Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI KATALIS DAN REUSABILITY KATALIS PADA SINTESIS TRIASETIN DENGAN KATALISATOR LEWATIT Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih; Umi Mei Rizkiyaningrum; Risky Andi
Teknoin Vol. 23 No. 1 (2017)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol23.iss1.art7

Abstract

Triacetin is a product from reaction between glycerol and acetic acid on acid catalyst. The use of solid catalysts such as ion exchange Lewatit is an alternative method to ease product separation. Synthesize of triacetin was conducted in a batch reactor with stirring speed of 175 rpm, at temperarture of 100oC and the reactant ratio of 6 mole acetic acid / glycerol. The effect of concentration catalyst and reusability of catalyst were investigated. The highest conversion obtained for 84,84 % in catalyst concentration 5% to weight of glycerol. The result showed that comparison of catalyst concentration give real effect to the conversion of glycerol into triacetin, while the reusability catalyst does not give a significant effect on glycerol conversion be triacetin.
AKTIVASI DAN APLIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN LOGAM KROMIUM DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT lucky wahyu nuzulia setyaningsih
Eksergi Vol 14, No 1 (2017): Eksergi Volume 14 No 1 2017
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v14i1.2013

Abstract

Industri penyamakan kulit menghasilkan limbah cair dengan jumlah yang cukup besar dan mengandung logam berat kromium yang bersifat non-biodegradable sehingga keberadaanya di lingkungan akan terakumulasi hingga mencapai kadar yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Salah satu metode untuk menangani masalah ini adalah adsorpsi dengan memanfaatkan zeolit alam sebagai adsorben. Zeolit alam  dipilih karena memiliki potensi sebagai penjerap dan keberadaanya di alam cukup melimpah. Variasi metode aktivasi dengan pemanasan dan penambahan larutan KOH sebagai aktivator dengan konsentrasi 2M, 4M, 6M akan diuji untuk meningkatkan kemampuan penjerapan. Metode aktivasi secara kimia menggunakan konsentrasi KOH 6M memberikan presentase penjerapan paling baik dengan daya serap terhadap kromium sebesar 12,1065 mg/g. Pengujian model Isotherm yang mewakili proses adsorpsi ini adalah Model Freundlich.
BIO ADSORBENT SERBUK KAYU NANGKA SEBAGAI PENJERAP ION Pb(II) DARI LARUTAN Tintin Mutiara; Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih; Muh. Wahyu Syabani; Khairunisa Betariani; Qonita Usthufiya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol10.iss1.art4

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari karakteristik bio adsorbent dari serbuk kayu nangka dan meneliti kemungkinannya sebagai penjerap ion logam berat dari larutan. Percobaan adsorpsi dilakukan untuk menghitung kapasitas penjerapan bio adsorbent. Penelitian ini membuktikan bahwa pH larutan mempengaruhi perilaku penjerapan, dengan menaikkan nilai pH dari 2 hingga 4, maka kapasitas penjerapan juga meningkat. pH optimum larutan untuk penjerapan ion Pb(II) ke dalam bio adsorbent adalah pH 4. Model kinetika pseudo order dua cocok untuk menggambarkan proses penjerapan ion Pb(II) ke dalam bio adsorbent. Dari perhitungan model kinetika, diperoleh nilai kapasitas penjerapan pada kesetimbangan adalah 1,907 mg/g. Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa ikatan C–H, gugus karbonil –C=O dan gugus nitril –C≡N memberikan kontribusi pada pengikatan ion Pb(II) di permukaan bio adsorbent.
Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Integrasi Metode Daring Sinkron dan Asinkron pada Mata Kuliah Teknik Reaksi Kimia 2 Fadilla Noor Rahma; Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih
Refleksi Pembelajaran Inovatif Vol 3, No 1 (2021): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/rpi.vol3.iss1.art2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran mata kuliah Teknik Reaksi Kimia 2 di lingkungan PSTK FTI UII. Terdapat dua poin inovasi yang diteliti. Poin pertama adalah pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk meningkatkan metode penyampaian materi yang selama ini cenderung bersifat searah dan kurang melibatkan mahasiswa. Indikator keberhasilan dari poin pertama tersebut adalah tingkat kepuasan mahasiswa serta tingkat ketercapaian atau pemenuhan CPMK. Sedangkan poin inovasi kedua terfokus pada pengembangan metode pembelajaran daring yang efisien secara waktu, mendorong mahasiswa untuk belajar secara mandiri, sekaligus memfasilitasi komunikasi dua arah untuk diskusi dan pemberian umpan balik. Untuk dapat mencapai hal-hal tersebut, pembelajaran akan dilakukan dengan integrasi metode daring sinkron dan asinkron. Kedua metode tersebut bersifat mendukung pengerjaan tugas proyek yang merupakan inti pembelajaran di mata kuliah Teknik Reaksi Kimia 2. Keberhasilan kinerja dari poin inovasi kedua diindikasikan dengan tingkat kepuasan mahasiswa. Dari hasil penelitian, diperoleh tingkat ketercapaian CPMK sebesar 89%, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap tugas proyek sebesar 89,3%, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap integrasi metode daring sinkron dan asinkron sebesar 86,9%. Berdasarkan hasil yang telah dicapai, metode pembelajaran ini dapat diterapkan di masa yang akan datang, namun perlu perbaikan dalam hal peningkatan keaktifan mahasiswa dalam tugas kelompok maupun dalam kelas.
Karakteristik dan Aplikasi Selulosa Kulit Jagung Pada Pengembangan Hidrogel Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih; Tintin Mutiara; Clara Yusticia Hapsari; Nabila Kusumaningtyas; Haris Munandar; Romy Jefry Pranata
Journal of Science and Applicative Technology Vol 4 No 2 (2020): Journal of Science and Applicative Technology December Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v4i2.252

Abstract

Corn is one of the staple food crops widely consumed by Indonesians, thus has potensial in producing an abundant amount of corn husk waste. Cellulose contained in corn husk is about 44%, so the material has the potential to be source of natural fiber cellulose. The development of hydrogels from natural polymers such as cellulose is very promising especially for biomaterial application. Cellulose fiber was obtained through several stages: dewaxing, pulping, delignification, bleaching and cellulose purification. This study aimed to determine the most effective solvent in cellulose extraction of corn husk, the research carried out with different solvent such as, hydrogen peroxide (H2O2), sodium hypochlorite (NaOCl) and hydrocloric acid (HCl). Based on the functional group formed on the analysis of FTIR, shows that the extraction method using H2O2 as solvent can remove hemicellulose and lignin from the cellulose structure and the most white cellulose fiber obtained from the extraction with H2O2 solvent. Cellulose obtained from previous step was used for hydrogel production. The hydrogel showed different absorption capacity depend on temperature and ratio of glutaraldehide to cellulose. The highest water absorption capacity of 250% obtained by hidrogel with ratio 1:2 at 25oC.