Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

UJI AKURASI SLOPE GRADIENT DIGITAL TERRAIN MODEL HASIL PEMOTRETAN FOTO UDARA (STUDI KASUS : KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG) Fransisca Dwi Agustina; Martinus Edwin Tjahjadi; Imam Zulhan
Jurnal Geosaintek Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i1.19469

Abstract

Penelitian ini mengkaji terkait uji akurasi slope gradient pada Digital Terrain Model (DTM) yang dihasilkan dari pemotretan foto udara, khususnya dengan menggunakan teknologi drone.  Pemotretan foto udara dengan drone telah menjadi metode yang umum digunakan untuk tujuan pemetaan. Metode pemotretan teknologi drone memungkinkan pengambilan data fotogrametri dengan resolusi tinggi dan detail yang signifikan, namun penting untuk memvalidasi akurasi hasil pemodelan DTM, terutama terkait dengan parameter slope gradient. Slope gradient memiliki implikasi penting dalam pemodelan kemiringan lereng, analisis kestabilan lereng, dan perencanaan tata guna lahan. Penelitian ini melibatkan uji akurasi DTM dengan membandingkan nilai slope gradient dari model dengan nilai slope yang diukur secara langsung di lapangan.  Metode yang digunakan yaitu pemrosesan data dari foto udara dan ekstraksi informasi dari kemiringan tanah. Data lapangan tersebut mencakup pengukuran kemiringan secara langsung pada titik-titik tertentu. Analisis statistik digunakan untuk membandingkan hasil dari DTM dengan data lapangan guna menguji tingkat akurasi. Berdasarkan hasil persentase kemiringan lereng memiliki pengaruh terhadap kestabilan lereng. Pemanfaatan data DTM dari foto udara melalui proses filtering dapat digunakan dalam melakukan analisa slope gradient atau kemiringan lereng. Hal tersebut dinyatakan dalam nilai Root Mean Square Error (RMSE) dari uji validasi kelayakan sampel area, bahwa keseluruhan area sampel memiliki selisih X < 8%, dimana dalam standar 8% masih di anggap datar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejauh mana akurasi slope gradient dari DTM hasil pemotretan foto udara dan memiliki implikasi penting pada penggunaan foto udara dan teknologi pemetaan untuk analisis topografi dan perencanaan wilayah.
PERBANDINGAN LUASAN PERSIL ORTOFOTO DAN DIRECT TRIANGULASI DARI PEMOTRETAN FOTO UDARA MENGGUNAKAN DRONE (STUDI KASUS : KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR) Martinus Edwin Tjahjadi; Fransisca Dwi Agustina; Wahdianaldy Adhiatama
Jurnal Geosaintek Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i1.19470

Abstract

Pemetaan dengan menggunakan drone dapat memberikan kemudahan dalam memperoleh data spasial yang akurat. Dengan menggunakan dua metode umum dalam pemrosesan data foto udara teknologi drone yaitu ortorektifikasi untuk dapat menghasilkan ortofoto dan direct triangulasi menggunakan data langsung dari drone. Perbandingan luasan persil antara ortofoto dan direct triangulasi menjadi hal yang relevan pada bidang ini, karena dapat memberikan pemahaman lebih tentang keakuratan kedua metode tersebut dalam mempresentasikan luasan sebenarnya pada suatu area. Metodologi penelitian ini melibatkan akuisisi data, pemrosesan, dan analisis untuk mengevaluasi perbedaan luasan persil antara kedua metode. Untuk mengetahui akurasi spasial yang dihasilkan dari perkembangan teknologi pengolahan data foto udara dengan metode pemetaan bidang tanah menggunakan drone, maka dilakukan pengujian ketelitian yang mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Berdasarkan hasil dari ketelitian geometri nilai RMSE pada ortofoto teknik foto tegak 0,063 m dan ortofoto dengan teknik foto konvergen 0.53 m. Hasil RMSE metode direct triangulasi dengan teknik foto konvergen 0.066 m. Rata-rata selisih luasan ortofoto pada foto tegak 0.831 m², ortofoto pada foto konvergen 3.119 m² dan pada foto konvergen dengan metode direct triangulasi 0.936 m². Dengan melihat hasil dari perbandingan luasan persil antara ortofoto dan direct triangulasi nantinya dapat memberikan informasi pada pengembangan teknik pemetaan dengan drone dan pengguna di bidang pemetaan dan survei tanah.
Perancangan dan Pembuatan Website Profil Program Profesi 1 Tahun – Universitas Zainul Hasan Probolinggo Deddy Rudhistiar; Reiny Ditta Myrtanti; Fransisca Dwi Agustina; Muhammad Fajar Fazriyana
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.3105

