Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DAMPAK PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH EBONI (Diospyros celebica Bakh.) SELAMA PENYIMPANAN Naning Yuniarti; Dida Syamsuwida; Aam Aminah
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.2.65-71

Abstract

Eboni  (Diospyros  celebica Bakh.)  merupakan  jenis  tanaman  yang potensial  untuk dikembangkan  pada pembangunan hutan tanaman. Benih bermutu tinggi diperlukan dalam program pengembangan jenis ini dan penyimpanan benih tidak dapat dihindari berkaitan dengan penyediaan benih. Penyimpanan benih eboni ditujukan untuk mempertahankan viabilitas benih agar tetap tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak perubahan kandungan biokimia dan fisiologis benih eboni selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial dengan perlakuan faktor ruang simpan dan periode penyimpanan.  Hasil  penelitian  menunjukkan perubahan  fisiologis benih eboni  selama penyimpanan mengakibatkan adanya penurunan nilai daya berkecambah dan kadar air benih ; perubahan biokimia benih eboni selama penyimpanan menunjukkan adanya peningkatan kandungan lemak dan protein serta penurunan kandungan karbohidrat seiring dengan lamanya pengeringan dan penyimpanan ; penyimpanan benih eboni di ruang simpan AC dapat mempertahankan viabilitas benih selama 8 minggu, dengan daya berkecambahnya hingga 61,94% dengan kadar air 46,69%. Berdasarkan reaksi fisiologis dan biokimia yang terjadi, maka benih eboni dapat dikatagorikan sebagai benih rekalsitran.
PERKEMBANGAN BUNGA DAN BUAH PIRDOT (Saurauia bracteosa DC.) DI ARBORETUM AEK NAULI Cica Ali; Aam Aminah
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1743.228 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2017.14.2.103-113

Abstract

ABSTRACTSaurauia bracteosa DC is a potential plant for tumor and cancer medicine, but information about the reproductive system is currently unknown. The purpose of this study was to determine the development phases of S. bracteosa flower and fruit. The study was conducted by observing structural characteristics of flower and development stages from flower until ripe fruit. Phenology of flower and fruit development were classified into five stages namely flower initiation, small bud stage, large bud stage, anthesis, and fruit development. Changes in color, shape, size, and time period of each stage in twenty inflorescences of four plants were observed. The period from flower initiation to fruit maturity of S. bracteosa took on average 145 days. Flower initiation took on average 16 days, small bud stage occurred in 38 days, large bud phase occurred in 16 days, anthesis stage took on average 5 days and fruit development would complete in 74 days. Keywords: Flowering development, fruiting development, Saurauia bracteosa DC ABSTRAKSaurauia bracteosa DC. memiliki potensi sebagai obat kanker dan tumor, namun informasi mengenai sistem reproduksinya hingga saat ini belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap perkembangan bunga dan buah S. bracteosa. Penelitian dilakukan dengan metode observasi terhadap bunga dan buah S. bracteosa meliputi: karakteristik struktur bunga dan tahapan perkembangan bunga sampai buah masak. Perkembangan pembungaan dan pembuahan diklasifikasikan ke dalam lima fase yaitu fase inisiasi, fase kuncup kecil, fase kuncup besar, bunga mekar, dan fase perkembangan buah. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan warna, bentuk, ukuran, dan periode waktu dari setiap tahap perkembangan bunga dan buah dari 20 pembungaan pada empat pohon sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama pembungaan dan pembuahan spesies S. bracteosa mulai awal inisiasi hingga buah masak adalah 145 hari. Durasi yang dibutuhkan untuk setiap fase adalah fase inisiasi 16 hari, fase kuncup kecil 38 hari, fase kuncup besar 16 hari, fase bunga mekar 5 hari, dan fase perkembangan buah dari bunga gugur hingga buah masak 74 hari. Kata kunci: Perkembangan bunga, perkembangan buah, Saurauia bracteosa DC
SIKLUS PERKEMBANGAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN SERTA PEMBENTUKAN BUAH KEMENYAN (Styrax benzoin) DI AEK NAULI Dida Syamsuwida; Aam Aminah; Nurkim Nurochman; E. Baeni Sumarni; Johan Ginting
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.844 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2014.11.2.89-98

Abstract

Jaminan ketersediaan benih secara terus menerus memerlukan informasi tentang fenologi pembungaan dan pembuahan. Informasi ini sangat bermanfaat untuk menduga waktu pemanenan yang tepat dan memperkirakan potensi produksi benih. Jumlah maksimum produksi benih yang dihasilkan dapat dideterminasi dari ratio bunga menjadi buah. Tujuan penelitian adalah mengetahui siklus reproduksi dan pembentukan buah jenis kemenyan (Styrax benzoin) di Aek Nauli. Pohon sampling dipilih sebanyak10 pohon dengan dua perlakuan yaitu pembungaan pada arah Timur dan Barat. Jumlah bunga dan buah per malai dihitung untuk mengukur ratio bunga menjadi buah (fruit set) tanaman kemenyan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siklus reproduksi tanaman kemenyan di arboretum Aek Nauli pada periode tahun 2012–2013 berlangsung selama 8–9 bulan diawali dari terbentuknya tunas generatif pada bulan Juni–Juli, bunga mekar Agustus dan buah masak pada bulan Februari–Maret. Ratio buah/bunga (fruit set) kemenyan berkisar antara 10–13%. Pembungaan pada dahan bagian Barat dan Timur tidak menunjukkan perbedaan nyata. 
Genetic Diversity of Calliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) Seedling from West Java Danu Danu; Aam Aminah; Naning Yuniarti; Dida Syamsuwida; Deddy Dwi Nur Cahyono; Nurmawati Siregar; YMM Anita Nugraheni; Kresno Agus Hendarto
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2020.8.2.121-132

