Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Agresivitas Anak dan Remaja di Area Beresiko Erni Agustina Setiowati; Titin Suprihatin; Rohmatun Rohmatun
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah agresivitas merupakan salah satu problem eksternalisasi (externalizing problems) pada anak dan remaja yang kian meningkat. Penelitian yang dilakukan ini fokus pada kelompok anak dan remaja yang berada di setting sekolah. Sebanyak 470 siswa SD dan SMP di area beresiko di Kota Semarang dilibatkan sebagai responden dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan adalah skala agresivitas yang terdiri dari 55 pernyataan, dan memiliki indeks daya beda aitem antara 0,404 sampai 0,631 dengan koefisien reliabilitas (α) = 0,955. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui 11,06% responden memiliki agresivitas berada pada kategori rendah, 73,4% responden berada pada kategori agresivitas sedang, dan sebanyak 15,53 % responden berada pada kategori agresivitas tinggi. Berdasarkan hasil uji beda menggunakan anava satu jalur diketahui terdapat perbedaan yang signifikan agresivitas siswa laki-laki dan siswa perempuan, nilai F = 13,307 pada p = 0,000 ( p <0,05). Latar belakang pendidikan orang tua diketahui 14 % lulusan perguruan tinggi (baik level S2,S1,D3,maupun D1), 44,26% lulusan SMA, 19,8 % lulusan SMP, dan 16,6 % lulusan SD, 1,3% tidak lulus SD dan tidak bersekolah, serta sebanyak 4,04 % tidak mengisi pertanyaan mengenai pendidikan orang tua.   Kata Kunci: agresivitas, area beresiko, remaja
PENGETAHUAN TENTANG PEDOFILIA DAN KECEMASAN TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA ORANG TUA DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Misfatur Ruhma; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 12 No. 2 Oktober 2017
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.12.2.59-68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara pengetahuan tentang pedofilia dengan kecemasan terhadap kekerasan seksual pada orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua siswa di SLB X Kota Semarang dengan karakteristik tuna grahita TKLB (21 orang) hingga SDLB (156 orang) berjumlah 177 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecemasan dan angket pengetahuan tentang pedofilia. Skala kecemasan terdiri dari 34 aitem dengan daya beda aitem bergerak antara 0,343 sampai dengan 0,609 dengan koefisien reliabilitas α = 0,908 dan angket pengetahuan tentang pedofilia terdiri dari 44 aitem dengan koefisien reliabilitas α = 0,953.   Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment diperoleh koefisien korelasi rxy = -0,457 dengan taraf signifikasi sebesar 0,001 (p<0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara pengetahuan tentang pedofilia dengan kecemasan orang tua terhadap kekerasan seksual pada anak berkebutuhan khusus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin rendah pengetahuan maka semakin tinggi kecemasan.  Kata kunci: pengetahuan, kecemasan, pedofilia. 
Studi Deskriptif mengenai Kemampuan Persepsi Visual Anak usia 3-5 tahun inhastuti Sugiasih; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 11, No 1 (2016): JURNAL PSIKOLOGI PROYEKSI VOL. 11 NO. 1 April 2016
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.11.1.55-64

Abstract

Kemampuan persepsi visual merupakan dasar bagi seorang anak untuk dapat mengikuti proses akademis di sekolah. Kemampuan persepsi visual ini akan menunjang anak menguasai ketrampilan membaca, menulis, dan berhitung dengan tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan perseptual anak berdasarkan hasil tes Frostig yang mengungkap kemampuan koordinasi visual motorik, persepsi terhadap bentuk, keajegan bentuk-bentuk tertentu dalam berbagai ukuran, pengenalan bentuk dalam berbagai posisi, dan hubungan antar ruang. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Subyek dalam penelitian ini sejumlah 47 anak berusia antara 3,8 tahun sampai 5,9 tahun yang berasal dari 2 Taman Kanak-Kanak yang berada di Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 47 anak, 19 (40,43%) anak memiliki kemampuan perseptual di bawah rata-rata dan 28 (59,57%) anak memiliki kemampuan perseptual di atas rata-rata.
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL MEANING OF MONEY DAN KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA KARYAWAN PT “X” BERSUKU JAWA Mita Meylina Rizki; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 11, No 1 (2016): JURNAL PSIKOLOGI PROYEKSI VOL. 11 NO. 1 April 2016
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.11.1.1-14

