Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Penanaman Apotek Hidup Sebagai Penyedia Obat Obatan Herbal Aisar Novita Novita; Adinda Nursabilla Purba; Hilda Julia
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v5i1.4649

Abstract

Pada umumnya, setiap rumah memiliki pekarangan, khususnya rumah yang berada di Desa Huta Durian, Kecamatan Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai. Pekarangan rumah dapata dimanfaatkan sebagai apotek hidup terutama sebagai penyedia tanaman obat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan rumah untuk penanaman apotek hidup sebagai penyedia obat-obatan herbal. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah terjun langsung ke lapangan berbaur dengan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pembuatan apotek hidup, kegiatan pembagian BLT di Desa Huta Durian, gotong royong bersama masyarakat Desa Huta Durian dan sosialisai ODF yang bekerjasama dengan Tim verifikasi dari Puskesmas Bintang Bayu sehingga masyarakat menetahi manfaat dan pentingnya keberadaan Water Closet (WC) yang layak di dalam rumah. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini membuat masyarakat, di Desa Huta Durian mengetahui manfaat apotek hidup dan termotivasi untuk membuat sendiri di pekarangan rumah masing-masing. Selain itu, terjalinnya hubungan yang lebih erat dan baik antar sesama masyarakat di Desa Huta Durian.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI TANAMAN JAMBU AIR (Syzygium aquem) DALAM POT DENGAN TANAH BERTEKSTUR LEMPUNG BERPASIR Hilda Julia
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v3i2.843

Abstract

Kebutuhan air irigasi tanaman merupakan hal yang penting untuk dipenuhi agar pertumbuhan tanaman tersebut optimal mulai dari fase vegetatif sampai fase generatif. Permasalahan yang sedang hangat di kalangan petani tanaman buah dalam pot saat ini adalah masalah gugurnya bakal buah (putik) pada tanaman tersebut. Banyak faktor penyebab gugurnya bakal buah tanaman, salah satunya adalah kekurangan air. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian khusus mengingat sifat dari tanaman jambu air sendiri, dalam penelitian ini khususnya jambu air madu hijau, mengkonsumsi air cukup tinggi setiap harinya. Untuk mengatasi masalah kekurangan air pada tanaman jambu air madu hijau tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu kebutuhan air tanaman rata-rata dalam pot melalui analisis kadar air di laboratorium pada tiga tahap analisis dan perhitungan Pot Water Requirements (PWR) serta Efisiensi Kebutuhan Air Irigasi. Rata-rata Kadar Air Kapasitas Lapang dari sampel media tanam dalam pot berkisar 48,66 %, Kadar Air Kering Udara berkisar 24,02 % dan PWR 5,38 liter dengan efisiensi kebutuhan air irigasi sistem curah (hand move atau portable) sebesar 5,62-6,37 liter dan sistem irigasi tetes (point source emitter) sebesar 4,84 – 5,45 liter.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DUA VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DAUN KENIKIR (Cosmos Sp). Hilda Julia; Noviantika Nasution; Rini Sulistiani; Bunga Raya Ketaren; Abdul Rahman Cemda
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 4 No. 1 (2023): Vol. 4 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v4i1.927

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ekstraksi biji mentimun yang belum matang (Cucumis sativus L.) sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai hormon gibberellin (G) dengan tingkat G0 = kontrol, G1 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 50%, G2 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 75%, dan G3 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 100%. Faktor kedua adalah penggunaan media tanam (M) dengan tingkat M0 = tanah atas 100% (kontrol), M1 = tanah atas 82,5% + limbah EFB 15% + Bioneensis 2,5%, M2 = tanah atas 72,5% + limbah EFB 25% + Bioneensis 2,5%, dan M3 = tanah atas 62,5% + limbah EFB 35% + Bioneensis 2,5%. Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) rancangan acak kelompok faktorial untuk melihat pengaruh ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), seperti yang ditunjukkan oleh parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Penggunaan komposisi media tanam memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), yang ditunjukkan oleh parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan panjang akar. Interaksi kombinasi faktor-faktor tersebut secara signifikan memengaruhi peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada stadium pre-persawahan, yang ditunjukkan oleh parameter jumlah daun.