Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LAJU KEBUNTINGAN TERNAK KERBAU LUMPUR KAWIN ALAM DAN KAWIN IB DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA Mangonar Lumbantoruan
JASA PADI Vol 3 No 2 (2018): JASA PADI
Publisher : Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.64 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju kebuntingan ternak kerbau lumpur kawin alam dan inseminasi buatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder melalui wawancara dan kuesioner terhadap responden.Parameter penelitian yaitu nilai S/C (Service per Conception), nilai CR (Conception Rate) dan nilai NRR (Non Return Rate). Data dianalisis menggunakan uji student (uji t) dengan dua faktor yaitu data kawin alam dan inseminasi buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju kebuntingan dilihat dari nilai S/C, CR dan NRR tidak berbeda nyata (P>0.05) antara metode kawin alam maupun dengan metode inseminasi buatan. Sehingga teknologi inseminasi buatan sama baiknya dengan metode kawin alam pada ternak kerbau lumpur lumpur di Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara.
PENGARUH PEMBERIAN SLUDGE PADAT BIOGAS DARI FESES YANG BERBEDA SEBAGAI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHANDAN PRODUKSI RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum cv. Mott Mangonar Lumbantoruan
STOCK Peternakan Vol 5, No 1 (2023): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v5i1.1016

Abstract

This study aims to determine the effect of solid biogas sludge from different faeces as organic fertilizer on the growth and production of Odot grass (Pennisetum purpureum cv. Mott). This research was conducted in the experimental of the Faculty of Animal Husbandry, University of HKBP Nommensen in Simalingkar A Village, Medan Tuntungan District for 122 days (3 months 2 days). This study used biogas sludge as organic fertilizer and odot grass seeds which were planted on an area of 126 m2 consisting of 20 plots with an area of 3 m2 each, 1 m spacing between plots, and 50 cm × 100 cm plant spacing. Each plot consisted of 4 planting holes and 2 planted in each hole so that 160 Odot grass stek were needed. The method used in this study was an experimental method using a completely randomized design (CRD), consisting of 4 treatments and 5 repetitions namely P0 (100% Buffalo Feces), P1 (95% Buffalo Feces and 5% Chicken Feces), P2 (90% Buffalo Feces and 10% Chicken Feces), P3 (85% Buffalo Feces and 15% Chicken Feces). The data obtained in this study were then analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that the use of biogas sludge from different ratios of buffalo and chicken feces up to 15% had no significant effect (P0.05) on height, number of tillers, fresh and dry weight of Odot grass (Pennisetum purpureum cv. Mott).
PRODUKTIVITAS HIJAUAN PAKAN TERNAK PADA INTERVAL PEMOTONGAN DAN NAUNGAN YANG BERBEDA: Productivity of Forage at Different Cutting and Shading Intervals Sihombing, Juli Mutiara; Mangonar Lumbantoruan; Novi Sari Tumanggor
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2594

Abstract

Penelitian hijauan pakan ternak yang dilakukan untuk produksi hijauan pada naungan dan interval pemotongan yang terbaik saat pemanenan hijauan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan naungan dan interval pemotongan terhadap produksi dan kualitas hijauan pakan ternak. Penelitian penanaman hijauan dilakukan di Lahan Percobaan Kebun Simalingkar Universitas HKBP Nommensen Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Analisis proksimat hijauan dilakukan di Laboratorium Bahan Pakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan perlakuan petak utama adalah naungan (tanpa naungan, naungan dengan kerapatan paranet 50%, naungan dengan kerapatan 70%), anak petak yaitu interval pemotongan (4 dan 6 minggu). Hijauan yang digunakan adalah Brachiaria humidicola, Stenotaphrum secundatum, Arachis glabarata, Pueraria javanica. Parameter yang diukur untuk melihat produktivitas hijauan yaitu bahan segar dan bahan kering serta kapasitas daya tampung ternak. Analisis data dilakukan dengan analisis of varian (Anova) menggunakan program SAS (Statistic Analysis System). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan interval pemotongan 4 sampai 6 minggu tidak berbeda nyata (P>0.05) atau memberi pengaruh yang sama terhadap produksi hijauan dan kapasitas tampung ternak. Perlakuan Naungan dari 0 sampai 70% juga tidak berbeda nyata ((P>0.05)) begitu juga interaksi antar Interval pemotongan dan naungan memberi pengaruh yang sama terhadap produksi hijauan dan kapasitas tampung ternak.   Kata kunci: Hijauan, Interval pemotongan, Naungan, Produksi