Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGGUNAAN AIR CUCIAN IKAN DALAM PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) Lina Rahmawati; Rina Agustina; Nurasiah Nurasiah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 3, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK III 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.043 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v3i1.2709

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengkonsumsi berbagai jenis makanan untuk menjaga kesehatannya. Salah satu makanan sebagai sumber protein yaitu ikan sering digunakan dalam menu makanannya. Selama proses pengolahan ikan, akan menghasilkan suatu cairan/larutan yang berasal dari proses pemotongan dan pencucian ikan tersebut. Cairan/larutan ini biasanya tidak digunakan lagi, padahal cairan ini dapat digunakan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaan air cucian ikan terhadap pertumbuhan tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Lab Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-raniry. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL), dengan desain perlakuan (Po) tanpa air cucian ikan sebagai kontrol, (P1) air cucian ikandengan konsentrasi 50 ml, (P2) air cucian ikan 100 ml , (P3) air cucian ikan konsentrasi 150 ml , (P4) air cucian ikan dengan konsentrasi 200 ml dan (P5) air cucian ikan dengan konsentrasi 250 ml. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun pada hari ke 15, 30 dan 45 hari setelah tanam serta waktu munculnya primordia bunga.Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan air cucian ikan konsentrasi 100 ml (P2). Pada jumlah daun, rata-rata jumlah daun tertinggi dan munculnya primordia bunga terdapat pada perlakuan air cucian ikan konsentrasi 250 ml (P5). Berdasarkan hasil penelitian diketahui air cucian ikan dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill).
PENGARUH LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L) Lina Rahmawati; Lesti Trianti; Zuraidah Zuraidah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.267 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4343

Abstract

Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah adalah industri tahu. Air limbah tahu merupakan air sisa penggumpalan tahu yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu. Banyaknya limbah tahu yang dihasilkan setiap hari, maka kita dapat memanfaatkannya sebagai suatu yang berguna untuk kebutuhan unsur hara pada tanaman. Selain itu, pemanfaatan limbah tahu perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dan dapat juga limbah cair tahu digunakan sebagai media pupuk organik. Pada penelitian ini limbah tahu yang digunakan adalah limbah cair tahu. Limbah cair tahu merupakan hasil dari berbagai proses yaitu proses pencucian, perendaman, penggumpalan dan pencetakan. Limbah cair tahu masih mengandung bahan organik yang berpotensi sebagai pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuannya yaitu P0 (tanpa limbah cair tahu sebagai kontrol), P1 (limbah cair tahu dengan dosis 150 ml), P2 (limbah cair tahu dengan dosis 300 ml), P3 (limbah cair tahu dengan dosis 450 ml) dan P4 (limbah cair tahu dengan dosis 600 ml). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA jika ada pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan dan BNT taraf signifikan 5%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu jumlah daun dan tinggi tanaman. Pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman paling baik pada perlakuan P2 (300 ml), terlihat bahwa jumlah daun pada pengamatan 40 hsp yang terbanyak adalah perlakuan P2 (300 ml) sebanyak 16 helai daun dan tinggi tanaman pada pengamatan 40 hsp yang tertinggi pada perlakuan P2 (300 ml) yaitu 17,13 cm Penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung>Ftabel, artinya perlakuan dengan pemberian limbah tahu cair berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman seledri.
KEANEKARAGAMAN JENIS LICHENES DI PEGUNUNGAN GLE JABA KECAMATAN LHOONG ACEH BESAR Ernilasari Ernilasari; Lina Rahmawati; Nursalmi Mahdi
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 3, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK III 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.856 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v3i1.2630

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis Lichenes yang terdapat di Pegunungan Gle Jaba Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di Pegunungan Gle Jaba Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik line transek berukuran 20m x 100m dan petak kuadrat berukuran 10 m x 10 m sebanyak 3 petak pada setiap stasiun pengamatan di bagian Utara, Barat, Timur dan Selatan Gle Jaba. Pengumpulan sampel dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat jenis Lichenes yang ditemukan pada berbagai habitat baik pada permukaan kulit pohon, bebatuan dan permukaan tanah. Pengukuran faktor fisika kimia lingkungan dilakukan dengan mengukur kelembaban udara, kelembaban tanah, suhu udara, pH tanah, dan intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Lichenes yang terdapat di pegunungan Gle Jaba berjumlah 31 jenis dari 16 familia dengan tingkat keanekaragaman H’= 3.2 yitu tergolong tinggi berdasarkan kriteria Shannon-Wiener.
PENGARUH TEMBAKAU DALAM MEDIUM KULTUR TERHADAP JUMLAH TURUNAN LALAT BUAH (Drosophila melanogaster) Lina Rahmawati; Jamaluddinsyah Jamaluddinsyah; Eriawati Eriawati
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.392 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2575