Abstract

Saat ini masyarakat semakin dipermudah dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dan diinginkan melalui berbagai sarana informasi dan komunikasi, yang salah satunya adalah website. Kehadiran website tidak hanya memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi, melainkan juga menjadi sarana atau media visual yang dapat diakses oleh penggunanya secara online. Program Profesi 1 Tahun – Universitas Zainul Hasan Probolinggo (i-tech zaha) merupakan program profesi yang dilaksanakan selama 1 tahun dan dikelola oleh Universitas Zainul Hasan Probolinggo, dimana saat ini website yang dimiliki masih bergabung pada website Universitas Zainul Hasan serta belum merancang dan membuat website tersendiri, sehingga ini menjadikan adanya kendala bagi pihak i-tech zaha dalam penyampaian yang berhubungan dengan profil kampus, program kerja, dan aktivitas lainnya pada lingkungan warga di sekitar wilayah Probolinggo, dan informasi yang diberikan tidak dapat ter-update secara langsung. Bentuk solusi dalam mengatasi permasalahan yang muncul adalah merancang serta membuat website profil i-tech zaha sebagai media untuk penyebaran informasi kepada lingkup di sekitar yang bertujuan untuk membantu pihak i-tech zaha. Website ini akan dirancang dan dibuat dengan teknologi Model View Controller (MVC) yang memanfaatkan framework Codeigniter, selain itu diakhir kegiatan diberikan pelatihan serta pendampingan dalam menggunakan website profil, untuk memudahkan pengelola website. Melalui penggunaan teknologi informasi secara digital dalam bentuk website tersebut, maka pengelola website dapat menyampaikan informasi apapun mengenai i-tech zaha kepada masyarakat secara akurat, cepat dan efektif.
PEMBUATAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI WEBSITE SEKOLAH SMK PGRI SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG Sisca, Fransisca Dwi Agustina; Edwin Tjahjadi, Martinus Edwin Tjahjadi; F.X Ari Wibisono; Deddy Rudhistiar
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.3155

Abstract

Kegiatan Abdimas dalam bentuk Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang mencerminkan upaya dalam pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam pendidikan melalui projek pembuatan Website Profil Sekolah SMK PGRI Sumberpucung. Penelitian ini nantinya bertujuan untuk dapat meningkatkan visibilitas sekolah, memperkuat hubungan antara sekolah, siswa, dan orang tua, serta dapat meningkatkan aksesibilitas informasi terkait kegiatan sekolah. Pada masa ini SMK PGRI Sumberpucung masih belum memiliki website yang berisi profil sekolah, kepengurusan, nomer kontak sekolah dan semua kegiatan yang terkait dengan aktivitas proses belajar mengajar siswa SMK PGRI Sumberpucung, dimana informasi mengenai SMK PGRI Sumberpucung tersebut saat ini masih dilakukan secara manual (hanya melalui brosur atau mouth by mouth) sehingga informasi mengenai sekolah tersebut hanya sebatas di lingkungan masyarakat sekitar lokasi SMK PGRI Sumberpucung. Mitra merupakan salah satu pusat pendidikan jurusan kejuruan di wilayah sumberpucung Kabupaten Malang, untuk itu guna membantu penyebaran informasi kepada lingkungan sekitar diperlukan pembuatan website profil sekolah. Website dibangun menggunakan teknologi Model View Controller (MVC) dengan framework Codeigniter, kemudian dilakukan pelatihan dan pendampingan pengoperasian website profil tersebut pada pengurus. Kontribusi mendasar pada mitra yaitu dapat membawa dampak positif terhadap efisiensi dan efektivitas komunikasi internal dan eksternal sekolah. Program yang diusulkan juga berfungsi sebagai media informasi dalam bentuk digital/elektronik yang bermanfaat terhadap keberlangsungan masyarakat yang telah menggunakan teknologi informasi di lingkungan sekitar. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh penerapan inovasi di bidang pendidikan melalui teknologi informasi, khususnya dalam meningkatkan transparansi dan keterlibatan semua pihak terkait dengan lingkup sekolah.
POLA PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG Winarni, Sri; Amar Rizqi Afdholy; Fransisca Dwi Agustina; Adkha Yulianandha Mabrur; Adhi Widyarthara
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 9 No 01 (2025): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v9i01.12954

