Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PENCAPAIAN SUCCESSFUL AGING PADA LANSIA WANITA DI DESA KARANGTENGAH Raras Anggun Atika Candra; Eva Rahayu; Made Sumarwati
Kesmas Indonesia Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.639 KB)

Abstract

The changes in physical, psychological and social condition in the elderly can lead to the emergence of feelings of worthlessness, helplessness and uselessness that may influence their self-esteem. Physical, psychological and social condition in elderly women in Indonesia indicated a lower quality compared with elderly men. Self-esteem has influence on psychological well-being required to achieve successful aging. This research aimed to determine a positive relationship between self-esteem and achievement of successful aging on elderly women in Karangtengah village.This research was a quantitative research using cross sectional study design. The sample in this research was 142 elderly women selected by using simple random sampling technique. Data were collected using a questionnaire of Rosenberg Self-Esteem Scale and Successful Aging Scale. Data analysis in this research used Spearman test. The result of correlation test indicated that there was a statistically very strong positive relationship between self-esteem and achievement of successful aging on elderly women in Karangtengah village (r=0.866, p=0.000). Furthermore, the result of correlation test also indicated that there was a statistically positive relationship between self-esteem and the aspects of successful aging, such as a functional well (r=0.660, p=0.000), psychological well-being (r=0.539, p=0.000), selection, optimization and compensation (r=0.607, p=0.000) as well as primary and secondary control (r=0.705, p=0.000). High selfesteem can improve the achievement of successful aging on elderly women in Karangtengah village.
MODEL PEMBERDAYAAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS Endang Triyanto; Atyanti Isworo; Eva Rahayu
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.806 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.528

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. DM hanya dapat dikendalikan, sehingga dibutuhkan kepatuhan dalam pengobatan. Pasien diabetes sering merasa bosan menjalani pengobatan jangka panjang. Penyebab tidak patuh adalah tidak memahami tujuan, manfaat, kurangnya dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan yang minimal. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh model pemberdayaan secara terpadu terhadap kepatuhan pasien diabetes dalam menjalani perawatan. Desain penelitian ini menggunakan one group pre post test design. Hasil yang diperoleh sebelum dilakukan perlakuan pemberdayaan secara terpadu, sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan rendah sebesar 67%. Setelah diberikan perlakuan, kepatuhan responden meningkat dengan tingkat kepatuhan tergolong tinggi mencapai 80%. Model pemberdayaan terpadu dapat meningkatkan kepatuhan secara signifikan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara perlakuan model pemberdayaan terpadu dengan penurunan kadar glukosa darah sewaktu. Rerata kadar glukosa darah sewaktu yang semula 188,83 mg/dl turun menjadi 106,43 mg/dl. Tenaga kesehatan bersama keluarga dan penderita bersama-sama secara terpadu mendampingi, memberi motivasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
Gambaran Mendengarkan Murottal dan Do’a Terhadap Penurunan Kecemasan dan Gangguan Pola Tidur Pada Lansia Galih Noor Alivian; Sidik Awaludin; Eva Rahayu
Journal of Bionursing Vol 2 No 3 (2020): Journal of Bionursing
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.616 KB) | DOI: 10.20884/1.bion.2020.2.3.76