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji secara empirik hubungan antara psychological meaning of money dan konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada karyawan PT “X” yang bersuku Jawa. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif korelasional. Sampel penelitian berjumlah 122 orang yang dipilih menggunakan incidental sampling dari populasi PT “X” di Jawa Tengah. Alat ukur yakni skala gaya hidup hedonis terdiri dari 25 pernyataan, reliabilitas α= 0,956. Skala psychological meaning of money terdiri dari 27 pernyataan, reliabilitas α = 0,911. Skala konsep diri terdiri dari 15 penyataan, reliabilitas α = 0,855. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda dan korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara psychological meaning of money dan konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada karyawan PT “X” bersuku Jawa dengan R= 0,745, F= 74,423 p= 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisi korelasi parsial diketahui ada hubungan positif yang signifikan antara psychological meaning of money dengan gaya hidup hedonis dan ada hubungan negatif yang tidak signifikan antara variabel konsep diri dengan gaya hidup hedonis. Analisis tambahan lain yaitu hasil survey melalui soal essay yang diberikan untuk mengetahui pengetahuan responden mengenai nilai gemi, nastiti, lan ati-ati menunjukkan bahwa 20% responden mengetahui dengan baik konsep gemi, nastiti, lan ati-ati, 80% responden tidak mengetahui nilai tersebut.
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG BERMEREK PADA REMAJA PUTRI DI SEMARANG Alifia Nisaur Rahmah; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.1.94-103

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara penyesuaian sosial dengan keputusan pembelian pada remaja putri di Semarang. Keputusan pembelian dilakukan seseorang untuk mencari solusi dan memutuskan membeli terhadap suatu barang, sedangkan penyesuaian sosial merupakan kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dengan memahami, menghormati dan menghargai lingkungan sekitar. Data diperoleh melalui skala keputusan pembelian barang bermerek yang terdiri dari 16 aitem dan skala penyesuaian sosial yang terdiri dari 39 aitem. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang positif antara penyesuaian sosial dengan keputusan pembelian barang bermerek pada siswi SMA Neegeri XX Semarang. Sampel penelitian sejumlah 65 siswi kelas XI di SMA Negeri XX Semarang yang dipilih melalui metode random sampling. Analisis data menggunakan korelasi produk moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keputusan pembelian dengan penyesuaian sosial berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai hasil nilai rxy sebesar 0,272 dan signifikansi p = 0,029 (p < 0,05).
A CASE STUDY OF PSYCHOSOCIAL IMPACT IN ENURETIC GIRL ADOLESCENT Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 7 No. 1 April 2012
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.7.1.99-108

Abstract

The aim of this article is to describe psychososial consequences in girl adolescent with nocturnal anddiurnal enuresis or mixed enuresis. Qualitative research method is used in this study. An-13-year-oldfemale presented with severe mixed enuresis since 4th grade. Data were collected by observation,interview, and psychological testing. Observation conducted in school and home setting. Interviewconducted on parent, siblings, friends, and teacher. The result showed that subject’s interpersonalrelationship quality is less, less self-confident, ashamed, more irritable, and being bullied
KOMITMEN TERHADAP TUGAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI “X” DEMAK Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 10, No 1 (2015): JURNAL PSIKOLOGI PROYEKSI VOL. 10 NO. 1 April 2015
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.10.1.1-6

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji secara empiric hubungan antara komitmen terhadap tugas dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X di SMA Negeri Negeri “X” Demak. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa kelas X yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala komitmen terhadap tugas yang terdiri dari 34 aitem dengan indeks daya beda aitem bergerak antara 0,286 sampai 0,689, koefisien reliabilitas α = 0,918. Data prestasi belajar diperoleh dari nilai raport siswa pada mata pelajaran matematika. Analisis data menggunakan analisis regresi menunjukkan nilai R = 0,484 dengan p=0,00 (P<0,01). Hal ini berarti ada komitmen terhadap tugas berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KETRAMPILAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN DAAR AL FURQON KUDUS Elly Ghofiniyah; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 12 No. 1 April 2017
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.12.1.1-16

