Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Health Belief Model dan Budaya Individualis-Kolektif terhadap Kepatuhan Protokol Kesehatan Afia Meliana; Devi Jatmika
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 8 No 01 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2021
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v8i1.469

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menyebar hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia sejak Maret 2020, sehingga menyebabkan banyak orang terinfeksi. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan dimana kegiatan di luar rumah dibatasi. Setelah masa PSBB dicabut, masyakarat dapat beraktivitas di luar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kepatuhan pada protokol kesehatan tidak lepas dari persepsi masyarakat tentang kesehatan yaitu Health Belief Model. Selain itu, budaya turut berperan dalam menentukan perilaku sosial seseorang. Penelitian ini yang bertujuan untuk menguji hubungan antara health belief model dan budaya kolektif dengan kepatuhan protocol kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis korelasi. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 408 orang, dengan rentang usia 20-39 tahun dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menemukan perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, self-efficacy memiliki hubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan dan yang paling berhubungan signifikan adalah perceived susceptibility. Hasil penelitian diketahui pula horizontal individualism, vertical individualism, horizontal collective, vertical collective memiliki hubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan dan yang paling berhubungan signifikan adalah horizontal collective dan vertical collective. Penelitian ini menyimpulkan semakin seseorang merasa rentan terpapar COVID dan budaya kolektif yang mematuhi protokol kesehatan dalam kelompoknya maka semakin tinggi pula kepatuhan.
Mindfulness sebagai Mediator Fear of Missing Out dan Problematic Internet Use pada Penduduk Asli Digital Devi Jatmika; Vella Fitrisia Agustina
Jurnal Ilmu Perilaku Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Perilaku
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jip.4.2.135-153.2020

Abstract

The development of internet technology creates a new need for digital natives in order to stay online. The desire to stay connected due to not to be left behind by trends and information is known as fear of missing out (FoMO), thus individuals getting more involved in problematic internet use (PIU). Mindfulness is believed to influence how the relationship between FoMO and PIU. This research aims to know the role of mindfulness as a mediator of the relationship between FoMO and PIU. The number of research subjects were 286 people with age range 17-25 years old in Jakarta. The research method is quantitative. Data were collected using the FoMO scale questionnaire, Mindful Attention Awareness Scale (MAAS), and Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS 2). Analysis technique used was path analysis. The results revealed that mindfulness did not perfectly mediate FoMO and PIU. However, the path is in line between the variables, which there is a negative relationship between FoMO and mindfulness, mindfulness negatively related to PIU and FoMO positively coorelated to PIU.