Kamaliah Kamaliah
Prodi Biologi, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kondisi Biometrik Kerang Darah, Tegillarca granosa, di Pesisir Pantai Utara Kota Banda Aceh Ilham Zulfahmi; Kamaliah Helmi; Siti Rahmah; Neri Kautsari; Siti Maulida; Firman Muhammad Nur
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 26 No. 4 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.26.4.620

Abstract

The blood clam, Tegillarca granosa (Linnaeus, 1758) is one of the economically important aquatic organisms. Therefore, information related to biometric conditions is crucial as preventive and responsive efforts to manage blood clams. This study aims to analyze the biometric condition of blood clams collected from the northern coast of Banda Aceh City. Blood-clam samples were collected from three locations, namely Alue Naga, Tibang, and Deah Raya. A total of 300 blood clams were observed. The biometric parameters included the distribution of length and weight classes, the relationship between length and weight, condition factors, ratios, and correlations between total weight, meat weight, and shell weight were measured. The results showed that the majority of blood clams found in Deah Raya were in the smaller length and weight classes (30-32 mm and 12,25-17,24 g) compared to those found in Alue Naga (33-35 mm and 17,25-22,24 g) and Tibang (42-44 mm and 22,25-27,24 g). Despite having identical growth patterns (negative allometric) and condition-factor values, the blood clams collected from Alue Naga had higher meat weight ratios than those collected from the other two locations. The correlation values between the weight of the meat and the total weight of the blood clams collected from Deah Raya tends to be lower than those of blood clams obtained from Alue Naga and Tibang, which are 0,55; 0,81; and 0,78, respectively. Keywords: biometric, environmental factor, Deah Raya
Modifikasi Metode Ekstraksi DNA pada Susu Pasteurisasi Kamaliah Kamaliah
Jurnal Bioleuser Vol 2, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.912 KB) | DOI: 10.24815/kanun.v%vi%i.12004

Abstract

Modifikasi metode ekstraksi DNA dilakukan untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas DNA yang tinggi. Penelitian ini menggunakan Metode Ekstraksi DNA KIT prosedur fresh blood dimodifikasikan dengan Metode Salting Out (NaCl) pada tahap awal pengenceran sampel. Pengenceran dilakukan berdasarkan perbandingan volume susu dan NaCl (1:0; 1:1; dan 1:3). Tujuan penelitian ini untuk membandingkan metode perbandingan volume susu dan NaCl yang dapat memunculkan pita DNA paling tebal. Gen D-loop diamplifikasi secara in vitro menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil amplifikasi gen D-loop pada gel elektroforesis poliakrilamid (PAGE 6%) menunjukkan bahwa perbandingan volume susu dan NaCl 1:0 menghasilkan pita DNA paling tebal.
Perbandingan deteksi DNA menggunakan gen D-loop dan gen diacylglycerol acyltransferase 1 (DGAT 1) pada susu pasteurisasi Kamaliah Kamaliah
Jurnal Bioleuser Vol 1, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.009 KB)

Abstract

Deteksi produk halal atau produk campuran menggunakan DNA sebagai marker genetik dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil deteksi DNA menggunakan DNA mitokondria (gen D-loop) dan DNA inti (gen  Diacylglycerol acyltransferase 1) pada susu pasteurisasi. Amplifikasi gen D-loop dan gen  Diacylglycerol acyltransferase 1 (DGAT 1) dilakukan secara in vitro menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil visualisasi DNA menggunakan teknik Elektroforesis Gel Poliakrilamid (PAGE 6%) menunjukkan bahwa gen D-loop menghasilkan pita DNA lebih tebal dibandingkan dengan gen Diacylglycerol acyltransferase 1 (DGAT 1).
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI DNA PHENOL-CHLOROFORM DAN KIT EXTRACTION PADA SAPI ACEH DAN SAPI MADURA Kamaliah Kamaliah
Biotik Vol 5, No 1 (2017): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v5i1.2975

Abstract

DNA extract is the first phase of molecular research which really influences the quality of DNA isolate. The aim of this study was to find out the comparison of DNA extract by using Phenol-Chloroform and KIT extraction. The visualization of DNA isolate resulted from electrophoresis technique after leptin gen of Aceh’s cow and Madura’s cow were amplificated through in vitro (Polymerase Chain Reaction). There were not any techniques of DNA extraction which can provide excellence results as a whole. Phenol-Chloroform extraction method gives advantage for lower price, more sensitive in isolating DNA, and clear DNA ribbon. Meanwhile, KIT extraction method is easier, fast, and thick DNA produced.
PENGARUH JUMLAH BIJI DAN TANAH KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) DI KEBUN OPAL DINAS PERTANIAN KABUPATEN ACEH SELATAN Dinda Winalda Syam; Kamaliah; Nelli Handriyani
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 1 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.339 KB) | DOI: 10.22373/kenanga.v1i2.1917

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman holtikultura yang tanaman semusim. Tanaman kangkung mengandung zat gizi yang cukup tinggi seperti vitamin A, B dan C serta berbagai mineral terutama zat besi yang bermanfaat bagi Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah biji dan tanah kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman kangkung dan jumlah biji meningkat setelah pemberian pupuk kompos pada pengamatan ke-1, ke-4 dan ke-5 HST. Jumlah daun terbesar terdapat pada tanaman kangkung dengan dengan jumlah biji 2 ukuran kecil (U1J2) pada pengamatan ke-1, 2, 3, 4, 5 dan 6 HST. Lebar daun terbesar terdapat pada tanaman kangkung dengan dengan jumlah biji 3 ukuran kecil (U1J3) pada pengamatan ke-1, 2, 3, 4, 5 dan 6 setelah tanam. Panjang daun terbesar terdapat pada tanaman kangkung dengan dengan jumlah biji 3 ukuran kecil (U1J3) pada pengamatan ke-1, 2, 3, 4, 5 dan 6 setelah tanam.
PERBANYAKAN TANAMAN KAWISTA (Limonia accidissima L) SECARA VEGETATIF DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA UKURAN STEK Putri Nazariah; Lina Rahmawati; Kamaliah
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 2 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/kenanga.v2i2.2395

Abstract

Tanaman kawista di Aceh biasa digunakan sebagai bahan pelengkap rujak. Penyebaran tanaman kawista di Aceh masih sangat minim dan jumlah produksi juga belum diketahui sehingga perlu dilakukan perbanyakan tanaman kawista secara vegetatif. Perbanyakan tanaman kawista secara vegetatif dilakukan untuk mengetahui pada ukuran stek berapa tanaman kawista dapat diperbanyak secara optimal. Jenis penelitian yang dilakukan berupa Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu diameter batang stek dan panjang batang stek. Diameter batang stek yang digunakan memiliki ukuran perlakuan 0.5 cm, 1 cm dan 1.5 cm sedangkan panjang batang stek memiliki lima ukuran perlakuan 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Parameter yang diamati adalah jumlah tunas. Analisis data menggunakan analisis varian (ANAVA) dengan aplikasi SPSS dan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range (DMRT). Hasil penelitian perbanyakan tanaman kawista secara vegetatif menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah tunas paling cepat tumbuh pada kombinasi perlakuan dengan ukuran diameter 1 cm dan 1.5 cm dengan panjang batang stek 20-30 cm.