Abstract

Penyesuaian diri adalah interaksi seseorang secara kontinyu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan disekitarnya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri adalah kematangan intelektual, moral, emosi dan sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan keterampilan sosial dengan penyesuaian diri pada santri pondok pesantren Daar Al Furqon Kudus. Subjek penelitian berjumlah 70 santri, dipilih melalui metode simple random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala penyesuaian diri yang terdiri dari 33 aitem, skala kematangan emosi ada 49 aitem dan skala keterampilan social ada 33 aitem. Reliabilitas yang dihasilkan pada skala penyesuaian diri 0,879, kematangan emosi 0,903 dan keterampilan sosial 0,898. Uji hipotesis menggunakan teknik analisis regresi berganda dan uji korelasi parsial. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dan keterampilan sosial dengan penyesuaian diri pada santri pondok pesantren Daar Al Furqon Kudus Ry(1,2) 0,723, Fhitung 36,607, pada p= 0,000 (p<0,01). Ada hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri rx1y = 0,504, p = 0,000 (p<0,01). Ada hubungan antara keterampilan sosial dengan penyesuaian diri, rx2y = 0,254, p = 0,035 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri santri dapat dipengaruhi oleh faktor kematangan emosi dan keterampilan sosial.   Kata kunci: penyesuaian diri, kematangan emosi, keterampilan sosial.
Bullying and Adjustment Problems in Islamic Elementary School Erni Agustina Setiowati
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 25, No 1 (2017)
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.25.1.1386

Abstract

The number of bullying cases is getting more significant among students. The effect of bullying covers some conditions of psychology, physic, and adjustment either for bullies, bully-victims or whoever witnesses the action (bystander). The cases of bullying more problematic if the action occurs in Islamic-based schools. In the Holy Quran, there are 12 verses which correlate to enmity (i’tada ya’tadi). Besides, it also has 39 verses about scolding (istahzaa yastahziu). Thus, actions relating to harassment should be decreased more than non-Islamic-based schools. This study aims to describe bullying behavior and adjustment. The quantitative method is used for this study. The sample involved in this study was 73 students of Islamic elementary schools in the district of Semarang Utara selected by purposive sampling. The data were collected through a questionnaire of bullying behavior, reliability coefficient α=0.890 and corrected correlation coefficients was in the range between 0.268-0.552. SCT (Sentence Completion Test) for Children was used to measure the perception of adjustment problems. Data was analyzed by a descriptive statistic. The finding indicated that bullying was in a high category and students have some adjustment problems related to interpersonal relationships, in school and family, and self-concept.
Motivasi Berprestasi Siswa Ditinjau dari Fasilitasi Sosial dan Ketakutan akan Kegagalan Milcha Fakhria; Erni Agustina Setiowati
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2811.252 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v2i1.1279

Abstract

Abstract: The aim of this research is to determine the relationship between social facilitation and fear of failure with achievement motivation. The hypothesis proposed by researchers is that there is a correlation between social facilitation and fear of failure with achievement motivation. The samples included in this research are 200 high school students of tenth graders from SMAN 2 Semarang, MAN 1 Semarang, and SMA Gita Bahari. The measuring tool used consists of three scales, namely the scale of achievement motivation, social facilitation scale, fear of failure scale. Data analyzed used multiple regression and partial correlation. The results showed that there was a significant correlation between social facilitation and fear of failure with achievement motivation, R = 0,528 and F = 38,028 at p = 0,000 (p0,01).  The results of partial correlation test indicate that social facilitation was positively linked to achievement motivation while the fear of failure was negatively linked to achievement motivation.Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fasilitasi sosial dan ketakutan kegagalan dengan motivasi berprestasi. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah adanya korelasi antara fasilitasi sosial dan ketakutan akan kegagalan berprestasi. Sampel yang termasuk dalam penelitian ini adalah 200 siswa SMA kelas sepuluh dari SMAN 2 Semarang, MAN 1 Semarang, dan SMA Gita Bahari. Alat ukur yang digunakan terdiri dari tiga skala, yaitu skala motivasi berprestasi, skala fasilitasi sosial, skala ketakutan. Data yang dianalisis menggunakan regresi berganda dan korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fasilitasi sosial dan ketakutan kegagalan dengan motivasi berprestasi, R = 0,528 dan F = 38,028 pada p = 0,000 (p 0,01). Hasil uji korelasi parsial menunjukkan bahwa fasilitasi sosial dikaitkan secara positif dengan motivasi berprestasi sedangkan ketakutan akan kegagalan dikaitkan secara negatif dengan motivasi berprestasi.