Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA AIR BAK TOILET UMUM DI PASAR TRADISIONAL KOTA PEKANBARU Siti Juariah; Nabila Maritza
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 3 No 1 (2019): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v3i1.1101

Abstract

Pasar merupakan sebuah wadah pertemuan antara penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara langsung, sedangkan tradisional dimaknai sebagai sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh kepada norma dan adat. Pasar bisa menjadi jalur penyebaran penyakit. Keberadaan fasilitas sanitasi sangat penting untuk memberikan keleluasaan pada pedagang dan pengunjung yang beraktivitas di pasar tersebut, contohnya seperti toilet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya jamur Candida albicans pada air bak toilet di pasar tradisional kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Experimental. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 8 pasar yang ada dikota Pekanbaru, ada 5 pasar yang ditemukan positif terkontaminasi jamur Candida albicans, dan 3 pasar lainnya terkontaminasi jamur spesies lain. Kesimpulan bahwa dari 15 sampel air bak toilet yang ada di pasar tradisional kota Pekanbaru ditemukan 8 sampel yang terkontaminasi jamur candida albicans .
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SERAI (Cymbopogon citratus L) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans SECARA IN VITRO Siti Juariah
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Kesmasy
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v4i1.765

Abstract

Daun serai (Cymbopogon citratus L) mengandung bahan kimia seperti alkaloid, saponin, tanin, polifenol dan flavonoid. Kandungan ini menunjukkan bahwa serai memiliki aktivitas antibakteri yang cukup. Salah satu kasus kesehatan gigi yang banyak ditemui pada masyarakat yaitu karies gigi, untuk mengurangi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan daun serai karena serai juga mudah dibudidayakan dan diakses oleh banyak orang sehingga muda dicari untuk dijadikan obat. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui daya hambat Streptococcus mutans menggunakan ekstrak daun serai. Penelitian dilakukan dengan metode Eksperimental Laboraturium dengan rancangan penelitian “Post Test Only Control Group Design”. Hasil penelitian dengan metode dilusi cair pada konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25% tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans karena pada tabung terjadi kekeruhan. Sedangkan pada uji metode dilusi padat pada konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25% bakteri didalam petri tetap tumbuh, artinya ekstrak daun serai tidak dapat membunuh bakteri Streptococcus mutans. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun serai hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi 100% dan tidak mampu membunuh bakteri Streptococcus mutans.
MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DARI BIJI DURIAN (Durio Zibethinus murr) Siti Juariah
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 9, No 1 (2021): Meditory, Volume 9, No 1, Juni Tahun 2021
Publisher : Jurusan Analisis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/m.v9i1.1400

Abstract

Media that is often used for bacterial growth is Nutrient agar. The high price incurred for the manufacture of instant media becomes a constraint so that innovation is needed that can reduce the cost of expenditure that is looking for alternative media from materials that are easily available. One of the natural ingredients that have a source of nutrients that can be used for bacterial growth of durian seeds that have a high carbohydrate content as a source of carbon. The objective of this research was to know the growth of Staphylococcus aureus bacteria on alternative medium of durian seed as substitution media of Nutrient agar. This research is laboratory experimental research, the sample used is durian seed with three concentrations of 200 g, 300 g, 400 g. The parameters observed were calculating total plate number and morphological form of Staphylococcus aureus bacteria growth. The results showed that the highest population on medium durian medium was the concentration of 200 g as much as 5.7 x 10-4 cfu and the lowest population at the concentration of 400 g was 3.5 x 10-3 cfu. While the population on the media Nutrient agar that is 7.7 x 10-6 cfu. Based on morphological observation of bacterial growth on durian seed medium, round shape, size 0.1 cm, white milk color, smooth surface, and convex elevation. The conclusion of this research is the growth of Staphylococcus aureus on alternative medium of durian seeds can be used as substitution media of Nutrient agar.
EFEKTIFITAS EKSTRAK BONGGOL NANAS (Ananas comosus L. Merr) TERHADAP Escherichia coli Siti Juariah; Diana Wati
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 8, No 2 (2020): Meditory, Volume 8, No 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Analisis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/m.v8i2.1246

