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran. Belanja daerah merupakan bagian dari pengeluaran daerah, dimana pengeluaran tersebut terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh PDRB, jumlah penduduk, dan luas wilayah terhadap belanja daerah pada kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. dengan jenis time series data dan crosss section data ( data panel ) dalam bentuk tahunan. Data time series yang digunakan dimulai dari periode 2010 sampai 2012, Sedangkan data cross sectionnya adalah 15 daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Utara. Alat yang digunakan penelitian adalah regresi panel data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDRB dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap belanja daerah, sedangkan luas wilayah tidak berpengaruh terhadap belanja daerah.   Kata Kunci : Belanja Daerah, PDRB, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah.
PENGARUH PENGELUARAN KONSUMSI DAN INVESTASI PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MANADO Ali, Novia; Engka, Daisy; Tumangkeng, Steeva
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 14, No 3 (2014): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penggunaan sumber daya dalam perekonomian moderen tidak hanya untuk konsumsi dan investasi melainkan juga untuk penggunaan publik,sebagai contoh di USA bahwa kurang lebih 20% dari  total output dibelanjakan oleh pemerintah untuk kepentingan publik tersebut, bahkan di banyak negara angkanya bahkan lebih besar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis apakah pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran investasi pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado selama tahun 2003-2012. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat. Metode analisis metode ekonometrik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil sederhana (OrdinaryLeast Square). Untuk mendapatkan hasil regresi antar variabel independen pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi pemerintah (PKP dan PIP) dan variabel dependent pertumbuhan  ekonomi (PDRB) maka digunakan data sekunder yang bersumber dari badan pusat statistika provinsi Sulawesi Utara tahun 2003 sampai 2012 dalam Tahunan. Bahwa pengeluaran konsumsi pemerintah berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado sedangkan pengeluaran investasi pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Kata kunci : Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pengeluaran Investasi Pemerintah, Pertumbuhan ekonomi
PENGARUH KURS DAN GDP AMERIKA SERIKAT TERHADAP VOLUME EKSPOR BIJI KAKAO PULAU SULAWESI KE AMERIKA SERIKAT Mongdong, Daniel; Engka, Daisy; Rompas, Wensy
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 14, No 3 (2014): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penghasil biji kakao terbanyak di Indonesia dengan total produksinya mencapai 70% adalah Pulau Sulawesi. Sebanyak 80% biji kakao Indonesia di ekspor ke beberapa negara tujuan utama, dan salah satunya adalah Amerika Serikat. Objek dalam penelitian ini adalah Amerika Serikat, menggunakkan data runtut waktu tahun 1996 sampai 2012 yaitu data volume ekspor biji kakao Pulau Sulawesi ke Amerika Serikat, data kurs rupiah terhadap US $, dan data Gross Domestic Product. Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear berganda untuk mengolah data yang tersedia. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Nilai kurs US $ terhadap rupiah yang semakin tinggi akan menyebabkan permintaan ekspor biji kakao Pulau Sulawesi oleh Amerika Serikat semakin meningkat. Disamping itu, pengaruh GDP Amerika Serikat terhadap volume ekspor biji kakao ke Amerika Serikat secara signifikan bersifat negatif. Oleh karena kurs dan GDP Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor biji kakao Pulau Sulawesi ke Amerika Serikat, maka pemerintah Indonesia harus memperhatikan komponen tersebut.   Katakunci: Volume Ekspor Biji Kakao Pulau Sulawesi Ke Amerika Serikat, Kurs, GDP Amerika Serikat
ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS SAM RATULANGI YANG KOST DI KOTA MANADO Wurangian, Flinsia; Engka, Daisy; Sumual, Jacline
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 15, No 02 (2015): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Mahasiswa merupakan peserta pendidik yang telah terdaftar di sebuah Universitas dan memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh Universitas yang bersangkutan. Konsumsi mahasiswa diluar dari konsumsi makanan biasanya hanya berpusat pada bidang perkuliahan, seperti fotocopy, biaya internet, print tugas dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi mahasiswa kostt fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sam Ratulangi di Kota Manado. Data penelitian ini diperoleh dari kuisioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak yang terkait yaitu kepada mahasiswa yang tinggal di rumah kost. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kuliah memiliki pengaruh terhadap total, makanan memiliki pengaruh terhadap total, hiburan memiliki pengaruh terhadap total. Kata Kunci: Pola Konsumsi, Mahasiswa, Rumah Kost
