Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Antibiotic Resistance Pattern of Escherichia coli Derived from Retail Raw Meat in North Sumatera, Indonesia: Antibiotic Resistance Pattern of E. coli obtained from Meat Rita Rosmala Dewi; Karina Mia Berutu; Juli Mutiara Sihombing
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 18 No. 2 (2023)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2023.018.02.2

Abstract

Bacteria from animals raised for food that have developed antimicrobial resistance (AMR) may serve as a vehicle for its transmission from animal to human. Nevertheless, the antibiotic resistance profile of Escherichia coli from raw meat is scarcely reported, especially in North Sumatra. The aim of this investigation was to investigate the retail raw meat for the presence of E. coli and its antimicrobial resistance pattern. We purchased 80 packages of fresh meat products from four traditional markets located in Deli Serdang and Medan. Escherichia coli was isolated by an established microbiology test and a phenotypic antimicrobial susceptibility test was conducted by the method of disk diffusion. The data analysis of antibiotic resistance and multi-drug resistance (MDR) levels was performed by using WHONET 5.6. The antibiotic resistance dissimilarity between the two regencies was analyzed by using chi-square analysis. This study observed about 19 E coli isolates (23.7%) were obtained from raw meat. Resistance toward the antibiotics listed as critically important for veterinary and human therapy is increasing concern for public health. The isolates were highly resistant to ampicillin and tetracycline. Meanwhile gentamycin is susceptible. The MDR level of E. coli in both regencies of North Sumatra was about 21.05%. This finding contribute essential information on AMR in food animals and can be used to improve local and regional plans for the administration of antibiotics to livestock.
Pelatihan Membuat Es Krim dan Yogurth dari Susu Kambing di Peternakan Kambing Domba Arjuna Mutiara Sihombing, Juli; Rosmala Dewi, Rita; Mia Berutu, Karina; Kejora, Emmy; Ramadhan, Ali; Hasan Siregar, Hasril
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v3i2.105

Abstract

Peternakan kambing perah semakin banyak saat ini dengan produksi susu yang beragam jumlahnya tiap peternak. Konsumsi masyarakat terhadap susu kambing tidak sebanyak susu sapi karena tidak semua masyarakat menyukai susu kambing. Susu kambing juga termasuk produk peternakan yang mudah rusak sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat. Maka untuk menangani kelebihan produksi susu kambing, upaya yang dilakukan adalah dengan mengawetkan susu kambing melalui proses pengolahan, dan meningkatkant konsumsi susu olahan oleh masyarakat. Produk susu kambing olahan yang dapat dengan mudah dipasarkan dan tahan lama seperti es cream dan yogurth. Inovasi tersebut diberikan kemasyarakat atau peternak agar masyarakat juga lebih menyukai produk olahan susu kambing. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah secara kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan melakukan evaluasi masalah serta kendala dalam produksi susu kambing serta membicarakan program mengatasi kendala tersebut, melakukan seminar serta pelatihan pembuatan es cream dan yogurth susu kambing.
Penerapan Good Manufacturing Practice Pada Usaha Penjualan Susu Kambing dengan Cara Pasteurisasi Susu Segar Pada Peternak Kambing Perah di Desa Mekar Sari Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Sihombing, Juli Mutiara; Rosmala Dewi, Rita; Pakpahan, Evalina; Noviandra Zein, Iqmal; Hulu, Ingati; Agusnu Putra, Irwan
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v4i2.194