Abstract

Permukiman merupakan lingkungan hunian tempat bermukim yang menjadi kebutuhan utama manusia untuk hidup. Permukiman mencerminkan wujud interaksi manusia dengan lingkungannya yang mencakup interaksi sosial, ekonomi, budaya dan alam. Seiring meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan, meningkat pula kebutuhan sarana dan prasarana terutama kebutuhan tempat tinggal. Permukiman bantaran sungai merupakan salah satu bentuk pemukiman yang berkembang pesat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di perkotaan, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan harga tanah yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pembentuk permukiman dalam hal ini mengetahui konsep bermukim yang menunjukkan cara masyarakat beradaptasi dengan lingkungan dalam membentuk pola permukiman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola permukiman berorientasi menghadap ke jalan, membelakangi sungai dan berbentuk kurva linier dan organis, pola terbentuk dari hasil adaptasi masyarakat terhadap keterbatasan lahan, kondisi alam, serta kebutuhan sosial dan ekonomi. Faktor sosial ekonomi rendah dan keterbatasan lahan menyebabkan pembangunan tidak sesuai standar tata ruang sehingga dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar perencanaan penataan permukiman bantaran sungai yang lebih berkelanjutan.
EVALUASI AKURASI PADA ORTOFOTO DAN DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) BERDASARKAN PENAMBAHAN PARSIAL FOTO UDARA Fransisca Dwi Agustina; Martinus Tjahjadi; Lalu Suaprana; Suzanna Septamawati
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i3.1854