POTENSI SEKTOR PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN Rompas, Jui; Engka, Daisy; Tolosang, Krest
JURNAL BERKALA ILMIAH EFISIENSI Vol 15, No 4 (2015): Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi ( page 01 - 244 )
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian adalah merupakan salah satu sektor yang mempunyai potensi untuk kegiatan perekonomian.Untuk itu pemerintah perlu melihat potensi sektor pertanian yang dapat dikembangkan sehingga dapat membantu perekonomian daerah serta dapat menciptakan lapangan kerja sehingga berpengaruh terhadap tenaga kerja. Minahasa Selatan sebagai salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Utara mempunyai potensi pada sektor pertanian dalam mendukung perekonomian Minahasa Selatan dan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, maksud dari penelitian ini adalah menganalisis potensi pada sektor pertanian melalui sub sektor yang ada dan menganalisis pengaruh sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja di kabupaten Minahasa Selatan yang akan dijadikan acuan peningkatan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berdasarkan data seperti PDRB  (Produk Domestik Regional Bruto) Atas Dasar Harga Konstan baik pertumbuhan, kontribusi dan jumlah tenaga kerja berdasarkan metode analisis, yaitu dengan analisis  Location Quotient (LQ) dan nilai shift share serta analisis regresi sederhana. Dari penelitian ini didapatkan hasil sektor pertanian cukup stabil diman merupakan salah satu sektor basis dengan nilai rata-rata 1,69 dengan sub sektor basis yaitu sub sektor perkebunan kemudian sub sektor tanaman bahan makanan dengan nilai rata-rata 2,36 dan 1,87 ,berdasarkan hasil perhitungan shift share sektor pertanian sangat potensial ini bisa dilihat dengan meningkatnya perekonomian melalui sub sektor yang walaupun bila dilihat berdasarkan daya saing masih ada beberapa sub sektor yang mendapatkan  nilai negative yaitu sub sektor perikanan dan peternakan. Sedangkan menurut hasil analisis regresi sederhana didapatkan hasil negatif atau sektor pertanian tidak berpngaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.   Kata kunci  : PDRB, Sektor Pertanian, Location Quotient (LQ), Shift Share
ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SERTA KEMANDIRIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN MINAHASA UTARA Cicilia, Vera Sri Endah; Murni, Sri; Engka, Daisy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10245.17.2.2015

Abstract

ABSTRACT Keuangan daerah saat ini menjadi salah satu bentuk pertanggung jawaban dan wujud dari desentralisasi keuangan maupun kewenangan dari pusat ke daerah. Daerah yang mampu mengelola keuangannya secara efektif dan efiseien tentu diharapkan mampu merangsang perekonomian melalui penyerapan anggaran di sector-sektor produktif dan potensial yang dimiliki sehingga secara menyeluruh akan mampu meningkatkan kemandirian dan kemampuang keuangan daerah. Dalam penelitian ini digunakan analisis rasio efektifitas dan rasio efisiensi untuk melihat sejauh mana pemerintah kabupaten minahasa utara mengelola keuangan yang dimiliki dan mampu meningkatkan perekonomiannya. Penghitungan rasio yang dilakukan menghasilkan angka efisiensi rata-rata diatas 75 persen selama tahun penelitian (2009 - 2013), sementara untuk efektivitas kinerja mencapai angka rata-rata 90 persen per tahunnya. Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Efektivitas, efisiensi.   ABSTRACT Analysis of the efficiency and effectiveness as well as the independence of financial management in the North Minahasa district. The financial area is currently one of the forms of accountability and financial and form of decentralization of authority from the center to the regions. Areas that are able to manage its finances effectively and efiseien certainly expected to stimulate the economy through absorption in the productive sectors and the potential possessed so thoroughly will be able to increase the independence and financial kemampuang area. This study used a ratio analysis of the effectiveness and the efficiency ratio to see how far north Minahasa district government-owned financial management and improve its economy. Calculations performed ratios produce an average efficiency rate above 75 percent during the study year (2009 -2013), while for the effectiveness of the performance reached an average of 90 percent per year.   Keywords: Local Revenue, effectiveness, efficiency
