This Author published in this journals
All Journal Metal Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Cacat Cor pada Produk Fly Wheel Hasil Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Tatang Taryaman; Roslina Roslina; Hafid Abdullah
Jurnal Metal Indonesia Vol 27 (2005): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2005.v27.44-55

Abstract

Analisis cacat coran pada produk roda gila hasil proses pengecoran menggunakan cetakan pasir. Untuk memperbaiki cacat cor dari material besi tuang kelabu, maka dilakukan beberapa pengujian, yaitu: uji visual, pengecekan dimensi, uji metalografi dan uji mekanik. Metode pembuatan cetakan pasir menggunakan mesin double squeeze dengan variasi komposisi kadar air dan bentonit tertentu selanjutnya diteliti pengaruhnya terhadap hasil akhir produk cor. Hasil percobaan yang memberikan komposisi pasir yang optimum adalah: (a) kadar air = 4%, (b) kadar bentonit = 8,36%, (c) kuat geser (gr/cm2) = 370, (d) kuat tekan (gr/cm2) = 1.370, (e) kekerasan cetakan (N/mm2) = 19,85 – 21,4, (f) permeabilitas = 110. Berdasarkan hasil uji visual ada 7 jenis cacat coran, yaitu: (a) rongga gas, (b) pasir rontok, (c) inklusi terak, (d) penyinteran, (e) sirip, (f) kekasaran permukaan, (g) perluasan koreng. Dari pengecekan dimensi diketahui terdapat dua jenis cacat coran, yaitu: (a) pergeseran, (b) penyusutan dalam. Sedangkan hasil uji komposisi kimia dan harga kekerasan telah memenuhi standard JIS G4303 dan JIS 5501.
Pemanfaatan Silica Fuse dan Colloidal Silica Lokal untuk Pembuatan Cetakan Keramik pada Proses Invesment Casting Hafid Abdullah; Tatang Taryaman; Sobari Sobari
Jurnal Metal Indonesia Vol 27 (2005): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2005.v27.3-12

Abstract

Pemanfaatan silica fuse dan colloidal silica sebagai bahan baku lokal untuk pembuatan cetakan keramik pada proses pengecoran presisi. Berdasarkan percobaan eksperimental yang diaplikasikan pada beberapa produk cor dari material besi tuang nodular dan baja tahan karat, hasilnya diketahui silica fuse dapat digunakan karena mempunyai kadar SiO2 di atas 99,5 % dan kadar Fe2O3 di bawah 0,05 % tetapi colloidal silica belum memberikan hasil yang memuaskan. Beberapa faktor yang menentukan mutu cetakan keramik adalah:  (1) kekentalan lumpur keramik, (b) pemanasan untuk menghilangkan lilin pada cetakan keramik, (c) pembakaran keramik dan pemanasan awal sebelum penuangan. Kondisi optimum viskositas adalah sekitar 40 detik dan 15 detik, temperatur terbaik dewaxing dicapai sekitar 100oC, untuk firing dan preheating sekitar 1.000oC. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menghasilkan mutu produk cor yang baik dan mereduksi biaya produksi serta dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku import.
Pembuatan Komponen Guide, Cam Chain Pada Sepeda Motor Dari Bahan Baja Tahan Karat 316 L Dengan Teknologi Metalurgi Serbuk (Powder Metalurgy) Tatang Taryaman; Hafid Abdullah; Rudy S Rachmat
Jurnal Metal Indonesia Vol 26 (2004): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2004.v26.3-17

Abstract

Proses metalurgi serbuk merupakan suatu proses pengerjaan logam untuk menghasilkan komponen dengan ketelitian tinggi ataupun komponen yang memiliki porositi. Proses ini dapat digunakan untuk membuat benda-benda yang memiliki kekerasan yang sangat tinggi, seperti: mata pahat, dan juga dapat menghasilkan komponen yang melumasi sendiri. Salah satu komponen yang memiliki fungsi melumasi sendiri adalah bearing, bearing ini banyak digunakan untuk poros yang kondisi operasinya mengalami gesekan yang cukup tinggi, oleh karena itu fungsi melumasi sendiri sangat penting untuk mengurangi gesekan yang terjadi. Kemampuan melumasi sendiri dari komponen bearing dihasilkan oleh porositi yang ada pada produk yang dihasilkan oleh proses metalurgi serbuk. Pada saat komponen bekerja dan terkena gesekan akan timbul panas sehingga minyak pelumas yang terserap kedalam pori-pori komponen tadi akan keluar karena massanya memuai, dan pada saat dingin akan masuk kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik dan parameter proses pembuatan bearing menggunakan material baja tahan karat 316 L dengan teknologi metalurgi serbuk. Penelitian ini menggunakan target yaitu bearing untuk komponen guide, cam chain yang masih diimpor, dengan memvariasikan beban kompaksi yaitu 7-8 ton, 9-10 ton, 15-17 ton. Dan waktu sinter 140 menit dan 120 menit, sedangkan temparatur sinter yang digunakan adalah 1120oC. Kemudian hasil dari pengujian densiti, porositi, kekerasan dan struktur mikro dibandingkan dengan bearing impor.
Perancangan Tata Letak Mesin di Workshop Permesinan MIDC Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Hafid Abdullah; Nurkamal Hadi Nugroho; Tatang Taryaman
Jurnal Metal Indonesia Vol 27 (2005): METAL INDONESIA
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2005.v27.56-67

Abstract

Masalah terletak pada rendahnya produktivitas dalam penanganan jasa pelayanan order di bengkel permesinan MIDC adalah karena masih digunakannya mesin berumur tua dan konvensional. Tujuan penelitian adalah meningkatkan produktivitas melalui usulan perancangan tata letak mesin yang tepat dan pemanfaatan mesin CNC sesuai aliran proses. Untuk contoh kasus pembuatan produk bushing, diperoleh peningkatan produktivitas menjadi 2 kali lipat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) produktivitas produk bushing naik dari 25 unit/hari menjadi 50 unit/hari, (2) jumlah operator yang mengerjakan turun dari 6 orang menjadi 3 orang, (3) penggunaan secara optimal mesin bubut CNC dapat menghilangkan 3 tahapan proses konvensional, (4) waktu pembuatan bushing lebih cepat dari 35 menit/unit menjadi 15 menit/unit. Bahasan ini diharapkan dapat membantu MIDC ataupun pihak pengelola industri logam mesin dalam penerapan metode perancangan tata letak mesin agar perusahaannya mampu bersaing di pasar global.