Abstract

Pendahuluan: Menjadi tua merupakan proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Penuaan adalah kondisi yang normal, yang ditandai perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan terjadi pada semua orang saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Salah satu permasalahan pada lansia adalah kecemasan dan masalah tidur. Keluhan tentang kesulitan tidur waktu malam sering kali terjadi diantara lansia sebagai akibat dari penyakit kronik lain. Kecenderungan untuk tidur siang kelihatannya meningkat secara progresif dengan bertambahnya usia. Peningkatan waktu siang hari yang dipakai untuk tidur dapat terjadi karena seringnya terbangun di malam hari. Tujuan: untuk mengetahui efektifitas murottal dan doa terhadap penurunan kecemasan dan gangguan pola tidur pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain experiment dengan pendekatan pre and post control group with control group design. Rencana jumlah sampel penelitian ini adalah 60 lansia di Desa Pamijen Kec. Sokaraja yang dibagi 2 kelompok yaitu 30 lansia menjadi kelompok murottal dan 30 lansia kelompok doa. Kedua kelompok dilakukan intervensi setiap hari selama seminggu. Peningkatan skor kecemasan dan gangguan pola tidur diukur sebelum dan setelah perlakuan dengan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisa data menggunakan paired t test dan independent t tes. Hasil : Kecemasan sebelum diperdengarkan murottal yaitu sebanyak 27 orang (90%) mengalami cemas ringan dan sebanyak 3 orang (10%) mengalami cemas sedang. Sedangkan tingkat kecemasan setelah diperdengarkan murottal yaitu sebanyak 30 orang (100%) tidak cemas. gangguang pola tidur sebelum diperdengarkan murottal yaitu sebanyak 4 orang (13,33%) mengalami pola tidur baik dan sebanyak 26 orang (68,67%) mengalami pola tidur buruk. Sedangkan gangguang pola tidur setelah diperdengarkan murottal yaitu sebanyak 29 orang (96,67%) mengalami pola tidur baik dan sebanyak 1 orang (3,33%) mengalami pola tidur buruk. Kesimpulan: Dari data deskripsi yang diperoleh, terapi murottal efektif terhadap penurunan kecemasan dan gangguan pola tidur.
Studi Kasus Penerapan Journaling Sebagai Mekanisme Koping Terhadap Tingkat Stres Pada Remaja Magista Ade Damayanti; Eva Rahayu
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.117

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja dikenal sebagai masa yang paling sulit. Hal tersebut dikarenakan remaja rentan mengalami stres akibat tekanan akademik, perubahan identitas, hubungan sosial, dan tuntutan dari lingkungan. Penerapan mekanisme koping yang tepat diharapkan dapat menjadi salah satu strategi dalam menurunkan tingkat stres pada remaja. Salah satunya adalah penerapan journaling. Journaling merupakan salah satu terapi menulis ekspresif yang dilakukan untuk menuangkan ide, pikiran, bahkan emosi yang dapat dimanfaatkan sebagai langkah untuk meredakan stres. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas journaling sebagai mekanisme koping terhadap penurunan tingkat stres pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif. Subjek dalam studi ini adalah remaja berusia 14 tahun yang menunjukkan tingkat stres berat berdasarkan instrumen PSS-10 (Perceived Stress Scale) di Desa Karang Turi, Kecamatan Sumbang. Proses pengolahan data dilakukan melalui alur asuhan keperawatan. Hasil: Subjek penelitian mengalami penurunan tingkat stress, yang semula berada di kategori tingkat stress berat (skor 28) menjadi di kategori tingkat stres sedang (skor 15). Hal ini dikarenakan journaling dapat menjadi ruang yang aman untuk mengekspresikan berbagai perasaan, kekhawatiran, ide-ide, ataupun rencana yang ingin dilakukan tanpa takut akan dikritik. Kesimpulan: Asuhan keperawatan dengan intervensi journaling yang diberikan selama dua minggu dapat menurunkan tingkat stres yang terjadi pada remaja. Dengan menulis journaling secara teratur, individu dapat meningkatan kesadaran terhadap emosi atau tekanan yang sedang dialami.
Urgency of the Regulation of No-Charge Service by Land Deed Officials (PPAT) for the Incapables Eva Rahayu; Muktiono; Hendrarto Hadisuryo
International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM) Vol 5 No 3 (2023)
Publisher : The Islamic Education and Multiculturalism Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/ijierm.v5i3.267

Abstract

The obligation of Land Deed Official (PPAT) to provide services without charging a fee to someone who cannot afford it, as regulated in the Republic of Indonesia Government Regulation No.24 of 2016 concerning amendment Government Regulation No. 37 of 1998 concerning Land Deed Official (PPAT) Position Regulation, lacks restrictions in the regulation results in the blurring of norms. The need for definite regulation is necessary considering that the legal basis for providing free services is only stipulated in one article, and if interpreted, it might not be strong enough to become the basis for the implementation of the Land Deed official’s obligation. In addition to the non-regulation of standardization for the person unable to pay, another factor is that the current regulations are no longer relevant when observed from the phenomena occurring in society today. Thus, the issue in this research is the urgency of legal arrangements regarding the obligations of Land Deed Officials in providing services without charging a fee to someone who cannot afford it. The aims of this research are directed to analyze and formulate the urgency of regulation implementation as well as the legal protection provided by the government towards less privileged people. It was to determine whether the regulation remains relevant in its implementation. This research used normative legal research as a method with the Legislative Approach and Conceptual Approach.