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PAJAK, PENDAPATAN RETRIBUSI, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH LAIN YANG SAH TERHADAP BELANJA PEMBANGUNAN PEMERINTA KOTA MANADO (2008-2014) Tenda, Avriano Rizky; Rumate, Vekie; Engka, Daisy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 17, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.10246.17.2.2015

Abstract

ABSTRAK     Otonomi daerah sejatinya  merupakan pelimpahan wewenang dari sentralisasi ke desentralisasi, artinya kewenangan dari pusat sudah dilimpahkan ke daerah begitu juga dengan pengelolaan anggaran rumah tangganya sendiri. Kemandirian ekonomi sebuah daerah juga dinilai dari tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimiliki dibandingkan dengan dana transfer dari pemerintah pusat. Sumber-sumber PAD terbesar datang dari pajak, retribusi dan PAD lain yang sah. Dalam penelitian ini digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk mengetahui seberapa besar sumber-sumber PAD yakni pendapatan pajak, pendapatan retribusi dan PAD lain yang sah mempengaruhi belanja pembangunan / belanja langsung kota Manado. Dalam pengujian didapatkan, angka R square sebesar 95,9 yang artinya tingkat pengaruh ketiga variable independen yang tergabung dalam PAD mempunyai tingkat pengaruh sebesar 95,9 persen terhadap belanja langsung/belanja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota Manado, hal ini tentu sejalan dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan belanja pembangunan diambil dari PAD. Melihat hal ini pemerintah kota Manado tentu harus terus meningkatkan kemampuan PAD nya dan semakin menurunkan tingkat ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat yang artinya tingkat pembangunan yang dilakukan di Manado akan terus meningkat.   Kata kunci : PAD, Pendapatan Pajak (PP), Retribusi,PAD Lain,  Belanja Langsung (BL. ABSTRACT   Regional autonomy is a true delegation of authority from centralization to decentralization, meaning that the authority of the center has been delegated to the regions as well as managing their own household budget. Economic independence of a region also assessed on the level of local revenue (PAD) owned compared to transfer funds from the central government. The largest sources of revenue came from taxes, fees and other legitimate PAD. This study used a method of Ordinary Least Square (OLS) to determine how much revenue sources namely income tax, income levy and other legitimate PAD affects development spending / shopping directly Manado. In testing obtained, the numbers R square of 95.9, which means the level of influence of these three independent variables incorporated in the PAD has a level of influence for 95.9 percent of the direct spending / shopping development undertaken by the city of Manado, it is certainly in line with government regulations which requires the development expenditure is taken from the PAD. Seeing this Manado city government would have to continue to improve its revenue and further reduce the level of dependence on the transfer of funds from the central government, which means the level of development undertaken in Manado will continue to rise.   Keywords: PAD, Income Tax, Levy, Other Income, Direct Expenditure
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI KABUPATEN MINAHASA DENGAN PENDEKATAN STATIS DAN DINAMIS Langi, Anabella; Engka, Daisy; Naukoko, Amran T.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 21, No 4 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis sektor-sektor apa saja yang termasuk sektor basis dan non basis (LQ Dinamis) dan (LQ Statis) di Kabupaten Minahasa. Metode penelitian yang digunakan adalah (LQ Dinamis) dan (LQ Statis). Dari hasil perhitungan terdapat LQ di Kabupaten Minahasa, maka yang termasuk sektor basis dan non basis adalah sebagai berikut: Sektor Basis: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Real Estate, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dan Jasa Pendidikan sedangkan Sektor Non Basis: Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Jasa Perusahaan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa lainnya. Dari hasil perhitungan terdapat DLQ di Kabupaten Minahasa, maka yang termasuk sektor prospektif  dan tidak prospektif adalah sebagai berikut: Sektor Prospektif: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sedangkan Sektor tidak Prospektif: Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.