Ismari Estiningdriati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN BANGLE (Zingiber cassumunar) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT BURSA FABRICIUS DAN RASIO HETEROFIL LIMFOSIT AYAM BROILER Rokhmana, Listyana Dwi; Estiningdriati, Ismari; Murningsih, Wisnu
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.289 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bangle (Zingiber cassumunar) dalam ransum ayam broiler terhadap bobot bursa fabricius dan rasio heterofil limfosit. Materi yang digunakan adalah ayam broiler “unsex” strain Lohmann dari PT. Multibreeder Adirama Indonesia, Tbk. umur 14 hari dengan bobot badan 405,25 ± 38,30 g sebanyak 200 ekor. Penelitian dilakukan menggunakan ransum yang tersusun berdasarkan kandungan energi metabolis 3067,56 kkal/kg, protein kasar 21,00%, dan lemak kasar 9,1% dengan bahan pakan meliputi jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, Poultry Meat Meal (PMM), premix, minyak kelapa dan bangle. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (T0, T1, T2, T3) dan 5 ulangan (U1, U2, U3, U4, U5) setiap ulangan terdiri dari 10 ekor ternak. Ransum perlakuan yang diberikan adalah T0 (ransum basal), T1 (ransum basal + tepung bangle 1,5%), T2 (ransum basal + tepung bangle 3%), T3 (ransum basal + tepung bangle 4,5%). Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, bobot bursa fabricius, rasio heretofil limfosit (Rasio H/L) serta pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ransum tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot bursa fabricius, rasio H/L dan pertambahan bobot badan ayam broiler. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penambahan tepung bangle sampai level 4,5% pada ransum ayam broiler menghasilkan konsumsi ransum, bobot bursa fabricius, rasio heterofil limfosit, dan pertambahan bobot badan yang sama. Perlu dikaji lebih lanjut level penambahan bangle dalam ransum ayam broiler. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis kandungan zat aktif pada bangle untuk mengetahui batas pemberian bangle, terkait dengan kandungan antinutrisi dari bangle.Kata kunci : ayam broiler, bangle, bursa fabricius, heterofil, limfosit.ABSTRACT The study aim to determine the effect of addition Bangle (Zingiber cassumunar) in broiler ration to bursa fabricius weight and heterophile lymphocyte ratio. The material used are 200 broiler "unsex" Lohmann strain from PT. Multibreeder Adirama Indonesia, Tbk. age of 14 days with weight 405,25 ± 38,30 g. The study used ration based on 3067.56 kcal/kg metabolic energy, 21.00% crude protein, 9.1% extract ether with ration ingredients yellow corn, fine bran, soybean meal, Poultry Meat Meal (PMM), premix, coconut oil and bangle (Zingiber cassumunar). The research used completely randomize design (CRD) with 4 treatments and 5 replicates each replication consisted of 10 broiler. Ration treatment given is T0 (control ration), T1 (ration + 1.5% bangle), T2 (ration + 3% bangle), T3 (ration + 4.5% bangle). Parameters measured were ration intake, weight of bursa fabricius, heretophile lymphocyte ratio (H/L ratio), and body weight gain. The results showed that the treatment had no significant effect (P<0.05) to ration intake, weight of bursa fabricius, H/L ratio and body weight gain. Based on the results of the study concluded that ration intake, weight of bursa fabricius, H/L ratio, and body weight gain are same at the addition of bangle meal up to 4.5% in broiler ration. This study needs more experiment of addition level in broiler ration and analysis of active material in bangle, including antinutrition, to discover the limit of addition level.Key word: broiler : broiler, bangle, bursa fabricius, heterophile, lymphocyte.
PENGARUH PENGGUNAAN RANSUM YANG DIPERAM DENGAN SARI DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP PROTEIN DARAH DAN HEMOGLOBIN PADA AYAM BROILER Septiana, Dela; Estiningdriati, Ismari; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.731 KB)