Abstract

Zat mutagenik banyak dimanfaatkan dalam penelitian biologi, salah satunya adalah zat mutagenik dari tembakau yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap viabilitas atau kemampuan bertahan hidup Drosophila melanogaster. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh tembakau terhadap jumlah turunan Drosophila melanogaster dengan perlakuan berbagai konsentrasi tembakau dalam medium kultur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian tembakau pada konsentrasi 0.25 gram, 0.50 gram, 1 gram dan tanpa tembakau (kontrol). Data di analisis dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA). Hasil analisis data diperoleh Fhit > Ftab pada taraf α 0.05 untuk jumlah turunan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian tembakau terhadap jumlah turunan Drosophila melanogaster.
JENIS DAN KARAKTERISTIK TUMBUHAN KANTONG SEMAR (Nepenthes spp.) DI KAWASAN BURNI RAMUNG KECAMATAN PUTRI BETUNG KABUPATEN GAYO LUES Sri Murni; Lina Rahmawati; Khairun Nisa
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2714.193 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9638

Abstract

Kantong semar (Nepenthes spp.) tergolong tumbuhan karnivora yang dapat ditemui dibeberapa hutan di Indonesia dengan beragam bentuk. Keunikan tanaman ini berasal dari kantong yang dibentuk oleh daun sebagai mekanisme pertahanan diri untuk mendapatkan makanan. Kawasan Burni Ramung  hutan yang terdapat di Desa Ramung Musara Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues dan menjadi  salah satu habitat dari tanaman unik ini, sehingga memiliki peran penting terhadap keberadaan tanaman tersebut. Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena belum tersedianya data mengenai kantong semar  dilokasi tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2020. Bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik tumbuhan kantong semar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksploratif dengan menetapkan tiga line transek yang ditentukan secara purposive sampling. Data penelitian dianalisis secara kualitatif yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar, dengan mencantumkan nama lokal dan nama ilmiah tumbuhan. Hasil penelitian ditemukan 4 jenis kantong semar, yang terdiri dari Nepenthes tobaica, Nepenthes rhombicaulis, Nepenthes spathulata dan Nepenthes mirabilis, yang tergolong ke dalam 1 famili yaitu Nepenthaceae. Kesimpulan penelitian ini didapatkan 4 jenis kantong semar terdiri dari Nepenthes tobaica, Nepenthes rhombicaulis, Nepenthes spathulata dan Nepenthes mirabilis, yang termasuk ke dalam 1 famili yaitu Nepenthaceae di Kawasan Burni Ramung Kecamatan Putri Betung, serta terlihat perbedaan morfologi daun, batang dan kantong dari Nepenthes.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa) Lina Rahmawati; Salfina Salfina; Elita Agustina
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.425 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2165

Abstract

Pertumbuhan tanaman sangat tergantung pada keadaan ekologi atau lingkungan dimana tanaman tersebut tumbuh. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya unsur hara yang terkandung di tanah. Kondisi tanah yang kurang produktif untuk pertumbuhan tanaman dapat diupayakan dengan pemberian pupuk organik cair untuk memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Kulit pisang merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair karena mengandung unsur mikro yang berguna untuk proses pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik cair kulit pisang terhadap pertumbuhan selada. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan. Konsentrasi pupuk yang digunakan: kontrol 0%, P1 25%, P2 50%, P3 75%, P4 100%. Parameter yang diukur dalam penelitian yaitu tinggi batang dan jumlah daun selada pada 15 hari, 30 hari, 45 hari dan 60 hari setelah tanam. Data dianalisis menggunakan ANAVA dan diuji Duncan pada taraf α 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan selada yang meliputi tinggi tanaman, serta jumlah daun selada. Konsentrasi pupuk yang memberikan hasil paling baik yaitu pupuk organik cair pada konsentrasi 25%. Pupuk organik cair kulit pisang mempunyai potensi untuk mengatasi masalah pertumbuhan tanaman selada.
Teknik Perbanyakan Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) Dengan Cara Okulasi Sambung Esi Rahayu; Lina Rahmawati; Sampirlan
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 1 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.456 KB) | DOI: 10.22373/kenanga.v1i1.799

