Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN ECO ENZYME DAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA (PSB) SEBAGAI PUPUK BOOSTER ORGANIK TANAMAN Khairunnisa Rangkuti; Desi Ardilla; Bunga Raya Ketaren
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.702 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9381

Abstract

Abstrak: Masyarakat desa Perpanden dominan bekerja sebagai petani tanaman hortikultura dan perkebunan. 15 petani mitra yang tergabung dalam kelompok tani Mekar Jaya membudidayakan sayur dan buah sepanjang tahun. Permasalahan yang dihadapi petani mitra adalah rendahnya produktivitas dan ketergantungan pada pupuk kimia. Kelangkaan pupuk kimia bersubsidi seperti urea dan NPK menyebabkan harga pupuk tinggi di pasaran sehingga petani tidak mampu membelinya. Untuk itu tim pengabdian bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan pembuatan eco enzyme dan PSB sebagai pupuk organik dari limbah sayur dan buah. Metode pelaksanaan PKM dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap sosialisasi dan tahap pelatihan. Hasil akhir pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 85,3% terhadap pemahaman dan kemampuan petani membuat eco enzyme dan PhotoSyntetic Bacteria (PSB).Abstract: Perpanden villagers predominantly work as horticultural crops and plantation farmers. 15 partner farmers who are members of the Mekar Jaya farmer group cultivate vegetables and fruit throughout the year. The problems farmer are low productivity and dependence on chemical fertilizers. The scarcity of subsidized chemical fertilizers such as urea and NPK causes the price of fertilizer to be high in the market so that farmers cannot afford it. For this reason, the service team aims to provide assistance and training in the manufacture of eco enzyme and PSB as organic fertilizer from vegetable and fruit waste. The PKM implementation method is divided into two stages, namely the socialization stage and the training stage. The final result of the service showed that 85.3% there was an increase in the understanding and ability of farmers to make eco-enzymes and PhotoSynthetic Bacteria (PSB).
PENANAMAN AKAR WANGI (VETIVERIA ZIZANIOIDES) DI TANAM EDUKASI DAN KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN LEMBAH JUHAR Aisar Novita; Asritanarni Munar; Lita Nasution; Wan Arfiani Barus; Dafni Mawar Tarigan; Rini Sulistiani; Hilda Julia; Efrida Lubis; Bunga Raya Ketaren
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1760-1767

Abstract

Konservasi sumber daya tanah adalah perlindungan sumber daya alam tanah. Hal ini dicapai dengan menghilangkan atau mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan alam, pemanenan sumber daya lahan yang bertanggung jawab, serta upaya konservasi yang bertujuan untuk membalikkan kerusakan manusia terhadap sumber daya lahan. Konservasi dan pelestarian lingkungan menawarkan dua pendekatan tentang bagaimana mengelola lahan publik secara bertanggung jawab. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk melakukan penanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa penanaman 200 bibit tanaman akar wangi yang dilakukan di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat bersama dengan beberapa praktisi dan akademisi dari berbagai institusi di daerah Sumatera Utara dalam rangka Hari Air Sedunia, selain itu pengabdian masyarakat ini juga memberikan sosialisasi mengenai tanaman akar wangi kepada masyarakat sekitar lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat mengenai pentingnya konservasi dan pelestarian lingkungan yang sekaligus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai taman edukasi.
INOVASI MINUMAN PROBIOTIK BERBASIS LIMBAH KULIT KOPI Muhammad Thamrin; Desi Ardilla; Bunga Raya Ketaren
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.10733

Abstract

Abstrak: Petani di Desa Suka Makmur khususnya di Dusun XI yang tergabung dalam kelompok tani Sumbekan Simalem dengan jumlah anggota 78 orang adalah petani kopi dengan luas tanam mencapai 240 Ha. Permasalahan petani saat ini adalah ketersediaan limbah kulit kopi yang cukup banyak yang bersumber dari kebun kopi yang dikelolanya. Pandemic covid 19 yang masih berlangsung menyisakan persoalan bagi petani serta usahataninya untuk itu diperlukan pendampingan dalam mengatasi permasalahan tersebut sekaligus peningkatan kesejahteraannya. Pengabdian ini bertujuan untuk pendampingan dan pelatihan pembuatan minuman berbasis limbah kulit kopi. Metode pelaksanaan pengabdian ini dibagi menjadi dua tahapan, tahapan sosialisasi yaitu pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai bahan baku minuman dan tahapan pelatihan yaitu cara pembuatan minumannya. Data dikumpulkan melalui wawancara dan tes uraian berupa pre-test dan post-test terkait pengetahuan kelompok tani mengenai pengolahan limbah kulit kopi dan manfaatnya. Hasil akhir pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 85,1% terhadap pemahaman pemanfaatan dan kemampuan petani membuat minuman probiotik berbasis limbah kulit kopi.Abstract: Farmers in Desa Suka Makmur, especially in Dusun XI who are members of the Sumbekan Simalem farmer group with a total of 78 members, are coffee farmers with a planting area of up to 240 ha. The problem for farmers today is the availability of quite a lot of coffee skin waste sourced from the coffee plantations they manage. The ongoing Covid-19 pandemic leaves problems for farmers and their farming businesses, so assistance is needed in overcoming these problems as well as improving their welfare. This service aims to assist and train the manufacture of coffee skin waste-based beverages. The method of implementing this service is divided into two stages, the socialization stage, namely the use of coffee skin waste as raw material for beverages and the training stage, namely how to make drinks. Data were collected through interviews and description tests in the form of pre-tests and post-tests related to the knowledge of farmer groups regarding the processing of coffee skin waste and its benefits. The final results of community service showed that there has been an increase of 85.1% in understanding the use and ability of farmers to make probiotic drinks based on coffee skin waste.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DUA VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DAUN KENIKIR (Cosmos Sp). Hilda Julia; Noviantika Nasution; Rini Sulistiani; Bunga Raya Ketaren; Abdul Rahman Cemda
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 4 No. 1 (2023): Vol. 4 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v4i1.927

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ekstraksi biji mentimun yang belum matang (Cucumis sativus L.) sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai hormon gibberellin (G) dengan tingkat G0 = kontrol, G1 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 50%, G2 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 75%, dan G3 = konsentrasi ekstrak biji mentimun yang belum matang 100%. Faktor kedua adalah penggunaan media tanam (M) dengan tingkat M0 = tanah atas 100% (kontrol), M1 = tanah atas 82,5% + limbah EFB 15% + Bioneensis 2,5%, M2 = tanah atas 72,5% + limbah EFB 25% + Bioneensis 2,5%, dan M3 = tanah atas 62,5% + limbah EFB 35% + Bioneensis 2,5%. Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) rancangan acak kelompok faktorial untuk melihat pengaruh ekstrak biji mentimun yang belum matang sebagai sumber hormon gibberellin (GA7) dan media tanam pada bibit (stadium pre-persawahan) kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji mentimun yang belum matang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), seperti yang ditunjukkan oleh parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Penggunaan komposisi media tanam memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit pada bibit (stadium pre-persawahan), yang ditunjukkan oleh parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan panjang akar. Interaksi kombinasi faktor-faktor tersebut secara signifikan memengaruhi peningkatan pertumbuhan kelapa sawit pada stadium pre-persawahan, yang ditunjukkan oleh parameter jumlah daun.