Abstract

Escherichia coli is one of the bacteria that lives in digestive system and could cause a diarrheal. Diarrheal treatment is done by using antibiotic.  The use of antibiotic in continuous way could be affected the bacteria resistances toward antibiotic. However, the study on natural anti-bacterial substance is being carried out using pineapple hump. This study was aimed to determine the secondary metabolites that contain in pineapple hump and the inhibition test of Escherichia coli by using experimental laboratory method in vitro. Pineapple hump extract created in many concentrations are 10%, 15%, 20%, 25%, 40%, 60%, and 80%, after that inhibition test of Escherichia coli was done and it will be incubated during 1x24 hours. The result  Shows that pineapple hump extract gain percentage of an inhibition test of Escherichia coli in concentrations 40%, 60%, and 80% are 50%, 63%, and 75%, compared with positive control and active compounds that contain in pineapple hump are bromelin, flavonoid, tannin, and saponin enzymes. This result could be concluded that pineapple extract hump potentially inhibit Escherichia coli which is marked by the formation of inhibitory zone.
Gambaran Glukosa Urine Pada Perokok Aktif Di RT.05 RW.04 Kelurahan Sidomulyo Barat Dengan Metode Carik Celup : Overview of Urine Glucose in Active Smokers in RT.05 RW.04 Sidomulyo Barat Sub-district Using The Dipstick Method Eli Yusrita; Siti Juariah; Deva Sasgia Resma
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 5 No. 1 (2022): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glukosa urine merupakan adanya glukosa didalam urine yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) sehingga keluar bersamaan dengan urine yang dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang kurang baik. Kebiasaan merokok dengan menghirup nikotin dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat mengganggu kerja insulin dan merusak sel beta pancreas. Kadar nikotin yang banyak pada manusia akan berpengaruh merangsang pelepasan hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon antagonis insulin yang memicu terjadinya pemecahan glukosa secara terus menerus, hal ini dapat menyebabkan kerja insulin menjadi terganggu sehingga mengakibatkan adanya glukosa urine. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran glukosa urine pada perokok aktif di RT. 05 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Barat. Penelitian ini menggunakan metode carik celup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 sampel didapatkan sebanyak 5 responden (16,7%) negatif glukosa urine, 11 responden (36,7%) ±(100 mg/dL) glukosa urine, 6 responden (20%) positif +(250 mg/dL) glukosa urine, 8 responden (26,7%) positif ++(500 mg/dL) glukosa urine. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebanyak 5 responden dengan kadar glukosa urine normal dan sebnayak 25 responden dengan kadar glukosa urine lebih dari normal.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB) TERHADAP BAKTERI ESCHERICIA COLI Siti Juariah; Melpasandy Melpasandy; Eli Yusrita
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 15 No 2 Desember 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v15i2.703

Abstract

Fragrant pandanus leaf plant (Pandanus amaryllifolius Roxb) contains antibacterial compounds such as flavonoids, alcolloids, saponins, and tannins. One alternative to overcome Escherichia coli bacterial infection is the use of fragrant pandanus leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb). This study aims to determine the effectiveness of fragrant pandan leaf extract (Pandanus amarllyfolius Roxb) against the growth of Escherichia coli bacteria. This type of research is experimental using the disc diffusion method. Fragrant pandanus leaves are extracted by maceration method using ethanol 96% as a solvent. The results of the study found that the average diameter of the bland zone at a concentration of 25% is 6 mm, at a concentration of 50% is 11.7 mm, the concentration of 75% is 12.3 mm, at positive control (Chloramphenicol) is 25 mm, and negative control (ethanol 96%) is 6 mm. The conclusion of the study is the pandan leaves extract can inhibit the growth of bacteria Escherichia coli.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia Purpurata K. Schum) TERHADAP Candida albicans Siti Juariah; Tri Setia Ningrum; Eli Yusrita
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 11, No 1 (2023): Meditory, Volume 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/meditory.v11i1.2303

Abstract

Background: Infectious diseases are diseases caused by the entry and breeding of microorganisms, namely bacteria, viruses, fungi, prions and protozoa into the body, causing organ damage. Candidiasis is a disease caused by the fungus Candida albicans, commonly found in the skin, mucous membranes and digestive tract. Infection control usually uses antibiotics, but continuous use can lead to resistance to microbes, the use of alternative materials is needed. Red galangal is one type of spice that has been widely used as a phytopharmaceutical product or a product that utilizes vegetable resources as a source of medicinal ingredients. Aim:The purpose of the research was to determine the effect of red galangalrhizome extract on the growth of Candida albicans. Methods:The methods used are experimental and disc diffusion method. Based on the results of the study, it can be seen that there is an inhibitory response seen from the difference in the distance of theinhibition zone between the negative control and several other concentrations. Resulsts:The results of the measurement of the inhibition of Candida albicans using concentrations of 10%, 20%, 40%, and 60% respectively 11.3 mm, 13 mm, 13.3 mm, 14.3 mm. positive control (ketoconazole) formed an inhibition zone diameter of 8.6 mm while negative control did not form an inhibition zone. Conclusion:Based on the results of the study, it can be concluded that the red galangal rhizome extract (Alpinia purpurata K.Schum) has the ability as an antifungal against the growth of Candida albicans.
Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Lansia Di UPT PSTW Khusnul Khotimah Dinas Sosial Provinsi Riau: Glucose levels in fasting blood in the Elderly at the UPT PSTW Khusnul Khotimah in the RIAU province Eli Yusrita; Desty Agnes Aryesta; Siti Juariah
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i2.5932

