EKO FERY HARYADI SAPUTRO
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS INTERFERENSI LEKSIKAL PADA KALANGAN USIA ORANGTUA MASYARAKAT DAYAK BIDAYUH DI BADAT LAMA (PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA) LILIAN SLOW; EKO FERY HARYADI SAPUTRO
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 7, No 1 (2019): EDISI JUNI 2019
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.395 KB) | DOI: 10.46368/jpd.v7i1.154

Abstract

Abstract: Lexical Interference commonly happens in a bilingualism society. The People of Dayak Bidayuh in Badat lama village is a part of bilingualism society. The languages that they used are Bidayuh dialect and Malaysia Language. Most of Badat Lama People master the language but not all of them. The older people masters the languages mostly. The mastering of Malaysia Language affects their competence of Bahasa. Therefore, the aim of this research is to analyze the error of speaking in Bahasa. The error analyzed in word, phrase, and structure and it called as Lexical Interference. This research used a qualitative and quantitative method and it was a survey research. The collecting data technique of this research was by interview record. The result of it shows that there are 19 respondents of 25 respondents do the lexical interference either, word, phrase, and structure. Then, twoof 25 adult respondents do not do lexical interference. And then, only four respondents can not speak Bahasa. It concludes that amount 76% of the older respondents in Badat Lama did the Lexical Interference.Keywords: Lexical Interfernce, Badat Lama    Abstrak: Interferensi Leksikal merupakan hal yang biasa terjadi dalam masyarakat yang menggunakan lebih dari satu bahasa. Masyarakat dayak bidayuh di badat lama termasuk diantara masyarakat yang menguasai lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa dayak dialek bidayuh dan bahasa Malaysia. Penguasaan bahasa Malaysia memang tidak dikuasai oleh semua masyarakat Badat Lama, namun sebagian besar dari mereka menguasai bahasa Malaysia terutama dari kalangan usia orangtua. Penguasaan bahasa Malaysia tersebut sangat mempengaruhi kemampuan berbahasa Indonesia mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan atau kekeliruan yang terjadi ketika masyarakat kalangan usia orangtua berbicara berbahasa Indonesia. Kesalahan atau kekeliruan yang dianalisis adalah penggunaan kata, frase, dan struktur kata dalam kalimat atau biasa disebut dengan Interferensi Leksikal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan menggunakan jenis penelitian survey. Teknik pengumpulan data yaitu dengan rekaman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 25 responden kalangan usia orangtua, terdapat 19 responden yang melakukan interferensi leksikal baik dalam bentuk kata, frase dan struktur dan 2 orang tidak melakukan interferensi leksikal. Terdapat empat responden yang tidak dapat berbahasa Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Badat Lama yang melakukan interferensi leksikal sebanyak 76% dari seluruh responden. Kata kunci: interferensi leksikal, Badat Lama
STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA GURU SEKOLAH DASAR KABUPATEN MELAWI Ason Ason; Eko Fery Haryadi Saputro
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 7, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.071 KB) | DOI: 10.46368/jpd.v7i2.163

Abstract

Abstract: This study aims to determine the percentage of the level of teacher competence in implementing the 2013 curriculum, especially on the standard processes that include learning planning, the implementation of the learning process and the assessment of the learning process. This research was conducted at the Melawi Regency Elementary School, by taking 6 research samples from 258 elementary schools in Melawi Regency. This research was conducted for 3 months, from February to April 2019. The study used a descriptive qualitative approach with research subjects being teachers in several elementary schools in Melawi Regency. Data collection through a questionnaire that measures the level of competence of each teacher in implementing K-13, with the 5th sakala that is Very Appropriate (91-100%); Appropriate (81-90%), Fairly Adjusted (71-80%), Less Adjusted (61-70%) and Unsuitable (60% ≥). The results of the study were analyzed by interactive analysis with the steps of reduction, presentation and verification. The results of this study indicate that, the competence of teachers in planning 2013 curriculum-based learning is as follows: those included in the good category amounted to 14%, the categories were quite 61%, and the category lacked 25%. While the level of teacher competence in implementing the 2013 Curriculum-based learning process, the good category is 18%, the category is 75%, and the category is less 7%. For the competence of teachers in carrying out 2013 curriculum-based learning evaluations, namely the good category 25%, the category is 68%, and the category is less 7%. Thus it can be concluded that the average level of competence of Melawi Regency Elementary School teachers in understanding the 2013 curriculum, which includes learning planning, carrying out the learning process and conducting assessment of the learning process are good categories 19%, 68% sufficient and less 13%.Keywords: Process Standards, Elementary School Teacher Learning  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase tingkat kompetensi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya pada standar proses yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kabupaten Melawi, dengan mengambil 6 sampel penelitian dari 258 SD yang ada di Kabupaten Melawi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yakni dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2019. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subyek penelitian adalah guru di beberapa SD di Kabupaten Melawi. Pengumpulan data melalui angket yang mengukur tingkat kompetensi guru masing-masing dalam mengimplementasikan K-13, dengan sakala 5 yakni Sangat Sesuai (91-100%); Sesuai (81-90%), Cukup Sesuai (71-80%), Kurang Sesuai (61-70%) dan Tidak Sesuai (60% ≥). Data dianalisis dengan analisis interaktif dengan langkah-langkah  reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: yang masuk dalam kategori baik sebesar 14%, katagori cukup 61%, dan kategori kurang 25%. Sedangkan  tingkat kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 , kategori baik 18%,  katagori cukup 75%, dan kategori kurang  7%. Untuk kompetensi guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 yaitu kategori baik 25%,  katagori cukup 68%, dan kategori kurang  7%.Kata Kunci: Standar Proses, Pembelajaran Guru Sekolah Dasar
PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERSTRUKTUR PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATISPADA MATERI PECAHAN DI KELAS VI Hendrica Liya Fedrica; Mutazam Mutazam; Eko Fery Haryadi Saputro
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 8, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v1i1.206

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effect of the contextual teaching and learning model with a scientific structure on the ability of mathematical representation in fraction material in class VI SDN 08 Banua Ujung. The method of research used is the experimental research method withresearch design pre-experiment. The study used adesign. The pretestposttestresearch subjects used 13 students of class VI in public elementary schools 08 Banua Ujung. Data collection was done by means of tests. Data analysis using simple linear regression analysis and effect size. The results of the analysis show that: 1) there is the effect of scientific structure contextual learning on the ability of mathematical representation with a significance value of 0.04 0.05. 2) the influence of the CTL model of scientific structure on the ability of mathematical representation is 1.8, with the percentage in table z valued at 46.41% and in the Cohen table worth 96%. The results showed that the ability of mathematical representation increased significantly. Keywords : CTL model with scientific structure, mathematical representation, fraction.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model CTL berstruktur saintifik terhadap kemampuan representasi matematis pada materi pecahan di kelas VI SDN no 08 Banua Ujung.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian pre-experiment. Penelitian menggunakan desain pretestposttest.Subjek penelitian menggunakan 13 siswa kelas VI di sekolah dasar negeri  08 Banua Ujung.Pengumpulan data dilakukan melalui cara tes. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dan effect size.Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh pembelajaran kontekstual berstruktur saintifik terhadap kemampuan representasi matematis dengan nilai signifikansi 0,04 0,05. 2) besar pengaruh model CTL bersrtuktur saintifik terhadap kemampuan representasi matematis adalah senilai 1,8, dengan persentase pada tabel z bernilai 46,41% dan pada tabel Cohen bernilai 96%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis meningkat secara signifikan.Kata kunci : Model CTL berstruktur saintifik, representasi matematis, pecahan.