Abstract

Kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) is a potential species as a feedstock for making wood pellets with a heating value of 4,722 cal/g. The objective of this study was to determine the genetic diversity of kaliandra seedlings in the nursery from four populations in West Java, namely Cianjur, Garut, Sukabumi, and Sumedang. Seed collection is carried out from each population, then germinated at the nursery of the Nagrak Research Station, Bogor Regency. Using a Completely Randomized Block Design, with 4 replications from each population, each repetition consisted of 10 seedlings, the results showed that the best height growth (59.75 cm) was produced from Cianjur and the best diameter (4.44 mm) was produced from Sukabumi. Seedling height can be used as a criterion for the selection of parent trees at the nursery level because the high seedling heritability (0.333 and 0.656) is relatively higher than the diameter of the seedlings (0.114 and 0.445), both individuals and families. The genetic correlation between traits shows a high value that is equal to (0.562).
Morphological Diversity of Fruits, Seeds and Seedlings of Pongamia (Pongamia pinnata (L.) Pierre) in Java Island NFN Supriyanto; Iskandar Z. Siregar; Ani Suryani; Aam Aminah; Dede J. Sudrajat
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.541 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2017.5.2.103-114

Abstract

Pongamia (Pongamia pinnata (L.) Pierre) is one of a potential tree species to produce biodiesel. Pongamia-based biodiesel development program is still constrained by the availability of quality and quantity seeds due to the limited of seed sources. The purpose of this research was to identify the morphological diversity of fruits, seeds and seedlings from 5 populations in Java Island. Randomized completely design and randomized block design were used to assess the difference of fruits, seeds and seedlings morphological characteristics among populations. Principal component and hierarchy cluster analysis were used to explain variation pattern among populations. The results showed that the difference of populations was significantly affected by the difference of fruits, seeds, and seedlings morphology of pongamia. Seeds from Carita population showed good quality seed indicators with moisture content of 19.31%, and germination capacity of 74.50%. Sturdiness quotient of the seedling was 10.78. Contribution of genetic factor was higher than environtment factor is relation to the differences of morphological characteristics of fruits, seeds and seedlings of pongamia. Morphological character of the five populations can be divided into 3 groups, i.e. the first group of Batukaras and Kebumen, second group of Alas Purwo and Baluran, and group 3 was Carita.
Growth Diversity of Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Seedling from Sumenep, Madura Aam Aminah; NFN Danu; Yulianti Bramasto
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.825 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2019.7.2.127-138

Abstract

One source of potential biofuel feedstock in Indonesia is nyamplung (Calophyllum inophyllum). Superiority of nyamplung is having a high oil content of 40 percent ―73percent. The purpose of this study was to identify growth variation and heritability value for the height and diameter characters of nyamplung seedlings at six months old from 26 parent trees from Sumenep, Madura. The research used Randomized Complete Block Design with 26 families from Sumenep Madura as treatment, each treatment consisted of 3 replications,each replication consisted of 8 seedlings, so the number of seedlings used was 624 seedlings. The results showed that there were diversity in growth (height and diameter) at the level of nyamplung seedling from Sumenep, Madura. The height and diameter of nyamplung seedlings of 26 families tested varied between 12.52 cm ― 21.27 cm and 3.04 mm ―4.54 mm. Individual heritability values for seedling height and diameter are 0.27 and 0.16, while family heritability values are 0.65 for height and 0.52 for diameter
PENGARUH MEDIA KOMPOS DAN ASAL BENIH KRANJI (Pongamia pinnata) TERHADAP PERTUMBUHAN TINGGI BIBIT DI PERSEMAIAN Aam Aminah; Dharmawati F. Djam’an
Jurnal Hutan Tropis Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No 3 Edisi November 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v2i3.2245

Abstract

Salah satu hal terpenting dalam penyediaan bibit tanaman adalah media yang digunakan dalam pembibitan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media kompos yang diberikan dan asal benih kranji (Pongamia pinnata) terhadap pertumbuhan tinggi bibit di persemaian.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan benih yang berasal dari Bangka, Carita, Batukaras dan banyuwangi.  Masing-masing bibit hasil perkecambahan dilakukan penyapihan dalam polybag dan dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada α = 5% pertumbuhan bibit tanaman kranji sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis kompos dan tidak dipengaruhi oleh lokasi asal benih. Pembibitan tanaman kranji lebih membutuhkan pupuk kompos sebagai pemberi nutrisi dan perbaikan struktur media.  Media is an important in the making seedling and it use in the production of cultivated seeds have economic value, is easily available and the range of non-destructive.  Determination of nutrients in the medium nursery is one of the factors to produce seedlings with a good quality.   The aim of research is produce of good seedling based on the compost type (conventional and brand) and origin of seed (Bangka, Carita and Banyuwangi). The result is  α = 5% come from type of compost (conventional) of randomized block design with 4 treatments. Compost, besides as fertilizer also contribute improving the structure of media for producing kranji (Pongamia pinnata) seedlings.