Abstract

Diabetes Melitus (DM) termasuk salah satu penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke 7 di dunia dengan penderita diabetes sebanyak 10,7 juta pada tahun 2019 dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 13,7 juta pada tahun 2030 dan 16,6 juta pada tahun 2045 (1,2). Komplikasi yang terjadi pada penderita DM adalah karena kerusakan dan kematian sel yang disebabkan peningkatan stress oksidatif dan aktivitas mediator inflamasi temasuk interleukin-6 (Il-6). Pemberian obat hipoglikemi oral pada pasien DM tidak menunjukkan perbaikan pada stress oksidatif. Oleh karena itu, diperlukan terapi tambahan untuk pasien DM yang dapat menurunkan stress oksidatif dan mediator inflamasi serta mendukung kerja antioksidan endogen. Daun bandotan merupakan tanaman yang mengandung antioksidan dan digunakan sebagai obat tradisional untuk pasien DM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar guloksa darah sebetlum terapi ekstrak daun bandotan. Penelitian ini menggunakan tikus wistar jantan yang diinduksi dengan streptozotocin (stz) untuk menjadi DM tipe 2. Kemudian diperiksa kadar glukosa darah pada hari ke lima setelah induksi stz. Hasil menunjukkan secara keseluruhan kadar glukosa darah telah mencapai lebih dari 200 mg/dl. Hal tersebut menunjukkan bahwa tikus telah mengalami hiperglikemi dan bisa dilanjutkan untuk perlakuan terapi.
Uji Efektivitas Infusa Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K. Schum) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti: Effectiveness Test Of Red Galangal (Alpinia Purpurata K. Schum) Rhizome Extract Against Aedes aegypti Siti Juariah; Eli Yusrita; Nurliuta Nurliuta
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i2.6719

Abstract

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang berperan sebagai vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD), Dengue Hemorhagic Fever (DHF), filariasis, demam kuning (yellow fever), chikungunya dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit DBD, diantaranya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat 3M (Menguras,Menutup, dan Mengubur), melakukan fogging dan pemberian abate, serta memelihara ikan pemakan jentik, pemberantasan jentik/larva nyamuk A. Aegypti dengan  pemberian larvasida sintetik dan penggunaan insektisida kimiawi. Penggunaan insektisida kimiawi dan larvasida sintetik secara terus menerus dapat menyebabkan nyamuk jadi resisten, umumnya meninggalkan residu yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu keseimbangan lingkungan serta dapat membunuh hewan peliharaan dan juga manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu adanya penelitian mengenai biolarvasida sebagai pengganti larvasida sintetik dari tanaman yang memiliki senyawa yang dapat membunuh jentik/larva yang tidak memiliki efek samping terhadap kesehatan dan juga lingkungan yang dapat membahayakan penggunanya. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai biolarvasida adalah rimpang lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kematian larva setelah diberikan infusa rimpang lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum). Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen Laboratorium dengan desain penelitian fokus untuk menguji efektifitas infusa rimpang lengkuas (Alpinia Purpurata K. Schum) terhadap kematian larva Aedes aegypti. Konsentrasi 25% merupakan konsentrasi yang paling efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti. Dengan begitu maka semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi pula tingkat kematian larva nyamuk.
Uji Daya Hambat Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara in Vitro Siti Juariah; Fardhan subahan
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 02 (2024): Artikel Riset Edisi Oktober 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v14i02.4833

Abstract

Cacing tanah (Lumbricus rubellus) dikenal memiliki kandungan protein tinggi dan berbagai asam amino yang bermanfaat, serta senyawa aktif seperti Lumbricin-I yang menunjukkan aktivitas antibakteri, Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi antimikroba dari air rebusan cacing tanah terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro, sejalan dengan kebutuhan untuk menemukan alternatif terhadap resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Peneliitian ini menggunakan metode experimental laboratory dengan menggunakan metode uji antibakteri difusi cakram Kirby-Bauer. Menggunakan konsentrasi 60%, 80% dan 100%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan konsentrasi 60%, 80%, dan 100% didapatkan hasil yang bervariasi yaitu 6 mm, 6,33 mm dan 7 mm. Zona hambat yang dihasilkan oleh air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap bakteri Staphylococcus aureus termasuk kategori daya hambat sedang.