Abstract

ABSTRAK   Sari daun pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu pencernaan protein dalam saluran pencernaan.  Enzim papain memecah nutrisi pakan berupa protein kompleks menjadi protein yang lebih sederhana.  Protein darah dan hemoglobin merupakan indikator dalam pengamatan nutrisi ayam broiler.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan ransum yang diperam dengan sari daun pepaya (Carica papaya) terhadap kadar protein darah dan hemoglobin.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan.  Perlakuan penelitian yaitu T0 (ransum tanpa SDP 30%), T1 ( 300ml SDP 30% /kg ransum), T2 (600ml SDP 30% /kg ransum), T3 (900ml SDP 30% /kg ransum).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum yang diperam dengan SDP konsentrasi 30% menghasilkan nilai protein darah dan hemoglobin yang normal tetapi menyebabkan penurunan konsumsi pakan dan bobot badan ayam broiler.   Kata kunci : sari daun pepaya, protein darah, hemoglobin ABSTRACT   Sari papaya leaf contains papain enzym to help digestion of protein in the digestive tract.  Enzyme papain break down nutrients such as protein complexes of feed become much simpler.  Blood protein and hemoglobin is an indicator of the broiler nutrition observation.  The experiment aimed at studying the effect of the use of ration brooded with sari papaya leaf (Carica papaya) on blood protein and hemoglobin.  The Completely Randomized Design with 4 treatments and 3 replications were used in this experiment. Treatment research is T0 (ration without SDP 30%), T1 (300ml SDP 30% / kg feed), T2 (30% 600ml SDP / kg feed), T3 (30% 900ml SDP / kg feed).  The results showed that use of rations are brooded by sari papaya leaf (Carica papaya) concentration of 30% make blood protein and hemoglobin values ​​were normal but cause a decrease in feed intake and body weight of broiler chickens.   Key word: sari papaya leaf, blood protein, hemoglobin
PENGARUH PENAMBAHAN BANGLE (Zingiber cas-sumunar) DALAM RANSUM TERHADAP TOTAL LIPID DAN KOLESTEROL HATI PADA AYAM BROILER Widyamanda, Leona Paramita; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi; Estiningdriati, Ismari
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.704 KB)

Abstract

ABSTRACT The research aims to provide an information about the effect of addition Bangle (Zingiber cas-sumunar) in diet of the total lipids and cholesterol in liver broiler chickens. The study was conducted on 9th March to 19th April 2012 in Cage Digestion Faculty of Animal Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The material used are broiler chickens, diet control diet treatment with addition bangle. Basal diet consist of yellow corn, rice bran, soybean meal, PMM (Poultry Meat Meal), coconut oil, and topmix. This research used completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications, each replication used 10 units of broiler chickens. Treatments consist of T0 (basal diet + bangle 0%), T1 (basal diet + Bangle 1.5%), T2 (basal diet + bangle 3%), and T3 (basal diet + Bangle 4.5%). The results was showed that the addition of bangle in diet of broiler did not significantly affect on total lipids, liver cholesterol, ration consumption and body weight gain of broiler chickens. The conclusion of this research was the addition of bangle to 4.5% in diet showed similar results to the total liver lipids, liver cholesterol, ration consumption and body weight gain in broiler chickens.Keywords : Zingiber cas-sumunar, broiler chicken, total lipid, liver cholesterolABSTRAK Tujuan penelitian adalah memberikan informasi mengenai pengaruh penambahan bangle (Zingiber cas-sumunar ) dalam ransum terhadap total lipid dan kolesterol hati pada ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret – 19 April 2012 di Kandang Digesti Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ayam broiler, ransum kontrol dan ransum perlakuan yang ditambah bangle. Ransum basal berupa jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, PMM (Poultry Meat Meal), minyak kelapa, dan topmix. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, tiap ulangan terdapat 10 ekor ayam broiler. Perlakuan berupa T0 (ransum basal + bangle 0%), T1 (ransum basal + bangle 1,5%), T2 (ransum basal + bangle 3%), dan T3 (ransum basal + bangle 4,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bangle dalam ransum ayam broiler tidak ada pengaruh yang nyata pada total lipid hati, kolesterol hati, konsumsi ransum, dan pertambahan bobot badan pada ayam broiler. Kesimpulan penelitian adalah penambahan bangle sampai 4,5% dalam ransum menunjukkan hasil yang sama terhadap total lipid hati, kolesterol hati, konsumsi ransum, dan pertambahan bobot badan pada ayam broiler.Kata kunci : Zingiber cas-sumunar, ayam broiler, total lipid hati, kolesterol hati
PENGARUH PENAMBAHAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) dalam RANSUM TERHADAP TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT DAN BAKTERI COLIFORM PADA SALURAN PENCERNAAN ITIK MAGELANG JANTAN Kurniagung, Fajar; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi; Estiningdriati, Ismari
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.204 KB)

