Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Waktu Pekerjaan Konstruksi Pada Perluasan Ruang Lingkup Implementasi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Hingga Ke Lantai Produksi: Kasus Proyek Fabrikasi E-House di PT. X Setiawan Hadiswoyo; Budhi Suyitno; Susanto Sudiro
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 8 No 1 (2018): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v8i1.906

Abstract

PT. X memutuskan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan meluaskan ruang lingkupimplementasi ERP hingga lantai produksi. Dipilih SAP untuk kepentingan integrasi aktifitas ini karena SAPsaat ini sudah digunakan di perusahaan untuk menangani aktifitas penjualan dan pengiriman. Penelitian inidimaksudkan untuk mendapatkan cara perluasan lingkup implementasi ERP SAP sehingga dapat diterapkanpada sistem manufaktur di perusahaan yang dapat menangani kegiatan project engineering. Perluasan lingkupERP ini diterapkan untuk pelaksanaan proyek fabrikasi pada kasus fabrikasi Elektrikal House (E-House).Untuk implementasi ini dipilih modul SAP antara lain Material Management (MM), Production Planning(PP), Quality Management (QM) dan Project System (PS).Pada penelitian ini dilakukan integrasi aktifitas proyek meliputi pemesanan, perencanaan, eksekusiproyek, kontrol dan penyerahan proyek dengan mengintegrasikannya pada kegiatan manufaktur denganmenggunakan tranformasi New SAP line ke sistem manufaktur. Proyek engineering ini ditangani denganpendekatan manufaktur menggunakan MES mulai dari pendefinisian project, BOM, Production schedulingand dispatching dan eksekusinya. Integrasi ERP dan MES ini mempunyai potensi dapat digunakan untukmenyelesaikan kasus project engineering E-House dengan hasil sukses sesuai lingkup pekerjaan.
ANALISA PENGARUH PENGOPERASIAN HPH (HIGH PRESSURE HEATER) PADA PERFORMA PLTU PC 400 MW Agus Salim; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 11 No 2 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i2.2470

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Steam Power Plants), dimana pada Pembangkit tersebut menggunakan siklus rankine. Efisiensi siklus rankine sendiri dapat ditingkatkan dengan proses regenerasi, sistem regenerasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap sendiri salah satunya adalah high pressure heater. Analisis Pengaruh Pengoperasian HPH (High pressure heater) Pada Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil perhitungan heat rate PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) pada kondisi HPH dioperasikan dan tidak dioperasikan, pengambilan data dengan melaksanakan pengujian performance test dan metode observasi di PLTU. metode yang digunakan adalah berdasarkan standar ASME PTC. Penelitian ini menggunakan 3 daya yang telah ditentukan sebagai acuan perhitungan yaitu 300 MW, 350 MW dan 400 MW. Hasil perhitungan dan analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengoperasian High pressure heater menyebabkan penurunan pada nilai heat rate dan heat consumption serta peningkatan pada efisiensi termal di PLTU. Sedangkan efisiensi boiler tidak ada dampak yang berpengaruh dikarenakan, perhitungan pada boiler hanya mencakup siklus udara dan bahan bakar. Pengoperasian dengan kondisi high pressure heater tidak dioperasikan juga menyebabkan peningkatan kerugian finansial pada PLTU akibat deviasi heat rate. Dimana kerugian bisa mecapai Rp.105.382.853,42 / hari pada beban 400 MW, Rp.139.086.614,17/hari pada beban 350 MW dan Rp.152.252.417,65/hari pada beban 300 MW
Optimasi Sistem Pendingin Shell & Tube Tipe Helixchanger Untuk Genset Kapasitas 150 kVA Hernanda; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 12 No 1 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i1.3197

Abstract

Jenisi alat penukar kalor sangatlah beragam dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang paling banyak dipergunakan berkat konstruksinya relatif sederhana dan memiliki keandalan karena dapat dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja. Seperti yang telah disebutkan objek dari penelitian ini untuk mendapatkan penurunan temperatur yang lebih baik, dikarenakan pada saat genset operasional mesin genset mengeluarkan panas dengan suhu yang tinggi sampai 64,9 °C sehingga harus dilakukan pendinginan pada mesin genset agar tidak terjadi kerusakan. Condenser yang saat ini digunakan adalah berupa shell tube dengan buffle segmental. selanjutnya penelitian akan lakukan pada mesin genset kapasitas 150 kVA dengan optimasi desain helix exchanger dan penurunan temperatur mencapai 10% dari temperatur sebelumnya.
Analisis Energi Panas pada Alat Pengering Kacang Mete LA ODE MOHAMMAD FIRMAN; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 12 No 1 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i1.3310

