Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DAN POVIDONE IODINE TERHADAP KESEMBUHAN LUKA KASTRASI PADA KUCING (Felis domestica) JANTAN Amiruddin -; Syafruddin -; Zuraidawati -; Riani Desky; Tongku Nizwan Siregar; Arman Sayuti; Abdul Harris
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 1 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i1.2994

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian getah buah pepaya (Carica papaya, L.) dan povidone iodine terhadap kesembuhan luka kastrasi pada kucing (Felis domestica) jantan. Penelitian ini menggunakan enam ekor kucing yang dibuat luka kastrasi, dibagi dalam dua kelompok perlakuan. Kelompok I (K1) dioleskan dengan getah buah pepaya dan Kelompok II (K2) dioleskan povidone iodine dua kali sehari selama tujuh hari berturut-turut. Parameter yang diamati adalah kesembuhan luka dengan memperhatikan tingkat kemerahan pada luka, kebengkakan, cairan radang, dan pertautan tepi luka. Pengamatan dilakukan setiap hari dan data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luka kastrasi pada K1 lebih cepat sembuh yaitu pada hari ke 4-5 dibandingkan K2 yaitu pada hari 6-7. Getah buah pepaya bisa dijadikan alternatif pengobatan tradisional dalam penyembuhan luka terutama luka sayat.
FREKUENSI DENYUT JANTUNG DAN PERNAFASAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DIABETES MELITUS YANG DIANESTESI DENGAN PROPOFOL Erwin -; Amiruddin -; Hayatul Hamidah
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 2 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i2.2929

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh propofol terhadap frekuensi denyut jantung dan pernafasan tikus putih penderita diabetes melitus (DM) yang diinduksi dengan aloksan. Penelitian ini menggunakan 8 ekor tikus betina umur 3-4 bulan dengan berat badan ±150-200 g yang secara klinis dinyatakan sehat. Secara acak seluruh tikus putih dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 4 ekor tikus putih. Kelompok I(KI) sebagai kontrol dan  kelompok II (KII) sebagai tikus DM yang diinduksi dengan aloksan 150 mg/kg bobot badan. Sepuluh hari kemudian dilakukan pemeriksaan gula darah puasa pada semua tikus, selanjutnya dianestesi dengan propofol dan dihitung frekuensi denyut jantung dan pernafasannya. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pola split-plot dengan program SPSS 18. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi denyut jantung pada KI dan KII menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05) yaitu KI (383,13±44,72) dan KII (434,25±57,47), sedangkan pada waktu pengamatan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05). Frekuensi pernapasan pada KI dan KII tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05) yaitu dengan rata-rata KI (113,25+25,49) dan KII (119,00+28,83), namun perbedaan yang nyata terlihat pada periode waktu pengamatannya (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa propofol dapat diberikan pada pasien penderita DM