Abstract

Usaha peternakan kambing perah merupakan salah satu usaha peternakan yang produk Utama nya adalah susu. Kesadaran masyarat saat ini terhadap konsumsi susu terutama susu kambing membuat usaha ini mulai berkembang dimasyarakat. Peternak kambing perah menjual produk susu segar langsung kemasyarakat yang dimana kebersahan dan kualitasnya terkadang kurang terjaga. Sehingga perlu diterapkan metode good manufacturing practice dengan salah satu praktik yang dilakukan adalah pasteurisasi susu. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilalukan di kelompok ternak Arjuna Farm menunjukkan bahwa awalnya peternak kurang mengerti mengenai pasteurisasi susu dan setelah dilakukan pelatihan mereka memahami mengenai pasteurisasi susu. Hasil dari penilaian kuisioner yang diberikan kepada peserta pengabdian sebelum diberikan materi dan setelah diberikan materi mengenai pemahaman tentang pasterurisasi susu yaitu 56.67% dan 86,67%. Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilalukan juga ada penyerahan alat yang memiliki inovasi teknologi yang diberikan kepada kelompok ternak berupa alat pasteurisasi susu kambing dimana alat tersebut dapat dengan mudah digunakan peternak saat pasteurisasi susu. Pada kegiatan yang dilaksanakan para anggota juga diajarin cara menggunakan alat pasteurisasi tersebut sehingga produk susu segar yang mereka jual kemasyarakat dapat terjamin kualitas dan keamanannya.
Survey Manajemen Kesehatan Ternak Ruminansia di Binjai, Sumatera Utara Dewi, Rita Rosmala; Sihombing, Juli Mutiara; Ma’arif, Ikhwan
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 12, No 1 (2024): Vol 12, No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 “Revital
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewi, R.R, Sihombing, J.M., & Ma’arif, I. (2024). A Survey of health manajemen practices on livestock farm located in Binjai, North Sumatra. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 Tahun 2024, Palembang 21 Oktober 2024. (pp. 69–75). Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Practicing good health management in livestock is critical in controlling infectious diseases in livestock. This study attempts to evaluate the health management practices implemented by ruminant farmers in Binjai, North Sumatra. The study aimed to was carried out utilizing a survey method combined with interview techniques and field observations. This study included 56 ruminant farmers who raised cattle (37; 66.1%), goats (14; 25%), and sheep (5; 8.9%). The findings of this study revealed that approximately 68% of farmers have implemented sanitation and disinfection on their farms, whereas only a small percentage of farmers have received animal health training (8.9%), and there is little veterinary support in dealing with disease (16.1%). In treating their animals, farmers use anthelmintic drugs about 26.8% and the majority of farmers prefer antibiotics (42.9%) to herbs (7.1%) There is no significance difference between farmers' knowledge about health and sanitation application, veterinarian supports and drugs application among farmers. The majority of Binjai farmers have implemented farm sanitation measures. However, most farmers who have inadequate knowledge of livestock health have no support from veterinarians in diagnosing and treating the diseases. This possibly leads to inappropriate use of drugs by farmers. Farmers in Binjai should receive training regarding livestock health management to elevate a sustainable livestock productivity.
Karakteristik peternak ruminansia di Binjai dan Bahorok, Sumatera Utara Ma'arif, Ikhwan; Dewi, Rita Rosmala; Sihombing, Juli Mutiara
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 12 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v12i2.11540

Abstract

Farmer characteristics are one factor influencing the productivity and development of livestock businesses. This research aims to determine the characteristics of ruminant breeders (cattle, sheep and goats) based on demographic factors in Binjai and Bahorok, Langkat Regency, North Sumatra Province. This research is qualitative descriptive research that used a survey method, which was carried out in May - June 2024. The research respondents were 75 surveyed from two city districts: Binjai and Bahorok. The characteristics of the breeders studied were the age of the farmers, the farmer's gender, the length of time they have been farming, the level of education, and the number of livestock cultivated. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative percentage analysis. The results showed that the majority of breeders were aged 31-50 years (65.3%), were male (97.3%), had been farming for more than 5 years (56%), had an education level of up to high school (73.3%), and the number of livestock kept 2 - 5 heads (27.3%). It can be concluded that beef cattle breeders in Binjai and Bahorok District are of a productive age, and the amount of livestock kept is still small.  
PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK MELALUI PENGEMBANGAN MODEL BISNIS INKLUSIF PETERNAKAN DI DESA NAMAN JAHE, KABUPATEN LANGKAT Marisa, Julia; Sihombing, Juli Mutiara; Rusdi, Alfath; Sitepu, Sukma Aditya; Sastrawan, Sandri
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 5, No 1 (2025): Volume 5, Nomor 1, Juni 2025
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v5i1.46746

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kapasitas peternak melalui pengembangan model bisnis inklusif peternakan di Desa Naman Jahe, Kabupaten Langkat. Permasalahan yang dihadapi peternak di lokasi tersebut meliputi rendahnya produktivitas ternak, terbatasnya akses pasar, lemahnya kelembagaan kelompok, dan minimnya pengetahuan manajemen usaha peternakan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi yang dilakukan secara partisipatif dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Kegiatan ini melibatkan 10 peternak yang tergabung dalam kelompok ternak lokal. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam manajemen usaha, penguatan struktur organisasi kelompok, terjalinnya kemitraan dengan industri pengolahan, serta adanya sistem rantai pasok yang lebih efisien. Melalui pendekatan model bisnis inklusif, peternak mendapatkan peningkatan akses terhadap input produksi, teknologi, pembiayaan, dan pasar yang lebih luas. Kesimpulannya, program ini berhasil memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kapasitas peternak dalam mengembangkan usaha peternakan yang berkelanjutan.
PRODUKTIVITAS HIJAUAN PAKAN TERNAK PADA INTERVAL PEMOTONGAN DAN NAUNGAN YANG BERBEDA: Productivity of Forage at Different Cutting and Shading Intervals Sihombing, Juli Mutiara; Mangonar Lumbantoruan; Novi Sari Tumanggor
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2594