Abstract

Peningkatan perpindahan panas dan uap antara udara dan produk yang dikeringkan adalah sangat penting pada pengeringan produk-produk pertanian, misalnya pengeringan kacang mete. Peningkatan panas dan temperatur udara di dalam ruang pengering kacang mete diperoleh dari energi surya. Umumnya, energi panas dan temperatur udara yang dibutuhkan oleh ruang pengering tidak tercapai sebagaimana energi panas dan temperatur dari energi surya. Untuk menyelesaikan masalah ini, dibangun sebuah prototip alat pengering yang dilengkapi dengan alat penukar kalor (APK). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perpindahan panas dan temperatur udara di ruang pengering dan di APK, serta membuktikan penggunaan persamaan. Dimensi prototip adalah panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1 m, dan jumlah kapasitas kacang mete yang dikeringkan sebanyak 30 kg. Sumber panas yang digunakan berasal dari energi surya untuk memanaskan ruang pengering dan bahan bakar batu bara untuk memanaskan APK. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung, dan melakukan analisis. Hasil yang diperoleh saat melakukan pengamatan bahwa penggunaan energi surya menunjukkan temperatur udara di ruang pengering masih berada di bawah 60 oC. Oleh sebab itu, penambahan energi panas yang berasal dari APK sangat dibutuhkan agar temperatur udara dalam ruang pengering dapat mencapai 60 oC. Peningkatan temperatur udara dalam ruang pengering membutuhkan energi panas dari APK sebesar qAPK = 23.3 kJ/s. Perpindahan panas selama proses pengeringan adalah: perpindahan panas secara konveksi (qk) = 0.32 kJ/s, Radiasi (qn) = 0.4 kJ/s dan konduksi (qd) = 1.1 kJ/s. Sedangkan kehilangan panas melalui ventilasi sebesar (qV2) = 20.3 kJdet.
Analisis Penurunan Tekanan Aliran Udara Pada Pipa Bertekanan Erlanda Augupta Pane; Ismail Ismail; Febrian Dwi Yudhanto; Budhi Suyitno
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3111

Abstract

Penurunan tekanan pada sistem pemipaan bertekanan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pengaturan unit operasional kompresor dan air dryer pada area power house dalam mensuplai aliran udara ke dalam area welding dan area dieshop dikarenakan kerugian yang ditimbulkan, akibat tidak termanfaatkannya tekanan aliran udara secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab kerugian penurunan tekanan pada sistem pipa bertekanan di unit area welding, power house, dan dieshop dengan menggunakan metode analisis besaran nilai kerugian yang terbagi menjadi dua sub bagian yaitu kerugian mayor (Mayor Pressure Loses) dan kerugian minor (Minor Pressure Losses) berdasarkan metode French dengan mengacu pada studi lapangan komponen pipa bertekan. Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa penurunan tekanan mayor pipa bertekan (hgs) sebesar 525.21 Pa atau memiliki persentase sebesar 51.61 %, sedangkan penurunan tekanan minor pipa (hL) sebesar 471.9 Pa atau persentase sebesar 46.37%. Persentase penurunan tekanan udara total maksimum berdasarkan lokasi ketiga area yaitu area welding, powerhouse, dan dieshop secara berurutan dapat diketahui yaitu 0.025%, 0.055%, dan 0.061%. Kondisi penurunan tekanan pipa tertinggi terdapat di area dieshop dengan nilai sebesar 719558.9 Pa, dimana ukuran tersebut kurang dari ukuran suplai laju aliran udara dari pipa bertekanan yang berasal dari kompresor dengan tekanan standar sebesar 720000 Pa, hal ini disebabkan sistem instalasi pipa bertekanan yang tidak mengikuti kondisi standar dan ukuran dimensi pipa yang kurang tepat.
Analisis Waktu Pekerjaan Konstruksi Pada Perluasan Ruang Lingkup Implementasi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Hingga Ke Lantai Produksi: Kasus Proyek Fabrikasi E-House di PT. X Setiawan Hadiswoyo; Budhi Suyitno; Susanto Sudiro
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 8 No. 1 (2018): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v8i1.906

Abstract

PT. X memutuskan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan meluaskan ruang lingkupimplementasi ERP hingga lantai produksi. Dipilih SAP untuk kepentingan integrasi aktifitas ini karena SAPsaat ini sudah digunakan di perusahaan untuk menangani aktifitas penjualan dan pengiriman. Penelitian inidimaksudkan untuk mendapatkan cara perluasan lingkup implementasi ERP SAP sehingga dapat diterapkanpada sistem manufaktur di perusahaan yang dapat menangani kegiatan project engineering. Perluasan lingkupERP ini diterapkan untuk pelaksanaan proyek fabrikasi pada kasus fabrikasi Elektrikal House (E-House).Untuk implementasi ini dipilih modul SAP antara lain Material Management (MM), Production Planning(PP), Quality Management (QM) dan Project System (PS).Pada penelitian ini dilakukan integrasi aktifitas proyek meliputi pemesanan, perencanaan, eksekusiproyek, kontrol dan penyerahan proyek dengan mengintegrasikannya pada kegiatan manufaktur denganmenggunakan tranformasi New SAP line ke sistem manufaktur. Proyek engineering ini ditangani denganpendekatan manufaktur menggunakan MES mulai dari pendefinisian project, BOM, Production schedulingand dispatching dan eksekusinya. Integrasi ERP dan MES ini mempunyai potensi dapat digunakan untukmenyelesaikan kasus project engineering E-House dengan hasil sukses sesuai lingkup pekerjaan.
ANALISA PENGARUH PENGOPERASIAN HPH (HIGH PRESSURE HEATER) PADA PERFORMA PLTU PC 400 MW Agus Salim; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 11 No. 2 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i2.2470