Abstract

ABSTRAK Itik merupakan salah satu unggas lokal yang mempunyai potensi sebagai penghasil sumber protein hewani Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap total bakteri asam laktat dan bakteri coliform pada saluran pencernaan (doudenum, jejenum dan ileum) itik Magelang jantan. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah itik Magelang jantan sebanyak 100 ekor. Bahan penyusun ransum adalah dedak halus, jagung, nasi kering, bungkil kedelai, tepung ikan, premix dan sari jeruk nipis. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah perbedaan penambahan level sari jeruk nipis 0 ml (T1), 1,5 ml (T2), 3 ml (T3), 4,5 ml (T4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari jeruk nipis nyata meningkatkan (P<0,05) terhadap total bakteri asam laktat dan menurunkan bakteri coliform pada saluran pencernaan itik Magelang jantan. Nilai rata-rata dari T0, T1, T2 dan T3 untuk total bakteri asam laktat yaitu 816 CFU/ML, 956 CFU/ML, 1090 CFU/ML dan 1646 CFU/ML; total bakteri coliform yaitu 932 x 105 MPN/gram, 332 x 105 MPN/gram, 210 x 105 MPN/gram dan 129 x 105 MPN/gram.Kata kunci : Itik Magelang Jantan, Sari Jeruk Nipis, Bakteri Asam Laktat, Bakteri ColiformABSTRACT Duck is one of the local poultry producers have potential as a source of animal protein. This study aimed to determine the effect of the addition of lemon juice (Citrus aurantifolia) to total lactic acid bacteria and coliform bacteria in the gastrointestinal tract (doudenum, jejenum and ileum) Magelang male duck. The material used in this study were as many as 100 male Magelang duck tail. Rations are the building blocks of fine bran, corn, dry rice, soybean meal, fish meal, premix and lime juice. Experimental design used in this study was completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment applied is the difference in the level of the addition of lime juice 0 ml (T1), 1.5 ml (T2), 3 ml (T3), 4.5 ml (T4). The results showed that the addition of lime juice significantly increased (P <0.05) to total lactic acid bacteria and coliform bacteria in the lower digestive tract Magelang male ducks. The average value of T0, T1, T2 and T3 to total lactic acid bacteria is 816 CFU /ml, 956 CFU /ml, 1090 CFU /ml and 1646 CFU /ml; Total coliform bacteria are 932 x 105 MPN/g, 332 x 105 MPN/g, 210 x 105 MPN/g and 129 x 105 MPN/g.keywords: duck Magelang male, orange juice, lactic acid bacteria, coliform bacteria
KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR SERTA LAJU DIGESTA PADA AYAM ARAB YANG DIBERI RANSUM DENGAN BERBAGAI LEVEL Azolla microphylla Prawitasari, Rahayuningtyas Harum; Ismadi, Vitus Dwi Yunianto Budi; Estiningdriati, Ismari
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.391 KB)

Abstract

ABSTRACTThe study aims to determine the effect of A. microphylla in Arab hens rations on digestibility protein phase layer, crude fiber digestibility and rate of digesta rations. The benefits of research can provide information on the utilization of A. microphylla as a phase Arabic chicken layer ration. This research used Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Each repeat experiment using 4 units of livestock. The treatment given is the gift of Azolla microphylla different levels (0%, 3%, 6% and 9%). Parameters measured were protein digestibility, crude fiber digestibility and rate of digesta. The materials used are 80 Arab laying hens (age ± 8 months), rice bran, yellow corn flour, A. microphylla, poultry meat meal, CaCO3, Fe2O3 indicator, 0.2 N HCl, vitachick. Equipment that will be used is battery cages, where food and drink, egg tray, hygrometer, thermometer, scales, sprays, cardboard, plastic. The research method used 3 stages, the preparation and adaptation of livestock for 1 week, during the 6-week treatment phase and the retrieval phase for 4 weeks. The results showed that hens fed rations treated Arabs have no real effect with the provision of A. microphylla to ration consumption, digestibility of crude protein, crude fiber digestibility, digesta rate and body weight gain.Keywords: Arab hens, A. microphylla, digestibility, crude protein, crude fiber, the rate of digestaABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian A. microphylla dalam ransum ayam Arab fase layer terhadap kecernaan potein, kecernaan serat kasar dan laju digesta ransum. Manfaat penelitian dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan A. microphylla sebagai bahan ransum ayam Arab fase layer. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Tiap ulangan menggunakan 4 unit ternak percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian A. microphylla level berbeda (0%, 3%, 6% dan 9%). Parameter yang diamati adalah kecernaan protein, kecernaan serat kasar dan laju digesta. Materi yang digunakan adalah 80 ekor ayam Arab petelur (umur ± 8 bulan), bekatul, jagung kuning, tepung A. microphylla, poultry meat meal, CaCO3, indikator Fe2O3, HCl 0,2N, vitachick. Peralatan yang akan digunakan adalah kandang battery, tempat pakan dan minum, egg tray, hygrometer, termometer, timbangan, semprotan, kardus, plastik. Metode penelitian menggunakan 3 tahap yaitu tahap persiapan dan adaptasi ternak selama 1 minggu, tahap perlakuan selama 6 minggu dan tahap pengambilan data selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam Arab yang diberi ransum perlakuan tidak memiliki pengaruh yang nyata dengan pemberian A. microphylla terhadap konsumsi ransum, kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar, laju digesta dan pertambahan bobot badan.Kata kunci : ayam Arab, A. microphylla, kecernaan, protein kasar, serat kasar, laju digesta
PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN A DAN E DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT TELUR DAN MORTALITAS EMBRIO AYAM KEDU HITAM Kusumasari, Dianinta Pawestri; Mangisah, Istna; Estiningdriati, Ismari
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.732 KB)