Abstract

Teknologii dronei telahi menjadii salahi satui teknologii populeri yangi dimanfaatkani untuki pemetaani topografi.i Namun,i hasili akurasii ortofotoi dani Digitali Terraini Modeli (DTM)i perlui dii kajii akurasinya,i yangi seringkalii berpengaruhi padai hasili resolusii foto.i Dalami penelitiani ini,i dilakukani penambahani parsiali fotoi udarai yangi diambili darii beberapai bagiani wilayahi tertentui untuki melengkapii dani meningkatkani detaili sertai akurasii datai yangi telahi ada,i sepertii ortofotoi dani DTM.i Penambahani fotoi udarai tersebuti diharapkani dapati meningkatkani akurasii hasili pemetaan.i Dengani menerapkani penambahani fotoi udarai nantinyai dapati memengaruhii dani meningkatkani akurasii padai ortofotoi dani DTM.i Metodei evaluasii akurasii yaitui mencakupi perbandingani visuali dani analisisi akurasii posisii menggunakani datai pengukurani GPSi darii titiki kontrol.i Pengujiani akurasii dilakukani dengani menghitungi Rooti Meani Squarei Errori (RMSE)i untuki menilaii ketepatani posisii padai ortofotoi dani DTM.i Maka,i hasili ketelitiani horizontali dani vertikali sesuaii dengani standari ASPRSi sebelumi dani sesudahi adanyai penambahani parsiali fotoi udarai mendapatkani selisihi i 0.06i mi dani 0.05i mi RMSEr.i Hasili ketelitiani vertikali sebelumi dani sesudahi adanyai penambahani parsiali fotoi udarai mempunyaii selisihi 0,0465i mi dani 0,0461i mi RMSEz.i Berdasarkani hasili evaluasii akurasii padai ortofotoi dani DTMi dapati disimpulkani bahwai penambahani parsiali fotoi udarai dapati memengaruhii ataui meningkatkani akurasii ortofotoi dani DTM.
UJI LENDUT DEFORMASI JEMBATAN DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN KONVERGEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DRONE Agustina, Fransisca Dwi; Tjahjad, Martinus Edwin; Nasri, Muhammad Zhorif
Jurnal Geosaintek Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya objek jembatan merupakan infrastruktur transportasi yang memiliki konstruksi untuk dipantau secara periodik, salah satunya melalui monitoring deformasi. Dengan melihat beberapa teknologi yang berkembang untuk monitoring deformasi, diantaranya teknologi di bidang survei terestris seperti GPS, total station, dan waterpass yang pada dasarnya memiliki kelemahan tersendiri dari segi biaya dan waktu monitoring. Di bidang fotogrametri berkembang teknologi drone drone DJI Phantom 4 Pro yang dapat digunakan untuk monitoring deformasi. Penelitian ini berfokus untuk melakukan pengujian kemampuan pada teknologi drone DJI Phantom 4 Pro untuk pemantauan deformasi jembatan. Studi kasus deformasi berupa uji lendut jembatan dalam kondisi terbebani. Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan teknik pemotretan konvergen pada akuisisi foto tanpa beban dan dengan beban. Proses data uji deformasi jembatan menggunakan metode bundle adjustment multi foto. Berdasarkan hasil pengujian teknologi drone untuk deformasi jembatan maka dapat mendeteksi lendutan dan pergeseran ke arah z positif yang relatif kecil (tidak terjadi kerusakan struktur) pada Jembatan Sambong dengan kisaran antara ±0,025 mm - 1,281 mm serta ketelitian antara ±0,181 mm - 0,773 mm. Berdasarkan tingkat ketelitian pergeseran tersebut, maka teknologi drone DJI Phantom 4 Pro mampu mendeteksi lendutan pada konstruksi jembatan hingga di bawah 1 mm.
UJI AKURASI SLOPE GRADIENT DIGITAL TERRAIN MODEL HASIL PEMOTRETAN FOTO UDARA (STUDI KASUS : KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG) Agustina, Fransisca Dwi; Tjahjadi, Martinus Edwin; Zulham, Imam
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji terkait uji akurasi slope gradient pada Digital Terrain Model (DTM) yang dihasilkan dari pemotretan foto udara, khususnya dengan menggunakan teknologi drone. Pemotretan foto udara dengan drone telah menjadi metode yang umum digunakan untuk tujuan pemetaan. Metode pemotretan teknologi drone memungkinkan pengambilan data fotogrametri dengan resolusi tinggi dan detail yang signifikan, namun penting untuk memvalidasi akurasi hasil pemodelan DTM, terutama terkait dengan parameter slope gradient. Slope gradient memiliki implikasi penting dalam pemodelan kemiringan lereng, analisis kestabilan lereng, dan perencanaan tata guna lahan. Penelitian ini melibatkan uji akurasi DTM dengan membandingkan nilai slope gradient dari model dengan nilai slope yang diukur secara langsung di lapangan. Metode yang digunakan yaitu pemrosesan data dari foto udara dan ekstraksi informasi dari kemiringan tanah. Data lapangan tersebut mencakup pengukuran kemiringan secara langsung pada titik-titik tertentu. Analisis statistik digunakan untuk membandingkan hasil dari DTM dengan data lapangan guna menguji tingkat akurasi. Berdasarkan hasil persentase kemiringan lereng memiliki pengaruh terhadap kestabilan lereng. Pemanfaatan data DTM dari foto udara melalui proses filtering dapat digunakan dalam melakukan analisa slope gradient atau kemiringan lereng. Hal tersebut dinyatakan dalam nilai Root Mean Square Error (RMSE) dari uji validasi kelayakan sampel area, bahwa keseluruhan area sampel memiliki selisih X < 8%, dimana dalam standar 8% masih di anggap datar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejauh mana akurasi slope gradient dari DTM hasil pemotretan foto udara dan memiliki implikasi penting pada penggunaan foto udara dan teknologi pemetaan untuk analisis topografi dan perencanaan wilayah.
PERBANDINGAN LUASAN PERSIL ORTOFOTO DAN DIRECT TRIANGULASI DARI PEMOTRETAN FOTO UDARA MENGGUNAKAN DRONE (STUDI KASUS : KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR) Tjahjadi, Martinus Edwin; Agustina, Fransisca Dwi; Adhiatama, Wahdianaldy
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemetaan dengan menggunakan drone dapat memberikan kemudahan dalam memperoleh data spasial yang akurat. Dengan menggunakan dua metode umum dalam pemrosesan data foto udara teknologi drone yaitu ortorektifikasi untuk dapat menghasilkan ortofoto dan direct triangulasi menggunakan data langsung dari drone. Perbandingan luasan persil antara ortofoto dan direct triangulasi menjadi hal yang relevan pada bidang ini, karena dapat memberikan pemahaman lebih tentang keakuratan kedua metode tersebut dalam mempresentasikan luasan sebenarnya pada suatu area. Metodologi penelitian ini melibatkan akuisisi data, pemrosesan, dan analisis untuk mengevaluasi perbedaan luasan persil antara kedua metode. Untuk mengetahui akurasi spasial yang dihasilkan dari perkembangan teknologi pengolahan data foto udara dengan metode pemetaan bidang tanah menggunakan drone, maka dilakukan pengujian ketelitian yang mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Berdasarkan hasil dari ketelitian geometri nilai RMSE pada ortofoto teknik foto tegak 0,063 m dan ortofoto dengan teknik foto konvergen 0.53 m. Hasil RMSE metode direct triangulasi dengan teknik foto konvergen 0.066 m. Rata-rata selisih luasan ortofoto pada foto tegak 0.831 m², ortofoto pada foto konvergen 3.119 m² dan pada foto konvergen dengan metode direct triangulasi 0.936 m². Dengan melihat hasil dari perbandingan luasan persil antara ortofoto dan direct triangulasi nantinya dapat memberikan informasi pada pengembangan teknik pemetaan dengan drone dan pengguna di bidang pemetaan dan survei tanah.