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Steam Power Plants), dimana pada Pembangkit tersebut menggunakan siklus rankine. Efisiensi siklus rankine sendiri dapat ditingkatkan dengan proses regenerasi, sistem regenerasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap sendiri salah satunya adalah high pressure heater. Analisis Pengaruh Pengoperasian HPH (High pressure heater) Pada Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil perhitungan heat rate PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) pada kondisi HPH dioperasikan dan tidak dioperasikan, pengambilan data dengan melaksanakan pengujian performance test dan metode observasi di PLTU. metode yang digunakan adalah berdasarkan standar ASME PTC. Penelitian ini menggunakan 3 daya yang telah ditentukan sebagai acuan perhitungan yaitu 300 MW, 350 MW dan 400 MW. Hasil perhitungan dan analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengoperasian High pressure heater menyebabkan penurunan pada nilai heat rate dan heat consumption serta peningkatan pada efisiensi termal di PLTU. Sedangkan efisiensi boiler tidak ada dampak yang berpengaruh dikarenakan, perhitungan pada boiler hanya mencakup siklus udara dan bahan bakar. Pengoperasian dengan kondisi high pressure heater tidak dioperasikan juga menyebabkan peningkatan kerugian finansial pada PLTU akibat deviasi heat rate. Dimana kerugian bisa mecapai Rp.105.382.853,42 / hari pada beban 400 MW, Rp.139.086.614,17/hari pada beban 350 MW dan Rp.152.252.417,65/hari pada beban 300 MW
Optimasi Sistem Pendingin Shell & Tube Tipe Helixchanger Untuk Genset Kapasitas 150 kVA Hernanda; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 12 No. 1 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i1.3197

Abstract

Jenisi alat penukar kalor sangatlah beragam dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang paling banyak dipergunakan berkat konstruksinya relatif sederhana dan memiliki keandalan karena dapat dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja. Seperti yang telah disebutkan objek dari penelitian ini untuk mendapatkan penurunan temperatur yang lebih baik, dikarenakan pada saat genset operasional mesin genset mengeluarkan panas dengan suhu yang tinggi sampai 64,9 °C sehingga harus dilakukan pendinginan pada mesin genset agar tidak terjadi kerusakan. Condenser yang saat ini digunakan adalah berupa shell tube dengan buffle segmental. selanjutnya penelitian akan lakukan pada mesin genset kapasitas 150 kVA dengan optimasi desain helix exchanger dan penurunan temperatur mencapai 10% dari temperatur sebelumnya.
Analisis Energi Panas pada Alat Pengering Kacang Mete LA ODE MOHAMMAD FIRMAN; Budhi Suyitno
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 12 No. 1 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i1.3310

Abstract

Peningkatan perpindahan panas dan uap antara udara dan produk yang dikeringkan adalah sangat penting pada pengeringan produk-produk pertanian, misalnya pengeringan kacang mete. Peningkatan panas dan temperatur udara di dalam ruang pengering kacang mete diperoleh dari energi surya. Umumnya, energi panas dan temperatur udara yang dibutuhkan oleh ruang pengering tidak tercapai sebagaimana energi panas dan temperatur dari energi surya. Untuk menyelesaikan masalah ini, dibangun sebuah prototip alat pengering yang dilengkapi dengan alat penukar kalor (APK). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perpindahan panas dan temperatur udara di ruang pengering dan di APK, serta membuktikan penggunaan persamaan. Dimensi prototip adalah panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1 m, dan jumlah kapasitas kacang mete yang dikeringkan sebanyak 30 kg. Sumber panas yang digunakan berasal dari energi surya untuk memanaskan ruang pengering dan bahan bakar batu bara untuk memanaskan APK. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung, dan melakukan analisis. Hasil yang diperoleh saat melakukan pengamatan bahwa penggunaan energi surya menunjukkan temperatur udara di ruang pengering masih berada di bawah 60 oC. Oleh sebab itu, penambahan energi panas yang berasal dari APK sangat dibutuhkan agar temperatur udara dalam ruang pengering dapat mencapai 60 oC. Peningkatan temperatur udara dalam ruang pengering membutuhkan energi panas dari APK sebesar qAPK = 23.3 kJ/s. Perpindahan panas selama proses pengeringan adalah: perpindahan panas secara konveksi (qk) = 0.32 kJ/s, Radiasi (qn) = 0.4 kJ/s dan konduksi (qd) = 1.1 kJ/s. Sedangkan kehilangan panas melalui ventilasi sebesar (qV2) = 20.3 kJdet.