Abstract

ABSTRACT The aim of research was to know the effect of addition vitamin A and vitamin E in diet on egg weight and embryo mortality in Kedu black hens. The experiment was arranged in a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications (5 hens and 1 cock). The materials used were 100 hens and 20 cock black Kedu at 1 year old, yellow corn, rice bran, soybean meal, fish meal, oyster shell powder, CaCO3. Dietary treatments consist of T0 = basal diet (without supplements of vitamin A and vitamin E), T1 = diet with supplementation 20 IU/100g of vitamin E, T2 = diet with supplementation 2000 IU/100g vitamin A, T3 = diet with supplements of 2000 IU/100g vitamin A and 20 IU/100g vitamin E. Parameters observed were feed consumption, nutrient consumption, weight of egg, embryo mortality and hen day production (HDP). Data were analyzed by analysis of variance according to CRD and it continued with Duncan multiple range test. The data were not normal analysed by Kruskal-Wallis non-parametric test. The result showed that supplements of vitamin A, vitamin E and combination of both did not affect to feed consumption, nutrient consumption, weight of egg and HDP, but significantly affect to consumption of vitamin A and vitamin E and embryo mortality. Conclusion of this research explain that addition of vitamin A, vitamin E and combination of both as 2000 IU/100g and 20 IU/100g produced the same of feed consumption, nutrient consumption, weight of egg and HDP but it can be increased vitamin A and vitamin E consumption and decreased embryo mortality of black Kedu.Key word : Black kedu, vitamin A, vitamin E, egg weight, embryo mortalityABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan vitamin A dan E dalam ransum terhadap bobot telur dan mortalitas embrio pada ayam kedu hitam. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kelompok Tani Ternak (KTT) Makukuhan Mandiri Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Penelitian menggunakan 100 ekor ayam kedu hitam betina, dan 20 ekor ayam kedu hitam jantan umur 1 tahun. Penelitian disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan (5 betina dan 1 jantan). Perlakuan yang diterapkan adalah T0 = ransum basal, T1 = ransum + vitamin E 20 IU/100g, T2 = ransum + Vitamin A 2000 IU/100g dan T3 = ransum + vitamin A 2000 IU/100g + vitamin E 20 IU/100g. Ransum tersusun dari jagung kuning, dedak padi, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung kerang, dan CaCO3. Parameter utama yang diamati meliputi bobot telur dan mortalitas embrio yang didukung dengan parameter konsumsi ransum, konsumsi nutrien, dan produksi telur harian. Data dianalisis ragam dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Data yang tidak normal menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan vitamin A sebesar 2000 IU/100g dan vitamin E sebesar 20 IU/100g serta kombinasi keduanya dalam ransum dapat meningkatkan konsumsi vitamin A dan E dan menurunkan mortalitas embrio. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan vitamin A, vitamin E serta kombinasi keduanya sebanyak 2000 IU/100g dan 20 IU/100g dalam ransum menghasilkan konsumsi ransum, konsumsi nutrien (EM, PK, LK, Ca, P), bobot telur dan HDP yang sama pada masing-masing perlakuan, tetapi dapat meningkatkan konsumsi vitamin A dan E dan menurunkan mortalitas embrio ayam kedu hitam.Kata kunci : Ayam kedu hitam, vitamin A, vitamin E, bobot telur, mortalitas embrio