Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERTUMBUHAN Hoya coronaria spp. DARI HUTAN KERANGAS PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA Robika Robika; Henri Henri
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 1 (2020): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i1.13686

Abstract

AbstrakHabitat alami Hoya coronaria di Pulau Bangka adalah di hutan kerangas yang miskin hara, kondisi mikroklimat yang ekstrem dan rawan gangguan kebakaran hutan. Evaluasi adaptasi morfologi dan fisiologis enam varietas H. coronaria di luar habitat alaminya perlu dilakukan untuk mendukung upaya konservasi Hoya. Percobaan dirancang dan dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama: intensitas cahaya terdiri dari tiga taraf, yakni 15 klux (naungan 75%), 23 klux (naungan 50%), dan 59 klux (tanpa naungan). Faktor kedua yakni varietas H. coronaria berdasarkan variasi warna bunga yang terdiri dari enam taraf (V1, V2, V3, V4, V5, dan V6). Intensitas cahaya tidak berpengaruh nyata terhadap variabel panjang ruas, jumlah ruas, jumlah buku, dan kandungan klorofil pada enam varietas H. coronaria yang diamati. Intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap variabel panjang batang, diameter batang, dan jumlah daun enam varietas Hoya. Semua varietas H. coronaria menunjukkan mampu tumbuh pada kisaran intensitas cahaya 15–59 klux. Namun, respon pertumbuhan yang ditunjukkan oleh keenam varietas berbeda-beda. Lima varietas menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil pada berbagai perlakuan intensitas cahaya, sedangkan satu varietas yaitu V2, menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan pada intensitas cahaya rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, keenam varietas Hoya lebih tepat dibudidayakan pada lokasi yang lebih banyak terkena cahaya.Abstract Hoya coronaria's natural habitat on Bangka Island is in nutrient-poor heath forests, extreme microclimate conditions and prone to forest fires. Evaluation of the morphological and physiological adaptations of six H. coronaria varieties their natural habitat outside needs to be done to support Hoya's conservation efforts. The experiment was designed and carried out using a factorial complete randomized design with treatment consisting of 2 factors. The first factor is the light intensity consists of three levels namely: 15 klux (75% shade), 23 klux (50% shade), and 59 klux (without shade). The second factor is H. coronaria variety based on flower color different which consists of six levels (V1, V2, V3, V4, V5, and V6). The intensity of the light did not significantly affect the variable length, segment number, number of node and chlorophyll content in the six varieties of H. coronaria observed. Light intensity significantly affected the variable length of the stem, stem diameter and number of leaves of six Hoya varieties. All H. coronaria varieties were shown to be able to grow in the range of light intensities of 15–59 klux. However, the growth response shown by the six different varieties. Five varieties showed relatively stable growth in various light intensity treatments, while one variety, V2, showed a slowing down of growth at low light intensity. The results of this study suggest that, the six Hoya varieties are more precisely cultivated in locations where more light is exposed.
Pelatihan Pembuatan Preparat Biologi sebagai Sarana Peningkatan Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru Biologi di Kabupaten Bangka Robika Robika
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11: April 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i11.5170

Abstract

One of the learning models with a scientific approach is the practicum method. In practical activities, students will carry out observation, experiment, and reasoning activities. A lot of knowledge about the phenomena that occur in living things that must be supported by direct observations and experiments. Therefore, this community service aims to provide skills to biology teachers in junior and senior high schools in terms of making biological preparations as a means of improving biology learning. The method used in facilitating the improvement of preparation skills by conducting training is through (1) the lecture method, namely providing the basic theory of making preparations and (2) the practical method, namely the participants carry out direct practice of making preparations using two methods namely whole mount and free hand-technic accompanied by a servant. . The results of the activity showed that the participants were able to make preparations well, marked by the results of the incision using two methods that were more than 70% observable. The results of measuring participant responses indicate that the majority stated that the methods used during the training could be applied in school
OPTIMALISASI USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DESA TERU MELALUI KEMANDIRIAN PENGADAAN MEDIA TUMBUH DAN PENANAMAN BIBIT JAMUR Anggraeni Anggraeni; Salmi Salmi; Robika Robika; Henny Helmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v7i1.2998

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatu) adalah jamur pangan kedua yang banyak dibudidayakan di dunia. Jamur ini memiliki nilai nutrisi yang baik dan nilai ekonomi yang menjanjikan. Kebutuhan konsumsi jamur tiram semakin meningkat namun produksinya masih rendah. Pemerintah Desa Teru, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah memandang ini sebagai peluang untuk memberdayakan kaum perempuan di desanya. Kegiatan budidaya jamur dilakukan oleh Ibu-ibu PKK, namun belum maksimal karena tidak memiliki keahlian untuk melakukan pembuatan media tumbuh dan penanaman biibt jamur tiram. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian budidaya jamur tiram di Desa Teru melalui pelatihan pembuatan media tumbuh dan penanaman bibit jamur. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi (praktik) agar peserta mendapat pengalaman lansung. Pendampingan dilakukan mulai dari proses persiapan hingga pemantauan pertumbuhan misselium jamur tiram. Ibu-ibu PKK sebagai peserta pelatihan telah mendapatkan keahlian dalam membuat media tumbuh dan menanam bibit jamur. Sebanyak 73.77% media tumbuh yang diinokulasi pada masa pelatihan menunjukkan adanya pertumbuhan miselium jamur tiram yang bewarna putih.Kata Kunci: bibit jamur, jamur tiram, media tumbuh, pelatihan.