Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

URGENSI PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK Muhammadun Muhammadun
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan awal dari kehidupan manusia dewasa. Keadaan manusia dewasa pada saat ini banyak tergantung pada keadaaannya semasa kanak-kanak. Para ahli menyebut bahwa masa kanak-kanak adalah masa emas dalam membentuk pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan demikian menjadi penting bagi seluruh orang tua untuk membentuk karakter anak sehingga anak tersebut akan menjadi bibit unggul dalam perkembangan manusia dewasa selanjutnya. Tulisan ini akan membahas tentang peran keluarga dalam membangun karakter anak dengan menggunakan pendekatan psikologis, tepatnya menggunakan teori psikologi prilaku Burrhus Frederic Skinner.
PEMIKIRAN HUKUM ISLAM WAHBAH AZ-ZUHAILI DALAM PENDEKATAN SEJARAH Muhammadun Muhammadun
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabhah az-Zuhaili beranggapan kompleksitas masyarakat di abad sekarang ini menuntut adanya ijitihad bersama. Karena ijtihad bersama pembahasannya lebih komprehensif dan representatif. Alasan inilah yang membuat az-Zuhaili menyuarakan adanya tajdid (pembaharuan) dalam hukum. Tujuan dari adanya pembaharuan hukum Islam untuk membuktikan sifat fleksibilitas syari'at Islam dalam bidang mu'amalah yang tidak bertentangan dengan nas-nas syar'i.
Menggagas Kemajemukan Hukum Di Indonesia (Kompetisi Legalitas Hukum Agama, Hukum Adat, Dan Hukum Negara) Muhammadun Muhammadun
Syntax Idea Vol 2 No 3 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i3.158

Abstract

Keragaman hukum di Indonesia khususnya hukum keluarga, tidak terlepas dari sikap keterbukaan masyarakat Nusantara terhadap penyebaran kebudayaan asing di kepulauan Nusantara. Sikap keterbukaan masyarakat Nusantara dalam meresapi penyebaran kebudayaan asing ini berimplikasi terhadap perubahan-perubahan kebudayaan masyarakat pribumi itu sendiri, yang di dalam kebudayaan itu terdapat beberapa norma hukum. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang pluralisme hukum di Indonesia, yang meliputi hukum Agama (Islam), hukum Adat, serta hukum Negara. Ketiga hukum inilah yang dijadikan sebagai hukum positif masyarakat Indonesia belakangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris ialah penelitian hukum tentang pemberlakuan maupun pelaksanaan ketetapan hukum normatif dengan cara in action 7. Hasil penelitian menunjukan bahwa perseteruan-perseteruan yang ada, pada dasarnya bukanlah dipicu oleh masyarakat pribumi, namun lebih disebabkan oleh kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk di barisan kepulauan ini.
PEMIKIRAN HUKUM ISLAM WAHBAH AZ-ZUH{AILI DALAM PENDEKATAN SEJARAH muhammadun muhammadun
Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.125 KB) | DOI: 10.24235/mahkamah.v2i2.2085

Abstract

AbstrakWabhah az-Zuhaili beranggapan kompleksitas masyarakat di abad sekarang ini menuntut adanya ijitihad bersama. Karena ijtihad bersama pembahasannya lebih komprehensif dan representatif. Alasan inilah yang membuat az-Zuhaili menyuarakan adanya tajdid (pembaharuan) dalam hukum. Tujuan dari adanya pembaharuan hukum Islam untuk membuktikan sifat fleksibilitas syari'at Islam dalam bidang mu'amalah yang tidak bertentangan dengan nas-nas syar'i. Kata Kunci: Wahbah Zuhaily, Pemikiran, Hukum Islam, AbstractWabhah az-Zuhaili considers the complexity of society in the present century demanding the existence of joint ijitihad. Because ijtihad together with the discussion more comprehensive and representative. It is this reason that makes az-Zuhaili voice the existence of tajdid (renewal) in the law. The purpose of the renewal of Islamic law to prove the flexibility of Islamic shari'ah in the field of mu'amalah that is not contrary to nas nas nas. Keywords: Wahbah Zuhaily, Thought, Islamic Law,
WAHBAH AL-ZUḤAILĪ DAN PEMBARUAN HUKUM ISLAM Muhammadun Muhammadun
Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.839 KB) | DOI: 10.24235/mahkamah.v1i2.1306

