Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERKECAMBAHAN BENIH KEMENYAN (Styrax benzoin Dryander) PADA BEBERAPA MEDIA TABUR DAN PERLAKUAN PENDAHULUAN Dede J. Sudrajat; Megawati Megawati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.295 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2009.6.3.135-144

Abstract

Budidaya kemenyan (Styrax benzoin Dryander) masih terkendala dengan penyediaan bibit dalam jumlah yang mencukupi karena masih rendahnya keberhasilan perkecambahan dan tidak serempaknya perkembangan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media tabur dan perlakuan pendahuluan yang mampu meningkatkan perkecambahan benih kemenyan.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 50 benih.  Media tabur yang digunakan adalah pasir, campuran pasir dan tanah (1 : 1 v/v), serbuk sabut kelapa, campuran pasir dan serbuk sabut kelapa (1 : 1 v/v), abu sekam padi, dan campuran pasir dan abu sekam padi (1 : 1 v/v). Media terbaik dari hasil pengujian tersebut digunakan sebagai media untuk pengujian perlakuan pendahuluan.  Metode perlakuan pendahuluan yang digunakan adalah tanpa perlakuan, perlakuan jemur-rendam selama 1 hari, perlakuan jemur-rendam selama 2 hari, perlakuan jemur-rendam selama 3 hari, peretakan, perendaman dalam asam cuka selama 24 jam, dan perendaman dalam air accu selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media perkecambahan terbaik untuk benih kemenyan adalah media pasir (daya berkecambah 63%, kecepatan berkecambah 0,78%/etmal dan nilai perkecambahan 0,22). Pada media pasir tersebut, perlakuan jemur-rendam selama 3 hari mampu meningkatkan dan mempercepat perkecambahan benih (daya berkecambah 88%, kecepatan berkecambah 2,06%/etmal, dan nilai perkecambahan 1,53). Perlakuan tersebut dapat meningkatkan daya berkecambah sebesar 17%, kecepatan berkecambah 83%, dan nilai perkecamabahan 195% terhadap kontrol (tanpa perlakuan pendahuluan).
PENGARUH UKURAN BENIH TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT MINDI (Melia azedarach L.) Eliya Suita; Megawati Megawati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.516 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2009.6.1.1-8

Abstract

Pengadaan benih untuk meningkatkan keberhasilan penanaman memerlukan benih dalam jumlah dan mutu yang baik. Permasalahan yang terkadang muncul dalam rangka pengadaan benih adalah menentukan cara seleksi benih yang memiliki mutu fisiologis yang tinggi, salah satunya berhubungan dengan ukuran benih. Benih mindi (Melia azedarach)mempunyai ukuran bervariasi. Penelitian seleksi benih mindi dilakukan karena adanya dugaan bahwa benih berukuran besar memberikan keuntungan dilihat dari mutu fisiologis kerena persediaan cadangan makanan yang lebih mencukupi untuk perkecambahan. Terkait dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh seleksi benih berdasarkan ukuran dan berat terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit mindi. Rancangan percobaan untuk analisa data didekati dengan rancangan acak lengkap, dimana faktor ukuran benih meliputi : a0 = kontrol (benih campuran), a1 = ukuran benih kecil ( panjang < 11 mm dan diameter < 6,5 mm), a2 = ukuran benih sedang ( panjang 11- 14mm dan diameter 6,5-8,5 mm), a3 = ukuran benih besar ( panjang >14 mm dan diameter >8,5 mm). Parameter yang diamati adalah daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan indeks mutu bibit. Hasil penelitian menunjukkan daya berkecambah benih tanpa perlakuan (kontrol) mempunyai daya berkecambah sebesar 70,33 % dan benih besar (73.00 %) lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan dengan ukuran sedang (55,00%) dan kecil (32,67%), dengan demikian semakin besar ukuran benih maka semakin tinggi daya berkecambahnya. Kecepatan berkecambah tanpa perlakuan (kontrol) mempunyai kecepatan berkecambah sebesar 0,4023%  KN /et mal, ukuran besar (0,4147 % KN /et mal) dan sedang (0,3063 % KN /et mal) memiliki nilai yang hampir sama dan tidak berbeda nyata. Ukuran benih sedang memiliki pertunbuhan tinggi bibit terbesar (13,98 cm) dan berbeda nyata dengan lainnya, tetapi untuk pertumbuhan diameter, ukuran benih sedang dan besar memiliki nilai yang sama (1,84 mm) dan berbeda nyata dengan ukuran benih lainnya. Dari penelitian ini disarankan seleksi benih untuk mindi sebaiknya didasarkan pada ukuran benih sedang dan besar, dengan tetap memperhatikan benih hampa dan terkena serangan hama dan penyakit.