Abstract

Melinjo salah satu tanaman yang termasuk dalam produk hortikultura yang seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dari biji, batang, akar dan daun maka tidak sedikit masyarakat ingin menanamnya. Okulasi sambung merupakan teknik modern untuk memperbanyak tanaman dan berbuah cepat sesuai keinginan dengan cara menyambung stek tunas(batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk tanaman lain kemudian divakum selama 40 hari. Bahan yang digunakan berupa plasti ¼ atau ½ tergantung dari besarnya ujung entres. Metode yang digunakan berupa metode survay, dengan melihat tinggi tanaman, jumlah daun yang tumbuh dan aksial atau ketiak daun. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 5 tanaman yang ditanam 3 tanaman yang hidup dan 2 tanaman yang mati. Faktor lingkungan dari cahaya,iklim, pengikatan sambungan, serangga yang nokturnal, kelembaban dan suhu udara sangat mempengaruhi perkembangbiakan tanaman.
Penggunaan Metode Stek Untuk Perbanyakan Tanaman Alamanda (Allamanda Cathartica) Nila Wati; Lina Rahmawati; Sampirlan
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 1 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.331 KB) | DOI: 10.22373/kenanga.v1i1.803

Abstract

Tanaman alamanda (Allamanda cathartica) merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae yang berasal dari Brazil Amerika Serikat. Alamanda mempunyai nama daerah Lame areuy (sunda) dan bunga akar kuning (melayu). Perbanyakan alamanda dengan menggunakan metode stek. Stek adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman sehingga menjadi tanaman baru. Stek memiliki keuntungan yaitu dapat menghasilkan tanaman yang sempurna dalam relatif singkat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar pratikan dapat mengetahui serta memahami metode stek pada tanaman Alamanda (Allamanda cathartica).
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR AMPAS TEBU (Saccharum officinarum) TERHADAP TANAMAN KENANGA (Cananga odorata) Nurizka Sindya; Lina Rahmawati; Muslich Hidayat
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 1 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.189 KB) | DOI: 10.22373/kenanga.v1i2.1913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi terbaik dari pupuk organik cair yang terbuat dari ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman kenanga (Cananga odorata). Penelitian dilakukan di kebun Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh dari bulan maret hingga juni 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah Muncul tunas, Jumlah tunas, Jumlah daun dan lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pada tumbuhan kenanga dari 15, 30 dan 45 HST. Jumlah Tunas 15 HST 0,4, 30 HST 0,8 dan 45 HST 1; Jumlah daun 15 HST 0,4, 30 HST 0,8, dan 45 HST 1,8; Lebar daun 15 HST 0,6, 30 HST 1,1 dan 45 HST 1,4.
PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomea aquatic Forks) PADA SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) NAKASIPAN DINAS PANGAN ACEH Lisda Ariyanti; Purwana Satriyo; Lina Rahmawati
KENANGA : Journal of Biological Sciences and Applied Biology Vol 2 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.311 KB) | DOI: 10.22373/kenanga.v2i1.1921

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentangpertumbuhan tanaman kangkung air (ipomea aquatic forks) menggunakansistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Hasil pengamatan yangtelah dilakukan pertumbuhan tanaman kangkung dilihat dari parametertinggi tanaman dan jumlah helai daun dengan menggunakan 10 tanamandihitung tinggi batang dan 10 tanaman dihitung jumlah helai daun,kangkung yang tertinggi terdapat pada tanaman ke 3 mencapai tinggi 68 cmdan tanaman terendah terdapat tanaman ke 1 mencapai 55 cm. Sedangkanparameter pengukuran jumlah helai daun yang banyak terdapat tanaman ke10 dengan jumlah daun 74 helai daun dan daun yang sedikit terdapat padatanaman ke 1 dengan jumlah daun 55 helai daun. Berdasarkan hasil tersebutdapat disimpulkan bahwa, perbedaan tinggi tanaman dan jumlah helai daundapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, udara dan cahayadapat juga dipengaruhi oleh nutrisi yang bersirkulasi tidak dapat diserapoleh akar dengan baik.