Abstract

Penelitian hijauan pakan ternak yang dilakukan untuk produksi hijauan pada naungan dan interval pemotongan yang terbaik saat pemanenan hijauan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan naungan dan interval pemotongan terhadap produksi dan kualitas hijauan pakan ternak. Penelitian penanaman hijauan dilakukan di Lahan Percobaan Kebun Simalingkar Universitas HKBP Nommensen Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Analisis proksimat hijauan dilakukan di Laboratorium Bahan Pakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan perlakuan petak utama adalah naungan (tanpa naungan, naungan dengan kerapatan paranet 50%, naungan dengan kerapatan 70%), anak petak yaitu interval pemotongan (4 dan 6 minggu). Hijauan yang digunakan adalah Brachiaria humidicola, Stenotaphrum secundatum, Arachis glabarata, Pueraria javanica. Parameter yang diukur untuk melihat produktivitas hijauan yaitu bahan segar dan bahan kering serta kapasitas daya tampung ternak. Analisis data dilakukan dengan analisis of varian (Anova) menggunakan program SAS (Statistic Analysis System). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan interval pemotongan 4 sampai 6 minggu tidak berbeda nyata (P>0.05) atau memberi pengaruh yang sama terhadap produksi hijauan dan kapasitas tampung ternak. Perlakuan Naungan dari 0 sampai 70% juga tidak berbeda nyata ((P>0.05)) begitu juga interaksi antar Interval pemotongan dan naungan memberi pengaruh yang sama terhadap produksi hijauan dan kapasitas tampung ternak.   Kata kunci: Hijauan, Interval pemotongan, Naungan, Produksi
PEMBERIAN TEPUNG DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERFERMENTASI EM4 DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP KARKAS AYAM KUB (Gallus domesticus) UMUR 75 HARI Lumbantoruan, Mangonar; Sihombing, Juli Mutiara; Hutapea, Partogi; Sianturi, Trinita
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19799

Abstract

Pemberian Tepung Daun Eceng Gondok sebagai pakan alternative perlu diteliti termasuk terhadap kualitas karkas ternak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4 dalam ransum komersial terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam KUB umur 75 hari dan juga untuk mengetahui level terbaik penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4 dalam ransum. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan (t) yang di uji antara lain (PO) = Pakan komersial 100% tanpa tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4, (P1) = Pakan komersial 98% dan 2% tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4,  (P2) = Pakan komersial 96% dan 4 % tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4, (P3) = Pakan komersial 94 % dan 6% tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun eceng gondok dengan level berbeda tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam KUB umur 75 hari sehingga daun eceng gondok masih bisa diberikan dalam campuran pakan sampai level 6%.
Pengembangan Usaha Produksi Susu Kambing Dengan Penerapan Praktek Higiene Melalui Teat Dipping Dan Pasteurisasi Susu Pada Kelompok Ternak Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sihombing, Juli Mutiara; Silalahi, Parsaoran; Sinaga, Dearlina; Lumbantoruan, Mangonar; Purba, Aginta Immanuel; Harefa, Happy New Damai
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 4 No 2 (2025): Edisi Juli 2025 - Desember 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v4i2.2102

Abstract

The livestock business in Kampung Kolam village is dominated by dairy goats. One reason many dairy goat farmers raise goats in the area is to facilitate the sale of fresh goat milk products due to the proximity of Medan City and the abundance of land available to grow forage for dairy goats. The Community Service program was well-implemented and ran smoothly, meeting the established goals and plans. The questionnaire assessment given to participants during the Focus Group Discussion (FGD) before the presentation was 36.69%, and after the presentation, the understanding of hygiene practices increased to 93.33%. The community service team created and motivated all livestock group members to use teat dipping and pasteurization equipment according to procedures, ensuring proper hygiene practices, improving goat milk production in their businesses, and increasing their income and sales.
PEMBERIAN TEPUNG DAUN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERFERMENTASI EM4 DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP KARKAS AYAM KUB (Gallus domesticus) UMUR 75 HARI Lumbantoruan, Mangonar; Sihombing, Juli Mutiara; Hutapea, Partogi; Sianturi, Trinita
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19799

Abstract

Pemberian Tepung Daun Eceng Gondok sebagai pakan alternative perlu diteliti termasuk terhadap kualitas karkas ternak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4 dalam ransum komersial terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam KUB umur 75 hari dan juga untuk mengetahui level terbaik penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4 dalam ransum. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan (t) yang di uji antara lain (PO) = Pakan komersial 100% tanpa tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4, (P1) = Pakan komersial 98% dan 2% tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4,  (P2) = Pakan komersial 96% dan 4 % tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4, (P3) = Pakan komersial 94 % dan 6% tepung daun eceng gondok terfermentasi EM4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun eceng gondok dengan level berbeda tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam KUB umur 75 hari sehingga daun eceng gondok masih bisa diberikan dalam campuran pakan sampai level 6%.