Abstract

Abstrak Wabhah al-Zuḥailī adalah di antara intelektual muslim kontemporer yang melalui tulisan-tulisannya menekankan terbukanya pintu ijtihad hukum Islam. Ia berargumen bahwa kompleksitas masyarakat di abad sekarang ini menuntut adanya ijitihad bersama. Karena ijtihad bersama pembahasannya lebih komprehensif dan representatif. Alasan inilah yang membuat al-Zuḥailī menyuarakan adanya pembaharuan dalam hukum. Tujuan dari adanya pembaharuan hukum Islam bagi al-Zuḥailī adalah untuk membuktikan sifat fleksibilitas syari'at Islam dalam bidang mu'amalah yang tidak bertentangan dengan nas-nas syar'i. Kata Kunci: Wabhah al-Zuḥailī, hukum Islam, pembaruan, istinbāṭ hukum Abstract Wabhah al-Zuḥailī is one of contemporary Muslim intelectuals who emphesizes the openness of the door of ijtihad in Islamic law. He argues that the complexity of society in the present century demands a collective ijtihad. Because collective ijtihad proposes more comprehensive discussion and representative. The reason is what makes al-Zuḥailī voiced tajdid (renewal) in Islamic law. The purpose of the renewal of Islamic law according to al-Zuḥailī is to prove the nature of the flexibility of Islamic shari'ah in the field mu'amalah that does not conflict with syar'i texts. Keywords: Wabhah al-Zuḥailī, Islamic law, reform, legal inference
Manajemen Pendidikan Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIS Syarif Hidayatullah Astana Gunung Jati Rochendi Rochendi; Dian Widiantari; Muhammadun Muhammadun
Edulead : Journal of Education Management Vol 5 No 1 (2023): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulead.v5i1.1526

Abstract

Kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam di MIS Syarif Hidayatullah Astana Gunungjati. Kepala madrasah diharapkan memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang efektif untuk mengembangkan sekolah secara efisien dan produktif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan peran kepala madrasah dalam perencanaan, aktualisasi, dan evaluasi mutu pendidikan. Kepemimpinan yang kuat diharapkan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan meningkatkan kualitas siswa, guru, dan seluruh sekolah
The Effect of Gadget Addiction on the Ability to Read the Qur'an Among Students at Islamic Junior High Schools in Cirebon Regency Abu Warasy Batula; Udin Supriadi; Nurti Budiyanti; Muhammadun Muhammadun
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 4 No. 3 (2025): Desember : JURRIPEN : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v4i3.6874

Abstract

In the era of globalization, the widespread use of digital gadgets has significantly influenced students’ daily lives, including their learning processes. This study aims to evaluate the prevalence of gadget addiction among students at Madrasah Tsanawiyah (MTS) and to examine its potential impact on their ability to recite the Qur’an. A quantitative approach with a correlational research design was employed to identify the association between gadget addiction and Qur’an reading proficiency. The participants consisted of 122 students selected through convenience sampling from one MTS institution in Cirebon Regency. The instrument for measuring gadget addiction contained 11 items, while the Qur’an reading ability test consisted of 12 items, with a reliability coefficient of 0.593. Data analysis included descriptive statistics to describe the distribution of scores and inferential statistics, specifically the correlation test, to determine the relationship between the two variables. The results revealed that 77% of students experienced a high level of gadget addiction, while 15% demonstrated low levels, and 8% fell into the moderate category. In terms of Qur’an recitation ability, 63% of the students were classified in the low category, 35% in the moderate category, and only 2% in the high category. The correlation analysis produced a coefficient of -0.544**, indicating a moderately strong negative relationship between gadget addiction and Qur’an reading ability (range 0.400–0.599). The two-tailed significance value (p = 0.000 < 0.05) confirmed the statistical significance of this finding. Overall, the study highlights that greater gadget addiction is associated with lower Qur’an reading proficiency, whereas lower levels of gadget use are linked to improved recitation skills. These findings suggest the urgent need for educational interventions and parental guidance to balance gadget usage and ensure the strengthening of Qur’anic literacy among students.