Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA RUTAN ALAM DATARAN RENDAH DI PT ASIALOG, JAMBI Ari Wibowo
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 1, No 1 (2004): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2004.1.1.14-25

Abstract

Penelitian yang dilakukan di hutan hujan dataran rendah PT Asialog, Jambi bertujuan untuk mengidentifikasi upaya pengedalian kebakaran hutan dan efektifitasnya, Penelitian dilaksanakan memlalui pengamatan untuk mengetahui kondisi kawasan hutan, cara pengelolaan, kerawanan terhadap kebakaran dan efektifitasnya sistem pengendalian kebakaran yang telah diterapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum kondisi kawasan hutan di PT. Asialog cukup aman dari bahaya kebekaran karena curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, dan vegetasi yang selalu hujau. Akan tetapi kecenderungan iklim dengan musim kemarau berkempanjangan dapat mengeringkan seluruh vegetasi terutama tumbuhan bawah sebagai bahan bakar potensial. Tingkat bahaya kebekaran relatigf tinggi di sepanjang jalan hutan, kawasn yang berbatasan dengan huta tanaman dan tempat-tempat kegiatan masyarakat. Untuk mengantisipasi dan mencegah kebakaran hutan, HPH telah membentuk organisasi guna kegiatan perlindungan hutan termasuk kebekaran hutan, HPH telah membentuk organisasi guna kegiatan perlindungan hutan termasuk kebakaran hutan, yang disebut dengan "Tim Siap Tanggap Darurat". Selain itu telah disediakan peralatan seperti truk tangki, tangki air yang diletakan sepanjang jalan utama, peralatan transportasi dan komunikasi, peralatan tangan dan meletakan tanda-tanda peringatan bahaya kebekaran hutan. Meskipun sistem yang diterapkan masih kurang memadai untuk mengamankan seluruh kawasan hutan, tetapi secara umum sistem yang diterapkan telah memadai untuk deteksi awal dan menvegah penyebaran api, serta pemedam kebakaran kecil yang mulai terjadi di kawasan hutan.
PENYAKIT Acacia Mangium Wild DI KPH MAJALENGKA DAN KPH BANTEN Ari Wibowo; Illa Anggraeni
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 2, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2005.2.4.339-347

Abstract

Permasalahan yang timbul dengan penanaman hutan industri (HTI) secara monokultur dan dengan sekala luas adalah sangat rentan terhadap serangan hama penyakit. A cacia mangium Wild.adalah jenis yang banyak dikembangkan sebagai tanaman HTI,dan jenis ini telah diketahui diserang oleh berbagai jenis penyakit. Untuk mengetahui berbagai jenis penyakit yang menyerang tanaman Acacia mangium Wild. dilakukan penelitan di KPH Majalengka dan Banten. pengamatan di lapangan dengan membuat petak-petak pengamatan berukuran 20 x 20 meter persegi pada berbagai umur tanamanAcacia mangium Wild.dan menghitung potensi serangan serta intensitas serangan penyakit.Hasil penelitian ini menunjukkanbabwa tanaman Acacia mangium Wild.berumur 1-2 tahun di KPH Majalengka terserang penyakit bercak daun dengan intensitas ringan, sedangkan di KPH Banten,                                       tanamanAcacia mangiumWild. berumur 1-2 tabun terserang penyakit karat daun dan embun jelaga dengan intensitas ringan. Di kedua lokasi pada umumnya tanaman Acacia mangium Wild.   yang berumur lebihdari tiga tahun bebas dari penyakit, kecuali ditemukannya penyakit embun jelaga dengan intensitas ringan di KPH Banten.
POTENSI KARBON PADA HUTAN TANAMAN TUSAM, MAHONI DAN JATI DI JAWA BARAT DAN BANTEN N. M. Heriyanto; Ari Wibowo; R. Garsetiasih
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.787 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.3.147-154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon pada hutan tusam, mahoni dan hutan jati berikut tumbuhan bawahnya. Penelitian dilakukan di BKPH Manglayang Barat pada bulan Juni 2007 sedangkan di BKPH Bayah pada bulan Desember 2007. Pengumpulan data untuk pohon dan tumbuhan bawah menggunakan metode plot bujur sangkar berukuran 50 x 50 m dan 1 x 1 m dan penentuan plot dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbon pada tusam (Pinus merkusii) umur dua puluh tahun sebesar 161,04 ton C/ha, tumbuhan bawah 1,14 ton C/ha, total 162,18 ton C/ha atau setara dengan 593,58 ton CO2/ha; faktor ekspansi biomasa dan rasio akar tajuk sebesar 1,64 dan 0,12. Tusam umur lima tahun sebesar 15,04 ton C/ha, tumbuhan bawah sebesar 0,81 ton C/ha, total 15,85 ton C/ha setara dengan 58,01 ton CO2/ha; faktor ekspansi biomasa dan rasio akar tajuk sebesar 2,25 dan 0,14. Kandungan karbon pada mahoni (Swietenia macrophylla) umur sembilan tahun sebesar 25,82 ton C/ha, tumbuhan bawah 0,60 ton C/ha, total 26,42 ton C/ha setara dengan 96,70 ton CO2/ha; faktor ekspansi biomasa dan rasio akar tajuk sebesar 1,46 dan 0,21. Hutan jati (Tectona grandis) umur tujuh tahun memiliki kandungan karbon sebesar 316,21 ton C/ha, tumbuhan bawah sebesar 0,54 ton C/ha, total sebesar 316,75 ton C/ha atau setara dengan 1.159,30 ton CO2/ha; serta faktor ekspansi biomasa dan rasio akar tajuk sebesar 1,37 dan 0,24.